Lambretta Elettra, Dialog Elemen Klasik dan Futuristis

Di mata skuteris, nama Lambretta sudah dikenal sejak 77 tahun silam. Kini, Lambretta memasuki babak baru dalam dunia elektrifikasi, namun tidak melupakan akar sejarahnya. Dalam gelaran Esposizione Internazionale Ciclo Motociclo e Accessori (EICMA) 2023, Lambretta menghadirkan Elettra sebagai produk skuter masa depan yang bertenaga listrik.

Desain bodi Lambretta LD

Desainnya yang tegas dan sarat garis tajam pada bodi bagian depan, secara unik melebur menjadi siluet yang penuh lengkungan di bagian buritan. Sepertinya desainer Lambretta Elettra masih ingin mempertahankan karakter desain bodi dari Lambretta LD klasik. ‘Dialog’ antara zaman dulu dan masa juga dituangkan melalui bentuk jok pengendara yang terlihat minimalis.  

Desain pada Lambretta Elettra ini tidak hanya mengundang kagum banyak orang, namun juga fungsional. Roda berukuran 12 inci mengisi ruang sepatbor depan dan belakang. Khusus pada bagian depan, suspensinya menganut desain klasik dengan lengan ayun. Sedangkan untuk bagian belakang, menggunakan sokbreker dengan posisi horizontal di atas mesin.

Bodi belakang dibuka secara elektris

Setangnya berbentuk sangat unik, apalagi tuas untuk sistem pengeremannya. Bentuk lampu depannya pun berbeda dengan motor atau skuter listrik pada umumnya. Panel instrumen digital memperlihatkan bahwa Elettra memiliki unsur esktetika kepada pengendaranya.

Lalu, bodi bagian belakangnya dapat dibuka secara elektris, hanya dengan menekan tombol pada remote control. Hal ini memberikan akses yang baik menuju lokasi baterai dan kompartemen penyimpanan barang bawaan.

Bobotnya tak lebih dari 135 kg

Untuk mengisi ulang daya baterai lithium 4,6 kWh dari kondisi kosong hingga penuh, akan memakan waktu sekitar 5 jam 30 menit dengan sistem kelistrikan 220V. Tapi jika menggunakan sistem fast charging, maka untuk mencapai kapasitas baterai hingga 80 persen, hanya perlu waktu 35 menit saja. Lambretta Elettra sangat cocok untuk penggunaan dalam kota, sebab bobotnya hanya 135 kg.

Seperti tradisi Lambretta selama ini, Elettra pun menjamin bahwa performanya tergolong bagus. Sebab tenaga maksimalnya sebesar 11 kW atau sekitar 14,75 hp. Torsi yang dihasilkan pun cukup besar, yaitu 258 Nm (on wheel). Top speed yang diraih mencapai 110 km/jam. Performa tersebut didukung oleh Permanent Magnet Synchronous Motor, dengan tiga mode berkendara, yaitu Eco, Ride, dan Sport.

Bosan Jalan? e-Scooter Honda Motocompacto Bisa Jadi Solusi

Skuter listrik Honda Motocompacto ini sepertinya terinspirasi dari skuter Honda Motocompo yang ngetop di era 1980an silam. Honda Motocompacto menjadi sarana transportasi listrik yang sederhana dan kompak, tanpa menghilangkan karakter inovatif serta gaya. Skuter listrik ini dirancang untuk mengakomodir mobilitas warga perkotaan yang membutuhkan sarana transportasi alternatif.

Honda Motocompacto yang bebas emisi gas buang ini mampu melesat hingga kecepatan yang mengagumkan, yakni 22 km/jam… Jika baterainya terisi penuh, maka jarak tempuhnya bisa mencapai 18 km. Sedangkan pengisian daya baterainya dari kondisi kosong hingga penuh, cukup memakan waktu sekitar 3,5 jam.

Telah memiliki 32 paten

“Motocompacto memang mencerminkan karakter produk Honda. Menyenangkan dan inovatif, sehingga sejalan dengan strategi elektrifikasi dari Honda. Motocompacto mendukung tujuan kami dalam mencapai bebas karbon melalui sarana transportasi tanpa emisi,” kata Jane Nakagawa, selaku Vice President R&D Business Unit American Honda Motor Co., Inc.

Motocompacto dirancang dan dikembangkan oleh para engineer Honda di Ohio dan California, Amerika, untuk menghasilkan alat transportasi pribadi yang telah mendapat 32 paten. Skuter yang dapat dilipat ini memiliki bobot yang ringan dan berdimensi kompak, sehingga diletakkan di ruang terbatas maupun dibawa di transportasi umum.

