Almaz Hybrid 2022

Wuling Almaz Hybrid ‘Berani’ Pakai Mesin 2.0 Liter, Ini Alasannya

Wuling Almaz Hybrid dibekali mesin berbeda dengan imbuhan teknologi hybrid yang fleksibel. 

Wuling Almaz Hybrid diluncurkan hari ini di Ancol, Jakarta. Merupakan mobil hybrid pertama dari pabrikan Wuling di Indonesia. Dari sisi desain, identik dengan Wuling Almaz RS. Tapi kami tertarik dengan spesifikasi yang tertera. Apalagi Wuling pusat mengklaim konsumsi BBM 19 km/liter dengan metode pengujian NEDC.

Pada dasarnya, Almaz dibekali sistem hybrid yang tidak berbeda dengan mobil hybrid lain. Ada mesin konvensional, penggerak listrik, bisa jadi EV sepenuhnya untuk jangka waktu dan kondisi tertentu. Tidak ada yang istimewa. Seperti Toyota Prius, Almaz Hybrid memiliki mode hybrid Series/Parallel. Tergantung kondisi berkendara.

Serial akan sangat berguna saat berkendara di dalam kota. Mesin bakar akan memberikan daya untuk mengisi baterai, yang kemudian menghidupi motor listrik dan menggerakan roda. Untuk kecepatan rendah, ini akan bermanfaat, saat harus jalan kencang di tol, kurang efisien karena perlu daya lebih besar.

Paralel hybrid adalah jawaban untuk kondisi berkendara yang memerlukan energi gerak lebih besar. Mesin bakar akan bekerja paralel dengan motor listrik untuk memberikan kecepatan. Karena bekerja sama, konsumsi BBM bisa ditekan secara signifikan. Atau, saat deselerasi, motor listrik bisa membantu mengisi baterai.

Menurut Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors Indonesia, Almaz Hybrid bisa melakukan kedua mode diatas. “Secara bawaan, hingga kecepatan 40 km/jam, bisa jadi EV. Tapi tergantung kondisi. Jadi komputernya yang akan memutuskan apakah bisa jadi EV atau perlu menghidupkan mesin bakar.” Jadi, di kepadatan lalu lintas kota, Almaz bisa bergerak tanpa menenggak bensin dan menghasilkan emisi. Seperti mobil hybrid pada umumnya.

Yang beda

Mesin pembakaran internal berkapasitas 2.0 liter bertenaga 123 hp, dengan dinamo listrik berdaya setara 174 hp. Ini mesin terbaru dari Wuling yang memang didesikasikan untuk mobil hybrid. Teknologi di balik moncongnya ini terbilang berbeda untuk sebuah mobil hybrid kelas menengah. Jarang ada yang mengusung kapasitas 2.0 liter. Biasanya 1,5 liter. Pesaing terdekatnya, Innova Zenix yang akan meluncur akhir bulan November ini, dikatakan mengusung mesin 2.0 liter.

Layaknya mesin yang dipasangkan dengan sistem hybrid, Almaz baru ini juga memiliki penggerak cetus api dengan siklus Atkinson. Mesin pembakaran internal dengan siklus ini dikenal dengan efektifitasnya dan memiliki thermal efficiency tinggi. Ini yang membuat mesin memiliki tingkat efisiensi konsumsi BBM yang layak diacungi jempol.

Penerus daya Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan single speed bertugas untuk mengalirkan tenaga ke roda depan. Dan, menurut Danang, penggunannya tidak perlu pusing memikirkan harus series atau paralel. “Semua diatur sama mobilnya,” tegas pemain saksofon ini. DHT juga diklaim memerlukanlebih sedikit oli karena bentuknya yang lebih ringkas.

Pertanyaan kami selanjutnya adalah. Posisi baterai yang diletakan di bagasi pastinya akan mempengaruhi akomodasi di bagian tersebut. Tapi hal ini dibantah. “Memang baterainya di bagasi. Tapi perubahan kemampuan akomodasi tidak berubah banyak. Baterainya tidak terlalu besar (dimensinya),” kata Danang.

Ban cadangan? Tidak ada. Kehadiran baterai menghilangkan ban serep. Gantinya, ada tire repair kit yang bisa digunakan kalau ban bocor. Nah, itulah Wuling Almaz Hybrid. Sistem hybrid-nya seperti kebanyakan. Baterainya diberikan garansi delapan tahun atau 120.000 km. Seperti baterai Air ev.

Wuling Almaz RS Hybris

Wuling Almaz RS Hybrid Hadir Riuhkan Indonesia

Mendahului Toyota Innova Zenix, Wuling Almaz RS Hybrid meluncur lebih dulu hari ini, (3/11/2022), di Ancol, Jakarta.

Dari luar mungkin tidak terlalu terlihat perbedaannya, namun isinya berbeda jauh dengan Almaz RS biasa. Eksterior hanya dibedakan dari aksen biru di mukanya, termasuk logo RS di grille. Dari samping hanya pelek dengan 18 inci berdesain baru yang membedakan.

