BMW Superbike WSBK MotoGP

BMW Motorrad Kasih Isyarat Mau Ikut MotoGP

Kehadiran BMW Motorrad melewatkan slot kosong yang ditinggalkan oleh Suzuki di MotoGP tahun lalu. Namun bos baru BMW Motorrad, Markus Flasch menyatakan tidak menutup kemungkinan turun di balapan bergengsi itu, melengkapi kiprah mereka di WSBK (Superbike).

Markus Flasch, yang pernah memegang jabatan tertinggi di BMW M, menyatakan pihaknya punya kehadiran yang signifikan di balapan bergengsi itu. Ini rewakili oleh safety car hingga medic yang semuanya produk BMW M.

“Sebagai pimpinan BMW M, saya sudah ke semua event balapan, kenal sama semua orang yang memegang keputusan dan kami punya pencitraan yang kuat (di MotoGP),” kata Flasch. “Makanya kami tidak menutup kemungkinan (ikut balap MotoGP) dan sedang memperhatikan semua aspek.”

Toprak Razgatlioglu

Hal tersebut juga dipertegas oleh kalangan tim yang sekarang berlaga. Massimo Rivola, pimpinan Aprilia pernah mengatakan saat uji coba di Sepang awal tahun lalu,”Akan lebih baik kalau tempat kosong yang ditinggal Suzuki segera diisi.”

Ia tidak basa-basi dan menunjuk motor BMW S1000 yang diturunkan di balap Superbike, serta rider barunya, Toprak Razgatlioglu. “Kecepatannya impresif saat testing. (BMW) bisa jadi tambahan tim yang menarik,”kata Rivola.

Di luar soal BMW Motorrad, Dorna, promotor MotoGP juga sedang berusaha untuk membuat balapan ini menarik untuk paling tidak enam pabrikan motor lagi. Apalagi sejak Suzuki mundur dari balapan.

Berbagai cara ditempuh, termasuk adanya perubahan peraturan untuk musim balap 2027. Di dalamnya termasuk penggunaan mesin dengan kapasitas lebih kecil. Tentunya ini akan menekan biaya untuk setiap pabrikan. Saat ini MotoGP diisi oleh produsen motor seperti Ducati, Aprilia, Honda, Yamaha, KTM. Masing-masing terbagi menjadi beberapa tim.

BMW New R 12

BMW Motorrad R 12 dan R 12 nineT 2024, Perpaduan Klasik dan Asik

BMW Motorrad mengumumkan kehadiran produk baru untuk masa edar 2024. Inilah BMW R 12 dan R 12 nineT. Memang bukan all new (model baru) tapi keluarga R 12 diberikan peningkatan di beberapa hal.

BMW R 12 nineT didesain untuk jadi roadster dengan desain klasik. Diklaim memberikan pengendaraan yang rileks baik di perkotaan atau jalanan berliku. Sesuai dengan namanya, nineT adalah produk BMW yang mengedepankan tema desain tersebut, digabungkan dengan teknologi modern. Dan kini, embel-embel nineT diturunkan pada beberapa produk, yang menggunakan bentuk klasik. Termasuk untuk keluarga R 12 yang Anda lihat di sini.

Sementara untuk BMW R 12 ‘biasa’, didesain untuk jadi cruiser. Diklaim memberikan pengendaraan menyenangkan untuk jarak jauh. Hal tersebut ditegaskan dengan tema produk ‘The Spirit Of Easy’. 

Rangka Baru

BMW R 12 nineT

Persamaannya, kedua motor ini menggunakan mesin boxer berpendingin udara dan oli, khas motor BMW. Kapasitasnya 1.170 cc namun ada perbedaan tuning untuk kedua motor ini. R 12 memiliki tenaga 95 hp dengan torsi 109,8 Nm. Sedangkan R 12 nineT punya tenaga lebih besar dengan 109 hp. Torsinya 115,2 Nm.

