Marco Bezzecchi di Austria 2023

MotoGP 2023: Marco Bezzecchi Digoda Pramac, Vale Kelabakan

Pembalap MotoGP Marco Bezzecchi sepertinya akan mengumumkan sesuatu yang penting. Belakangan ini, rider Mooney VR46 tersebut kerap dirumorkan akan pindah ke tim Ducati lain. Salah satu yang berminat sepertinya Pramac.

Bezzecchi yang menduduki podium tiga di balap MotoGP Austria minggu kemarin (20/08/2023) tidak mengkonfirmasi hal tersebut. Namun pembalap Italia ini menegaskan, “Saya sudah memutuskan. Tapi belum bisa saya ungkap. Tunggu saja,” ujarnya. Ia juga mengakui Valentino Rossi mendesak dirinya untuk tetap bersama tim Mooney VR46.

Bezzecchi vs Alex marquez

“Sesuatu yang sangat saya apresiasi. Didesak oleh pembalap terhebat sepanjang masa (untuk tetap di tim VR46), tidak semua orang bisa mengalami ini,” kata Marco.

Sementara itu, performa Bezzecchi di sesi balapan Austria cukup berwarna. Ia gagal di sesi balapan sprint hari sabtu. Ia terjatuh setelah ditabrak Vinales. Untungnya, di balapan utama ia bisa finish di podium. Itu pun setelah susah payah mengejar Alex Marquez.

Diincar Pramac

Ducati yang kesengsem dengan performa alumni VR46 Academy ini memberikan tenggat waktu hingga balapan Austria tersebut. Ia diimingi motor dengan spesifikasi terbaru untuk 2024, di tim satelit, Pramac. Sementara kalau ia tetap di tim Valentino Rossi, mereka hanya punya motor spek 2023.

Dikutip dari Crash, Valentino Rossi mengakui, ia punya target untuk mempertahankan dua pembalap eksisting, adiknya, Luca Marini dan Marco Bezzecchi. “Saya sudah berbincang dengan keduanya. Sepertinya akan ada kesempatan (untuk mempertahankan pembalap).”

“Memang hampir bisa dipastikan kami tidak akan mendapatkan motor spesifikasi 2024. Tapi saya sudah bicara dengan Bez, dan rasanya saya sudah mendesak dia,” tambahnya. “Motornya bagus, dia merasa baik-baik saja dan kami membentuk tim berdasarkan masukannya. Ganti tim tidak selalu memberikan sesuatu yang postif. Dia (akan) bisa menang bersama kami.”

Sejauh ini, Bezzecchi memang tampil cukup bersinar. Kemenangan di Argentina menjadi sejarah untuk VR46 karena itulah podium tertinggi pertama mereka. Diulangi lagi di MotoGP Perancis. Tentu, ia punya target untuk jadi juara dunia.

Bakatnya yang membuat Ducati tertarik dan ingin agar pria kelahiran 1998 ini tetap menggunakan motor Ducati. Pramac bahkan dikabarkan akan ‘mengorbankan’ Johan Zarco kalau memang Bez mau bergabung.

Foto: MotoGP

Marc Marquez, Sepang 2022. Photo: MotoGP

Berapa Pendapatan Marc Marquez di MotoGP?

Tidak bisa dipungkiri, Marc Marquez adalah pembalap paling berpengalaman di MotoGP musim ini. Marquez yang debut di musim 2013, telah membukukan enam kali juara dunia, dan sekarang sedang dalam misi untuk meraih yang ketujuh. Menyamai Valentino Rossi.

Tahun ini, setelah sembuh dari cedera, ia disorot akibat kecerobohannya di GP Portugal lalu. Manuvernya mengakibatkan tabrakan dengan pembalap Miguel Oliveira. Walhasil Oliveira cedera dan harus menjalani perawatan.

Marc Marquez, Sepang 2022. Photo: MotoGP

Pengalaman tersebut juga mendatangkan penghasilan yang sulit dipercaya. Menurut media Spanyol, Cuatro, diperkirakan kekayaan Marc Marquez mencapai 70 juta euro. Tidak perlu heran. Talenta dan kemampuannya mendatangkan keberuntungan material.

Diperkirakan, gajinya membela tim Honda adalah £10,9 juta. Dan kontraknya masih berlaku untuk dua musim lagi. Di luar itu, pendapatan dari sponsor juga fantastis. Merek yang mendukung Marquez antara lain Red Bull, Estrella Galicia, Alianz dan merek jam Tissot. Pendapatan tahunan dari merek-merek tersebut diduga mencapai £35 juta.

Marc marquez

Itu belum termasuk bayaran yang diterima setiap balapan. Honda membayar pria Spanyol ini sebesar £498.985 sekali turun. Tidak disebutkan bonus kalau ia meraih podium, tapi kalau memberikan gelar juara dunia, Marc mendapat bonus sebesar £1,2 juta.

