Punya Gesits Kini Semakin Mudah_4

Di PEVS 2024, Punya Gesits Kini Semakin Mudah

Punya motor listrik Gesits kini semakin mudah karena PT Gesits Motor Nusantara sebagai APM Gesits meluncurkan program baru Employee Ownership Program pada ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 yang dihelat pada tanggal 30 April 2024 hingga 5 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. 

“Kami melihat PEVS 2024 bukan hanya sebagai tempat promosi memperkenalkan karya anak bangsa beserta ekosistem kendaraan listrik yang inovatif, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan keunggulan penggunaan motor listrik (molis) yang ramah lingkungan dan efisien dalam hal energi serta biaya operasional,” ujar Bernardi Djumiril, Direktur Utama PT Gesits Motor Nusantara.

Employee Ownership Program yang diusung Gesits menjadi bukti komitmen untuk memudahkan kepemilikan motor listrik melalui skema pembayaran yang fleksibel, terutama bagi karyawan perusahaan dari berbagai sektor. Dengan program ini karyawan bisa mendapatkan motor listrik dengan sistem potong gaji langsung dari perusahaan. 

Selain itu Gesits juga bekerjasama dengan Motoriz untuk menawarkan program sewa baterai yang bisa dikombinasikan dengan Employee Ownership Program. Program ini didukung oleh TDL.ID dan pada akhirnya motor listrik dapat menjadi hak milik. Contoh terdapat program cicilan hingga Rp 875 ribu untuk 48 bulan dan ada sewa baterai Rp 199 ribu per bulan. 

“Kerjasama antara Motoriz dan Gesits merupakan langkah konkret dalam mendukung pembentukan ekosistem industri sepeda motor listrik yang komprehensif. Motoriz siap mendukung pelayanan purna jual sepeda motor Gesits,” sebut Okto Larido, Direktur Utama PT Semesta Motor Indonesia.

Selain itu selama enam hari pameran pengunjung bisa melihat produk terbaru Gesits seperti G1 DLX dan Garuda. Pengunjung juga bisa mencoba langsung Gesits di test area yang telah disediakan. Selain itu selama pameran terdapat berbagai promo seperti hadiah istimewa, DP ringan, dan potongan harga. 

Gesits Raya Ditampilkan, Jarak Tempuh dan Performa Masuk Akal

Produsen motor listrik nasional, Gesits memperkenalkan produk baru bernama Gesits Raya. Motor ini diperkenalkan 16 Mei 2023 di gelaran PEVS 2023.

Gesits Raya hadir dalam dua varian, E dan G. Yang membedakan hanya kapasitas baterai. Varian G dibekali baterai 72V 20 Ah. Yang akan memberikan jarak tempuh 60 km per baterai. Motor listriknya memberikan daya maksimal 3,3 kWh. Torsinya 26 Nm. Sementara Raya E, yang membedakan adalah jarak tempuh yang 40 km.

Gesots Raya 2023

Patut diingat, layaknya Gesits, Raya G dan E memiliki dua slot baterai. Namun untuk baterai tambahan, Anda perlu mengeluarkan biaya ekstra.

Dalam hal desain, kedua GESITS raya memiliki tampilan yang modern dan sporti. Mereka mengklaim posisi berkendara yang nyaman akan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Sepengelihatan kami, Raya dibekali setang model naked yang cukup lebar. Ini akan memberikan rasa percaya diri saat meliuk melewati kepadatan lalu lintas.

Lalu, dengan panel meter full digitalnya diberikan desain baru. selain itu Raya juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan LED.

Direktur Marketing WIKA Industri Manufaktur (WIMA, yang menaungi Gesits), Doddy Setiawan mengatakan Gesits akan terus dikembangkan. Dengan desain terkini dan beragam fitur unggulan untuk memberikan kebanggaan bagi pemiliknya. Hal ini merupakan salah satu upaya Gesits untuk terus menjawab kebutuhan konsumen yang akan beralih menggunakan Molis (Motor listrik).

Harga Gesits Raya adalah Rp 27.990.000 untuk tipe G. Sedangkan Raya E dihargai Rp 24.990.000. Keduanya adalah harga OTR Jakarta dan belum dipotong subsidi untuk motor listrik.

Akan sukses? Kita lihat saja, yang pasti, Gesits sekarang punya lebih banyak pilihan selain Gesits G1,  konsumen roda dua.

 

Gesits, Selis, dan Volta Dapat Insentif, Bagaimana Dengan Yang Lain?

Kemarin Pemerintah menetapkan insentif kendaraan motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Namun insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit tersebut hanya berlaku untuk motor listrik baru dan motor listrik konversi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa target kebijakan ini terlaksana mulai 20 Maret 2023.

Kuota pemberian subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023. Khusus untuk sepeda motor konversi, insentif akan diberikan kepada pelaku UMKM, khususnya penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

Perlu digarisbawahi jika pemberian insentif hanya untuk motor listrik yang diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen. Untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, produsen kendaraan listrik harus mendaftarkan jenis kendaraannya yang akan masuk ke dalam program tersebut kepada Kementerian Perindustrian.

Selanjutnya, verifikator akan melakukan verifikasi yang disesuaikan dengan pengukuran TKDN. Kemenperin juga akan melakukan koordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk kembali melakukan verifikasi dari data yang sudah dikumpulkan tadi. Sehingga pembayaran pergantian atau subsidi akan diberikan langsung menuju produsen, bukan kepada konsumen.

Ada 3 merek motor listrik yang siap menerima insentif

“Pembeli datang dan dealer memeriksa NIK pada KTP. Di situ akan dilihat apakah dia calon pembeli masyarakat berhak dapat bantuan. Apabila setelah dicek dalam sistem berhak dapat bantuan maka pembeli langsung dapat potongan harga. Dealer akan input sesuai prosedur dan ajukan klaim insentif ke bank Himbara Jika kelengkapan data sesuai, selanjutnya Himbara membayar insentif bantuan ke produsen,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini ada 3 merek motor listrik yang memiliki TKDN sudah mencapai 40 persen, yakni Volta, Gesits, dan Selis. Sebagai catatan, setiap produsen dilarang menaikkan harga motor listrik selama mendapatkan subsidi dari pemerintah. Lalu bagaimana nasib produsen motor listrik lain yang belum lama menampilkan beragam jenis produknya?

Hindari degradasi kualitas

Menurut kami, ada dua langkah yang dapat ditempuh oleh produsen motor lain. Pertama, tetap menjalankan bisnisnya secara normal dan memasarkan produknya sebaik mungkin. Kedua, berusaha mengejar kandungan TKDN hingga 40 persen atau lebih, demi mendapat ‘kenikmatan’ subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

Untuk mengejar kandungan lokal tersebut, produsen harus menjalin kerjasama dengan beragam vendor maupun supplier Tanah Air untuk menyediakan komponen dalam negeri. Namun, sejalan dengan hal tersebut, maka kontrol kualitas dari komponen penunjang produksi motor listrik buatan dalam negeri, sepatutnya amat diperhatikan oleh produsen.

Jangan sampai memberikan efek bumerang, tingkat TKDN tercapai, tapi produk jadi mengalami degradasi mutu. Kalau sudah begini, maka akhirnya konsumen yang menanggung risiko. Kami berharap agar seluruh produsen kendaraan listrik terus berusaha mencapai TKDN sesuai regulasi pemerintah, tanpa harus kompromi dengan kualitas produk yang disuguhkan kepada masyarakat.