Sebagai rangka, kedua New R 12 menggunakan frame tralis tubular dengan sub-frame model bolt on. BMW mengatakan rangka ini benar-benar baru. Suspensinya model up side down di depan dengan diameter shock 45 mm. Khusus R 12 nineT, bagian ini bisa diatur kekuatan rebound dan kompresinya. Untuk penopang belakang, keduanya diberikan swing arm dengan monoshock yang geometrinya dihitung ulang oleh BMW.

BMW R 12

Rodanya menggunakan pelek dengan ukuran berbeda. R 12 nineT diberikan ukuran 17 inci untuk depan dan belakang. Sedangkan R 12 ukurannya ‘belang’. 19 inci di depan dan 16 di belakang. Untuk pengereman, keduanya mengandalkan cakram 310 mm dengan kalliper 4-piston. Belakang mengandalkan kaliper piston ganda yang menjepit disc brake 265 mm.

Rock and Roll

Sebagai bawaan standar, tersedia instrument cluster bulat klasik dengan jarum analog. Versi nineT dibekali dengan tachometer, sedangkan di R 12 tachometer ini jadi fitur opsional.

BMW Motorrad juga menyediakan layar TFT ukuran 3,5 inci sebagai peranti opsional. Di dalamnya, tersedia tampilan yang sederhana: Kecepatan, posisi gigi dan riding mode.

Bicara mode berkendara, R 12 dan versi nineT diberikan pembeda sesuai peruntukannya. R 12, selain mode Normal ditambahkan Rock dan Roll. Sementara di R 12 nineT ada mode Rain, Road dan Dynamic.

BMW CE02 motor listrik akan dirakit di India.

India Dipastikan Rakit Motor Listrik BMW CE02

Jujur, tidak terlalu mengejutkan kalau BMW Motorrad akhirnya memutuskan untuk merakit motor listrik BMW CE02 di fasilitas milik TVS India. BMW dan TVS punya cerita manis yang masih terjalin hingga sekarang berkat produk bersama, G 310 dan variannya.

Kali ini, giliran motor listrik CE02 yang menumpang dirakit di fasilitas Hosur, Chennai, India. Produksinya sudah dimulai dua hari lalu. Namun CE02 tersebut bukan ditujukan untuk pasar India. Melainkan khusus untuk ekspor ke pasar global. Contohnya Amerika Serikat. Di negara adidaya itu, CE02 dipasarkan dengan harga US $7.599.

BMW CE02

BMW CE02 adalah skuter dengan bentuk yang agak tidak biasa. Apalagi kalau dibandingkan dengan ‘kakaknya’, CE04.Meski sama-sama nyentrik. Stang tinggi, pelek 14 inci dibalut ban berukuran 120/80 dan 150/70 untuk depan dan belakang. Akibatnya, membuat motor ini terlihat serbaguna dibawa ke mana saja. Meski sebetulnya motor ini lebih untuk mobilitas urban.

Suspensi depan menggunakan garpu model up side down dengan swing arm tunggal di belakang. Penggeraknya bertenaga 11 kW atau sekitar 15 hp. Torsinya menyentuh 55 Nm. Baterainya diberikan kapasitas 2 kWh yang diklaim bisa mencapai 90,1 km.

Motor listrik BMW CE02

Karena ini motor premium, fiturnya tidak perlu diragukan. Mulai dari lampu depan LED, layar informasi TFT 3,5 inci, hingga mode berkendara. Jangan lupa bisa dihidupkan tanpa kunci (keyless), punya rem dengan ABS dan kemampuan untuk bergerak mundur.

BMW CE02 juga akan dijual dengan aksesoris khas urban seperti luggage set, windscreen dan sebagainya. Untuk pasar India sendiri, CE02 kemungkinan baru akan tersedia mulai 2024 mendatang. Harganya pasti lebih murah dari harga di pasar Amerika tadi.

BMW Motorrad Luncurkan Versi Upgrade Jajaran F GS

Model sepeda motor terbaru yang dijanjikan oleh BMW Motorrad akhirnya muncul juga. Pabrikan asal Jerman ini melansir jajaran model touring enduro BMW F GS.

Sejumlah sentuhan update diimbuhkan pada model F 800 GS, F 900 GS, dan F 900 GS Adventure. Seperti apa detailnya?