Makanya saat tahun lalu harus recovery karena cedera dan tidak bisa balapan, ia kehilangan cukup banyak pendapatan.

Lalu, jadi apa uangnya? Marquez memiliki property di Madrid senilai £8,8 juta. Marc pindah ke Madrid tahun lalu saat harus menjalani perawatan. Selain itu, ia juga diberitakan sedang membangun rumah di kota kelahirannya, Cervera, Spanyol. Plus, koleksi jam Tissot-nya mencapai 61 buah jam tangan. Bukan main.

Segera Pindah ke KTM?

Seperti dikatakan tadi, sejak 2013 Marc Marquez selalu bersama Honda. Namun belakangan ini, Honda sepertinya kesulitan memberikan motor juara. Lalu, seperti biasa, berhembuslah rumor kalau Marquez akan pindah tim.

RC16 MotoGP

Kini, ia disangkutkan dengan tim KTM. Kenapa KTM? Karena keduanya disponsori oleh Red Bull. Wajar kalau minuman energi itu berupaya menempatkan Marquez di timnya.

“Di Spanyol, santer terdengar Marc sudah kecewa dengan Honda,” ujar Oscar Haro, mantan Spoorting Director LCR Honda. “Hal ini (kalau Marquez pindah), membukakan jalan untuk pembalap muda Pedro Acosta,” tambahnya. Acosta adalah pembalap Moto2 yang katanya, diproyeksikan untuk menggantikan Marquez di Honda.

Selain itu, manajer pribadi Marc yang baru, Jaime Martinez, yang menggantikan Emilio Alzamora juga memiliki hubungan yang kuat dengan Red Bull. Jadi, makin masuk akal kalau Red Bull akan punya pengaruh kuat di karir juara dunia MotoGP enam kali ini.

Andrea Dovizioso Dan Hans-Georg Anscheidt Dinobatkan Sebagai Legenda MotoGP

Dua nama baru akan terpampang di MotoGP Hall of Fame, Andrea Dovizioso dan Hans-Georg Anscheidt. Keduanya sah dinobatkan sebagai legenda MotoGP untuk tahun 2023.

Nama keduanya sejajar dengan legenda Grand Prix lainnya. Seperti Valentino Rossi, Giacomo Agostini, Ángel Nieto, Mike Hailwood dan Carlo Ubbiali. Tidak lupa, para pembalap jawara yang meninggal di usia muda seperti Jarno Saarinen dan Daijiro Kato.

Dovi, Legenda MotoGP Tanpa Mahkota Juara Dunia

Andrea Dovizioso adalah pembalap jawara meski tanpa mahkota Juara Dunia. Ia selalu finish lima besar pada 10 dari 13 musim pertamanya di MotoGP. Tapi, ia adalah satu-satunya rider yang memenangkan seri balap MotoGP dalam tiga dekade – 2000an, 2010 dan 2020. 

Dovi mengawali prestasinya sebagai Juara Dunia GP 125 cc di tahun 2004 bersama Team Scott Honda. Prestasinya terus meningkat saat menanjak ke GP 250 cc selama dua musim dengan 4 kemenangan.

Debut perdananya di kelas MotoGP pada 2008 bersama Scott Racing sebagai pembalap rookie begitu mengejutkan. Ia pun naik kasta dari tim satelit ke tim pabrikan pada tahun 2009 berduet dengan Dani Pedrosa. Selama tiga musim bersama Repsol Honda, ia membukukan 15 podium.

Dovi pun pindah gerbong dan bergabung bersama Monster Yamaha Tech 3 di musim balap 2012. Yamaha menjadi batu loncatan dan ia mengakhiri musim balap dengan 6 podium dan berada di posisi 4 klasemen.

Di musim balap 2013, ia mulai membela skuad senegaranya yakni tim pabrikan asal Italia, Ducati. Podium juara untuk pertama kalinya diraih Dovi pada GP Malaysia 2016 di Sepang selama karirnya di kelas para raja tersebut.

Ducati Kurang Harmonis

Karir balap rider berusia 36 tahun kelahiran Forlimpopoli, Italia ini kian gemilang bersama Ducati. Rival sejati Marc Marquez ini bahkan meraih runner-up selama tiga musim berturut-turut yakni tahun 2017, 2018 dan 2019. Sayangnya, hubungannya dengan general manager tim Ducati, Gigi Dall’Igna tak harmonis. Ketegangan antara keduanya pun berujung pada hengkangnya Dovi dari Ducati di tahun 2021.

Andrea Doviziozo

Meski tak berlaga dan hanya menjadi test rider tim Aprilia, namun itu tak berlangsung lama. Dovizioso kembali mengaspal bersama Petronas SRT pada GP San Marino 2021. Ia tetap bersama tim yang kemudian berganti label menjadi Yamaha RNF Racing hingga akhir musim balap 2022.

