Review Mobil Bekas: Suzuki Jimny JB43, Langka Dan Makin Mahal

Semua generasi Suzuki Jimny punya penggemarnya masing-masing. Beberapa tahun terakhir, Suzuki Jimny menjadi sorotan bagi banyak car enthusiast, terutama di Indonesia. Uniknya, Suzuki Jimny generasi ketiga dengan kode bodi JB43 ialah yang paling sedikit populasinya di Tanah Air.

Suzuki Jimny JB43 atau dikenal juga sebagai Jimny wide

Beruntung kami sukses ‘menangkap’ satu spesies langka yang ada di Indonesia, yakni Suzuki Jimny Wide alias Jimny generasi ketiga. Ya, sport utility vehicle (SUV) ringkas ini, bentuknya lebih modern dari dua generasi sebelum. Namun, tidak menghilangkan karakter aslinya.

Lahir 1998

Aspek kepraktisannya jauh lebih baik dari generasi sebelumnya. Pembaruan dilakukan oleh Suzuki untuk tetap bisa menaklukkan medan off-road.

Walaupun mulai dipasarkan pada tahun 1998, tapi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru mengimpor Jimny Wide JB43 pada tahun 2017.

Saat itu, harganya Rp 285 juta dan hanya berjumlah 88 unit saja. Oleh karenanya, SUV ini terjual habis untuk menjadi barang koleksi, bukan untuk kerja keras di medan off-road.

Di Indonesia hanya transmisi otomatis

Bodi Suzuki Jimny Wide lebih terkesan dinamis. Bentuk bodi yang disertai lengkungan, menghasilkan tampilan yang lebih modern. Desain lampu yang lebih besar, over fender lebar dengan side body moulding, serta roof rail, menjadi beberapa ciri khas SUV fungsional yang disematkan.

Dimensi tergolong ringkas, dengan panjang 3.675 mm, lebar 1.600 mm, tinggi sekitar 1.700 mm. Wheelbase-nya 2.250 mm.

Mesin yang digunakan Suzuki Jimny Wide JB43 ialah M13A 1.3 liter DOHC bertenaga 83 hp dan torsi 110 Nm.

Penggerak tersebut dipadu dengan transmisi otomatis 4-speed. Transmisi manual 5-speed memang ada, tapi tidak tersedia untuk Indonesia. Aktivasi mode 4WD dapat dilakukan cukup dengan menekan tombol. Terdapat tiga pilihan mode sistem penggerak roda, yaitu 2WD, 4WD dan 4WD-L.

Rasa suspensi lebih baik

Kebetulan unit yang kami pakai ialah buatan tahun 2011 dan versi Inggris yang dipasarkan oleh importir umum.

Ada sedikit perbedaan fitur dengan unit yang dibawa oleh PT SIS. Sebut saja panel instrumen dashboard, setir, headunit audio, handel pintu dalam, material jok, bumper, kap mesin, hingga velg.

Dashboard Jimny wide versi importir umum beda dengan jualan Suzuki Indomobil.

Rasa berkendara Suzuki Jimny Wide memang jauh lebih baik dari Jimny generasi pertama dan kedua. Memang terasa rigid, namun bukan keras ‘gronjalan’. Kami sama sekali tidak komplain dengan performa suspensinya.

Konsol tengah jimny jb43

Suspensi depan dan belakang menggunakan 3-link rigid axle dengan per keong, sehingga ground clearance mencapai kisaran 190 mm. Kombinasi tersebut mampu menghasilkan approach angle 34 derajat, departure angle 46 derajat, serta ramp break over angle 31 derajat.

Harga bekas lebih mahal

Untuk berpindah mode dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya, dapat dilakukan saat melaju tidak lebih dari 20 km/jam. Sedangkan akses menuju atau dari 4WD-L, harus dilakukan dengan kondisi mobil berhenti dan transmisi pada posisi netral (N).

Untuk sebuah Suzuki Jimny yang populasinya sedikit di Indonesia, wajar kalau saat ini harganya jadi mahal.

Tahun 2017 harganya Rp 285 jutaan, sekarang jangan kaget kalau sudah melewati Rp 350 juta. Apalagi kalau unit versi importir umum dengan spesifikasi unik, harganya pasti lebih ‘gelap’. Suzuki Jimny memang selalu bikin heran…

Camping Riang Gembira Jimny Camp Vol. 2

Ada ucapan terkenal dari ilmuwan Albert Einstein. “Lihatlah alam secara seksama, maka kamu akan mengerti segala hal dengan lebih baik”. Di era saat kini, semua aktivitas berlangsung cepat dan instan. Terkadang setiap individu lupa manfaat berinteraksi dengan alam. Sebab, dipercaya bahwa menghabiskan beberapa menit saja berada di alam terbuka, akan memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan fisik seseorang. Camping adalah salah satu bentuk aktivitas di alam terbuka.