Update Rangka

Jajaran model F GS terlahir sebagai motor penerabas trek off-road. Oleh sebab itu sektor performa, suspensi dan rangka adalah tiga serangkai tak terpisahkan yang harus selalu diupgrade.

Ketiga varian pada seri jajaran F GS menggunakan rangka model jembatan. Tak hanya materialnya saja yang terbuat dari baja yang kokoh namun lentur dan berkualitas tinggi. Titik sambungan pengelasan sangat diperhatikan. Tentunya agar rangka kuat menahan siksaan di medan off-road. Rangka patah saat beraksi adalah sebuah aib bagi pabrikan sepeda motor, terutama motor jenis off-road.

Kapasitas CC Mesin Naik

Setting performa mesin twin-parallel tak hanya direvisi. Kubikasi mesin kini volumenya naik dari 853 cc menjadi 895 cc.

Dengan adanya upgrade pada setting dan volume mesin, model F 800 GS versi standar kini bertenaga 87 hp. Untuk rider pemula, tersedia varian bertenaga 48 hp.

Model F 900 GS dan versi F 900 GS Adventure pun output tenaganya kini terdongkrak menjadi 105 horsepower.

BMW F 800 GS

Untuk harga paling terjangkau dan juga untuk para rider pemula, pilihan paling pas adalah F 800 GS.

F 800 GS adalah versi kelahiran kembali dari F 850 GS yang diluncurkan pada tahun 2018 silam. Dibandingkan dengan pendahulunya, para perancang di BMW Motorrad mengimbuhkan beragam fitur terkini.

Headlamp kini telah menggunakan LED. Speedometer analog kini diganti layar TFT berukuran 6.5-inci. Tersedia tiga varian trim yakni Basic, Sport, dan Triple Black. Masing-masing dibedakan dari kemasan warnanya: Lightwhite, Racing Blue, dan Blackstorm Metallic.

BMW F900 GS

Di antara seluruh jajaran F GS yang diluncurkan, yang paling banyak mengalami ubahan dan upgrade adalah model F 900 GS.

Tak sebatas setting mesin saja yang diramu ulang. Konstruksi sasis dan bodi pun turut dipermak ulang. Tak hanya untuk menghasilkan dinamika berkendara dan ergonomi yang lebih baik. Bobotnya pun dikabarkan kian ringan.

Tangki BBM kini menggunakan bahan plastik yang bobotnya lebih ringan. Headlamp pun desainnya berubah.

Tabung silencer knalpot lansiran Akrapovic yang digunakan pun bobotnya lebih ringan. Tak heran jika kini bobot total F 900 GS kini lebih ringan 14 kg.

Garpu depan teleskopik upside-down fully adjustable kini menggunakan model terbaru lansiran Showa.

Versi terbaru BMW F 900 GS tersedia dalam tiga varian: Basic dengan warna Blackstorm Metallic, Passion dengan warna Sao Paulo Yellow, dan GS Trophy yang dikemas dengan  livery khas Lightwhite/Racing Blue Metallic.

 F 900 GS Adventure

Bagi para petualang sejati yang gemar mengembara di medan off-road extreme, model F 900 GS Adventure adalah pilihan paling pas.

Upgrade yang diimbuhkan sejatinya sama seperti F 900 GS biasa. Hanya saja terdapat pembeda.

Sistem suspensi menggunakan versi berpengaturan elektronik Dynamic ESA (Electronic Suspension Adjustment). Rider dapat lebih leluasa melakukan setting suspensi secara mandiri untuk beragam trek yang akan dilalui.

Tersedia dua variant: Basic denga livery warna Blackstorm Metallic) dan Ride Pro yang dibalut warna White Aluminium.

Jika ingin sensasi berkendara yang lebih greget di trek off-road, tersedia paket opsional Enduro Pro untuk seluruh varian model F 900 GS, termasuk versi Adventure.

Upgrade pada sektor suspensi meliputi garpu teleskopik upside-down dengan tabung berlapis titanium nitride dan fully adjustable central spring strut. Paket ini juga meliputi tambahan peninggi setang, dan rantai M Endurance yang lebih kuat menahan hentakan torsi besar.

