Maybach 62

Maybach, Jatuh Bangunnya Sebuah Merek Mewah

Bukan anak baru. Umurnya sudah 100 tahun lebih, dan merasakan pahitnya kehidupan.

Setelah resmi masuk dalam jajaran porto folio Mercedes-Benz Distribution Indonesia, merek Maybach langsung berjualan dengan mengandalkan SUV Maybach GLS dan Maybach S-Class. Namun bagi sebagian, merek ini masih kurang familiar karena di Indonesia Rolls Royce, Bentley, Jaguar masih lebih sering terdengar.

Tidak salah memang. Karena Maybach sendiri baru hadir melalui jalur MBDI sejak 2018 lalu. Itupun tidak secara luas diumumkan. Produknya seperti hanya jadi selipan diantara S-Class reguler. Lalu apa itu Maybach? Ceritanya berawal lebih dari 100 tahun yang lalu. Tepatnya 1909.

Wilhelm Maybach, mantan direktur teknis Daimler mengajak anaknya, Karl Maybach untuk mendirikan perusahaan baru bernama Maybach-Motorenbau GmbH. Atau kalau diterjemahkan jadi Perusahaan pembuat mesin Maybach. Proyek awal mereka adalah membuat mesin untuk Zeppelin. Kapal udara pengangkut penumpang. Mereka juga aktif membuat gerbong kereta api.

Karena ahli bikin mesin dan gerbong kereta, Maybach lalu bergeser membuat mobil. Prototype pertama muncul tahun 1919, bernama W1. Hanya mobil biasa dengan mesin yang mereka bangun sendiri. Sekarang entah di mana prototype itu. Tapi foto-fotonya ada. Mereka menggaet rekanan asal Belanda bernama Trompenburg untuk menjual mobil ini dengan nama Spijker Tenax. Bertenaga 70 hp, mobilnya menjanjikan. Bisa diandalkan, kencang dan nyaman. Sayang sekali, Trompenburg bangkrut.

Dua tahun kemudian, setelah mengalami pasang surut karena rekanan yang kurang bisa diandalkan, Maybach membangun dan menjual sendiri mobil bernama W3, dipamerkan pertama kali di Berlin Auto Show. Mesinnya menggunakan punya W1 tadi. Mobil ini yang membukakan mata dunia otomotif (saat itu) bahwa pabrikan asal Friedrichshafen, Jerman tersebut memiliki standar tinggi.

Seperti yang ada di poster penjualannya, Maybach W3 punya banyak inovasi teknis. Yang menarik adalah tenaga maksimal 70 hp bisa didapat saat putaran rendah, 2.200 rpm. Lalu disebutkan juga, setiap roda ada remnya. Ya, ini masa-masa awal mobil berkembang. Jadi banyak yang heran kalau remnya ada empat. Tidak kalah menarik, transmisinya hanya dua speed. Karena mesin yang sangat fleksibel menghasilkan daya, jadi tidak perlu banyak gigi.

Tahun 1926, mereka keluar dengan produk ketiga, W5. Mesinnya 7,0 liter dengan konfigurasi enam silinder segaris. Tenaganya 120 hp. Kecil untuk ukuran sekarang, apalagi dengan mesin sebesar itu. Tapi pada zamannya ini sangat bertenaga. Lagi-lagi membuat kagum.

Maybach menempatkan mobil ini di segmentasi mobil super mewah. Yang disuarakan adalah interior istimewa dengan ruang kaki belakang super lega. Sesuatu yang terus dibawa hingga sekarang. Trim dan jok kulit, jendela di keempat sisi, lampu depan elektrik, punya wiper.

Seiring berjalannya waktu, Maybach terus memproduksi mobil mewah yang sekarang diincar kolektor. Kiprahnya terpotong saat perang dunia kedua pecah. Di masa kelam itu, mereka banyak memproduksi mesin untuk kendaraan tempur. Usai perang, tidak mampu bangkit. Wilhelm dan Karl lalu kembali fokus membuat mesin dengan nama perusahaan baru, MTU Friedrichshafen.

Tapi Maybach-Motorenbau GmbH tidak pernah dimatikan. Hingga akhirnya di era 1960-an perusahaan Daimler-Benz mengambil alih. Di tangan mereka, nama ini lebih dikhususkan untuk membuat mobil-mobil pesanan khusus, tapi tanpa embel-embel Maybach. Ini berlangsung cukup lama, hingga tahun 1997.

Menghidupkan Kembali Maybach

Terpicu oleh resesi global di era 90-an, Mercedes-Benz berkaca pada dua rival utama mereka, Bentley dan Rolls Royce. Kedua merek Inggris itu seperti tidak tergoyahkan karena punya konsumen yang dompetnya lebih tebal dari Tembok Besar China.

Tahun 1997, di Tokyo Motor Show muncul mobil mewah di panggung Daimler. Prototype ini mengusung nama Maybach. Dan Daimler berkomitmen untuk mewujudkan versi produksi paling lama lima tahun ke depan. Benar saja, 2002 muncul Maybach 52 dan 62. Bermesin V12 542 hp, pangsa pasarnya di atas S-Class.

Berbekal kemewahan yang membuat siapapun kagum, Maybach maju menghadang Bentley dan Rolls Royce. Sayang, usaha mereka kurang berhasil. Hanya 600 unit terjual di 2002, meski upaya marketing sudah habis-habisan. Tahun berikutnya lebih parah lagi, hanya 150 unit terjual. Anehnya lagi, saat S-Class mendapatkan peremajaan tahun 2005, Maybach tidak disentuh. Makin tidak dilirik oleh pasarnya. Tercatat, hingga 2011, hanya 3.000 unit Maybach laku. Kasihan sekali. Di saat yang sama Bentley mencetak penjualan yang memecahkan rekor. Apa yang salah?