Camping bersama yang kedua

Seperti yang sudah beberapa kali dilakukan oleh sejumlah penggemar dan pengguna Suzuki Jimny ini. Jimny Ind untuk kedua kalinya menggelar acara camping bersama, yakni Jimny Camp Vol. 2, yang diadakan pada 3-4 Februari 2024 silam. Kali ini, Jimny Camp berlokasi di Land.Euh Camp, Tapos, Bogor, Jawa Barat.

Meski persiapannya tergolong singkat dan rentang waktu pendaftarannya juga cepat, terbukti antusiasme penggemar Suzuki Jimny untuk mengikuti Jimny Camp Vol. 2 ini tetap oke. Tak kurang dari 25 unit Suzuki Jimny dari berbagai generasi pun ambil bagian. Sedangkan peserta acara mencapai 45 orang.

Rute perjalanan tidak terlalu berat

Di hari pertama, seluruh kendaraan peserta berkumpul dari Rest Area Sentul 35A di tol Jagorawi. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju tempat Land.Euh Camp di Tapos. Jimny Ind sengaja memilih rute perjalanan yang tidak terlalu berat. Hal ini mengingat ada juga peserta camping yang menggunakan Suzuki Katana dengan sistem penggarak 4×2.

Sebelum tiba di lokasi camping, seluruh peserta disuguhi oleh pemandangan alam yang ‘menyegarkan’, mulai dari padang rumput yang tinggi hingga hutan pohon jati. Land.Euh Camp sebagai lokasi camping, memilik area yang cukup ideal untuk menampung sekitar 30 unit mobil. Selain itu, area camping ini juga tidak terlalu jauh dari pintu keluar tol Ciawi, dan memiliki fasilitas yang lengkap.

Ditemani api unggun

Tiba di Land.Euh Camp, seluruh peserta segera membangun tendanya masing-masing. Cuaca yang sejuk ditambah turun hujan gerimis, tidak mengurangi semangat semua peserta untuk membangun tenda. Di malam harinya, rangkaian acara dimulai dari makan malam bersama, termasuk sharing session dari para peserta dan para antusias Suzuki Jimny. Tentu saja, camping seru pasti tidak lupa ditemani api unggun.

Keesokan harinya, para peserta memulai hari dengan menikmati udara pagi sambil menyantap sarapan. Cuaca yang cerah dimanfaatkan oleh seluruh peserta untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan akan Suzuki Jimny. Siang hari, para peserta bersiap dan berkumpul untuk saling berpamitan.

Lagi-lagi, Jimny Ind memberikan pengalaman camping seru bagi para penikmat mobil Suzuki Jimny. Jika saja nanti diadakan Jimny Camp Vol.3, rasanya kami ingin ikut. Ya, pasti bersama Suzuki Jimny Champion…

Suzuki Swift

Tidak Akan Ada Suzuki Swift Atau Jimny Pakai Lambang Toyota

Praktek ganti logo (rebadging) Mobil Toyota dan Suzuki sudah lama dilakukan. Tujuannya untuk saling bantu meningkatkan penjualan dan mencapai target produksi. Anda pasti pernah dengar Suzuki Baleno jadi Toyota Starlet di Afrika Selatan atau Innova Zenix jadi Suzuki Invicto di India. Tapi ada dua mobil yang tidak akan berganti logo: Suzuki Jimny dan Swift.

Menguti media Autocar India, sumber mereka di Maruti Suzuki mengatakan Toyota sudah menyatakan minat untuk rebadge Jimny. Namun hal tersebut ditolak. Alasannya tegas Suzuki Jimny dan Swift adalah jati diri mereka. Lalu, kenapa Toyota berniat rebadge mobil ini?

Untuk Jimny, Toyota perlu SUV tangguh berpenggerak empat roda yang diposisikan di bawah Fortuner. Tentunya ini akan jadi segmen yang menggiurkan. Apalagi Fortuner sekarang harganya sudah makin menggila. Untuk Suzuki pun, sebetulnya ini kesempatan emas. Maruti Suzuki akan kebagian order produksi berlimpah.

