Outlet Yoong Motor Rambah Kawasan Alam Sutera

Yoong Motor Group Indonesia, selaku pelaku bisnis modifikasi sistem pencahayaan kendaraan, merambah kawasan Tangerang, dengan meresmikan cabang baru di kawasan Alam Sutera. Langkah ini semakin memperkokoh posisi Yoong Motor di pasar modifikasi otomotif, sekaligus mendekatkan layanan premium kepada konsumen.

“Kami melihat potensi besar di kawasan ini yang belum terjangkau jaringan kami. Sedangkan di Gading Serpong dan Ciledug, sudah hadir lebih dulu. Jadi, warga Alam Sutera dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkan produk terbaik kami,” jelas Yomin Sugianto, pendiri Yoong Motor Group.

Outlet ke-87

Kawasan Alam Sutera adalah pasar menjanjikan dengan tantangan yang tidak kecil. Namun, Yoong Motor tidak terlalu mengkhawatirkan persaingan, karena produknya tergolong eksklusif dan telah mendapat kepercayaan konsumen sejak lama.

“Outlet ini menjadi cabang Yoong Motor yang ke-87. Kami hadir dengan fasilitas terbaik, showroom modern, ruang tunggu yang nyaman, hingga area display produk,” papar Francoise, selaku pemilik Yoong Motor Alam Sutera. Ke depannya, cabang ini akan dilengkapi dengan layanan nano coating, sticker, Paint Protection Film (PPF), kaca film, dan menjadi one-stop service untuk kebutuhan perawatan maupun modifikasi kendaraan.

Sebagai menu utama, Yoong Motor tetap fokus pada modifikasi pencahayaan, mulai dari lampu depan, lampu bekakang, maupun interior. Tersedia beragam brand lampu yang ditawarkan, seperti Saber, Hyperion, Hypervision, dan Osram. Sedangkan untuk restorasi lampu, biayanya mulai dari Rp 500 ribu.

Tidak Merusak Jalur Listrik Bawaan

Semua instalasi lampu mengutamakan keselamatan, kenyamanan pengendara, serta sesuai standar dari Yoong Motor. “Kelistrikan dihitung secara benar, tanpa merusak jalur perkabelan atau elektrikal asli dari mobilnya. Bahkan kami sudah menyiapkan teknologi yang tepat untuk mobil listrik dan hybrid,” ujar Yomin lagi.

Yoong Motor juga berkomitmen untuk memastikan kualitas dan daya tahan produknya. Tim riset Yoong Motor selalu melakukan uji coba intensif selama dua hingga tiga bulan sebelum produk dirilis. Termasuk melibatkan 20 tes ketahanan. Yoong Motor berani memberikan garansi yang berlaku secara nasional, dan bebas biaya selama masa garansi dua tahun. Baik untuk pemasangan maupun produk.

Yoong Motor cabang Alam Sutera ini berlokasi di Jalan Jalur Sutera Timur 7A No. 1, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten 15143 dan beroperasi setiap hari. Konsumen juga bisa menghubungi nomor 081290903936, untuk informasi lebih lanjut.

MaxDecal Bersama EKRAF dan Sekuya, Ramaikan Panca Fest 2025

MaxDecal, sebagai brand dalam industri sticker, bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan Sekuya (anime game creator), menghadirkan pengalaman baru yang menggugah semangat kreativitas anak bangsa. Kolaborasi mereka dituangkan melalui MaxDecal Art Party, dalam ajang Panca Fest 2025, pada 13-14 Juni 2025 silam, di Brickhall, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Kolaborasi ini lahir dari kesamaan visi dan misi untuk memperkuat serta mempromosikan karya seni anak bangsa. Sekaligus memajukan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia di panggung nasional dan internasional.

Harapannya, melalui kolaborasi ini, dapat menunjukkan bagaimana kreativitas anak bangsa bisa diekspresikan secara tak terbatas. “Melalui Panca Fest 2025, MaxDecal dan EKRAF juga ingin menunjukkan bahwa seni dan otomotif dapat bersatu, bahkan berjalan beriringan,” ungkap Nofian Hendra, Project Director & R&D MaxDecal.

