Perdana, Aston Martin Vantage GT3 Berlaga Di Lomba Pikes Peak
Untuk pertamakalinya dalam sejarah, Aston Martin akhirnya bakal berlaga di ajang balap ekstrem Pikes Peak Hill Climb. Tahun ini merupakan gelaran “Race to the Cloud” yang ke-101. Brand mobil asal Inggris ini akan menggunakan Vantage GT3 Pikes Peak.
Mereka mengontrak pembalap asal Inggris yang pertamakali menjuarai balap Pikes Peak. Namanya Robin Shute. Ia adalah juara umum Pikes Peak tahun 2022 lalu. Merupakan pembalap Inggris pertama yang berhasil menjuarai balap mendaki gunung ini. Bahkan hingga tiga kali! Gelar “King of The Mountain” pun dianugerahkan pada Shute atas prestasi yang diraihnya.
Berbeda dari balapan sejenis, para peserta Pikes Peak diperkenankan melakukan sesi uji coba di luar jadwal balap. Para pembalap dapat memilih bagian tertentu di luar rute balap Pikes Peak. Sementara untuk sesi uji coba rute lintasan asli secara penuh hanya diperkenankan sebanyak satu kali.
Balapan di Atas Awan Tanpa Ampun
Bukan hal mudah untuk berpacu pada kecepatan tinggi secara konstan mendaki dan melibas 156 tikungan di rute sepanjang 19,8 km. Bagaikan balapan di atas awan.
Butuh fisik yang kuat dan konsentrasi tinggi untuk mengemudi pada kondisi kadar oksigen yang tipis dan tekanan udara rendah. Ditambah dengan siksaan gaya G saat ngebut dan terus menanjak dari ketinggian 1.920,2 mdpl (meter di atas permukaan laut), menuju garis akhir di ketinggian 4.282,4 mdpl!
Di balap Pikes Peak tak ada istilah ‘sesi kedua’. Bila gagal pada sesi pertama pada Race Day, maka pembalap dipersilahkan menjadi penonton dan baru dapat mendaftar kembali tahun depan. Hanya mobil dan pembalap terbaik saja yang mampu mencapai finish di atas awan. Dalam artian yang sebenarnya…
Vantage GT3 Racikan Pikes Peak
Dengan pengalamannya di ajang Pikes Peak, maka tak sulit bagi Shute untuk menghafal setiap tikungan. Hanya saja ia tetap harus beradaptasi dengan kemampuan mobil balap Aston Martin Vantage GT3 Pikes Peak yang akan dipilotinya.
Vantage GT3 Pikes Peak mengusung mesin 4.0-liter turbocharged V8. Tentu saja mesin dan juga transmisi mobil diracik khusus oleh para teknisi Aston Martin Racing. Dibantu oleh tim engineer dari Venture.
Setting mesin untuk balap Pikes Peak berbeda dari setup untuk balap sirkuit maupun rally. Terlebih untuk mobil ber-cc besar dengan perangkat turbo yang sangat membutuhkan banyak pasokan udara ke mesin.
Sementara dengan trek yang terus menanjak pada elevasi tinggi maka kadar oksigen menipis. Temperatur dan tekanan udara pun kian rendah. Cukup banyak peserta Pikes Peak yang mesin mobilnya mendadak ‘sesak nafas’ dan ngadat karena kekurangan pasokan udara.
Chip komputer manajemen mesin tak sekadar disetting untuk mengatur kurva performa maupun kinerja mesin. Seluruh sistem termasuk throthle body hingga turbo harus dikalibrasi ulang dan disetting sesuai dengan input dari sensor elevasi dan tekanan udara.
Setup sistem suspensi yang digunakan pada balap Pikes Peak pun berbeda dari mobil rally pada umumnya. Demikian pula dengan perangkat aerodinamika yang disematkan pada body mobil pun setupnya berbeda.
Saat ini tim Aston Martin Racing tengah mempersiapkan rancang bangun mobil Vantage GT3 yang akan digunakan di Pikes Peak.
Pasalnya, Aston Martin tak hanya akan berkompetisi di Pikes Peak tahun ini, namun juga pada tahun 2024 dengan kategori kelas balap yang berbeda.
Untuk tahun ini Aston Martin akan ikut di kelas Time Attack 1. Pada event tahun depan rencananya Aston Martin akan mencoba peruntungan di kelas Unlimited.