Tak sabar ingin segera menyambangi dealer BMW Motorrad untuk meminangnya? Sabar, ketersediaan unit dan label harganya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Ehm, setidaknya siapkan dana sedikit lebih banyak…

Kacamata BMW ConnectedRide HUD, Antara Perlu dan Tidak

Anda mungkin pernah mendengar tentang teknologi head-up display (HUD). Penampil informasi yang memanfaatkan pancaran proyektor ini telah ada lebih dari dua dekade. Kini, BMW menghadirkan kacamata BMW ConnectedRide. Apa itu?

Berawal dari dunia aviasi dan militer, kini HUD digunakan oleh industri otomotif. Teknologi ini tak hanya menjadi fitur bantu berkendara pada mobil, namun kini juga diaplikasikan bagi para pengendara sepeda motor.

Beberapa tahun lalu BMW Motorrad menciptakan konsep helm motor yang dilengkapi dengan HUD. Kemudian raksasa industri teknologi multimedia Google memperkenalkan pengaplikasian yang lebih praktis yakni konsep kacamata Google Glass.

Tak mau ketinggalan langkah, BMW Motorrad pun meringkaskan teknologi yang pernah mereka buat. Dari helm menjadi kacamata. Ingin tahu seperti apa cara kerjanya?

Kacamata Canggih dan Praktis

Pada sebagian model sepeda motor terbaru lansiran brand asal Jerman ini dilengkapi fitur koneksi antara sepeda motor dan aplikasi ponsel BMW ConnectedRide.

Dengan kacamata ConnectedRide, Anda tetap dapat berkendara dengan leluasa tanpa perlu melihat ke layar ponsel atau speedometer. Seluruh tampilan informasi dialihkan ke kacamata BMW ConnectedRide via teknologi HUD.

Selain terkoneksi dengan aplikasi BMW ConnectedRide pada ponsel pintar via koneksi nirkabel Bluetooth, kacamata canggih ini juga terkoneksi dengan sistem komputer pada sepeda motor BMW.

Anda dapat mengetahui beragam informasi kecepatan berkendara pada speedometer, posisi gigi transmisi dan masih banyak lagi.

Bahkan rider dapat mengetahui info navigasi rute berkendara via tampilan teks. Mirip seperti fungsi HUD pada helm pilot heli dan pesawat tempur modern.

Bijak Dalam Menggunakan Teknologi

Meskipun dapat menampilkan beragam informasi, namun visibilitas dan konsentrasi berkendara jauh lebih penting. Oleh sebab itu rider dapat mengatur dan membatasi seberapa banyak informasi yang ditampilkan.

Ya, jangan sampai konsentrasi berkendara menjadi buyar dan visibilitas rider terganggu oleh tampilan informasi HUD. Tetap bijak dalam menggunakan fitur teknologi. Keselamatan berkendara adalah hal utama yang harus diperhatikan.

Secara garis besar, kacamata BMW ConnectedRide ini fungsi dan cara kerjanya hampir mirip dengan konsep kacamata Google Glass.

Perbedaannya, kacamata hightech dari BMW Motorrad ini tak memiliki fitur perekam foto dan video seperti yang dimiliki kacamata Google Glass. Kacamata ini memang masih model awal. Namun pada versi berikutnya, mungkin fitur kamera perekam foto dan video bakal disematkan.

Nah, bagi yang berminat, kacamata canggih BMW ConnectedRide HUD akan segera tersedia di jaringan dealer BMW Motorrad kawasan Eropa dalam waktu dekat. Label harganya €690 atau sekitar Rp 11,6 jutaan, belum termasuk pajak konsumen. Menarik? Pasti. Perlu? Hmm, harus dicoba dulu. 

 

BMW CE 02, Moped Bagi Semua Kalangan Usia

Event tahunan BMW Motorrad Days kembali dihelat di kota Berlin, Jerman pada 7-9 Juli 2023 lalu. Event yang berlangsung di Berlin Messe ini dimanfaatkan oleh BMW Motorrad dengan meluncurkan sepeda motor listrik terbarunya, BMW CE 02.