Seperti diketahui, minat Jimny di beberapa negara kini sudah mulai melandai. Di India, Maruti hanya mampu menjual 15 ribuan unit dari Januari hingga November. Bahkan bulan lalu, hanya terjual 1.020 unit saja. Meski begitu, hal tersebut tidak menggoyahkan pendirian Suzuki. “Ini seperti meminta Land Cruiser diberikan logo Suzuki. Model yang jadi jatidiri tidak pantas untuk dibagi. Dan kami (Suzuki dan Toyota) menyadari hal itu,” ujar sumber di dalam Maruti Suzuki.

Swift Menggoda

Untuk Suzuki Swift, dasar pemikirannya juga jualan. Hatchback ini sukses jadi salah satu produk paling laris yang dijual oleh Maruti Suzuki. Rata-rata tidak kurang dari 17.100 unit terjual setiap bulan sepanjang 2023 ini.

Tidak akan ada suzuki swift pakai lambang toyota

Selain itu, produk rebadge dari Suzuki seperti Toyota Glanza (Baleno) dan Rumion yang berbasis Suzuki Ertiga, bisa diterima dengan baik di pasar India. Kalau ditotal, dua produk ini menyumbangkan 25 persen volume penjualan setiap bulannya. Kalau Swift bisa dijual sebagai Toyota, diperkirakan akan menyumbangkan tambahan 25 persen lagi. Namun sekali lagi, Swift sangat berharga untuk Suzuki.

Saat ini, kerjasama dua merek tersebut terbukti menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Bahkan, keduanya sudah sepakat Maruti akan merakit EV untuk Toyota, berbasis Suzuki eVX.

Sumber: Autocar India

Suzuki Jimny Rhino Edition, Hanya Ada 30 Unit Di Malaysia!

Para pecinta compact SUV Suzuki Jimny di negeri jiran Malaysia mendapat kabar gembira sekaligus kabar pilu. Naza Eastern Motors selaku Agen Pemegang Merek (APM) brand Suzuki di Malaysia baru saja meluncurkan model edisi terbatas Suzuki Jimny Rhino Edition. Sebuah kabar gembira yang mengejutkan tentunya bagi para kolektor Jimny.

Namun yang membuat hati menjerit yakni jumlahnya yang benar-benar terbatas, hanya ada sebanyak 30 unit saja di Malaysia! Alamat bakal beradu cepat untuk dapat memilikinya.

Label harga per unitnya 174,900 Ringgit Malaysia (on-the-road), belum termasuk biaya asuransi. Kurang lebih sekitar Rp 566,99 jutaan bila dirupiahkan. Nah, apa sih yang membuat Suzuki Jimny Rhino Edition begitu istimewa?

Rhino Edition Tampil Beda

Sebagai model edisi khusus, terdapat sejumlah sentuhan khusus pada tampilan eksterior Rhino Edition sebagai pembeda dari Jimny model reguler.

Body berkelir Pure Pearl White dihiasi decal aksen garis warna Merah-Hitam dan Abu-abu pada bagian kap mesin serta bagian sisi body. Selain logo khusus bergambar Badak, tersemat pula tulisan ‘Real Offroader’.

Tak hanya decal khusus.  Pada body belakang tersemat emblem khusus Rhino. Cover ban serep pun tampil dengan gambar Badak.

Grille yang disematkan pun berbeda dari model Jimny biasa. Rhino Edition tampil dengan grille model klasik khas Jimny SJ. Aksesoris lainnya meliputi batok spion chrome, mud flaps warna merah dengan tulisan ‘Jimny’, deflektor angin serta pelindung gardan depan dan belakang.

Sejarah Lahirnya Rhino Edition

Pada awal era ’80an, importir asal Inggris yang memasok Suzuki Jimny awalnya memperoleh sebuah Jimny SJ generasi kedua dengan plastik cover ban serep berlogo Badak. Logo tersebut merupakan edisi promo Suzuki dalam event Birmingham Motor Show 1982.

Karena dianggap keren, logo ini pun diadopsi dan didesain ulang yang kemudian dijadikan sebagai decal stiker untuk ajang promosi Suzuki Jimny SJ.

Badak menggambarkan sosok hewan yang tangguh dan kuat. Sangat cocok untuk melambangkan Jimny yang memang terkenal tangguh di segala medan off-road.

Paket Jimny Rhino Kit

Jika tak bisa mendapatkan satu dari 30 unit Jimny Rhino Edition, tak perlu berkecil hati. Naza Eastern Motors menyediakan paket upgrade Jimny Rhino Kit bagi para pemilik Jimny yang ingin tampil dengan gaya ala Rhino Edition.

