Skuter Listrik Volta Mandala Hadir Dengan Laburan Warna Baru

Volta, meluncurkan warna baru untuk skuter listrik tipe Mandala, dengan sentuhan yang elegan. Tidak hanya untuk memberikan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan, namun juga untuk mendorong masyarakat agar lebih percaya diri dalam mengadopsi gaya hidup berkelanjutan.

Sebelumnya Mandala telah merilis varian warna yang menarik untuk konsumen Indonesia, mulai dari Royal Yellow, Vintage White, serta Red Candy. Kini, Mandala memperkenalkan dua pilihan warna terbaru yang atraktif, yaitu Sparkling Olive dan Metallic Frost.

Selain elegan, kedua warna ini diklaim juga menambahkan sentuhan modern dan kesan gaya yang unik pada skuter listrik Mandala. Dengan penambahan varian warna ini, Mandala mampu menjadi pilihan ramah lingkungan untuk berkendara, sekaligus menyajikan gaya dalam mobilitas mereka.

Pengguna juga dapat memperluas kapasitas baterai dengan memaksimalkan slot baterai tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini mampu meningkatkan jarak tempuh hingga 180 km, sehingga pengguna tidak perlu risau jika harus menempuh perjalanan jauh. Semua informasi penggunaan baterai tambahan dapat dipantau melalui layar dual battery display yang terletak pada panel instrumen.

“Melalui Mandala, kami tidak hanya meluncurkan kendaraan listrik dengan warna baru yang elegan, tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan gaya hidup yang ramah lingkungan,” sambut Iwan Suryaputra, selaku Direktur Volta.

Setelah mendapat subsidi, Mandala kini ditawarkan dengan harga Rp 11,95 juta (on the road DKI Jakarta). Volta juga memberikan penawaran istimewa bagi pembelian melalui website resminya dengan diskon sebesar Rp 250 ribu.

Dengan hadirnya Mandala yang baru ini, Volta berharap dapat memotivasi lebih banyak orang untuk beralih ke motor listrik, memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masa depan berkelanjutan.

Yamaha JMS 2023

Yamaha Elove, Skuter Penting Yang Ramah Kaum Difabel

Tak hanya memamerkan konsep kendaraan roda empat saja. Di event Japan Mobility Show 2023 juga dimeriahkan sejumlah konsep sepeda motor. Saat kami menyambangi booth Yamaha yang mengusung tema “Feel Life”, sederet konsep kendaraan R2 dipamerkan. Salah satu model yang membuat kami penasaran adalah skuter elektrik Yamaha Elove.

 

Saat melihat wujudnya, sepintas tak ada hal aneh yang terlihat pada Elove. Wujudnya seperti skutrik biasa yang berseliweran di jalan raya. Hanya saja desainnya memang semi futuristik. Seperti umumnya skutrik kelas mewah,

Yamaha Elove Concept

Elove dilengkapi roda yang cukup besar. Velg depan dan belakang yang kemungkinan berukuran 14 – 15 inci tersebut dilengkapi disc brake. Suspensi depan menggunakan garpu teleskopik. Di belakang dilengkapi shock breaker ganda.

Skutrik Berteknologi AI

Sebagai sebuah konsep desain, tentu saja dibekali dengan teknologi terbaru dari Yamaha. Dari informasi yang kami peroleh, rancang bangun Yamaha Elove mengadopsi teknologi motoroid. Kami jadi teringat pada konsep sepeda motor futuristik Motoroid yang diperkenalkan Yamaha pada tahun 2017 silam dan Motoroid 2 pada tahun 2022 lalu. Hanya saja keduamya berbentuk sportbike, bukan skuter.

 

Kedua konsep sepeda motor tersebut memanfaatkan sistem komputer berbasis teknologi AI (artificial intelligence). Nampaknya konsep Elove pun demikian, hanya saja jauh lebih canggih karena dibekali teknologi pengendaraan otonom.

Elove, skuter untuk difabel

Dapat dikatakan, Yamaha Elove adalah sebuah robot humanoid yang dapat berkendara secara mandiri. Skuter elektrik Elove ini dibekali teknologi mutakhir penunjang stabilitas berkendara yang disebut Motorcycle Stabilization Assist System (AMSAS).

 

Teknologi tersebut membuat kendaraan R2 seperti skutrik Elove dapat menjaga keseimbangan secara mandiri agar tidak oleng. Sistem komputer terpadu pada Elove akan mensinkronkan kinerja motor elektrik penggerak, sistem rem dan kontrol traksi serta suspensi untuk menjaga keseimbangan saat berkendara.

