Makin Ramai, Keeway Anne Meluncur Di PEVS 2023

Tahun 2023 adalah tahun kedua PT Benelli Motor Indonesia berpartisipasi di pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS). Kali ini, Benelli meluncurkan skutrik terbaru dari brand Keeway EV yaitu Anne yang ditawarkan seharga Rp 19 jutaan. Hmm…Kami sangat menyukai warna terbarunya.

Keeway Anne adalah sepeda motor listrik dengan desain retro bergaya Eropa. Motor ini dilengkapi dengan baterai lithium LifePo4 60V/30Ah yang dapat sepenuhnya diisi dalam waktu 6 jam. Dilengkapi dengan motor listrik 1.200 W, model Anne dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam, seperti yang disampaikan oleh Steven Kencana Putra, Presiden Direktur PT Benelli Motor Indonesia.

Selain tampilan retro-nya, model Anne juga menggabungkan elemen-elemen modern seperti lampu LED warna pada speedometer, pencahayaan LED penuh pada lampu depan, stasiun pengisian perangkat, dan baterai yang dapat dilepas. Secara khusus, sepeda motor ini memiliki lengan ayun aluminium dan menggunakan ban depan 90/90-12 dan ban belakang 90/3.50-10.

Keeway EV Anne saat ini hanya tersedia dalam warna ungu, namun warna lain mungkin akan segera diperkenalkan tergantung permintaan pasar. Harganya Rp. 19,9 juta di Jakarta OTR, dan penjualan dijadwalkan dimulai pada bulan September 2023.

Insentif Motor Listrik

PT Benelli Motor Indonesia sedang dalam proses mengajukan sertifikasi TKDN 40 persen untuk model Anne. Namun, pelanggan yang tertarik untuk membeli sepeda motor ini dapat melakukan pemesanan pra-pesanan tanpa harus membayar uang muka. Proses sertifikasi diperkirakan akan selesai pada bulan Juli, dan pra-pesanan diterima untuk mengukur minat pasar.

“Masih dalam proses, kemungkinan selesai pada bulan Juli. Namun, pelanggan dapat segera melakukan pemesanan pra-pesanan, mencatat nama, data pribadi, tanpa uang muka. Kami juga menguji pasar pada saat yang sama,” ucap Steven.

Direktur PT Benelli Motor Indonesia ini juga mengatakan, jika produk ini dihadirkan untuk mewujudkan visi dan misi yang sama dengan Pemerintah Indonesia.

“Sesuai Perpres No. 55 Tahun 2019 dan Permenperin 06 Tahun 2023, yaitu untuk menunjang Green Mobility dan nol emisi, sebagai upaya pengurangan emisi gas karbon dan juga mendukung program subsidi dari pemerintah mengenai peningkatan populasi kendaraan listrik.” tutupnya

 

Kymco S7 Merambah Pasar Skuter Listrik Eropa

Brand sepeda motor asal Taiwan, Kymco mungkin bukan nama yang asing bagi Anda. Produk skuter matic Kymco sempat populer di pasar sepeda motor Indonesia pada awal era tahun 2000-an. Sekarang pun, penggemarnya masih banyak.

 

Tak hanya berkutat di pasar skuter kawasan Asia, Kymco pun mulai merambah Benua Eropa. Model terbaru yang baru saja diperkenalkan untuk pasar Eropa adalah skuter listrik berlabel Kymco S7.

Produk terbaru ini memang bukan model berperforma tinggi seperti sportbike elektrik Kymco SuperNEX. S7 ditujukan sebagai kendaraan komuter harian dalam kota. Istimewanya, S7 adalah model skuter listrik (skutrik) pertama dari Kymco yang kapasitas dayanya sejajar dengan skuter bermesin 125 cc.

Gaya Stylish Ala Italia

Jika dilihat dari segi tampilan, Kymco S7 memiliki desain yang sangat modis dan kental dengan gaya skuter Italia.

 

Tak perlu heran, Kymco S7 memang mencuplik gaya skuter Eropa agar lebih memikat para konsumen di sana.

Kymco S7

Bahkan sejak beberapa tahun lalu Kymco telah menjalin kerjasama dengan pabrikan sepeda motor asal Italia, MV Agusta. Kedua brand ini bekolaborasi mengembangkan skuter listrik bernama Ampelio concept untuk MV Agusta. Nah, sebagian elemen desainnya diaplikasikan pada Kymco S7.

Sederhana Dan Praktis Namun Modis

Tampilan depan S7 terlihat sederhana namun eyecatching dengan headlamp LED berdesain unik. Lampu sein dan lampu belakang S7 pun telah menggunakan LED.

 

Panel instrument S7 pun tampil sederhana. Namun demikian, justru desain seperti inilah yang membuat para rider tak pusing saat melihat panel instrument ketika sedang berkendara.

motor listrik Kymco

Desain body pun terlihat ramping namun tetap enak dilihat. Fungsionalitas dan kepraktisan pengendaraan lebih dikedepankan tanpa mengurangi nilai estetika.