Meskipun bentuknya sepeda motor, tapi pihak pabrikan justru menyebut CE 02 ini sebagai “eParkourer”. Sebuah gimmick agar terkesan unik dan beda?

Sepeda Motor Listrik Atau Moped?

Masih ingat dengan Concept CE 02 yang debut perdana tahun 2021 lalu? Nah, BMW CE 02 ini adalah versi produksinya.

Tampilan keduanya sekilas mirip. Bedanya, CE 02 menggunakan foot peg sebagai pijakan kaki. Bukan papan skateboard seperti versi konsepnya. Sementara seluruh sistem lampu telah menggunakan LED.

Bila model BMW CE 04 yang berukuran lebih besar ditujukan sebagai kendaraan harian para profesional muda di perkotaan. BMW CE 02 ini ditujukan bagi rider pemula dan semua kalangan usia.

Rancang Bangun

BMW CE 02 mengadopsi frame double-loop berbahan baja. Meskipun jenisnya moped, tapi suspensi yang digunakan tak kalah dari moge. Garpu depan menggunakan model teleskopik upside-down berperedam hidrolik.

Lengan ayun dan shockbreaker tunggal di belakang mirip skutik 50 cc. Velg cast alloy 14-inci pada roda depan dan belakang desainnya diadopsi dari versi konsepnya.

Kedua roda dilengkapi rem cakram, plus ABS pada rem depan. Uniknya, tuas rem depan dapat disetel.

Ketinggian posisi jok pun cukup rendah yakni hanya 750 mm. Rider usia remaja yang tidak jangkung pun tetap dapat mengendarainya.

Pilih Varian Yang Mana?

BMW CE 02 tersedia dalam tiga varian: Standar, Highline, dan AM- restricted (terbatas). Nah, varian terakhir ini berkaitan dengan aturan berkendara yang berlaku di Jerman.

AM-restricted merupakan kategori kendaraan roda dua bagi pemegang SIM motor kelas pemula kurang dari dua tahun atau pemotor berusia 15-18 tahun dan juga pemotor yang hanya memiliki SIM mobil.

Karena fungsinya mirip moped, maka motor elektrik yang dibekalkan pada CE 02 varian standar dan Highline outputnya hanya 11 kW atau sekitar 15 hp, dengan torsi 55 Nm. Setara skuter bermesin 50 cc.

Khusus untuk varian AM-restricted, outputnya dibatasi hanya 4 kW, atau sekitar 5 hp. Torsi tetap sama, 55 Nm.

Untuk varian Highline kecepatannya dapat mencapai 95 km/jam dengan jarak tempuh maksimum 90 km. Untuk varian AM-restricted, lajunya dibatasi tak lebih dari 45 km/jam.

Mode Berkendara Sesuai Varian

BMW CE 02 standar memiliki dua mode berkendara: Flow dan Surf.

Saat melintasi kemacetan dalam kota yang stop-and-go, pilih mode Flow. Sedangkan mode Surf ditujukan untuk pengendaraan dengan jarak jelajah maksimum.

Pada varian Highline, terdapat mode Flash yang akan melepaskan seluruh potensi berkendara, mirip mode “sporty and dynamic” pada mobil.

Varian standar dan AM-restricted dibekali charger eksternal 0.9-kW. Pengisian daya dari 20 hingga 80 persen menggunakan sumber listrik 110/220V kurang dari 3 jam.

Sedangkan varian Highline dilengkapi charger 1.5kW. Pengisian ulang daya lebih cepat, hanya 1 jam 40 menit.

Standar Atau Extra Lengkap?

Seluruh varian CE 02 dilengkapi fitur Keyless ride, soket USB-C untuk charger ponsel dan layar TFT.

Mau lebih lengkap, pilihannya  Highline. Anda dapat memanfaatkan aplikasi ponsel BMW Motorrad Connected dan membuka mode Cradle. Pada mode ini ponsel anda dapat berfungsi sebagai layar dashboard kedua.

