Andretti Indy car

Mesin Balap F1 Cadillac Dipastikan Siap Digeber Mulai 2028

Pabrikan mobil mewah Amerika, Cadillac dipastikan siap mneyediakan mesin untuk musim balap F1 2028 mendatang. Pengumuman ini disebar Cadillac kemarin (14/11/2023). Anak perusahaan Ford tersebut mengatakan mereka telah terdaftar di FIA untuk menjadi penyedia mesin tim baru, Andretti F1.

Pengumuman ini tepat satu bulan setelah Andretti mendapatkan restu FIA untuk jadi tim baru di grid balap F1 (Formula One) 2026 nanti. Meskipun, mereka belum mendapatkan persetujuan dari para tim yang sudah ada. Untuk informasi, menjadi tim balap yang benar-benar baru (bukan tim lama ganti nama) memerlukan proses yang panjang.

FIA harus memberikan persetujuan, kemudian sepuluh tim eksisting harus memberikan restu dan sepertinya bagian ini lebih sulit daripada harus menyetor dana jaminan sebesar US $200 juta. Untuk apa uang sebesar itu? Nantinya akan disebar ke tim-tim F1 yang berpartisipasi sebagai ‘prize money’. Yang memberatkan mereka, kalau Andretti masuk, uangnya dibagi 11 tim.

Kembali ke soal Cadillac, General Motors yang menaungi mengatakan mereka sudah mulai pembangunan mesin F1 ini. Membuat mesin lomba memang bukan hal baru bagi mereka. Penggerak V8 5,5 liter mererka sudah sukses menorehkan nama di balapan IMSA GTP dan meraih podium di balapan elite, Le Mans 24 hour.

Lalu, kalau Andretti masuk F1 tahun 2026, mesin siapa yang akan dipakai dulu? Menurut regulasi FIA, Andretti F1 akan berhak menggunakan mesin dari pabrikan yang saat ini paling sedikit menyediakan mesin untuk tim F1. Melihat ketentuan tersebut, ada dua merek yang bisa masuk: Honda dan Alpine (Renault). Keduanya sedang menyediakan penggerak untuk masing-masing satu tim saja. Tidak seperti Mercedes-AMG atau Ferrari yang dipakai tiga tim.

Tokyo Masuk di Agenda Formula E Tahun Depan

Secara resmi ABB FIA Formula E World Championship akan dilangsungkan di Tokyo bulan Maret 2024. Kabar resmi dari Formula E dan FIA juga menyatakan bahwa ada sejumlah kota lain di dunia yang bakal menjadi tuan rumah bagi balapan di musim ke-10.

Direncanakan balap Formula E ini bakal diramaikan oleh 22 pembalap dari 11 tim yang menggunakan mobil balap GEN3. Balapannya akan berlangsung di trek jalanan sekitar Tokyo Big Sight dan Tokyo Bay waterfront.

Bebas emisi pada tahun 2050

Formula E dan pemerintah kota tersebut bekerjasama untuk membawa ajang ini dalam rangka mendukung inisiatif Zero Emission Vehicle (ZEV), sebagai bagian dari strategi program Zero Emission Tokyo. Kota ini bahwa memiliki rencana besar untuk mencapai bebas emisi CO2 pada tahun 2050 nanti.

“Saya amat gembira saat kota kami dinyatakan untuk menjadi tuan rumah Formula E pada bulan Maret 2024 nanti. Dalam upaya menyarankan penggunaan kendaraan bebas emisi bagi masyarakat, pemerintah kota sedang mengejar realisasi program Zero Emission Tokyo. Event ini akan digelar di sekitar Tokyo Big Sight, yang mana sedang ada pengembangan area kota berkelanjutan di masa depan,” bangga Yuriko Koike, Gubernur kota Tokyo.

Diskusi lebih lanjut dengan kota lain

“Tokyo menjadi salah satu kota yang menarik dalam agenda Formula E musim ke-10. Kami juga ingin melakukan diskusi lebih mendalam dengan pemerintah kota lain di dunia. Yang tertarik menjadi tuan rumah bagi balapan Formula E. Semoga deretan kota yang menjadi lokasi balap Formula E musim depan segara dapat kami publikasikan di akhir tahun ini,” sambut Jeff Dodds, Chief Executive Officer Formula E.

“Berkembangnya event Formula E tentu akan membuat pecinta balap mobil terpuaskan, apalagi dengan kehadiran mobil balap GEN3 yang semakin kompetitif. Lokasi balapan Formula E yang diselenggarakan di Mexico City, Rome, Monaco, Berlin, dan London menjadi lokasi favorit. Tak ketinggalan São Paulo serta Jakarta yang kini semakin banyak peminatnya,” tutup Marek Nawarecki, selaku Director of FIA Circuit Sport Department.