 

Diperkirakan skutrik ini juga dilengkapi sejumlah sensor, radar dan kamera pemantau yang terintegrasi dengan sistem komputer kendali berkendara. Pengendara pun tak perlu lagi banyak menggerakkan tubuh terutama kaki untuk menjaga keseimbangan saat berkendara. Hal ini sangat membantu ketika tengah melaju pada kecepatan sangat rendah di area parkir, terjebak kemacetan lalu lintas atau perhentian lampu merah.

Harapan Baru Mobilitas Difabel

Dengan kemampuan anti oleng dan jatuh, skutrik Yamaha Elove menjadi skuter yang sangat aman dikendarai. Tak hanya bagi para rider pemula saja. Yamaha Elove menjadi kendaraan alternatif penunjang mobilitas bagi kaum difabel pengguna kursi roda.

 

Desainnya yang cukup ramping dan compact dengan ukuran yang tak terlalu besar membuat Elove cukup nyaman dikendarai, khususnya di area perkotaan.

Motor ini juga dimodifikasi oleh para siswa SMA di Okinawa dan juga atlet tenis paralympic. Skutrik Yamaha Elove tersebut dimodifikasi menyesesuaikan kebutuhan mobilitas penyandang disabilitas seperti tuna daksa.  Sayang, pihak pabrikan belum menjabarkan secara rinci perihal spek lengkap Elove. Khususnya ukuran baterai dan motor elektrik penggerak yang digunakan.

 

 

Konsep produk dan teknologi yang ditampilkan oleh Yamaha di JMS 2023 menggambarkan visi baru pabrikan berlogo Garpu Tala ini dalam menyambut era baru mobilitas di masa depan. Dan tentu saja skutrik Yamaha Elove adalah salah satunya.

 

Bosan Jalan? e-Scooter Honda Motocompacto Bisa Jadi Solusi

Skuter listrik Honda Motocompacto ini sepertinya terinspirasi dari skuter Honda Motocompo yang ngetop di era 1980an silam. Honda Motocompacto menjadi sarana transportasi listrik yang sederhana dan kompak, tanpa menghilangkan karakter inovatif serta gaya. Skuter listrik ini dirancang untuk mengakomodir mobilitas warga perkotaan yang membutuhkan sarana transportasi alternatif.

Honda Motocompacto yang bebas emisi gas buang ini mampu melesat hingga kecepatan yang mengagumkan, yakni 22 km/jam… Jika baterainya terisi penuh, maka jarak tempuhnya bisa mencapai 18 km. Sedangkan pengisian daya baterainya dari kondisi kosong hingga penuh, cukup memakan waktu sekitar 3,5 jam.

Telah memiliki 32 paten

“Motocompacto memang mencerminkan karakter produk Honda. Menyenangkan dan inovatif, sehingga sejalan dengan strategi elektrifikasi dari Honda. Motocompacto mendukung tujuan kami dalam mencapai bebas karbon melalui sarana transportasi tanpa emisi,” kata Jane Nakagawa, selaku Vice President R&D Business Unit American Honda Motor Co., Inc.

Motocompacto dirancang dan dikembangkan oleh para engineer Honda di Ohio dan California, Amerika, untuk menghasilkan alat transportasi pribadi yang telah mendapat 32 paten. Skuter yang dapat dilipat ini memiliki bobot yang ringan dan berdimensi kompak, sehingga diletakkan di ruang terbatas maupun dibawa di transportasi umum.

Honda Motocompacto menjadi solusi cerdas untuk digunakan di perkotaan maupun di kawasan kampus, dengan rancangan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna. Dilengkapi juga dengan jok, foot peg, ruang penyimpanan, speedometer digital, indikator daya baterai, dan tentunya pegangan yang kokoh.

Harganya sekitar Rp 15 jutaan

“Skuter ini amat mudah digunakan dan dikendarai, karena kami merancangnya untuk menghasilkan durabilitas dan keselamatan berkendara. Rangka dan rodanya menggunakan material alumunium, lampu depan dan belakang menggunakan LED, serta dilengkapi reflektor pada kedua sisinya,” imbuh Nick Ziraldo, Project Lead & Design Engineering Unit Leader Honda Development and Manufacturing of America.

Penjualan skuter listrik Honda Motocompacto baru akan dimulai pada bulan November 2023 nanti di Amerika. Calon konsumen dapat memesannya melalui website Motocompacto.honda.com atau dengan mengunjungi dealer Honda maupun Acura. Banderolnya ialah US$ 995 atau sedikit di atas Rp 15 juta. Kami jadi ingin punya…

Vespa Elettrica, Ikon Terbaru yang Ramah Lingkungan

Seiring dengan perkembangan zaman, Vespa terus berinovasi untuk tetap menjadi bagian dari gaya hidup premium, fashion dan berbagai tren untuk memperkuat warisannya sebagai kendaraan roda dua ikonik tak lekang oleh waktu. Berangkat dari komitmen tersebut, Vespa Elettrica pun diciptakan melalui warisan nilai Vespa dalam bentuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Vespa ini hadir untuk memberikan pengalaman berkendara yang senyap, ramah lingkungan, inovatif, mudah dikendarai, dan juga menyenangkan. Dengan tersedianya Vespa Elettrica di pasaran, PT Piaggio Indonesia kini resmi membawa simbol sesungguhnya atas warisan masa lalu, masa kini dan masa depan di industri otomotif.