Fitur berkendara yang dibekalkan pada CE 02 Highline antara lain automatic stability control, recuperative stability control, dan reverse assistant.

Di kawasan Amerika Serikat, BMW CE 02 hanya tersedia dalam dua varian beroutput 11 kW. Varian standar dibanderol mulai dari $7,599 atau sekitar Rp 115,4 jutaan.

Untuk varian Highline dilengkapi garpu depan anodized warna gold, body warna Cosmic Black 2, jok Pro tiga warna, hingga grip setang berpenghangat. Untuk tambahan fitur koneksi dan aplikasi ponsel, totalnya menjadi $9,069 atau setara Rp 137,7 jutaan. Mahal juga, ya?

 

BMW CE 04 Vagabund Concept, Skutrik Kaum Urban Ultra Modern

Memodifikasi skutrik mewah menjadi sebuah konsep bergaya semi futuristik? Mungkin sebuah hal yang amat jarang anda temui. Salah satunya adalah hasil kolaborasi antara BMW Motorrad Austria dengan Vagabund Moto GmbH, spesialis modifikasi motor yang berpusat di Graz, Austria. Basis garapannya adalah BMW CE 04.

BMW CE 04 dikemas ulang menjadi sebuah konsep alat transportasi kaum urban bergaya ultra modern yang diberi nama CE 04 Vagabund Moto Concept. Hmmm..padahal tampilan standarnya saja sudah futuristik.

Gagasan dan konsep modifikasi pada BMW CE 04 tersebut muncul dari Paul Brauchart, pendiri Vagabund Moto GmbH. Tema yang diusung yakni “Action meet Fashion”.

“Masing-masing pabrikan otomotif memiliki visi yang berbeda-beda mengenai mobilitas. Bahkan setiap pengguna kendaraan pun memiliki pandangan yang berbeda,” papar Paul Brauchart.

Ya, Anda akan menemukan banyak konsep kendaraan masa depan seperti skuter listrik yang tampil dengan gaya futuristik namun sisi fungsionalitasnya kurang. Ada pula yang fungsionalitasnya cukup mumpuni namun spek teknis maupun kemasan tampilannya tidak sepadan.

“BMW CE 04 Vagabund Moto Concept menjembatani beragam visi mengenai makna dari ‘mobilitas’ dengan mengedepankan fungsionalitas sebuah kendaraan harian bervisi masa depan tanpa meninggalkan nilai estetika,” imbuh Brauchart.

Tampilan Dan Fungsionalitas

Kemasan tampilan keren dengan balutan warna yang eye catching adalah salah satu faktor pemikat konsumen. CE 04 Vagabund Moto Concept dikemas dengan warna yang keren dan sedap dipandang mata.

Dominasi warna putih dengan paduan aksen warna hitam, beige dan hijau pekat pada konsep skutrik modern ini memang terlihat keren bukan?

Dari segi desain dan gaya tampilan, Vagabund memang lebih menyasar pada konsumen kalangan muda perkotaan yang aktif. Namun tentu saja skutrik ini juga keren digunakan oleh para bapak-bapak atau ibu rumah tangga.

Sebagai kendaraan harian serbaguna, maka kepraktisan dan kompartemen barang bawaan adalah hal yang sangat diperhatikan oleh Vagabund dan BMW.

Pada jok belakang tak hanya dibekali dengan box kompartemen yang dapat memuat beragam barang bawaan. Skutrik konsep dari Austria ini bahkan tampil dengan papan surfing! Tak perlu ditanggapi secara harfiah. Papan surfing hanyalah sebuah gambaran bahwa skutrik ini dapat digunakan untuk beragam aktifitas.

Tak Perlu Performa Super

Karena konsep skutrik ini ditujukan untuk kebutuhan mobilitas harian perkotaan, maka performa super pun dirasa tidak perlu. Jadi, tak ada ubahan sedikitpun yang dilakukan Vagabund pada sistem penggerak skutrik ini. Performa spek standar BMW CE 04 dirasa memadai.

Output daya maksimum yang dihasilkan motor listrik penggerak masih di angka 31 kW atau setara 42 HP yang dicapai pada 4 900 rpm dengan torsi maksimum 62 Nm mulai 1.500 rpm.