Terlalu Lama Dipendam

Ingat, setelah diambil Daimler, Maybach seperti dipenjara. Hanya disuruh membuat mobil edisi khusus. Itu yang membuat namanya kurang bersinar di pasar mobil mewah. Tapi para petinggi Mercedes-Benz tidak menyerah. Mereka tetap perlu sesuatu untuk berkompetisi di segmen ini.

Berbagai cara dicoba untuk menghidupkan kembali. Termasuk coba menggandeng Aston Martin sebagai rekanan pengembangan. Namun gagal. Akhirnya balik lagi melirik S-Class mereka sendiri. Kali ini lebih serius.

Tahun 2014, diperkenalkan nama Mercedes-Maybach. Seperti melambangkan kalau mereka adalah satu kesatuan sekarang. Jadi setiap ada S-Class baru, dipastikan akan ada model Maybach mengikuti. Tentunya dengan kelengkapan lebih.

Semangat Daimler untuk mengembangkan Maybach bahkan sampai menyentuh ranah SUV. Maybach GLS adalah hasilnya. Menandai untuk pertama kalinya ada Maybach jangkung.

Jaguar XJ Hearse

Tiga Mobil Jenazah Kenegaraan Unik Yang Digunakan Inggris

Mobil jenazah kadang menunjukan status sosial. Makanya Inggris tidak sembarangan memilih mobilnya.

Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II selesai dilaksanakan. Kami tidak akan bahas itu. Melainkan mobil jenazah yang digunakan. Setelah Binz H4 yang mengangkut sang ratu dari Balmoral, Skotlandia, kereta anumerta terakhir adalah sebuah Jaguar.

Kami jadi mengurut ke belakang, mobil apa saja yang pernah digunakan oleh keluarga Kerajaan Inggris untuk menjadi angkutan terakhir para mendiang pembesarnya. Selain Binz H4 yang pernah kami tulis, di bawah ini daftarnya. Dan ini menarik.

Ratu Elizabeth II – Jaguar XJ


Sebetulnya ini yang paling menarik dan menyayat hati. Beberapa waktu sebelum Ratu Elizabeth II wafat, Jaguar Land Rover menerima pesanan mobil jenazah kenegaraan. Pabrikan Inggris itu meminta masukan dari sang ratu soal bentuk dan rekayasanya. Perusahaan karoseri Wilcox Limousine bertanggung jawab mewujudkannya.

Dengan paras dan lampu belakang Jaguar XJ, bagian tengahnya diubah agar mampu memuat peti jenazah lengkap dengan atributnya. Makanya atapnya tinggi dan body serta wheelbase dipanjangkan. Jendela besar di sekeliling, dengan pilar B dan C yang tipis, memungkinkan rakyat Inggris melihat jelas muatan mobil jenazah ini.

Warna ungu gelap yang disebut Royal Claret adalah pesanan langsung penguasa Inggris terlama itu. Wajar, karena itulah kelir resmi keluarga kerajaan Inggris. Logo-logo Jaguar, kecuali di belakang dilepas, bersalin lambang kenegaraan dan logo pribadi. Di kap mesin terpasang ornamen St George yang membinasakan seekor naga. Ini bukan asal-asalan, melainkan logo pribadi yang dipakai oleh Ratu.

Pangeran Philip – Land Rover Defender


Ini lebih antik lagi. Mobil pickup jadi angkutan jenazah kenegaraan. Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II mendesain sendiri mobil jenazah yang beliau inginkan. pangeran ini suka dengan Land Rover, maka Discovery jadi pilihannya. Tidak sembarangan, sang Pangeran mendesain mobil ini selama 16 tahun. Dari 2003 saat berumur 82 tahun dan digunakan sebagai kereta anumerta saat wafat April tahun lalu.

Land Rover Discovery pickup ini dimodifikasi sesuai keinginannya. Bak belakang, tempat peti jenazah diberikan alas kayu dengan stopper perak. Warna mobil diganti dari hijau biasa jadi hijau militer. Grille hitam dengan pelek berwarna sesuai body.

Discovery spesial ini dibuat langsung di pabrik mereka di Solihull dan diawasi langsung oleh Pangeran Philip. Beliau akhirnya memberikan persetujuan atas segala yang ada di mobil ini pada 2019 lalu, saat berusia 98 tahun.

Putri Diana – Daimler DS420


Putri Diana meninggal secara tragis pada September 1997. Kematiannya mengundang banyak kontroversi. Tidak seperti mobil jenazah yang mengusungnya. Mobil yang digunakan adalah Daimler DS420 yang terlihat berwibawa.

Daimler DS420 dibuat oleh Daimler Company Limited antara tahun 1968 hingga 1992. Kereta jenazah yang mengangkut sang putri adalah buatan tahun 1985.

Mobil ini, versi limousine-nya, banyak digunakan petinggi negara. Aslinya, mobil ini dibuat oleh Jaguar dengan menggunakan merek Daimler. Kenapa bisa? Karena pada 1960, Daimler dibeli oleh Jaguar. Platformnya berbagi dengan mobil indah, Jaguar 420G. Mesin juga menggunakan kepunyaan Jaguar XK.

Indra A.