Optimalisasi Power Unit

“PT Piaggio Indonesia bangga mempersembahkan Vespa Elettrica, ikon paling modern dari teknologi asal Italia yang selalu hadir konsisten dengan keunggulannya melalui brand dari Piaggio Group. Skuter ini memang ideal bagi pelanggan yang menghargai perpaduan mobilitas kontemporer ramah lingkungan dengan gaya hidup premium ala Italia,” kata Marco Noto La Diega, Managing Director and Country CEO of PT Piaggio Indonesia.

Vespa Elettrica dirancang untuk berkendara dalam kota dengan kecepatan maksimum mencapai 70 km/jam. Mobilitas ini didukung oleh optimalisasi pada Power Unit, Vehicle Management System, dan baterai. Optimalisasi tersebut memungkinkan Vespa Elettrica menjadi solusi mobilitas yang menawarkan performa kendaraan andal dalam berbagai situasi perjalanan di dalam kota.

Daya jelajah mencapai 100 km

Vespa Elettrica ditenagai oleh baterai lithium-ion yang modern. Daya jelajah dapat menjangkau hingga 100 km dalam mode Eco, serta jarak maksimal 70 kilometer dalam mode Power, berkat fitur Kinetic Energy Recovery System (KERS) yang membantu efisiensi pengisian daya. Fitur ini juga memungkinkan mengisi ulang baterai selama fase perlambatan kecepatan saat berkendara.

Selain itu, untuk mengisi daya secara optimal, pengguna cukup menarik kabel dari kompartemen di bawah jok dan menyambungkannya ke stop kontak. Waktu standar yang dibutuhkan untuk pengisian penuh adalah setidaknya 4 hingga 8 jam (dengan tegangan 220 V dan tergantung pada kondisi sekitar serta suhu baterai saat pengisian).

Power Unit yang digunakan mampu memberikan daya sebesar 3,6 kW dan daya puncak 4 kW, dengan torsi sekitar 200 Nm. Output ini juga membuat manuvernya terasa gesit dan menyenangkan saat dibawa berkeliling kota. Baterai sepenuhnya bebas perawatan dan memiliki performa sebanyak 1.000 siklus pengisian penuh.

Baterai Vespa Elettrica bahkan telah memenuhi sertifikasi IP65, menjadikannya tahan terhadap debu dan air tekanan rendah. PT Piaggio Indonesia juga memberikan garansi baterai selama 3 tahun. Tanpa melupakan karakter dan ciri khas skuter asal Italia tersebut, Vespa Elettrica memiliki livery khusus dalam warna Azzurro Elettrico. Termasuk dekorasi ‘neck-tie’, bibir velg, tulisan ‘Elettrica’ dan trim jok dengan lapisan beraksen abu-abu.

Ragam Kymco iONEX Diperlihatkan di PEVS 2023

Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 sepertinya merupakan ajang yang tepat bagi Kymco untuk memperkenalkan model-model skuter listrik terbarunya, Kymco iONEX

Ya, Kymco memperkenalkan sederet sepeda motor listrik iONEX yang terdiri dari empat varian, yaitu Agility EV, i-One Plus, i-One Xs, dan Mo One di boothnya.

Direktur Kymco, Chen Jung Lung, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan sepeda motor listrik IONEX bukan hanya dari segi desain. Kymco juga menawarkan performa, daya tahan, dan kehandalan yang sesuai untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kami percaya pada kualitas yang telah kami tanamkan pada produk sepeda motor listrik iONEX. Motor ini telah melalui semua pengujian yang diperlukan sehingga memiliki kualifikasi tinggi untuk sebuah sepeda motor listrik, dan tentu saja akan memberikan pengalaman baru sesuai dengan harapan pasar,” ujar Chen Jung Lung.

Seperti dikatakan tadi, Kymco memperlihatkan dua sepeda motor dari Seri i-One, yaitu i-One Xs dan i-One Plus. Keduanya merupakan sepeda motor listrik dengan daya 2.000 W hingga 2.500 W. Menggunakan baterai Li-NMC 50,82V/34,3 Ah 1.743 W. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 49 km/jam dengan jarak tempuh mencapai 90 km.