 

Siapa yang mengira jika skutrik berbody mungil ini kapasitas bagasi di bawah joknya cukup lega. Anda bahkan dapat memuat dua buah helm half-face pada bagasinya.

Performa Santun Untuk Kendaraan Harian Dalam Kota

Kymco S7 dibekali sebuah motor listrik penggerak berdaya 7,6 kW yang terpasang pada bagian tengah. Kurang lebih outputnya sekira 10,3 hp untuk ukuran R2 bermotor bakar dan setara dengan skuter matic 125 cc.

Output tenaganya memang tak segarang skutrik buatan Jepang. Namun torsi maksimumnya yang di angka 215 Nm terbilang cukup besar.

Karena fungsinya sebagai kendaraan harian dalam kota, maka top speed S7 dibatasi hanya 92 km/jam. Meskipun cukup santun untuk sebuah skutrik, namun torsin tadi membuat akselerasi S7 jadi lebih responsif. Cocok untuk diajak selap-selip di lalu lintas dalam kota yang padat.

Kemampuan jelajah S7 mampu mencapai jarak hingga 77 km berkat sepasang baterai 1.74-kWh. Daya jelajahnya menyesuaikan fungsi skutrik ini sebagai kendaraan harian dalam kota.

Harga Kymco S7

Tak perlu menunggu lama, Kymco S7 akan segera dipasarkan di sejumlah negara Eropa, khususnya di Italia dalam beberapa bulan mendatang.

Label harga jual resminya memang belum diumumkan. Namun diperkirakan Kymco S7 akan dijual antara 5.000 – 6.000 Euro. Setara Rp 81 – 98 jutaan. Belum termasuk pajak dan potongan subsidi pembelian kendaraan listrik yang berlaku di sejumlah negara kawasan Eropa.

Nah, apakah ada kemungkinan Kymco bakal merambah pasar Asia termasuk Indonesia?

 

Hyundai Ioniq 5

Subsidi Kendaraan Listrik Mulai Berlaku Untuk Motor, Mobil Nanti Dulu

Akhirnya kebijakan subsidi untuk kendaraan listrik mulai diberlakukan. Ini diumukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Namun tidak semua. Calon pengguna motor listrik bisa mulai belanja sekarang karena pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta. Mobil listrik? Tunggu dulu.

“Kebijakan bantuan pemerintah untuk KBLBB roda dua, baik motor baru maupun motor konversi, sudah dapat diluncurkan,” ujar Luhut, seraya menambahkan kalau proses finalilsasi sedang dilakukan bersama.

Motor listrik gesits

Kebijakan tersebut berlaku untuk sepeda motor listrik baru maupun motor konversi. Dengan catatan, subsidi ini hanya berlaku selama dua tahun (2023 dan 2024). Total dana yang disediakan pemerintah mencapai Rp 7 triliun.

Kuotanya satu juta unit motor konversi dan motor baru, dengan rincian 200 ribu unit motor baru dan 50.000 unit motor konversian untuk tahun 2023 ini. Tahun 2024, subsidi akan tersedia untuk 600 ribu unit motor baru serta 150 ribu unit motor konversi.

Mobil Mulai 1 April

Namun untuk yang menunggu kabar soal subsidi mobil listrik, sepertinya harus sabar dulu. Pemerintah belum menetapkan besarannya karena beberapa hal. Terutama menyangkut soal bis listrik. Penundaan ini dikarenakan bis masih banyak yang memiliki TKDN kurang dari 40 persen.

Bis Electric

Dikutip dari kantor berita Antara, pemerintah juga akan memberikan keringanan untuk bis yang punya komponen TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 20 sampai 40 persen. Bentuk subsidi ini salah satunya akan diberikan dalam bentuk diskon PPn (Pajak Pertambahan Nilai) lima persen. “Jadi pemilik bis hanya membayar PPN lima persen,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin (20/03).

Sementara itu, untuk mobil listrik, akan mendapatkan diskon PPN sebesar sepuluh persen. Jadi pemiliknya hanya bayar PPN sebesar satu persen. Namun baik Sri Mulyani ataupun Luhut belum menyebutkan berapa total besaran subsidi yang diberlakukan untuk mobil dan bis listrik.

Wuling Air ev

Sejauh ini, baru Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev yang punya kesempatan menikmati subsidi kendaraan listrik pemerintah, untuk mobil. Namun ditegaskan Luhut, ini tidak terbatas pada kedua merek tersebut. Siapapun bisa mengajukan subsidi asal syaratnya terpenuhi. Termasuk sanggup untuk tidak menaikan harga jual selama masa subsidi.

Luhut memaparkan pemerintah masih melakukan negosiasi dengan dua merek besar kendaraan listrik. Diperkirakan Tesla dan BYD. Jadi, sabar saja.

Gesits, Selis, dan Volta Dapat Insentif, Bagaimana Dengan Yang Lain?

Kemarin Pemerintah menetapkan insentif kendaraan motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Namun insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit tersebut hanya berlaku untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa target kebijakan ini terlaksana mulai 20 Maret 2023.