SUV rakitan Cikarang ini dibekali mesin 4-silinder segaris berkapasitas 2.0 liter dengan imbuhan penggerak listrik dan transmisi DHT.  Daya maksimum yang dihasilkan oleh mesin bensin adalah 123 hp, torsi 168 Nm.  Untuk penggerak listrik, daya puncak setara 174 hp dengan torsi 320 Nm. Sumber energinya berasal dari baterai Lithium 1,8 kWh.

Wuling Almaz RS Hybrid merupakan produk perdana Wuling yang dilengkapi teknologi hybrid. Di Indonesia. Meski kami agak heran juga, kenapa mereka tidak bikin Almaz EV sekalian. Tapi itu lain cerita.

Interiornya tampak serupa dengan Almaz RS konvensional. Namun tampilan instrument cluster lebih terlihat modern dengan layar TFT. Tuas transmisi baru juga jadi pembeda utama. Selebihnya, jok kulit, dashboard dengan padded material tersebar di beberapa bagian.

Tidak kalah menarik adalah harganya. Almaz RS Hybrid dilepas dengan benderol Rp 470 juta OTR (DKI Jakarta). Dengan harga tersebut, selain teknologi hybrid dan transmisi canggih, hadir juga fitur bantu berkendara yang lengkap.

Terbungkus dalam paket WISE, Wuling membekali sistem ADAS yang cerdas. Seperti pada Almaz RS yang lain, ada adaptive cruise control, lane keeping assist, setir yang bisa berbelok mengikuti jalur, lampu otomatis dengan auto high beam dan lainnya.

 

Almaz RS

Mengenal Transmisi Electromagnetic Yang Dipakai Wuling Almaz RS Hybrid

Bulan November 2022 ini akan jadi bulan yang menyibukkan para APM. Setelah rumor Innova Hybrid, dipastikan Honda akan meluncurkan SUV compact baru. Dan yang paling mengejutkan adalah, Wuling akan memperkenalkan Wuling Almaz RS Hybrid pada 3 November.

Ya, inilah kabar terbaru yang kami terima dari sumber yang dekat dengan Wuling. Di situs Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) DKI, tertera Wuling Almaz RS 2.0 DHT LV3. Ada dua hal yang bisa disimpulkan dari nama itu.

Pertama, Almaz RS Hybrid dibekali mesin 2.0 liter empat silinder. Kalau ditelisik, ini serupa dengan yang dipakai oleh Wuling Asta Hybrid di China. Torsinya bisa mencapai 320 Nm dengan tenaga 135 hp. Kedua, DHT. Alias Dedicated Hybrid Transmission. Ini adalah teknologi transmisi terbaru yang digunakan oleh kendaraan hybrid. Sesuai dengan namanya.

Transmisi Tanpa Oli?

Sistem transmisi ini diklaim membuat penghantaran daya lebih efisien. Lebih penting lagi, mudah untuk diurus berkat desainnya yang memang khusus untuk mobil hybrid. Seperti apa? Secara singkat, kalau digunakan di perkotaan, motor listrik akan langsung menggerakkan roda dan mesin bensin akan jadi generator pengisian baterai. Tapi saat dipacu, DHT akan jadi perantara untuk menghantarkan tenaga. Yang menarik, khusus untuk DHT Wuling, sistem pergerakannya mengandalkan elektromagnetik, bukan oli.

Dari beberapa sumber di luar sana, intinya, transmisi ini meminimalisir penggunaan cairan oli transmisi yang kerap membuat masalah seperti macetnya perpindahan gigi. Ini bisa terjadi karena oli kotor atau overheat. Sehingga tidak memiliki kekentalan maksimal untuk membantu perpindahan.

Penggunaan kontrol elektromagnetik, diklaim mewujudkan penghantaran daya dari Star Hybrid ke transmisi yang lebih lancar. Selain itu, respon perpindahan juga cepat dan halus. Dapat dipastikan bahwa untuk pengguna yang sering melakukan perjalanan jarak jauh, pasti dapat merasakan perbedaan antara kerja DHT elektromagnetik dan DHT yang menggunakan oli tradisional. Selain itu, dikata situs CHNECar, kinerja hybrid-nya lebih efisien hingga 98 persen. Tapi seperti apa cara kerja secara detail, kami tunggu informasi resmi dari Wuling.

Harga Wuling Almaz RS Hybrid

Untuk harga OTR belum ketahuan. Yang jelas, di situs NJKB, tercatat harga dasar sebelum pajak adalah Rp 325 juta. Ingat, ini sebelum pajak, profit dan sebagainya. Jadi kalau sudah masuk dealer mungkin bisa mendekati atau lebih dari Rp 400 juta.

Dengan harga tersebut, selain sistem penggerak canggih, Anda akan diberikan kelengkapan layaknya sebuah WUling Almaz RS. Ada fitur bantu ADAS yang lengkap. Mulai dari adaptive cruise control, lane keeping assist, dan sebagainya. Tidak lupa, hampir bisa dipastikan ada perintah suara WIND dan sistem konektivitas IoV.