Selain itu, terdapat juga sepeda motor bergaya retro perkotaan, yaitu Agility EV. Dilengkapi dengan motor listrik 2.000 W dengan tenaga sebesar 2,6 hp. Skuter ini menggunakan baterai yang sama dengan Seri i-One yang dapat menempuh jarak lebih dari 90 km dengan kecepatan tinggi mencapai 50 km/jam.

Terakhir, ada skuter kecil dengan desain futuristik bernama Mo One. Dilengkapi dengan motor listrik 400 W. Kendaraan dua roda ini mampu mencapai kecepatan tertinggi 25-50 km/jam. Dengan jangkauan mencapai 90 km.

Jarak tempuh yang menarik, meski sepertinya kecepatan kurang menggugah. Pesaingnya paling tidak punya kecepatan tertinggi 60 km/jam.

 

Kymco S7 Merambah Pasar Skuter Listrik Eropa

Brand sepeda motor asal Taiwan, Kymco mungkin bukan nama yang asing bagi Anda. Produk skuter matic Kymco sempat populer di pasar sepeda motor Indonesia pada awal era tahun 2000-an. Sekarang pun, penggemarnya masih banyak.

 

Tak hanya berkutat di pasar skuter kawasan Asia, Kymco pun mulai merambah Benua Eropa. Model terbaru yang baru saja diperkenalkan untuk pasar Eropa adalah skuter listrik berlabel Kymco S7.

Produk terbaru ini memang bukan model berperforma tinggi seperti sportbike elektrik Kymco SuperNEX. S7 ditujukan sebagai kendaraan komuter harian dalam kota. Istimewanya, S7 adalah model skuter listrik (skutrik) pertama dari Kymco yang kapasitas dayanya sejajar dengan skuter bermesin 125 cc.

Gaya Stylish Ala Italia

Jika dilihat dari segi tampilan, Kymco S7 memiliki desain yang sangat modis dan kental dengan gaya skuter Italia.

 

Tak perlu heran, Kymco S7 memang mencuplik gaya skuter Eropa agar lebih memikat para konsumen di sana.

Kymco S7

Bahkan sejak beberapa tahun lalu Kymco telah menjalin kerjasama dengan pabrikan sepeda motor asal Italia, MV Agusta. Kedua brand ini bekolaborasi mengembangkan skuter listrik bernama Ampelio concept untuk MV Agusta. Nah, sebagian elemen desainnya diaplikasikan pada Kymco S7.

Sederhana Dan Praktis Namun Modis

Tampilan depan S7 terlihat sederhana namun eyecatching dengan headlamp LED berdesain unik. Lampu sein dan lampu belakang S7 pun telah menggunakan LED.

 

Panel instrument S7 pun tampil sederhana. Namun demikian, justru desain seperti inilah yang membuat para rider tak pusing saat melihat panel instrument ketika sedang berkendara.

motor listrik Kymco

Desain body pun terlihat ramping namun tetap enak dilihat. Fungsionalitas dan kepraktisan pengendaraan lebih dikedepankan tanpa mengurangi nilai estetika.

 

Siapa yang mengira jika skutrik berbody mungil ini kapasitas bagasi di bawah joknya cukup lega. Anda bahkan dapat memuat dua buah helm half-face pada bagasinya.

Performa Santun Untuk Kendaraan Harian Dalam Kota

Kymco S7 dibekali sebuah motor listrik penggerak berdaya 7,6 kW yang terpasang pada bagian tengah. Kurang lebih outputnya sekira 10,3 hp untuk ukuran R2 bermotor bakar dan setara dengan skuter matic 125 cc.

Output tenaganya memang tak segarang skutrik buatan Jepang. Namun torsi maksimumnya yang di angka 215 Nm terbilang cukup besar.

Karena fungsinya sebagai kendaraan harian dalam kota, maka top speed S7 dibatasi hanya 92 km/jam. Meskipun cukup santun untuk sebuah skutrik, namun torsin tadi membuat akselerasi S7 jadi lebih responsif. Cocok untuk diajak selap-selip di lalu lintas dalam kota yang padat.

Kemampuan jelajah S7 mampu mencapai jarak hingga 77 km berkat sepasang baterai 1.74-kWh. Daya jelajahnya menyesuaikan fungsi skutrik ini sebagai kendaraan harian dalam kota.

Harga Kymco S7

Tak perlu menunggu lama, Kymco S7 akan segera dipasarkan di sejumlah negara Eropa, khususnya di Italia dalam beberapa bulan mendatang.

Label harga jual resminya memang belum diumumkan. Namun diperkirakan Kymco S7 akan dijual antara 5.000 – 6.000 Euro. Setara Rp 81 – 98 jutaan. Belum termasuk pajak dan potongan subsidi pembelian kendaraan listrik yang berlaku di sejumlah negara kawasan Eropa.

Nah, apakah ada kemungkinan Kymco bakal merambah pasar Asia termasuk Indonesia?

