Kabar dan prediksi perihal Toyota bakal memproduksi mobil listrik secara lokal di Indonesia yang beredar sejak tahun lalu kini kian terang benderang. Yang nantinya akan diproduksi adalah mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) Toyota New bZ4X di Indonesia.
Kehadiran mobil listrik tersebut semakin melengkapi lini kendaraan berteknologi elektrifikasi Toyota yang diproduksi di Tanah Air. Sebelumnya, yang sudah diproduksi adalah mobil bermesin hybrid (HEV) seperti Kijang Innova Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.
Dengan produksi kendaraan elektrifikasi secara lokal di Indonesia, biaya produksi dapat ditekan sehingga harga jual bisa lebih kompetitif. Hal tersebut sekaligus wujud dari komitmen PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku APM Toyota di Indonesia dalam memperkuat tumbuh kembang ekosistem serta pasar kendaraan elektrifikasi di Tanah Air.
“Dengan produksi lokal dan efisiensi biaya logistik serta pajak, bZ4X diproyeksikan akan hadir sebagai pilihan EV yang lebih masuk akal bagi masyarakat Indonesia,” kata Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran TAM dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (29/7).
Toyota New bZ4X
Toyota New bZ4X yang akan diproduksi telah mengalami pembaruan. Mulai dari kapasitas baterai dan output performa, desain interior serta eksterior, termasuk pula integrasi sistem teknologi New T-Intouch.
Motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) yang dibekalkan berdaya 150 kW atau setara 200 HP dengan torsi 266 Nm. Pasokan daya listrik bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas 71,4 kWh. Jarak jelajahnya diklaim mampu mencapai hingga 500 km dalam sekali pengisian.
Saat ini mobil listrik Toyota bZ4X masih diimpor dalam skema completly built up (CBU). Harga jualnya di Indonesia mulai Rp 682,8 juta untuk varian terendah tanpa wall charger hingga Rp 1,208,8 miliar untuk versi two tone color.
Dengan diproduksi dalam negeri, Toyota New bZ4X akan lebih mudah dijangkau tanpa perlu ada waktu tunggu inden pemesanan yang cukup lama. Ketersediaan suku cadang pun lebih terjamin. Toyota mengklaim kehadiran BEV lokal ini menjadi tonggak penting dalam memperluas lini produksi nasional dan mempermudah akses masyarakat terhadap mobil listrik buatan Toyota.
“Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan komitmen Toyota dalam menghadirkan solusi mobilitas yang inklusif, tetapi juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan kemandirian teknologi nasional, dan pembangunan masa depan Indonesia yang lebih hijau,” terang Hiroyuki Ueda, President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Nah, kita tunggu saja kehadiran Toyota New bZ4X di Indonesia akhir tahun ini.
Hadirnya Toyota bZ4X di Indonesia cukup memberikan angin segar bagi pasar mobil listrik di Indonesia. Paling tidak, semua sekarang sadar, Toyota biarpun agak terlambat bermain di pasar ini tapi tetap bersemangat menyemarakan pergerakan market EV.
Itu kalau tidak bicara harga Toyota bZ4X yang hampir Rp 1,2 milyar. Tentunya banyak yang tidak menyangka harganya bisa setinggi itu. Kami rasa para wiraniaga Hyundai bisa bernafas lega karena Hyundai Ioniq5 masih berjalan sendiri di pasar EV kurang dari Rp 900 juta.
Tapi apakah memang sepadan harga dengan apa yang diberikan oleh Toyota bZ4X? Kami menyambangi pusat perbelanjaan QBig di Tangerang untuk mencoba apa rasanya mobil ini.
Sebelum mulai, kami ingatkan kembali, Toyota bZ4X memiliki motor listrik dengan kekuatan 150 kW yang menggerakan roda depan. Baterainya dibuat bersama oleh Toyota dan Panasonic berkapasitas 71,4 kWh dengan voltase 355 V.
Akselerasi 0-100 km/jam diklaim 7,5 detik saja. Jarak tempuh yang diberikan kurang lebih 500 km dengan sekali isi penuh.
Pengendaraan Toyota bZ4X
Karena ini mobil listrik, tentunya segala sesuatu terasa sunyi dan tenang. Bahkan pergerakan mobil saat pertama berjalan pun terasa memberikan rasa santai. Tidak pergerakan transmisi yang menyentak saat mulai berjalan. Segalanya terjadi begitu saja.
Posisi duduk juga memberikan pandangan luas kemanapun Anda menoleh. Posisi layar instrumen cluster yang jauh ke depan memberikan kontribusi untuk hal ini. Belum lagi pengaturan setir tilt dan teleskopik yang fleksibel.