Honda Motocompacto menjadi solusi cerdas untuk digunakan di perkotaan maupun di kawasan kampus, dengan rancangan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna. Dilengkapi juga dengan jok, foot peg, ruang penyimpanan, speedometer digital, indikator daya baterai, dan tentunya pegangan yang kokoh.

Harganya sekitar Rp 15 jutaan

“Skuter ini amat mudah digunakan dan dikendarai, karena kami merancangnya untuk menghasilkan durabilitas dan keselamatan berkendara. Rangka dan rodanya menggunakan material alumunium, lampu depan dan belakang menggunakan LED, serta dilengkapi reflektor pada kedua sisinya,” imbuh Nick Ziraldo, Project Lead & Design Engineering Unit Leader Honda Development and Manufacturing of America.

Penjualan skuter listrik Honda Motocompacto baru akan dimulai pada bulan November 2023 nanti di Amerika. Calon konsumen dapat memesannya melalui website Motocompacto.honda.com atau dengan mengunjungi dealer Honda maupun Acura. Banderolnya ialah US$ 995 atau sedikit di atas Rp 15 juta. Kami jadi ingin punya…

Tren EV Naik, PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bisnis SPKLU

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN baru saja usai, dalam gelaran tersebut PT PLN (Persero) turut mengajak semua negara ASEAN dan Mitra ASEAN untuk berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Langkah ini dipilih sebagai upaya mempercepat transisi peralihan dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Sejauh ini, terdapat 846 SPKLU di seluruh Indonesia. Di antaranya 620 SPKLU milik PLN, sedangkan sisanya milik Agen Pemegang Merk (APM) yakni Hyundai sebanyak 157 SPKLU, Mitsubishi sejumlah 17 SPKLU, dan 52 titik SPKLU dari mitra lainnya. Hadirnya SPKLU dan infrastruktur pendukung lain tentu berperan penting dalam mengakselerasi ekosistem EV di Tanah Air.

Proyeksi populasi EV sebanyak 335 ribu unit di 2030 

“PLN berkomitmen mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah jumlah SPKLU menjadi 1.715 pada tahun 2023. Diproyeksikan pada tahun 2030 pertumbuhan populasi EV sebesar 335 ribu. Dengan jumlah itu, maka dibutuhkan sekitar 22.339 SPKLU untuk memenuhi pengisian mobil listrik di tempat umum,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan SPKLU tersebut. Karena itu, PLN menawarkan skema bisnis menarik kepada berbagai mitra untuk ikut membangun infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.

SPKLU dengan skema franchising

Mengingat kebutuhan yang besar, akan sangat baik jika kerja sama ini dapat terjalin dengan langkah ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik. Dalam mengajak kemitraan tersebut, PLN mengembangkan model bisnis SPKLU skema franchising dengan biaya investasi lebih terjangkau, komersial dan feasible. Diyakini skema bisnis franchising bisa menjadi opsi menarik bagi kedua pihak.

Hal ini karena para mitra nantinya akan mendapatkan lebih banyak keuntungan, mulai dari memberikan hak kepada mitra untuk menggunakan brand PLN, hingga menyediakan izin lingkungan. Selain itu, untuk pembagian keuntungan, para mitra akan mendapatkan pembagian secara realtime yang dapat dikontrol langsung.

Pembagian keuntungan secara realtime

“Mitra yang bergabung dalam kemitraan SPKLU PLN, akan mendapatkan pembagian keuntungan secara realtime, berbasis komposisi investasi dari masing-masing mitra. Keuntungan di SPKLU diperoleh dari total penjualan energi listrik untuk pengisian ulang kendaraan listrik. Sedangkan tambahan biaya layanan yang dikenakan pengguna untuk pengisian di SPKLU Fast Charging dan Ultra-Fast Charging,” tambahnya.

Lebih lanjut, emisi karbon EV hanya separuh dari kendaraan Internal Combustion Engine (ICE). Di sisi lain, EV diklaim mampu menghemat biaya energi per kilometer (km) hingga 6 kali lipat dari kendaraan ICE.

Honda CB190SS

Deretan Calon Peramai Pasar Sepeda Motor Baru 2023

Tutup tahun 2022 tinggal hitungan hari. Target penjualan sepeda motor yang ditetapkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebesar 5,1 juta sampai dengan 5,4 juta unit nampaknya akan segera tercapai. Penjualan secara total pada periode Januari-November 2022 telah mencapai 4.738.216 unit.

Bahkan pihak AISI begitu optimis dengan penjualan di tahun depan yang diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan antara 7 hingga 9 persen. Hal tersebut tentunya bergantung pada kemampuan pihak pabrikan untuk dapat membaca trend pasar dan minat konsumen yang berkembang di Indonesia.