 

BMW CE 04 Vagabund Concept, Skutrik Kaum Urban Ultra Modern

Memodifikasi skutrik mewah menjadi sebuah konsep bergaya semi futuristik? Mungkin sebuah hal yang amat jarang anda temui. Salah satunya adalah hasil kolaborasi antara BMW Motorrad Austria dengan Vagabund Moto GmbH, spesialis modifikasi motor yang berpusat di Graz, Austria. Basis garapannya adalah BMW CE 04.

BMW CE 04 dikemas ulang menjadi sebuah konsep alat transportasi kaum urban bergaya ultra modern yang diberi nama CE 04 Vagabund Moto Concept. Hmmm..padahal tampilan standarnya saja sudah futuristik.

Gagasan dan konsep modifikasi pada BMW CE 04 tersebut muncul dari Paul Brauchart, pendiri Vagabund Moto GmbH. Tema yang diusung yakni “Action meet Fashion”.

“Masing-masing pabrikan otomotif memiliki visi yang berbeda-beda mengenai mobilitas. Bahkan setiap pengguna kendaraan pun memiliki pandangan yang berbeda,” papar Paul Brauchart.

Ya, Anda akan menemukan banyak konsep kendaraan masa depan seperti skuter listrik yang tampil dengan gaya futuristik namun sisi fungsionalitasnya kurang. Ada pula yang fungsionalitasnya cukup mumpuni namun spek teknis maupun kemasan tampilannya tidak sepadan.

“BMW CE 04 Vagabund Moto Concept menjembatani beragam visi mengenai makna dari ‘mobilitas’ dengan mengedepankan fungsionalitas sebuah kendaraan harian bervisi masa depan tanpa meninggalkan nilai estetika,” imbuh Brauchart.

Tampilan Dan Fungsionalitas

Kemasan tampilan keren dengan balutan warna yang eye catching adalah salah satu faktor pemikat konsumen. CE 04 Vagabund Moto Concept dikemas dengan warna yang keren dan sedap dipandang mata.

Dominasi warna putih dengan paduan aksen warna hitam, beige dan hijau pekat pada konsep skutrik modern ini memang terlihat keren bukan?

Dari segi desain dan gaya tampilan, Vagabund memang lebih menyasar pada konsumen kalangan muda perkotaan yang aktif. Namun tentu saja skutrik ini juga keren digunakan oleh para bapak-bapak atau ibu rumah tangga.

Sebagai kendaraan harian serbaguna, maka kepraktisan dan kompartemen barang bawaan adalah hal yang sangat diperhatikan oleh Vagabund dan BMW.

Pada jok belakang tak hanya dibekali dengan box kompartemen yang dapat memuat beragam barang bawaan. Skutrik konsep dari Austria ini bahkan tampil dengan papan surfing! Tak perlu ditanggapi secara harfiah. Papan surfing hanyalah sebuah gambaran bahwa skutrik ini dapat digunakan untuk beragam aktifitas.

Tak Perlu Performa Super

Karena konsep skutrik ini ditujukan untuk kebutuhan mobilitas harian perkotaan, maka performa super pun dirasa tidak perlu. Jadi, tak ada ubahan sedikitpun yang dilakukan Vagabund pada sistem penggerak skutrik ini. Performa spek standar BMW CE 04 dirasa memadai.

Output daya maksimum yang dihasilkan motor listrik penggerak masih di angka 31 kW atau setara 42 HP yang dicapai pada 4 900 rpm dengan torsi maksimum 62 Nm mulai 1.500 rpm.

Untuk mencapai kecepatan 50 km/jam hanya butuh 2,6 detik saja. Hmmm, cukup gesit juga akselerasinya. Hanya saja top speed dibatasi secara elektronik di 120 km/jam.

Pasokan daya listrik masih bersumber dari baterai lithium ion 8.9-kWh bertegangan 148 volt. Perihal daya jelajah tak perlu ragu. Dalam kondisi baterai terisi penuh anda dapat menempuh jarak hingga 130 km dengan kecepatan sedang.

Konsep desain CE 04 Vagabund Moto Concept memang sangat keren. Hanya saja belum ada rencana untuk diproduksi secara massal. 

 

M1-S PLN

Ion Mobility Dapat Suntikan Dana Jutaan Dollar Dari TVS, Untuk Apa?

Masih ingat Ion Mobility? Produsen motor listrik asal Singapura ini dikabarkan baru saja mendapatkan suntikan dana dari pabrikan motor India, TVS. investasi itu akan digunakan untuk memperluas operasional Ion Mobility di Indonesia dan Singapura.

TVS menggelontorkan US $18,7 juta melalui anak perusahaan mereka di Singapura, TVS Singapore. Dengan investasi ini, TVS berhak menyandang titel strategic investor dan akan menyediakan ekosistem yang diperlukan bagi operasional Ion Mobility. Keputusan ini juga disebut sebagai langkah pabrikan India itu untuk memperluas cengkramannya di pasar global.