Saat menjejak ke jalanan aspal di seputar Tangerang pun bZ4X memberikan rasa berkendara yang meyakinkan. Perkiraan kami kalau kemudinya akan terasa kosong karena ini menggunakan power steering elektrik ternyata meleset. Memang tidak terlalu berisi, tapi ini masih lebih baik.
Yang lebih penting, respon kemudinya terasa instan dengan pergerakan yang linear, sesuai input dari pengemudi. Untuk penggunaan harian dalam dan luar kota, harusnya bisa diandalkan.
Injak pedal gas dalam-dalam, Anda akan langsung merasakan esensi sebuah mobil listrik. Hal yang membuat Anda jatuh cinta dengan kemampuan sebuha mobil listrik. Torsi instan langsung melajukan roda seperti tanpa beban. Padahal ini bukan mobil yang ringan.
Yang juga terasa adalah, bantingan suspensi khas sebuah Toyota. Ya, kami berharap dengan harga Rp 1,190 milyar suspensinya bisa memberikan rasa, katakanlah, Lexus. Kalau Anda familiar dengan Corolla Cross, rasanya kurang lebih seperti itu.
Bukan berarti tidak mumpuni. Karena polisi tidur maupun speed breaker di jalanan bisa diatasi dengan baik. Speed breaker yang jumlah tidak manusiawi di kawasan BSD sukses diredam dengan baik saat mobil listrik ini dilajukan sekitar 60 km/jam. Tidak ada rasa mobil bergeser atau kehilangan traksi.
Secara keseluruhan, pengendaraan bZ4X cukup bisa diapresiasi. Meski ada saja yang kurang, tapi Anda akan maklum karena rasa mobil ini jempolan.
Interior & Fitur Toyota bZ4X
Nah, ini bisa jadi sedikit mengobati rasa heran dengan harga tadi. Material kabin memang berkualitas. Ada banyak permukaan empuk (padded) tersedia. Bahkan lapisan atas dashboard berlapis semacam fabric.
Ruang penyimpanan tersebar di mana-mana. Ini membuat kami melupakan kalau mobil ini tidak punya glove box di depan kursi penumpang. Gantinya ada tempat meletakan barang di bawah konsol tengah, di balik arm rest dan tempat-tempat lainnya. Jujur kami suka. Meski tidak biasa.
Layar sentuh untuk multimedia berukuran 12,3 inci terlihat dominan. Desainnya menyatu dengan konsol tengah tadi. Ini memberikan kesan rapi dan berkelas. Dan yang paling kami suka, masih ada tombol fisik untuk pengaturan berbagai fitur.
Di balik itu, Toyota memasangkan kemampuan konektivitas nirkabel. Apple Carplay atau Android Auto bisa tersambung dengan mudah. Juga tersedia kemampuan wireless charging untuk mengisi ulang baterai gadget. Tapi seperti biasa, pengisiannya pelan. Ini ganjalan teknologi pengecasan tanpa kabel di manapun. Heran.
Kemampuan T-InTouch juga pastinya sudah ada. Dengan ini Anda bisa mengetahui dimana posisi mobil hingga melakukan geo fencing. Kalau mobil berada di luar radius yang sudah ditentukan, ada peringatan masuk ke handphone.
Alat bantu berkendara yang ada juga lengkap. Sebut saja pemantau area blind spot, rear cross traffic alert, monitor 360 derajat yang unik, pemantau tekanan angin ban, VSC dan sebagainya. Tapi satu yang benar-benar harus kami acungi jempol. Kemampuan parkir mandiri. Iya, mobilnya bisa parkir sendiri.
Caranya juga mudah. Dekatkan dengan area parkir, tekan tombol di dashboard, lepas tangan dan kaki dari kemudi serta pedal. Asal sensornya bisa melihat garis tempat parkir, bZ4X akan mengatur sendiri. Kalau tidak ada garis, jangan harap ini bisa terjadi.
Impresi
Jujur, ini mobil yang menjanjikan. Semuanya mendukung untuk kegiatan mobilitas harian kemana pun. Kapasitas baterai memberikan jarak tempuh yang cukup masuk akal, hingga 500 km. Belum lagi garansi yang diberikan juga meyakinkan, terutama untuk komponen baterai yang hingga delapan tahun.
Yang kurang? Rasa berkendara yang terlalu Toyota. Sekali lagi, dengan harga diatas satu milyar, kami terbiasa dengan rasa yang diberikan oleh Toyota Crown, Land Cruiser 300 atau deretan produk Lexus.
Memang teknologi yang diusung cukup meyakinkan. Apalagi ini Toyota. Yang terkenal membuat mobil yang ‘long lasting’. Jadi, untuk beberapa orang yang sadar teknologi ini bisa jadi pilihan. Kalau lebih berorientasi ke masalah budget? Hmm…
Selengkapnya bisa Anda saksikan juga di video di bawah.