Uji praktek SIM C1 motor Hunter

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Ini Syarat Untuk Mendapatkannya

Korlantas Polri resmi menerbitkan SIM C1 untuk pengguna sepeda motor. Tapi bukan sembarangan sepeda motor, melainkan yang berkubikasi 250-500 cc. Diterapkan untuk seluruh wilayah Indonesia.

Peresmian hadirnya SIM C1 ini dilakukan di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta hari ini (27/05). Dihadiri langsung oleh Kakorlantas Irjen Aan Suhanan, Dirregident Korlantas Brigjen Yusri Yunus, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman serta Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Penerbitan SIM C1

Terbitnya klasifikasi SIM C terbaru ini sebetulnya telah lama diinformasikan. Namun implementasinya memerlukan waktu yang cukup panjang.

Aan Suhanan menegaskan bahwa C1 ini adalah amanat yang tertulis di Peraturan Kepolisian (Perpol) No.5 tahun 2021 mengenai Penerbitan dan Penandaan Surat Izin mengemudi.

Menurutnya, mereka yang mengajukan untuk mendapat SIM C1 harus lulus tes kompetensi dan juga sudah memiliki SIM C minimal satu tahun. Salah satu yang diuji adalah attitude atau perilaku (saat berkendara). Plus membayar biaya sebesar Rp 100 ribu (SIM C1 baru) atau Rp 75.000 untuk perpanjangan nantinya. 

Karena ini SIM yang baru berlaku, polisi tidak akan langsung melakukan penilangan kalau memang Anda belum punya. Paling tidak selama setahun ke depan. 

Selain itu, calon pemegang C1 wajib lulus uji praktek kemampuan. “Nanti diuji oleh Satpas bagaimana kemampuannya mengendarai kendaraan 250 hingga 500 cc,” tegas Kakorlantas.

Tentunya, ujian praktenya berbeda dari SIM C biasa dan sudah diatur berdasarkan kajian yang dilakukan Korlantas Polri. Motor yang dipakai untuk ujian pun berkubikasi besar. Lalu, selayaknya pengajuan SIM, ada juga ujian teori.

Aan berharap, dengan adanya klasifikasi baru ini, bisa berkontribusi menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Gebyar Keselamatan 2023: Tegaskan Keselamatan Lalu Lintas!

Guna menyadarkan masyarakat akan kenyamanan berkendara, tentu memerlukan sosialisasi program keselamatan lalu lintas yang jelas. Untuk itu, Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) gelar Gebyar Keselamatan 2023 dengan tema “Bersaudara di Jalan – Sehati, Safety dan Presisi”.

Gelaran ini sebagai upaya meningkatkan budaya tertib berlalu lintas, mengingat fatalitas kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas masih tinggi. Acara ini meraih antusiasme hampir seribu komunitas motor yang hadir di Lapangan Pusdik Lantas Polri, Sabtu (18/11). Tepatnya, 900 bikers yang berasal dari komunitas Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS.

Turut hadir, Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Ery Nursatari, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno. Hadir juga Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman, Kapusdik Lantas Lemdiklat Polri  Kombes Pol Djoni Hendra. Tidak lupa, Ketua Aisi Bidang Komersil Sigit Kumala dan Pejabat Utama Korlantas Polri lainnya.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menuturkan “Hari ini merupakan satu dari banyak kegiatan upaya pemerintah, kepolisian untuk memastikan bagaimana tingkat keselamatan, tingkat kepatuhan berlalu lintas bisa terus diupayakan. Tunjukkan satu kepatuhan dan satu kebutuhan bersama bahwa aturan lalu lintas dibuat untuk melindungi diri,” tutupnya.

Selain itu, pada event Gebyar Keselamatan 2023  juga sekaligus dilakukan penyematan pin, pembacaan ikrar pelopor keselamatan, Coaching clinic keselamatan berkendara dan demo safety riding.

Sebagai informasi, Anda bisa mengikuti foto kontes Safety Riding melaliu instagram @gebyarkeselamatan. Lampirkan hashtag #gebyarkeselamatan #amanberkendara #jagakeselamatan #bersaudaradijalan #safetypresisi dan mention ke akun IG @gebyarkeselamatan.

GEbyar Keselamatan

Program TOT Korlantas Polri Siap Lahirkan Para Instruktur Profesional

Korlantas Polri menggelar Sertifikasi Training of Trainer (TOT) selama 2 hari pada 6-8 Juni 2023, untuk para instruktur mengemudi. Gelaran ini mencakup Pendidikan dan Pelatihan Mengemudi Seluruh Indonesia dan Asesmen Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Level-4 Instruktur/Trainer Korlantas Polri.

Kakorlantas Polri dalam acara sertifikasi ToT

Brigadir Jenderal Polisi Drs. Ery Nursatary, M.H., Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, gembira atas kehadiran wadah ini. Menurutnya program ini sangat membantu polisi untuk menurunkan angka kecelakaan & pelanggaran Lalu Lintas.

Kedepannya, program TOT ini dapat menciptakan instruktur yang profesional dan dapat menghasilkan peserta didik yang bertanggung jawab. Program TOT ini memiliki tingkatan, yaitu level 4 dan level 6, untuk mencetak instruktur mengemudi yang handal dan kompeten.

Nah, bagi trainer yang tidak mengikuti TOT, dihimbau untuk segera mensertifikasikan kompetensi profesinya. Polri juga berharap untuk sekolah mengemudi yang belum memiliki izin dan instruktur kompeten, agar segera memenuhi persyaratan administrasi dan sertifikasi.

Disarankan, peserta pelatihan mendaftar di sekolah mengemudi resmi dengan instruktur yang bersertifikat kompeten dan profesional dan menguasai etika juga hukum berlalu lintas.

Brigjen Pol Ery Nursatari akan meneruskan program ini ke seluruh Polda agar melaksanakan program serupa untuk memudahkan masyarakat menjadi instruktur diklat mengemudi. Korlantas Polri akan mengirimkan Trainer & Assessor terbaiknya demi mendukung kegiatan tersebut.

Polri akan melakukan penertiban dan memberikan sanksi pada diklat yang tidak memiliki perizinan & tidak sesuai standarisasinya untuk menjaga profesionalisme dan kualitas pelatihan.

Polri pun bekerja sama dengan Pelatihan Mengemudi Antisipatif dan Presisi (PT. PMAP) serta LSP P3 BNSP. Hal ini dilakukan untuk standarisasi instruktur dan peraturan lembaga yang terlibat dalam pelatihan mengemudi. Standar yang jelas diharapkan membuat pelatihan lebih profesional dan kompeten.