Bakal Kolaborasi Baru, Nissan Invest $400 Juta di Fisker Demi Pickup EV
Fisker, pabrikan mobil listrik Amerika Serikat yang sukses membuat semua tercengang dengan Fisker Karma, mobil PHEV super mewah pertama di dunia. Kini, mereka beralih membuat mobil listrik yang lebih moderat. Ada Ocean, Alaska, Pear dan Ronin. Sayangnya, mereka kurang berhasil dalam hal penjualan.
Tahun 2023, perusahaan ini menyatakan rugi hingga US $463 juta. Hal tersebut mendorong mereka untuk mengirimkan sinyal SOS dan perlu bantuan dana segar. Diberitakan Reuters pada 1 Maret lalu, Nissan akan turun tangan mengucurkan dana. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Nissan perlu Fisker.
Seperti diketahui, Nissan sedang berjuang untuk mencapai target produk elektrifikasi mereka. SUV sudah ada Ariya, mobl perkotaan ada Sakura EV, tapi untuk kelas pikap belum punya. Ini penting untuk pasar besar seperti Amerika Serikat. Fisker sudah siap dengan Alaska, tapi tidak punya dana untuk produksi (dicanangkan mulai 2025).
Alaska adalah pickup kecil seukuran Ford F150 Lightning yang belum lama meluncur di Amerika. Namun Nissan tidak hanya me-rebadge Alaska. Mereka butuh platform dan teknologinya. Seperti diketahui, merancang sebuah platform mobil bukan hal yang mudah dan murah.
Potong Karyawan
Fisker Inc mengalami kesulitan menjual mobil mereka, terutama Fisker Ocean. SUV premium ini sulit diterima pasar bukan karena modelnya. Tapi gara-gara bunga cicilan yang tinggi. Dikatakan juga,dengan kondisi keuangan mereka sekarang, harus memangkas jumlah karyawan hingga 15 persen. Selain itu, harga saham mereka sedang turun sejadi-jadinya. Sekarang berada di angka 38 sen per lembar saham.
Henrik Fisker, CEO dan pendiri Fisker Inc mengatakan pihaknya sudah negosiasi dengan lima produsen mobil besar. Terutama supaya Ocean bisa diproduksi antara 20.000 hingga 22.000 unit. Ia tidak menyebutkan siapa saja, tapi sepertinya Nissan yang paling mendekati keputusan final.
Kalau memang jadi, kerjasama ini juga akan memudahkan Nissan. Keduanya punya fasilitas perakitan di beberapa tempat di Amerika Serikat. Jadi logistik tidak akan masalah. Akan kejadian, sepertinya begitu. Akhir bulan ini kemungkinan besar sudah ada keputusan.
Sumber: Reuters