Ion Mobility M1-S

Seperti diketahui, TVS juga bekerja sama dengan BMW untuk membuat motor sport. Dan dengan adanya kerjasama tersebut, sepertinya kita akan segera melihat skuter elektrik bermerek TVS. Dan juga, Ion Mobility akan punya akses ke pusat perakitan motor TVS, termasuk di Indonesia. 

James Chan, pendiri dan CEO Ion Mobility mengungkap, “Kami sedang mempersiapkan untuk merakit motor M1-S di Indonesia. Salah satu opsinya adalah di pusat perakitan TVSMINDO (pabrik TVS di Karawang Timur). Kami juga sedang mempersiapkan pusat perakitan sendiri di Cikarang, yang akan dilengkapi lini produksi baterai.”

James juga berharap pabriknya di Cikarang ini akan jadi pendorong untuk untuk mencapai TKDN hingga 50 persen untuk akhir tahun ini. 

TVS bukan investor pertama di startup Singapura ini. Sebelumnya sudah ada antara lain AC Ventures Malaysia, TNB Aura, Quest Ventures, GDP Ventures, Michael Sampoerna, Monk’s Hill Ventures, Ng Ho Sen (Chief Manufacturing Ion Mobility).

“Saya bangga dengan adanya keyakinan dari TVS Motor melalui pendanaan dan kerjasama. Kami juga gembira untuk segera menyerap keahlian TVS yang sudah puluhan tahun berpengalaman di pasar sepeda motor global. (Terutama) untuk mempercepat produksi M1-S,” kata James Chan.

Baru Satu Produk

Untuk Ion Mobility, saat ini mereka hanya memiliki satu produk, M1-S. Itupun belum dijual karena masih dalam tahap uji coba. Pabrikan yang satu ini sepertinya tidak mau buru-buru menggelontorkan produk. Langkah mereka justru membangun infrastruktur untuk mendukung penggunaan sepeda motor listrik.

Baterai motor listrik M1-S

Contohnya adalah kerjasama dengan PLN untuk pembuatan 100 unit charging station di Jakarta. Hal ini cukup meyakinkan karena mereka tidak hanya memikirkan jualan.

“Kami ingin segera melakukan inovasi teknologi pengisian daya cepat untuk kendaraan Ion Mobility dan sepeda motor listrik lainnya dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga para pengguna sepeda motor listrik dapat mencapai jarak berkendara hingga 100 km hanya dengan mengisi daya selama 15 menit saja,” Ujar James Chan saat penandatangan MoU dengan PLN, November 2022 lalu.

Di luar itu, spesifikasi M1-S juga menarik dan bisa jadi ancaman serius untuk pabrikan besar. Skuter listrik seukuran Yamaha Xmax ini memiliki tenaga 12,5 kW dengan torsi 43 Nm. Ini angka yang lebih besar dari Yamaha EC01 yang 8,1 kw dan 30,2 Nm.

Sumber: Yahoo! Finance

Skutrik SEAT MÓ 50 Si Mungil Untuk Para Pemula

Kesuksesan SEAT dengan seri skuter listrik (skutrik) MÓ 125 dan 125 Performance di pasar Eropa khususnya Spanyol nampaknya dirasa belum cukup. Pabrikan asal Spanyol ini pun kembali melansir versi mungil dari MÓ 125 yang diberi label SEAT MÓ 50.

Skutrik sekelas skuter konvensional kelas 50 cc ini dirancang bagi para remaja usia 14+ yang merupakan pengendara pemula.

Meski ditujukan bagi pemula yang baru belajar mengendarai skuter, namun SEAT MÓ 50 dilengkapi fitur dan fungsionalitas yang nyaris setara dengan MÓ 125.

“Skutrik SEAT MÓ 50 dirancang agar para pengendara pemula tetap dapat melakukan mobilitas dalam kota dengan aman, nyaman dan menyenangkan serta bebas emisi,” terang Lucas Casasnovas, Seat MÓ Director.

Skutrik Yang Nyaman Dan Menyenangkan

SEAT MÓ 50 memiliki desain tampilan trendy seperti versi MÓ 125 namun bentuknya lebih compact. Skutrik ini pun sangat mudah dikendarai. Bahkan saat melintasi lalu lintas padat maupun gang sempit dengan permukaan jalan paving block bergelombang khas kota kuno di Eropa seperti kota Barcelona. Mungkin cocok juga di jalanan Indonesia.

Posisi kaki serta desain jok pada skuter listrik ini pun dirancang agar pengendara tetap nyaman saat berkendara.

