Moge Honda CB1100R Oldskool Ala Motor Balap Jalanan

Jika menyebut nama Tajima Engineering, maka tak lain adalah spesialis tuner dan modifikasi Honda CB yang sangat terkenal di Jepang. Hasil garapannya pun sudah tak berbilang. Para bikers di Negeri Matahari Terbit yang ingin merombak tampilan atau sekadar tune up Honda CB mereka akan langsung menyambangi workshop Tajima Engineering. Nah, salah satunya adalah Honda CB1100R di bawah ini.

Pesanan datang dari konsumen langganan yang telah beberapa kali mempercayakan motornya untuk dimodifikasi oleh Tajima Engineering. Kali ini sang pemesan ingin motornya tampil dengan gaya baru.

Karya Seni Dibuat Bukan Oleh Mesin

Tampilan ala motor balap jalanan era ’80an pun menjadi pilihan. Half fairing dengan cover headlamp kotak dipadukan dengan jok egois. Buritan pendek plus imbuhan decal stiker huruf “R” ala GT-R. Tangki standar bawaan motor tetap dipertahankan.

Penggarapan panel body dan fairing dilakukan secara tradisional. Lembaran plat besi dan aluminium diketok dan ditekuk secara manual sesuai bentuk yang diinginkan. Bagi para builder di Tajima Engineering, karya seni dihasilkan oleh tangan, bukan mesin.

Jadilah fairing dan panel body bergaya oldskool dengan baluran kombinasi warna biru dan putih. Windshield melengkung berukuran sedang sejajar dengan spion.

Panel instrument bergaya oldskool pada motor ini dibuat khusus dengan lapisan dalam berbahan serat karbon. Speedometer ST-3852 dan tachometer ST-200 lansiran STACK berjajar serasi. Sebuah instrument tambahan dari Yoshimura ditambahkan agar sedikit terlihat kekinian.

Motor ini menggunakan rangka jok asli bawaan Honda CB1100RD. Tentunya dipermak ulang oleh Kellerman Bullet Auto, menyesuaikan dengan tampilan hasil modifikasi.

Racik Ulang Mesin? Tentu Saja…

Tampilan bergaya balap kurang lengkap jika tanpa diimbangi dengan performa yang greget. Piston set standar bawaan mesin diganti versi high performance lansiran RSC. Payung klep berukuran lebar diadopsi dari Honda CB1100 “Sunnyside”. Porting dan polishing pada saluran intake pun dilakukan untuk memperlancar suplai campuran bensin-udara dari karburator ke ruang bakar.

Campuran udara dan bensin yang disemburkan ke ruang bakar dipercayakan pada empat unit karbu Keihin FCR berventuri 37 mm. Filter udara K&N pada masing-masing unit karbu memberi asupan nafas yang lebih plong. Gigi sproket depan dan belakang plus rantai disetup ulang untuk menghasilkan tarikan yang lebih responsif.

Untuk mengimbangi performa dan meredam getaran mesin, Tajima melakukan penguatan pada frame dan penopang mesin. Setidaknya terdapat 20 titik penguatan frame Honda CB1100R yang dilakukan. Mulai dari komstir, engine mounting hingga penopang mesin bagian bawah.

Sebagai penyalur gas buang, dipasang knalpot berkonfigurasi 4 -1. Berujung pada laras megaphone berbahan titanium lansiran Mizuno Motors. Hmm…terbayang seperti apa suara yang dihasilkan.

Suspensi Dan Rem Lintas Merek

Segitiga komstir penjepit garpu dan setang standar diganti menggunakan type SC59 dari Algulhas. Suspensi depan lawas bawaan motor pun diganti model baru. Tajima tak menggunakan garpu bawaan moge Honda tahun yang lebih muda, tapi menggunakan garpu up-side down Öhlins FGRT207 spek Kawasaki ZX-14R.

Rem depan menggunakan master rem Brembo RCS dengan tuas rem dari brand yang sama. Sepasang kaliper CP7853 lansiran AP Racing dipercayakan untuk mengapit cakram rem bikinan Sunstar Premium Racing. Rem belakang menggunakan kaliper AP Racing dengan cakram rem tunggal dari brand yang sama dengan cakram rem pada roda depan.

Pada swing arm belakang berbahan aluminium yang dirancang khusus dan digarap handmade oleh Wheelie terpasang monoshock bergaya retro dari Aragosta.

Tentu sang pelanggan pun tersenyum puas karena hasil racikan dari Tajima Engineering berhasil memberi roh baru pada CB1100R lawas yang tak lagi diproduksi ini. Banzai…!

Zeths ZFR 500 R Avenger, Nostalgia Motor Balap Era ’80an

Trend sportbike bergaya retro yang muncul pada awal tahun 2022 nampaknya akan kian marak di tahun 2023 ini. Salah satu pendatang baru adalah Zeths ZFR 500 R Avenger buatan China. Zeths adalah produsen motor yang didirikan di Kunshan dekat Shanghai, China pada tahun 2016 silam.

ZFR 500 R Avenger bukan produk pertama juga. Sebelumnya, Zeths telah memasarkan dua model cruiser entry level kelas 250 cc untuk pasar domestik RRC, yakni Naja 250 dan Boger 250.

Terserah mau bilang apa soal motor China, tapi ini motor keren. Saat melihat tampilan, gayanya sangat kental dengan motor balap yang berlaga di Isle of Man Tourist Trophy dan GP Macau era ’80an.

Fairingnya tampil dengan windshield semi oval dan sepasang headlamp bundar. Desainnya mengingatkan pada motor balap Suzuki GS1200SS besutan pembalap legendaris Barry Sheene. Di balik windshield terpasang layar digital yang berfungsi sebagai panel instrument dan pengatur fitur berkendara.

Di belakang fairing, terpasang mesin parallel twin 180 derajat berkapasitas 500 cc bertenaga 50 hp yang dicengkeram oleh frame aluminium.

Motor Kekinian

Layaknya motor kekinian, Zeths ZFR 500 R Avenger dilengkapi dengan sistem pasokan bahan bakar electronic fuel injection dan radiator. Sayang pihak pabrikan belum mengumbar spek transmisi dan fitur berkendara yang disematkan pada motor ini.

Suspensi pun sangat kental dengan gaya sportbike. Pada bagian depan dilengkapi garpu USD adjustable yang dijepit segitiga komstir berbahan billet aluminium monoblock. Kaki belakangnya pun tak kalah keren, mono swing arm plus monoshock. Mantap… Sepertinya Zeths benar-benar serius dalam meracik motor ini.

Sistem pengereman pada roda depan dipercayakan pada sepasang cakram dengan kaliper 4-piston lansiran Brembo. Sedangkan pada roda belakang dilengkapi rem cakram dengan kaliper 2-piston. Kinerja pengereman dibantu dengan perangkat ABS dua kanal.

Velg alloy 5-spoke model GrandPrix pada bagian depan dan belakang dan knalpot ala CB1000 R yang dibekalkan pun kian memperkuat aura sportbike pada Avenger.

Zeths ZFR 500 R Avenger menurut rencana akan mulai dipasarkan pada Mei tahun ini. Tak hanya di pasar domestik China namun juga akan merambah ke kawasan Eropa.

Meski belum diumumkan secara resmi, namun label harganya diperkirakan bakal berada di kisaran $7.000 atau setara Rp 105 jutaan.