MaxDecal Art Party ini juga akan dihadiri Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Irene Umar. Kolaborasi ini menjadi sebuah wadah untuk mengekspresikan bakat-bakat seniman visual, para kreator atau illustrator terbaik di Indonesia. Selanjutnya, setiap hasil karya mereka pun diperlihatkan kepada khalayak luas.

Salah satu daya tarik utamanya adalah unit kendaraam Radical SR1 XXR dengan livery IP (Intellectual Property), yang terpilih dari hasil program EKRAFHUNT. Lebih dari 10 IP terpilih hasil program EKRAFHUNT, yang menunjukkan perpaduan sempurna antara kecepatan, desain, dan ekspresi artistik. Kehadiran karya terbaik ini juga menumbuhkan ekosistem kreatif yang berdampak secara nasional dan internasional.

Selama MaxDecal Art Party berlangsung, ada berbagai aktivitas seperti Booth Art Market yang menampilkan karya-karya visual dari seniman lokal. Juga hadir Live Cutting Sticker, yang memperlihatkan keahlian dalam memodifikasi kendaraan dengan detail artistik. Serta display mobil dari EKRAF yang telah dikustomisasi dengan sentuhan seni visual terkini.

Melalui kolaborasi dengan EKRAF dan Sekuya, MaxDecal juga menegaskan kontribusinya dalam mengembangkan kreativitas. Termasuk membantu mempromosikan para pelaku UMKM Indonesia, melalui produk-produk sticker dan seni berkualitas.

Tren Daihatsu Feroza Nengeng, Seolah Mau Take Off

Segala sesuatu yang terkait dengan Bali memang selalu memiliki keunikan tersendiri. Jika Anda mengaitkannya dengan kesenian, hal itu tentu saja benar. Kreativitas masyarakat Bali pun tak hanya identik dengan keseniannya saja, namun juga ke dalam selera modifikasi kendaraan mereka. Beberapa tahun terakhir, dunia modifikasi kendaraan, terutama kendaraan roda empat di Bali, diramaikan dengan banyaknya Daihatsu Feroza dengan gaya mendongak.

Ya, mendongak! Biasanya, pengguna Daihatsu Feroza memodifikasi penampilannya dengan meninggikan bodi layaknya mobil off-road atau membuat ceper hingga seperti mobil balap. Ternyata para pengguna Daihatsu Feroza di Bali punya gaya tersendiri, dengan meninggikan bagian depan bodinya, setinggi mungkin. Sedangkan posisi bagian belakangnya jauh lebih rendah.

Aliran modifikasi khas Bali ini lazim disebut Nengeng atau NengHa (Nengeng Habis). Kalau diartikan ke bahasa Indonesia, istilah ‘Nengeng’ dalam bahasa Bali itu adalah memandang ke atas. Jadi, posisi bodi mendongak tersebut seperti orang yang sedang memandang ke atas.

Tentu saja yang namanya modifikasi kendaraan, pasti ada hal yang harus mendapat kompromi. Sehingga pengguna Daihatsu Feroza Nengeng ini perlu perhatian ekstra saat berkendara. Sebab visibilitas menuju depan tentu saja terganggu. Belum lagi rasa pengendalian kendaraan yang kurang tajam, karena suspensi depan sudah dimodifikasi total.

Menurut kami, memodifikasi kendaraan memang menjadi personifikasi diri pengguna kendaraan. Kreativitas setiap orang pun saling berbeda dan tidak boleh dibendung. Lagipula, modifikasi kendaraan tidak akan pernah ada batasnya.

Satu hal yang pasti, modifikasi kendaraan sah saja dilakukan, asalkan tidak membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain. Kami yakin sekali, setelah tren Daihatsu Feroza Nengeng ini, di masa depan pasti ada kreativitas masyarakat Bali terhadap dunia modifikasi kendaraan yang lebih unik lagi.