Suspensi depan memanfaatkan garpu teleskopik konvensional dan adjustable monoshock pada swingarm belakang. Sistem rem depan dan belakang menggunakan rem cakram dengan combi-brake hidrolik plus sistem pengereman regeneratif pada motor listriknya.

Skutrik Yang Bisa Maju Dan Mundur

Sebagai penggerak, skutrik ini dibekali motor listrik tanpa kul. Output daya yang dihasilkan berada di kisaran 4 kW (5.3 hp) hingga 7.3 kW (9.8 hp). Namun demikian, torsi maksimum pada poros roda belakangnya cukup besar yakni 100 Nm.

Karena skutrik ini ditujukan bagi pemula berusia remaja, maka top speed dibatasi hanya of 45 km/jam. Cukup untuk berkendara melintasi jalan pemukiman maupun lalu lintas dalam kota. Selain itu, kecepatan rendah akan mencegah para remaja menggunakannya untuk kebut-kebutan.

Tiga mode berkendara yakni CITY, ECO, dan SPORT dapat dipilih sesuai kebutuhan. Dengan mode SPORT, torsi yang besar membuat skutrik ini mampu melesat mencapai top speed hanya dalam 3.8 detik! Tak hanya itu, bahkan skutrik ini pun bisa mundur untuk memudahkan keluar dari area parkir. Wow…keren.

Suplai arus listrik bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas daya 5.6 kWh. Meski tidak besar, namun daya baterai mampu membawa anda berkelana sejauh 172 km pada mode ECO. Tentunya dengan kecepatan rendah alias amat sangat pelan.

Pengisian ulang daya baterai hingga 100% menggunakan sumber listrik rumah tangga bertegangan 220 V butuh waktu sekira 8 jam.

Mobilitas Dan Utilitas Optimal

Tak hanya tampil keren, skutrik ini terkoneksi dengan ponsel. Via aplikasi ponsel yang disediakan, rider dapat melacak lokasi skutrik ini serta melihat informasi perjalanan yang telah ditempuh.

Aplikasi ponsel ini juga menampilkan sejumlah notifikasi mulai dari suhu dan kapasitas daya baterai, peringatan curanmor hingga jadwal servis berkala.

Tersedia dua soket USB yang dapat anda gunakan untuk mengecharge ponsel maupun perangkat lainnya.

Oh ya, skutrik ini dilengkapi fitur keyless. Anda dapat menstarter, mengunci, serta membuka-tutup kompartemen jok via ponsel. Bahkan ada dapat berbagi akses skutrik ini dengan ponsel keluarga atau kerabat.

Meskipun ukurannya terbilang mungil, namun kompartemen di bawah joknya sangat lega. Anda dapat menyimpan sepasang helm half-face atau barang bawaan lain yang seukuran. Wuiiih…tak kalah dari skuter besar.

Menurut rencana SEAT MÓ 50 akan mulai diproduksi pada Januari 2023 dan diluncurkan beberapa bulan kemudian. Untuk sementara ini MÓ 50 hanya tersedia dalam dua pilihan warna yakni Barcelona Grey dan Tarifa Blue.

Anda penasaran berapa harganya? Nah, kita tunggu peluncuran resminya tahun depan

Honda CB190SS

Deretan Calon Peramai Pasar Sepeda Motor Baru 2023

Tutup tahun 2022 tinggal hitungan hari. Target penjualan sepeda motor yang ditetapkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebesar 5,1 juta sampai dengan 5,4 juta unit nampaknya akan segera tercapai. Penjualan secara total pada periode Januari-November 2022 telah mencapai 4.738.216 unit.

Bahkan pihak AISI begitu optimis dengan penjualan di tahun depan yang diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan antara 7 hingga 9 persen. Hal tersebut tentunya bergantung pada kemampuan pihak pabrikan untuk dapat membaca trend pasar dan minat konsumen yang berkembang di Indonesia.

Nah, untuk tahun 2023 sejumlah pabrikan telah memberi bocoran, bahkan memperkenalkan produk motor terbaru mereka. Sebagian besar telah diperkenalkan di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022.

Kami ulas sebagian dari calon motor baru 2023 yang mungkin melenggang di pasar Indonesia sebentar lagi.

1. Polytron Fox-R

Sepeda motor listrik Polytron Fox-R pertama kali diperkenalkan pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, namun menurut rencana baru mulai resmi dipasarkan pada Januari 2023 mendatang.

Berbekal motor listrik penggerak berdaya 3 kW dan baterai berkapasitas daya 3,7 kWh, jarak tempuhnya digadang dapat mencapai 130 km untuk sekali pengisian daya. Kecepatan maksimumnya pun diklaim mampu mencapai 90 km/jam.

Mungkin yang menjadi daya pikat adalah para konsumen dapat menyewa baterai untuk sepeda motor ini. Sistem sewa baterai yang diterapkan oleh Polytron menjadi solusi hemat bagi para konsumen. Cukup menarik.