Paket upgrade Jimny Rhino Kit ini dibanderol seharga 15,000 Ringgit Malaysia atau setara Rp 48,6 jutaan. Pemasangan kit ini hanya tersedia di dealer Naza Eastern Motors yang berlokasi di Petaling Jaya, KL.

Kelengkapan paket kit upgrade ini sama seperti yang terdapat pada mobil Jimny Rhino Edition. Mulai dari decal, cover ban serep, headlamp LED, satu set velg alloy 15-inci, head unit layar digital 7-inci dengan fitur Apple CarPlay dan sepasang speaker stereo.

Fitur tambahan lainnya yakni sistem A/C otomatis, sepasang airbag, ABS, brake assist, stability control, hill start assist and hill descent control.

Soal spek mesin, tak ada perbedaan antara Rhino Edition dan Jimny varian standar. Tetap menggunakan mesin 4-silinder 1.5 liter VVT berkode K15B bertenaga  100 hp yang diraih pada 6.000 rpm dengan torsi 130 Nm yang dicapai pada 4.000 rpm.

Penyaluran daya menggunakan transmisi automatic 4-speed plus penggerak four-wheel drive dengan gigi rendah. Apakah di Indonesia bakal muncul Suzuki Jimny edisi sejenis?

Indonesia Jimny Festival 2023 Sukses Bikin Macet Sirkuit Sentul!

Dengan persiapan yang super singkat, akhirnya Indonesia Jimny Festival 2023 (IJF 2023) berhasil digelar pada 17 dan 18 Juni 2023, sekaligus menciptakan rekor yang dicatat langsung oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Event IJF 2023 menjadi bagian dari Kegiatan Offroad bersama Founder, dalam rangka Tribute to Syamsir Alam dan Askar Kartiwa.

Terhitung lebih dari 500 unit Suzuki Jimny, dalam berbagai generasi dan model, tumpah ruah di area Sirkuit Sentul, Jawa Barat, untuk memeriahkan festival ini. Bahkan pemilik dan penggemar Suzuki Jimny yang datang pun tak hanya dari wilayah Jabodetabek saja, namun banyak yang berasal dari Sumatera maupun luar pulau Jawa. Bahkan IJF 2023 dihadiri pula oleh tamu dari Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Padat segmen acara

Setelah ‘puasa’ selama 10 tahun terakhir, event IJF 2023 seolah menjadi pemuas dahaga bagi para penggila Suzuki Jimny di Tanah Air. Acara ini dimeriahkan pula oleh Jimny Camp, Jimny Contest, Jimny Marketplace, Jimny Parts & Accessories, Jimny Wall of Fame, Jimny Fashion Week, serta Jimny Fun Games.

Apresiasi yang besar terhadap acara selama dua hari ini pun hadir dari beberapa sosok otomotif Tanah Air. “Saya mengenang kembali Suzuki Jimny Jangkrik milik saya dahulu, saat masih muda. Bodinya ringan, lincah, irit bahan bakar. Benar-benar mudah dirawat,” kata Bambang Soesatyo, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI). 

Jajal trek panas Sirkuit Sentul

“Saya benar-benar kagum dengan ragam Suzuki Jimny yang datang di acara ini. Apalagi ada Suzuki Jimny SJ10 tahun 1970an yang masih pakai mesin 2 tak. Kondisinya luar biasa, sudah direstorasi secara maksimal,” ujar Soebronto Laras, selaku President Commisioner PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, yang pernah mengantar kesuksesan Suzuki Jimny di pasar otomotif Indonesia sejak tahun 1970an.

Menjelang momen puncak IJF 2023, ada 15 unit Suzuki Jimny dengan spesifikasi balap menjajal trek panas Sirkuit Sentul. Selanjutnya 465 unit Suzuki Jimny dari empat generasi langsung menyesaki sirkuit, guna melakukan parade sebanyak tiga putaran. Di saat yang sama, pihak MURI pun mencatat jumlah kendaraan untuk proses verifikasi.

“Rasa haru dan bangga bercampur jadi satu, seiring dengan terwujudnya mimpi para pengguna Suzuki Jimny untuk merasakan trek Sirkuit Sentul, serta menciptakan rekor MURI bersama mobil kesayangan mereka,” tukas Ronny Kusuma, Ketua Penyelenggara Indonesia Jimny Festival 2023. Dirinya berharap agar gelaran ini menjadi agenda tahunan yang dapat selalu dimeriahkan oleh semua fanatik Suzuki Jimny di Indonesia.