Nah, untuk tahun 2023 sejumlah pabrikan telah memberi bocoran, bahkan memperkenalkan produk motor terbaru mereka. Sebagian besar telah diperkenalkan di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022.

Kami ulas sebagian dari calon motor baru 2023 yang mungkin melenggang di pasar Indonesia sebentar lagi.

1. Polytron Fox-R

Sepeda motor listrik Polytron Fox-R pertama kali diperkenalkan pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, namun menurut rencana baru mulai resmi dipasarkan pada Januari 2023 mendatang.

Berbekal motor listrik penggerak berdaya 3 kW dan baterai berkapasitas daya 3,7 kWh, jarak tempuhnya digadang dapat mencapai 130 km untuk sekali pengisian daya. Kecepatan maksimumnya pun diklaim mampu mencapai 90 km/jam.

Mungkin yang menjadi daya pikat adalah para konsumen dapat menyewa baterai untuk sepeda motor ini. Sistem sewa baterai yang diterapkan oleh Polytron menjadi solusi hemat bagi para konsumen. Cukup menarik.

2. Polytron EVO Electric

Selain Fox R, Polytron dikabarkan juga bakal memasarkan satu model lainnya yakni EVO Electric.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Belt Drive dan baterai lithium NMC 60V 29 Ah, jarak tempuhnya mampu mencapai hingga 100 km untuk sekali pengisian daya. Bahkan hanya butuh waktu sekitar 4,5 jam untuk mengisi ulang kapasitas daya baterai dari 0 hingga 100 persen.

3. New Honda Airblade 125 dan 160

Pesaing dari skutik Yamaha Aerox 155 yang telah mengaspal di Vietnam ini mendapat sentuhan ulang pada tampilan desain plus update fitur yang diusungnya. Headlamp kini telah menggunakan LED model terbaru.

Untuk varian Airblade 160, mesin 160 cc bertenaga 15 hp (8.000 rpm) dan torsi 11,3 Nm (6.500 rpm) yang diusung calon penjegal Yamaha Aerox 155 ini identik dengan Honda Vario dan PCX.

4. New Honda GTR-150 Facelift

New Honda GTR-150 Facelift telah lebih dahulu diperkenalkan di Vietnam dan Thailand dengan nama Honda Winner X 150 dalam versi ABS dan non-ABS. Sementara di Malaysia, pesaing Yamaha MX King ini dipasarkan dengan label Honda RSZ-150. Nah, label nama apa yang bakal digunakan untuk di Indonesia?

5. New Honda CB-190 SS

Nah, ini dia yang paling dinantikan para pecinta naked bike Honda beraliran retro–New Honda CB-190 SS.

Model ini jika benar-benar diboyong ke Indonesia bakal menjadi pesaing berat bagi Yamaha XSR-155 dan Kawasaki W-175. Tentunya untuk pasar Tanah Air akan terdapat perbedaan spek dari versi di Thailand maupun Vietnam. Keren bukan…

6. Yamaha MX King 155 VVA Facelift

Untuk tahun 2023, brand berlogo Garpu Tala kemungkinan bakal memboyong Yamaha MX King 155 VVA versi facelift yang telah terlebih dahulu muncul di negeri jiran Malaysia dengan nama Yamaha Y16ZR.

Tampilan keren dengan rem Brembo BCS Corsa Corta dan set exhaust Red Leo bakal menjadi pemikat konsumen di Tanah Air. Aaah…sungguh menggiurkan.

Sabar…kita nantikan kemunculannya, serta siapkan kocek anda dan tentukan mana yang akan anda pilih untuk tahun 2023 mendatang

 

Mengapa Masyarakat Perlu Punya Kendaraan Listrik?

Saat ini, rencana pemerintah untuk melakukan pemberian insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan listrik dinilai sangat diperlukan. Hal tersebut juga dalam rangka menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Indonesia sendiri sudah berkaca dari sejumlah negara dengan ekosistem kendaraan listrik dengan grafik peningkatan yang positif.

Rencananya pemberian insentif dari pemerintah akan diberikan untuk pembelian kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor, khususnya unit produksi oleh merk yang memiliki pabrik di Indonesia. Wajar saja jika nantinya, semakin banyak merk kendaraan yang akan lebih gencar mengembangkan produk kendaraan listrik dan hybrid untuk pasar Tanah Air.