Performa yang tak memuaskan dari motor besutannya membuat rider berjuluk “The Professor” ini pun akhirnya memutuskan untuk gantung helm. Ia mengumumkan untuk pamit di sirkuit Misano pada GP San Marino, September 2022 lalu.

“Saya sungguh tak menyangka tercatat sebagai MotoGP Legend. Saya akan hadir pada seremoni pengukuhan di MotoGP Italia mendatang,” sahut Dovi penuh sukacita.

Meski tak lagi berlaga di balap MotoGP, namun Andrea Dovizioso masih dipercaya sebagai test rider oleh sejumlah tim balap. Ia pun kini mengelola trek motocross di Italia.

Jawara Era GP 50 cc Fenomenal

Pembalap lainnya yang masuk daftar Hall of Fame adalah Hans-Georg Anscheidt. Rider veteran asal Jerman berusia 87 tahun ini merupakan jawara Grand Prix 50 cc era 1960-an.

Sepanjang karirnya di balap Grand Prix, Anscheidt menorehkan 14 juara seri dan 34 podium bersama tim Suzuki. Rival Mike “The Bike” Hailwood ini bahkan meraih hattrick, tiga kali juara dunia GP 50cc. Berturut-turut pada 1966-1968.

Motor balap Suzuki RM62 bermesin 2-tak 50 cc twin besutannya sangat beringas dan fenomenal pada masa itu. Dengan transmisi manual 14-speed, output tenaga 19 HP dicapai pada 17.500 rpm! Raungan suara motor balap bermesin mungil ini saat melesat begitu mengerikan.

Seremoni pengukuhan Hall of Fame bagi Hans-Georg Anscheidt akan dihelat pada seri MotoGP Jerman di sirkuit Sachenring, Juni 2023 mendatang.

 

Fabio Quartararo

Kontrak Fantastis Helm HJC dan Fabio Quartararo

Juara dunia MotoGP, Fabio Quartararo menandatangani kontrak dengan produsen helm HJC. Tidak sembarangan, kontrak ini nilainya lebih dari Rp 12 milyar per balapan. Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut akan mengenakan helm HJC untuk musim 2023. Tapi kenapa harus HJC?

Selain nilai kontrak yang fantastis, Quartararo juga percaya diri dengan helm ini. Punya fitur keselamatan yang mumpuni untuk melindungi dirinya, serta pelayanan di paddock yang dikatakan profesional.

Fabio Quartararo MotoGP

Helm yang nanti dipakai adalah HJC RPHA-1 dengan bentuknya yang aerodinamis, lengkap dengan grafis khas sang ‘El Diablo’. “HJC adalah perusahaan keluarga pembuat helm yang sudah ada selama 52 tahun. Selain berpengalaman di dunia perhelman juga tidak asing di arena balap,” kata rider Perancis ini. “Mereka memiliki investasi besar di MotoGP dengan menyediakan pelindung kepala untuk para pemula maupun juara dunia. Dan yang paling penting, pelayanan mereka di paddock profesional.”

Fabio Quartararo juga mengaku, tahu banyak soal HJC dari lingkungannya. Ia berkawan baik dengan test rider Yamaha, Cal Crutchlow yang lama memakai helm ini. “Brad Binder juga menggunakan helm HJC RPHA 1. Helmnya sangat aerodinamis dan punya fitur safety yang mumpuni,” tambahnya.

MotoGP 2022

Sementara itu, HJC juga tidak menutupi keriaannya karena berhasil menggaet Quartararo. “Kami gembira dengan kemitraan bersama juara dunia MotoGP 2021. Di umur 23 tahun, Fabio Quartararo sudah berhasil meraih gelar juara dunia. Kami tidak sabar untuk melihat kiprah ke depannya,” tulis pernyataan produsen helm Korea Selatan ini.

Diketahui, HJC ternyata sudah memperhatikan kiprah Quartararo sejak masih awal berkarir. “Hingga akhirnya kami yakin ‘anak ini akan jadi juara dunia’. Dan terbukti benar.”

Terganjal Ducati

Quartararo vs bagnaia

 

Fabio Quartararo mungkin salah satu yang bisa dimasukan dalam kategori pembalap emas. Kiprahnya di Moto3 dan Moto2 tidak terlalu cemerlang. Tapi begitu masuk di MotoGP tahun 2019, ia selalu berada di urutan 10 besar klasemen akhir. Puncaknya, juara dunia tahun 2021. Ia adalah orang Perancis pertama yang meraih gelar prestisius itu. 

Tahun lalu, kiprahnya menjanjikan di awal musim. Ia mencetak 91 poin, namun Francesco Bagnaia, rider Ducati melakukan perlawanan sengit hingga akhirnya unggul 17 poin (265 vs 248) dan jadi juara MotoGP 2022.

Tahun ini, pertarungan seru bisa kembali kita harapkan. Tim sudah mulai berbenah dan mulai terlihat mana yang kuat dan mana yang kurang. Contohnya Honda, hingga sesi tes di Valencia akhir tahun lalu, masih terganjal performa.