Kuota pemberian subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023. Khusus untuk sepeda motor konversi, insentif akan diberikan kepada pelaku UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

Perlu digarisbawahi jika pemberian insentif hanya untuk motor listrik yang diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen. Untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, produsen kendaraan listrik harus mendaftarkan jenis kendaraannya yang akan masuk ke dalam program tersebut kepada Kementerian Perindustrian.

Selanjutnya, verifikator akan melakukan verifikasi yang disesuaikan dengan pengukuran TKDN. Kemenperin juga akan melakukan koordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk kembali melakukan verifikasi dari data yang sudah dikumpulkan tadi. Sehingga pembayaran pergantian atau subsidi akan diberikan langsung menuju produsen, bukan kepada konsumen.

Ada 3 merek motor listrik yang siap menerima insentif

“Pembeli datang dan dealer memeriksa NIK pada KTP. Di situ akan dilihat apakah dia calon pembeli masyarakat berhak dapat bantuan. Apabila setelah dicek dalam sistem berhak dapat bantuan maka pembeli langsung dapat potongan harga. Dealer akan input sesuai prosedur dan ajukan klaim insentif ke bank Himbara Jika kelengkapan data sesuai, selanjutnya Himbara membayar insentif bantuan ke produsen,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini ada 3 merek motor listrik yang memiliki TKDN sudah mencapai 40 persen, yakni Volta, Gesits, dan Selis. Sebagai catatan, setiap produsen dilarang menaikkan harga motor listrik selama mendapatkan subsidi dari pemerintah. Lalu bagaimana nasib produsen motor listrik lain yang belum lama menampilkan beragam jenis produknya?

Hindari degradasi kualitas

Menurut kami, ada dua langkah yang dapat ditempuh oleh produsen motor lain. Pertama, tetap menjalankan bisnisnya secara normal dan memasarkan produknya sebaik mungkin. Kedua, berusaha mengejar kandungan TKDN hingga 40 persen atau lebih, demi mendapat ‘kenikmatan’ subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

Untuk mengejar kandungan lokal tersebut, produsen harus menjalin kerjasama dengan beragam vendor maupun supplier Tanah Air untuk menyediakan komponen dalam negeri. Namun, sejalan dengan hal tersebut, maka kontrol kualitas dari komponen penunjang produksi motor listrik buatan dalam negeri, sepatutnya amat diperhatikan oleh produsen.

Jangan sampai memberikan efek bumerang, tingkat TKDN tercapai, tapi produk jadi mengalami degradasi mutu. Kalau sudah begini, maka akhirnya konsumen yang menanggung risiko. Kami berharap agar seluruh produsen kendaraan listrik terus berusaha mencapai TKDN sesuai regulasi pemerintah, tanpa harus kompromi dengan kualitas produk yang disuguhkan kepada masyarakat.

Insentif Motor Listrik_a

Insentif Motor Listrik Disahkan Hari Ini, Anda Bisa Dapat?

Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), maka hari ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan kebijakan ini terlaksana mulai 20 Maret 2023.

“Program KLBB didorong oleh alasan peningkatan efisiensi ketahanan energi dan konservasi energi sektor transportasi, serta terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih, dan ramah lingkungan. Skema insentif diharapkan dapat menstimulasi pasar kendaraan listrik, khususnya di Indonesia,” ujarnya, saat konferensi pers di Kemenko Marves, hari ini (6/3/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengembangan KLBB di Indonesia sangat beralasan, sebab ketersediaan bahan bakunya melimpah. Hal itu pun akan mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara. “Yang terpenting adalah mengurangi ketergantungan kita terhadap impor bahan bakar minyak. Ini sesuai komitmen pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.

Berlaku mulai 20 Maret 2023

Pemerintah menetapkan insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit, namun baru akan efektif berlaku mulai 20 Maret 2023 nanti. “Kami berinsiatif menerbitkan insentif motor listrik sebagai langkah awal meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat, serta memacu perkembangan induatri otomotif energi baru. Teknisnya akan dijelaskan dari kementerian. Semua saya pikir sudah pada titik final,” imbuh Luhut.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio N. Kacaribu, besaran insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit ini hanya berlaku untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi. Insentif tersebut diberikan hanya untuk motor listrik yang diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen.

Kuota pemberian subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023. Baik untuk sepeda motor listrik keluaran baru maupun sepeda motor konversi, insentif akan diberikan kepada pelaku UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

Pemerintah siapkan verifikator

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan insentif untuk pembelian motor listrik baru sebanyak 200 ribu unit dan konversi kendaraan dari bahan bakar fosil ke listrik sebanyak 50 ribu unit hingga akhir Desember 2023 nanti.

Sedangkan untuk mobil listrik, pemerintah menargetkan penyaluran insentif mencapai 35.900 unit dan bus listrik sebanyak 138 unit hingga akhir Desember 2023. Kendati demikian untuk insentif mobil dan bus listrik, pemerintah masih belum bisa menyebutkan besarannya secara detail. “Kami sudah siapkan verifikator sehingga memastikan bahwa bantuan terhadap belanja motor dan mobil itu adalah orang yang berhak,” kata Agus.