Banyak alasan yang membuat masyarakat perlu memiliki kendaraan listrik. Sebagaimana kita ketahui bersama, kendaraan listrik adalah kendaraan yang dapat digerakkan sepenuhnya menggunakan energi listrik dari baterai. Layaknya smartphone atau perangkat elektronik lain yang menggunakan baterai, kendaraan listrik baru bisa digunakan jika baterai sudah terisi. Jika daya baterai berkurang, maka para pengendara bisa mengisi ulang kembali.

Keberadaan kendaraan listrik di Tanah Air mulai terlihat marak dan digunakan oleh sebagian masyarakat perkotaan. Hal itu disebabkan sudah banyak konsumen yang memahami manfaat dari penggunaan kendaraan listrik tersebut. Berikut ada sejumlah alasan kenapa harus mempunyai kendaraan listrik:

Motor penggerak senyap

Motor listrik punya karakter suara yang halus dan senyap. Sebagai contoh, pengendara kendaraan listrik, khususnya motor listrik, tidak perlu mematikan mesin saat sedang berkendara di gang atau di jalan yang sempit karena takut mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga sekitarnya. Terlebih lagi, bebas polusi suara dan polusi gas buang.

Efisiensi lebih maksimal

Kelebihan dari kendaraan listrik adalah memiliki efisiensi yang cukup tinggi jika dibandingkan kendaraan bermotor yang mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM). Motor listrik memiliki efisiensi yang mencapai hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan mesin pembakaran internal. Maka tidak mengherankan jika ‘running cost’ kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan peminum BBM.

Mudah dalam perawatan

Pengguna kendaraan listrik tidak perlu risau mengeluarkan biaya yang besar ketika melakukan servis maupun perawatan berkala. Sebabnya, jumlah komponen motor listrik pada kendaraan tersebut juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin konvensional. Sehingga biaya perawatan akan menjadi lebih minim.

Horwin Senmenti 0, Skutrik Terkencang Sejagad

Anda bosan dengan skuter elektrik yang saat ini beredar di pasaran? Mungkin skutrik Horwin Senmenti 0 ini akan sedikit menggugah minat Anda. Horwin yang merupakan perusahaan patungan Austria dan RRC. Mereka meluncurkan skutrik ini pada event EICMA di Milan. Tampilan eksteriornya merona dengan dominasi warna oranye yang awalnya kami kira adalah skutrik buatan KTM. Ternyata bukan.

Di balik desain futuristik yang diusung Senmenti 0 (Zero), terpasang motor listrik dengan sumber daya dari baterai berdaya 16,2 kWh berplatform 400V. Hanya butuh waktu 30 menit untuk mengisi ulang daya baterai. 

Daya jelajahnya diklaim mampu mencapai 300 km dengan kecepatan berkendara rata-rata 88 km/jam. Cukup jauh juga dan cocok digunakan untuk touring antar kota.

Output performa yang dimiliki skutrik ini justru yang membuat kami kaget. Ya, torsi maksimumnya menembus angka 600 Nm! Tekan tombol staternya lalu puntir grip gasnya, dan anda hanya butuh 2,8 detik untuk melesat hingga kecepatan 100 km/jam. Top speednya pun mampu menembus angka 200 km/jam. Tak heran jika Horwin Senmenti 0 disebut sebagai skutrik terkencang di dunia. Untuk saat ini.

Rider dapat memilih salah satu dari 3 mode berkendara yang tersedia sesuai kebutuhan yakni STANDARD, RAINY dan SPORT. Mode berkendara RAINY ditujukan pada pengendaraan di kondisi hujan atau saat melintasi aspal basah maupun licin. Caranya dengan memaksimalkan kinerja rem, ABS dan kontrol traksi. Sementara pada mode SPORT– sesuai namanya akan memaksimalkan output performa motor penggerak dan tentu saja kinerja kontrol traksi.

Satu fitur canggih yang terdapat pada Senmenti 0 adalah Sentry Mode. Fitur anti curanmor ini memanfaatkan sensor radar dan kamera untuk memantau kondisi sekeliling saat sedang terparkir. Pihak pabrikan bahkan membekalkan sebanyak 30 sensor untuk berbagai fungsi yang berbeda, termasuk sensor tekanan angin ban serta sensor radar pendeteksi yang fungsinya mirip dengan pencegah terjadinya benturan dengan obyek atau kendaraan lain di jalan raya.

Sayangnya, belum diungkap berapa harga jual dari Senmenti 0 yang dikabarkan baru akan resmi dipasarkan tahun 2023 mendatang. Namun jika anda berminat untuk melakukan pemesanan, atau penasaran ingin tau lebih banyak mengenai skutrik terkencang sejagad ini, Anda dapat langsung mengunjungi situs resminya yakni.