Modifikasi Ducati Monster 659 Bergaya Ramping

Ducati Monster 659? Tak perlu heran jika belum pernah mendengar Monster yang satu ini. Jarang terdengar karena merupakan model spesifik yang hanya dipasarkan di Australia dan Selandia Baru.

Versi down spec dari Ducati Monster 696 ini dirancang sesuai regulasi Learner Approved Motorcycle Scheme (LAMS). Kategori sepeda motor pemula untuk SIM kelas 251 – 660 cc di kedua negara tersebut. Kategori yang sedikit mirip dengan SIM C2 di Indonesia.

Nah, salah satu pemilik Monster 659 asal Australia, ingin merombak tampilan sang Monster agar telihat lebih segar dan beda.

Basis yang menjadi bahan modifikasi adalah Monster 659 Rossi Edition keluaran tahun 2012. Sudah cukup berumur, tak heran jika sang pemilik ingin memodifikasinya. Bengkel modifikasi Ellaspede yang bermarkas di kota Brisbane, Queensland pun dipercaya untuk merombak sang Monster.

Half fairing atas dan cover belly pan bagian bawah mesin menggunakan garapan Paolo Tex Design. Namun karena tidak ada parts yang spesifik untuk model 659, hanya tersedia untuk model Ducati Monster yang lebih besar, maka perlu didesain ulang.

Tak hanya dirombak agar bentuk dan ukurannya sesuai. Ellaspede pun membuatkan braket khusus dan merubah posisi dudukan pada half fairing dan belly pan agar dapat terpasang sempurna.

Pipa knalpot standar dari depan hingga belakang dilepas. Ellaspede memasang pipa exhaust custom yang dipasangi muffler Ex-Box. Muffler yang tersembunyi ini merupakan lansiran QD Exhaust, spesialis knalpot asal Italia. Dengan knalpot model begini, tampilan sang Monster pun lebih ramping.

Panel instrumen standar tetap dipertahankan. Hanya posisinya saja yang digeser dengan braket dudukan baru. Lampu sein standar depan dan belakang diganti model minimalis lansiran Rizoma. Tampilan pun jadi terlihat lebih klimis, terutama di bagian buritan.

Hasil modifikasi Ducati dengan tampilan garang, harus diimbangi dengan posisi riding yang lebih agresif. Setang standar bawaan Monster diganti model clip-on lansiran Woodcraft plus spion pada ujung setang.

Mesin Sudah Cukup

Output performa mesin desmo L-twin standar dirasa cukup, sehingga tak mengalami ubahan. Selain tentunya agar tetap sesuai dengan regulasi LAMS. Transmisi, suspensi dan sistem rem pun masih standar bawaan pabrik.

Karena sang pemilik ingin Monster tunggangannya untuk solo ride, maka jok belakang pun ditanggalkan dan diganti dengan buritan pendek dan minimalis ala MotoGP. Foot peg belakang pun dilepas.

Kemasan tampilan dipilih kombinasi two-tone merah dan putih pada belly pan, front fairing, tangki dan buntut. Sementara warna hitam mendominasi area mesin, setang, velg 3-spoke dan swing arm belakang.

Frame tralis berkelir hitam diimbuhi aksen stripping warna merah, putih, hijau yang melambangkan warna bendera Italia, negara asal Ducati.

Jangan tanya berapa biaya modifikasi Ducati yang dihabiskan, karena kepuasan pemilik sang Monster 659 jauh lebih utama.

 

BMW CE 04 Vagabund Concept, Skutrik Kaum Urban Ultra Modern

Memodifikasi skutrik mewah menjadi sebuah konsep bergaya semi futuristik? Mungkin sebuah hal yang amat jarang anda temui. Salah satunya adalah hasil kolaborasi antara BMW Motorrad Austria dengan Vagabund Moto GmbH, spesialis modifikasi motor yang berpusat di Graz, Austria. Basis garapannya adalah BMW CE 04.

BMW CE 04 dikemas ulang menjadi sebuah konsep alat transportasi kaum urban bergaya ultra modern yang diberi nama CE 04 Vagabund Moto Concept. Hmmm..padahal tampilan standarnya saja sudah futuristik.

Gagasan dan konsep modifikasi pada BMW CE 04 tersebut muncul dari Paul Brauchart, pendiri Vagabund Moto GmbH. Tema yang diusung yakni “Action meet Fashion”.

“Masing-masing pabrikan otomotif memiliki visi yang berbeda-beda mengenai mobilitas. Bahkan setiap pengguna kendaraan pun memiliki pandangan yang berbeda,” papar Paul Brauchart.

Ya, Anda akan menemukan banyak konsep kendaraan masa depan seperti skuter listrik yang tampil dengan gaya futuristik namun sisi fungsionalitasnya kurang. Ada pula yang fungsionalitasnya cukup mumpuni namun spek teknis maupun kemasan tampilannya tidak sepadan.

“BMW CE 04 Vagabund Moto Concept menjembatani beragam visi mengenai makna dari ‘mobilitas’ dengan mengedepankan fungsionalitas sebuah kendaraan harian bervisi masa depan tanpa meninggalkan nilai estetika,” imbuh Brauchart.