2. Polytron EVO Electric

Selain Fox R, Polytron dikabarkan juga bakal memasarkan satu model lainnya yakni EVO Electric.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Belt Drive dan baterai lithium NMC 60V 29 Ah, jarak tempuhnya mampu mencapai hingga 100 km untuk sekali pengisian daya. Bahkan hanya butuh waktu sekitar 4,5 jam untuk mengisi ulang kapasitas daya baterai dari 0 hingga 100 persen.

3. New Honda Airblade 125 dan 160

Pesaing dari skutik Yamaha Aerox 155 yang telah mengaspal di Vietnam ini mendapat sentuhan ulang pada tampilan desain plus update fitur yang diusungnya. Headlamp kini telah menggunakan LED model terbaru.

Untuk varian Airblade 160, mesin 160 cc bertenaga 15 hp (8.000 rpm) dan torsi 11,3 Nm (6.500 rpm) yang diusung calon penjegal Yamaha Aerox 155 ini identik dengan Honda Vario dan PCX.

4. New Honda GTR-150 Facelift

New Honda GTR-150 Facelift telah lebih dahulu diperkenalkan di Vietnam dan Thailand dengan nama Honda Winner X 150 dalam versi ABS dan non-ABS. Sementara di Malaysia, pesaing Yamaha MX King ini dipasarkan dengan label Honda RSZ-150. Nah, label nama apa yang bakal digunakan untuk di Indonesia?

5. New Honda CB-190 SS

Nah, ini dia yang paling dinantikan para pecinta naked bike Honda beraliran retro–New Honda CB-190 SS.

Model ini jika benar-benar diboyong ke Indonesia bakal menjadi pesaing berat bagi Yamaha XSR-155 dan Kawasaki W-175. Tentunya untuk pasar Tanah Air akan terdapat perbedaan spek dari versi di Thailand maupun Vietnam. Keren bukan…

6. Yamaha MX King 155 VVA Facelift

Untuk tahun 2023, brand berlogo Garpu Tala kemungkinan bakal memboyong Yamaha MX King 155 VVA versi facelift yang telah terlebih dahulu muncul di negeri jiran Malaysia dengan nama Yamaha Y16ZR.

Tampilan keren dengan rem Brembo BCS Corsa Corta dan set exhaust Red Leo bakal menjadi pemikat konsumen di Tanah Air. Aaah…sungguh menggiurkan.

Sabar…kita nantikan kemunculannya, serta siapkan kocek anda dan tentukan mana yang akan anda pilih untuk tahun 2023 mendatang

 

ALVA Resmikan Experience Center Dan Memulai Pengiriman Unitnya

PT. Ilectra Motor Group (IMG) yang menghadirkan produk motor listrik ALVA One, resmi melakukan first hand over kepada 10 konsumen pertama. Sekaligus meresmikan ALVA Experience Center di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Dengan dilakukannya serah terima motor ini PT IMG siap memulai pengiriman motor listrik ALVA One selanjutnya kepada konsumen di Indonesia.

“Hari ini kami secara resmi memenuhi janji pada saat peluncuran ALVA One di GIIAS pada bulan Agustus kemarin. Dengan dilakukannya pengiriman unit para konsumen dan secara penuh melayani konsumen dari penjualan sampai pemeliharaan motor listrik ALVA.” ucap Purbaja Pantja, President Director Ilectra Motor Group.

Melalui ALVA Experience Center (AEC), APM baru ini berusaha menciptakan sebuah ekosistem mobilitas yang mampu menjadi solusi menyeluruh bagi para konsumennya.  Disini konsumen bisa mendapatkan pengalaman edukatif mengenai teknologi EV dan edukasi mengendarai kendaraan listrik beroda dua.

AEC juga menjadi fasilitas untuk melakukan uji coba motor ALVA One, melakukan pembelian, solusi pembiayaan yang fleksibel, mengisi ulang daya baterai kendaraan dan menikmati fasilitas AEC lainnya seperti coffee shop.

ALVA juga berharap dapat lebih dekat dengan berbagai macam komunitas yang memiliki kegiatan positif dengan menyediakan berbagai space yang dapat digunakan untuk kebutuhan gathering sehingga pengguna dapat saling berkumpul dan berdiskusi.

“Kami siap untuk menghadirkan lebih banyak lagi kegiatan menarik lainnya yang akan kami lakukan bersama konsumen dan komunitas,” tambah Rainier Haryanto, Managing Director Ilectra Motor Group.

ALVA berharap dapat menjalin hubungan dengan berbagai macam komunitas sebagai awal terciptanya ekosistem yang baik untuk kendaraan motor listrik dan tercapainya rencana net zero di Indonesia.