Untuk mencapai kecepatan 50 km/jam hanya butuh 2,6 detik saja. Hmmm, cukup gesit juga akselerasinya. Hanya saja top speed dibatasi secara elektronik di 120 km/jam.

Pasokan daya listrik masih bersumber dari baterai lithium ion 8.9-kWh bertegangan 148 volt. Perihal daya jelajah tak perlu ragu. Dalam kondisi baterai terisi penuh anda dapat menempuh jarak hingga 130 km dengan kecepatan sedang.

Konsep desain CE 04 Vagabund Moto Concept memang sangat keren. Hanya saja belum ada rencana untuk diproduksi secara massal. 

 

Art 9T, BMW R nineT Café Racer Dari Deus Ex Machina

Siapa yang tak kenal dengan Deus Ex Machina? Builder workshop asal Sidney, Australia yang telah mapan selama dua dekade ini gaungnya mendunia. Nama besar dikombinasikan dengan ‘kanvas’ bernama BMW R NineT. 

Itu yang dikerjakan oleh Jeremy Tagand, pendiri Deus Ex Machina dan para kolaborator custom di Deus Ex Machina menampilkan satu karya teranyar mereka, Art 9T. 

Art NineT

Motor berbasis BMW R nineT lansiran tahun 2014 ini merupakan milik seorang klien Deus Ex Machina bernama Artem. Ia menginginkan modifikasi ala café racer bergaya neo-retro. Dan ternyata inilah awal nama Art 9T berasal.

Lucuti Dan Racik Ulang!

Setelah seluruh panel body dan komponen motor dilucuti, Jeremy dan tim workshopnya pun mengganti tangki bawaan dengan sebuah tangki model retro dari Suzuki GS1100 lansiran ’80an yang dilabur warna Nardo Grey senada dengan spakbor depan.

Tentunya diperlukan modifikasi serta penyesuaian pada sub-frame bagian dudukan tangki, dan pengerjaannya dilakukan oleh Kansai Giant.

Tak hanya memodifikasi dudukan tangki, rangka dudukan jok pun turut dimodifikasi…lebih tepatnya dipangkas. Hasilnya, tangki model retro pun terpasang dengan rapi dan nampak serasi dengan jok kulit custom berwarna coklat garapan Sato Racing.

Ubahan pada rangka dan panel body yang diterondoli tentunya secara otomatis merubah posisi penempatan perangkat sistem kelistrikan.

Sebagian besar sistem kelistrikan khususnya sekring dan jalur kabel pun dipindah ke bawah panel jok. Sedangkan modul ABS dan ECU posisinya dipindah ke bawah tangki.

Lampu rem dan sein belakang bawaan motor diganti dengan lampu LED dual-function berukuran minimalis lansiran Kellermann. Sementara dudukan plat nomor yang dibuat menyatu dengan swing arm diadopsi dari Wunderlich.

Tak ada perubahan pada garpu depan maupun monoshock pada swing arm belakang. Masih menggunakan bawaan pabrik. Hanya disetting ulang oleh Shock Treatment lalu dibalur dengan lapisan anodized.

Velg 18-inci berkelir hitam powder coating senada frame dibalut ban Michelin. Sistem pengereman mulai dari master rem hingga kaliper rem standar diganti buatan Beringer. Sementara cakram rem dibuat oleh Deus.

Pengerjaan custom masih berlanjut. Segitiga komstir OEM bagian atas diganti billet custom yang digarap dengan mesin CNC.

Uniknya, seperangkat instrument speedometer digital Motoscope Pro lansiran Motogadget ditanam pada blok segitiga komstir!

Pada setang terpasang spion clip-on adjustable dari ABM serta lampu sein pada ujung setang. Grip gas bawaan pun diganti KTM RC8. Headlamp standar disubstitusi dengan parts aftermarket berukuran minimalis.

Jantung Dari Motor Custom

Tak lengkap rasanya jika area mesin tak mendapat modifikasi. Mesin boxer 1.170 cc dengan output 109 hp didongkrak performanya dengan sejumlah sentuhan.