Tampilan Dan Fungsionalitas

Kemasan tampilan keren dengan balutan warna yang eye catching adalah salah satu faktor pemikat konsumen. CE 04 Vagabund Moto Concept dikemas dengan warna yang keren dan sedap dipandang mata.

Dominasi warna putih dengan paduan aksen warna hitam, beige dan hijau pekat pada konsep skutrik modern ini memang terlihat keren bukan?

Dari segi desain dan gaya tampilan, Vagabund memang lebih menyasar pada konsumen kalangan muda perkotaan yang aktif. Namun tentu saja skutrik ini juga keren digunakan oleh para bapak-bapak atau ibu rumah tangga.

Sebagai kendaraan harian serbaguna, maka kepraktisan dan kompartemen barang bawaan adalah hal yang sangat diperhatikan oleh Vagabund dan BMW.

Pada jok belakang tak hanya dibekali dengan box kompartemen yang dapat memuat beragam barang bawaan. Skutrik konsep dari Austria ini bahkan tampil dengan papan surfing! Tak perlu ditanggapi secara harfiah. Papan surfing hanyalah sebuah gambaran bahwa skutrik ini dapat digunakan untuk beragam aktifitas.

Tak Perlu Performa Super

Karena konsep skutrik ini ditujukan untuk kebutuhan mobilitas harian perkotaan, maka performa super pun dirasa tidak perlu. Jadi, tak ada ubahan sedikitpun yang dilakukan Vagabund pada sistem penggerak skutrik ini. Performa spek standar BMW CE 04 dirasa memadai.

Output daya maksimum yang dihasilkan motor listrik penggerak masih di angka 31 kW atau setara 42 HP yang dicapai pada 4 900 rpm dengan torsi maksimum 62 Nm mulai 1.500 rpm.

Untuk mencapai kecepatan 50 km/jam hanya butuh 2,6 detik saja. Hmmm, cukup gesit juga akselerasinya. Hanya saja top speed dibatasi secara elektronik di 120 km/jam.

Pasokan daya listrik masih bersumber dari baterai lithium ion 8.9-kWh bertegangan 148 volt. Perihal daya jelajah tak perlu ragu. Dalam kondisi baterai terisi penuh anda dapat menempuh jarak hingga 130 km dengan kecepatan sedang.

Konsep desain CE 04 Vagabund Moto Concept memang sangat keren. Hanya saja belum ada rencana untuk diproduksi secara massal. 

 

Moge Honda CB1100R Oldskool Ala Motor Balap Jalanan

Jika menyebut nama Tajima Engineering, maka tak lain adalah spesialis tuner dan modifikasi Honda CB yang sangat terkenal di Jepang. Hasil garapannya pun sudah tak berbilang. Para bikers di Negeri Matahari Terbit yang ingin merombak tampilan atau sekadar tune up Honda CB mereka akan langsung menyambangi workshop Tajima Engineering. Nah, salah satunya adalah Honda CB1100R di bawah ini.

Pesanan datang dari konsumen langganan yang telah beberapa kali mempercayakan motornya untuk dimodifikasi oleh Tajima Engineering. Kali ini sang pemesan ingin motornya tampil dengan gaya baru.

Karya Seni Dibuat Bukan Oleh Mesin

Tampilan ala motor balap jalanan era ’80an pun menjadi pilihan. Half fairing dengan cover headlamp kotak dipadukan dengan jok egois. Buritan pendek plus imbuhan decal stiker huruf “R” ala GT-R. Tangki standar bawaan motor tetap dipertahankan.

Penggarapan panel body dan fairing dilakukan secara tradisional. Lembaran plat besi dan aluminium diketok dan ditekuk secara manual sesuai bentuk yang diinginkan. Bagi para builder di Tajima Engineering, karya seni dihasilkan oleh tangan, bukan mesin.

Jadilah fairing dan panel body bergaya oldskool dengan baluran kombinasi warna biru dan putih. Windshield melengkung berukuran sedang sejajar dengan spion.

Panel instrument bergaya oldskool pada motor ini dibuat khusus dengan lapisan dalam berbahan serat karbon. Speedometer ST-3852 dan tachometer ST-200 lansiran STACK berjajar serasi. Sebuah instrument tambahan dari Yoshimura ditambahkan agar sedikit terlihat kekinian.

Motor ini menggunakan rangka jok asli bawaan Honda CB1100RD. Tentunya dipermak ulang oleh Kellerman Bullet Auto, menyesuaikan dengan tampilan hasil modifikasi.

Racik Ulang Mesin? Tentu Saja…

Tampilan bergaya balap kurang lengkap jika tanpa diimbangi dengan performa yang greget. Piston set standar bawaan mesin diganti versi high performance lansiran RSC. Payung klep berukuran lebar diadopsi dari Honda CB1100 “Sunnyside”. Porting dan polishing pada saluran intake pun dilakukan untuk memperlancar suplai campuran bensin-udara dari karburator ke ruang bakar.