Filter udara diganti dengan produk DNA untuk memberi asupan napas yang lebih plong. Selang bensin dan oli diganti untuk menyesuaikan garapan modifikasi pada area tangki. Knalpot custom 2-2 free-flow garapan Deus Ex Machina meliuk ke arah samping dan terlihat sangar.

Modul ECU diganti dengan Power Commander 5 control module dari Dynojet. Sementara setting mesin dan remapping ECU dilakukan oleh RB Racing.

Artem nampaknya sangat puas dengan hasil garapan Tagand dan para kolaborator Deus Ex Machina pada motor Art 9T miliknya. Meski tak disebutkan, namun biaya yang dikeluarkan tentunya tidaklah sedikit. Keren!

BMW CE04

BMW CE 04, Radikal Dan Futuristik, Harganya Menarik

BMW Motorrad Indonesia hadirkan motor listrik CE 04 yang radikal dan tampil beda. 

Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah yang kini fokus dalam mengembangkan kendaraan listrik, BMW Motorrad Indonesia membawa kejutan baru dengan menghadirkan skuter listrik futuristik, BMW CE 04. Patut berbangga, karena BMW CE 04 ini hanya berada di Indonesia untuk pasar Asia Tenggara. Dan yang lebih menarik adalah unit satu ini sudah menjadi milik konsumen dan akan segera dikirim. Hmm…sungguh beruntung sekali.

Sekilas memang identik dengan model BMW CX 400 ataupun CX GT 400, hanya saja lebih panjang dan ramping dibagian belakang. Sesuai Namanya, CE 04 yang mengartikan C sebagai jajaran CX, skuter maxi BMW. Angka 04 sebagai tolok ukur jika skuter listrik ini memiliki kekuatan yang sama dengan versi CX 400.

Headlight depan dilengkapi LED dan Adaptive Headlight Pro. Yang nampak aneh sekaligus keren adalah kompartemen barangnya kini berada di bagian samping, plus ruang penyimpanan kecil di konsol depan. Aneh karena tidak biasa melihat konfigurasi begini. Tapi memang keren. Selain itu, pengendara disuguhi panel instrumen dengan layar TFT 10,25-inci yang terintegrasi peta navigasi dan konektivitas langsung melalui BMW Motorrad Connected apps.

Performa & Suspensi BMW CE 04

Skuter bongsor ini memiliki hantaran daya output sebesar 42 HP dengan torsi 62 Nm, dan siap berakselerasi dari titik nol hingga 50 km/jam dalam waktu 2,6 detik dan melaju di kecepatan maksimal 120 km/jam.

Motor listrik ini menggunakan baterai berkapasitas 60,6 Ah, dan saat kondisi penuh dapat menjelajah hingga 130kilometer dalam sekali pengisian daya selama 4 jam 20 menit. Namun jika pengisian baterai menggunakan fast charging dari kondisi kosong sampai penuh, hanya memerlukan waktu 1 jam 40 menit. Sementara pengisian daya dari 20 persen hingga 80 persen, hanya membutuhkan waktu 45 menit saja.

Bagian kakinya mengandalkan suspensi depan model teleskopik berdiameter 350mm, sementara itu sokbreker belakang terlihat sepenuhnya tertutup. Ban depan menggunakan Pirelli Diablo Rosso Scooter berukuran 120/70 R15 67H, sementara belakang berukuran 160/60 R15 56H. Sistem pengereman menggunakan cakram ganda di depan dan cakram tunggal di bagian belakang. Tak ketinggalan sistem ABS Pro, Automatic Stability Control (ASC), Dynamic Traction Control (DTC), serta mode berkendara dengan pilihan Eco, Rain, Road, dan Dynamic untuk menunjang kesempurnaan berkendara.

BMW CE 04 hadir dalam dua pilihan warna, yaitu Light White untuk versi standar, sementara versi Avantgarde Style tersedia dalam warna Magellan Grey dengan paduan jok hitam-oranye. Motor listrik produksi Berlin ini siap ditebus dengan harga Rp 380 juta off the road. Anda tertarik?