Campuran udara dan bensin yang disemburkan ke ruang bakar dipercayakan pada empat unit karbu Keihin FCR berventuri 37 mm. Filter udara K&N pada masing-masing unit karbu memberi asupan nafas yang lebih plong. Gigi sproket depan dan belakang plus rantai disetup ulang untuk menghasilkan tarikan yang lebih responsif.

Untuk mengimbangi performa dan meredam getaran mesin, Tajima melakukan penguatan pada frame dan penopang mesin. Setidaknya terdapat 20 titik penguatan frame Honda CB1100R yang dilakukan. Mulai dari komstir, engine mounting hingga penopang mesin bagian bawah.

Sebagai penyalur gas buang, dipasang knalpot berkonfigurasi 4 -1. Berujung pada laras megaphone berbahan titanium lansiran Mizuno Motors. Hmm…terbayang seperti apa suara yang dihasilkan.

Suspensi Dan Rem Lintas Merek

Segitiga komstir penjepit garpu dan setang standar diganti menggunakan type SC59 dari Algulhas. Suspensi depan lawas bawaan motor pun diganti model baru. Tajima tak menggunakan garpu bawaan moge Honda tahun yang lebih muda, tapi menggunakan garpu up-side down Öhlins FGRT207 spek Kawasaki ZX-14R.

Rem depan menggunakan master rem Brembo RCS dengan tuas rem dari brand yang sama. Sepasang kaliper CP7853 lansiran AP Racing dipercayakan untuk mengapit cakram rem bikinan Sunstar Premium Racing. Rem belakang menggunakan kaliper AP Racing dengan cakram rem tunggal dari brand yang sama dengan cakram rem pada roda depan.

Pada swing arm belakang berbahan aluminium yang dirancang khusus dan digarap handmade oleh Wheelie terpasang monoshock bergaya retro dari Aragosta.

Tentu sang pelanggan pun tersenyum puas karena hasil racikan dari Tajima Engineering berhasil memberi roh baru pada CB1100R lawas yang tak lagi diproduksi ini. Banzai…!

All New yamaha Nmax 155

Cara Aman Dongkrak Tampilan dan Kepraktisan All New Yamaha Nmax 155

All New Yamaha Nmax 155 tidak bisa dipungkiri adalah salah satu motor yang menggerakkan perekonomian. Pengguna Nmax terdiri dari berbagai kalangan yang kerap mengandalkan skuter maxi ini untuk wara-wiri. Kenyamanan mungkin salah satu hal yang menjadi daya tariknya, tapi bagaimana kalau kenyamanan dan kepraktisannya ternyata masih bisa ditingkatkan?

Bentuk All New Yamaha Nmax 155 memang terlihat sporty. Dipadukan dengan kapasitas bagasi dan dek pijakan kaki yang luas, motor ini jadi nyaman dan praktis. Tapi tidak menutup untuk peningkatan. Kami melihat-lihat apa saja aksesoris resmi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai utama Nmax yang harga termurahnya Rp 31 jutaan (OTR DKI).

Windshield yamaha nmax 155

Kita mulai dari aksesoris resmi Yamaha yang meningkatkan penampilan. Pertama adalah windshield yang lebih tinggi, berbahan polycarbonate yang tidak mudah baret. Ada dua pilihan, yang dilapisi hard coat atau tidak.

Di bagian dek, ada pelapis tambahan yang membuat tidak licin. Sekaligus menambah ganteng motor. Terbagi dalam dua set. Satu untuk dek bagian bawah, satu lagi untuk pijakan atas, tempat kaki saat diposisikan selonjor.

Tambah Kepraktisan

Salah satu kekurangan All New yamaha Nmax adalah tidak adanya soket USB. Cukup disayangkan memang, karena kompetitornya banyak yang sudah pakai. Solusinya, Yamaha menyediakan plug USB yang bisa dilepas pasang, lengkap dengan kantong penyimpanan handphone saat sedang charging.

Universal stay nmax 155

Masih soal handphone, Yamaha juga menyediakan dudukan (holder) handphone atau GPS universal yang terpasang di stang. Namanya unversal stay. Lengkap dengan soket USB. Tapi ingat, ini dudukan saja, pemegang handphonenya belum termasuk.

Kalau dirasa bagasi Nmax 155 kapasitas 25 liter belum cukup, Anda bisa tambahkan top box opsional. Yamaha menyediakan dengan kapasitas 30 liter, lengkap dengan base untuk meletakannya. Ukurannya tidak berlebihan dengan lebar 380 mm dan tinggi 330 mm.

All new nmax

Namun untuk memasannya, Anda perlu juga rear carrier khusus untuk top box tersebut. Yamaha menyediakan yang disebut Rear Carrier. Ini adalah behel yang dilengkapi dengan dudukan untuk meletakan base top box.

Tertarik? Di bawah ini daftar harga aksessoris resmi untuk Yamaha All New Nmax 155.

  • Windshield dengan coating Rp 606.000
  • Windshield tanpa coating Rp 525.000
  • Footrest kit (upper) Rp 707.000
  • Footrest kit (lower) Rp 732.500
  • USB plug dengan kantong Rp 110.000
  • Universal Stay Rp 815.000
  • Top box dengan kit Rp 990.000
  • Rear Carrier Rp 934.500