Ducati Diavel V4 mendapatkan penghargaan Red Dot 2024

Ducati Diavel V4 Menang Penghargaan Bergengsi

Ducati Diavel V4 memboyong penghargaan ‘Best Of The Best’ di acara Red Dot Awards 2024. Itu adalah penghargaan paling bergengsi di bidang desain dan tidak sembarangan yang mendapatkannya.

Seremoni penyerahan penghargaan Red Dot 2024 akan diadakan pada tanggal 24 Juni nanti di Aalto Theatre, Essen, Jerman.

Hampir dua tahun setelah peluncurannya, Diavel V4 telah mendapatkan pengakuan dari institusi terpercaya di bidang desain dan pers internasional. Di antara pengakuan tersebut, dua yang paling menonjol adalah penghargaan bergengsi Good Design Award, penghargaan global tertua di sektor desain dan Special Mention di German Design Award 2024, yang diberikan oleh German Design Council.

Ducati Diavel Design

Red Dot Awards sendiri adalah acara untuk mengapresiasi desain sebuah produk, yang diadakan setiap tahun. Tahun ini, apresiasi tertinggi diberikan untuk sang Diavel V4. Dan tidak perlu heran.

Motor gede ini selalu menarik perhatian saat berada di jalanan. Bukan cuma karena ini moge Ducati, tapi memang bentuknya layak diapresiasi.

Desain futuristik? Ada. Gaya ‘rebel’ ada juga. Tapi kami suka dengan bentuk keseluruhan yang benar-benar menyuarakan kekuatan yang dibawa oleh motor ini. Garis desain terlihat tegas dan detail.

Coba perhatikan. Sudut kemiringan shockbreaker belakang, selaras dengan garis tangki bagian bawah. Lalu lihat garis yang membelah tangki, berupakan satu tarikan lurus menuju ke spakbor depan.

Belakangnya yang ramping, membawa citra kalau bobot motor terkonsentrasi di depan. Menyuarakan kestabilan untuk akselerasi maupun bermanuver.

Mesin V4 Penggoda

Mungkin bentuk ‘monster’ ini bukan selera semua orang, tapi dipastikan unik dan menarik perhatian. Belum lagi, Saat berjalan, raungan V4 akan membuat riuh jalanan yang dilewatinya.

Dikutip dari rilis Ducati Indonesia, Mesin V4 Granturismo yang ada pada motor ini merupakan elemen yang menambah ciri khas untuk gaya maupun performa, yang secara estetika tampil berani dengan diperkuat oleh elemen-elemen yang tak diragukan lagi, seperti light cluster yang spektakuler, lebar ban belakang 240 mm dengan lima jari-jari, dan knalpot empat arah yang terlihat.

Ducati Diavel V4 saat ini juga sudah dipasarkan di Indonesia, keagenan Ducati kini dimiliki oleh PT. Legenda Motor Indonesia, yang berkantor di Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan. Pastinya, Ducati Indonesia juga menyediakan layanan purna jual, termasuk penjualan spare part, aksesoris, serta perawatan.

Modifikasi Ducati Monster 659 Bergaya Ramping

Ducati Monster 659? Tak perlu heran jika belum pernah mendengar Monster yang satu ini. Jarang terdengar karena merupakan model spesifik yang hanya dipasarkan di Australia dan Selandia Baru.

Versi down spec dari Ducati Monster 696 ini dirancang sesuai regulasi Learner Approved Motorcycle Scheme (LAMS). Kategori sepeda motor pemula untuk SIM kelas 251 – 660 cc di kedua negara tersebut. Kategori yang sedikit mirip dengan SIM C2 di Indonesia.

Nah, salah satu pemilik Monster 659 asal Australia, ingin merombak tampilan sang Monster agar telihat lebih segar dan beda.

Basis yang menjadi bahan modifikasi adalah Monster 659 Rossi Edition keluaran tahun 2012. Sudah cukup berumur, tak heran jika sang pemilik ingin memodifikasinya. Bengkel modifikasi Ellaspede yang bermarkas di kota Brisbane, Queensland pun dipercaya untuk merombak sang Monster.

Half fairing atas dan cover belly pan bagian bawah mesin menggunakan garapan Paolo Tex Design. Namun karena tidak ada parts yang spesifik untuk model 659, hanya tersedia untuk model Ducati Monster yang lebih besar, maka perlu didesain ulang.

Tak hanya dirombak agar bentuk dan ukurannya sesuai. Ellaspede pun membuatkan braket khusus dan merubah posisi dudukan pada half fairing dan belly pan agar dapat terpasang sempurna.

Pipa knalpot standar dari depan hingga belakang dilepas. Ellaspede memasang pipa exhaust custom yang dipasangi muffler Ex-Box. Muffler yang tersembunyi ini merupakan lansiran QD Exhaust, spesialis knalpot asal Italia. Dengan knalpot model begini, tampilan sang Monster pun lebih ramping.

Panel instrumen standar tetap dipertahankan. Hanya posisinya saja yang digeser dengan braket dudukan baru. Lampu sein standar depan dan belakang diganti model minimalis lansiran Rizoma. Tampilan pun jadi terlihat lebih klimis, terutama di bagian buritan.

Hasil modifikasi Ducati dengan tampilan garang, harus diimbangi dengan posisi riding yang lebih agresif. Setang standar bawaan Monster diganti model clip-on lansiran Woodcraft plus spion pada ujung setang.

Mesin Sudah Cukup

Output performa mesin desmo L-twin standar dirasa cukup, sehingga tak mengalami ubahan. Selain tentunya agar tetap sesuai dengan regulasi LAMS. Transmisi, suspensi dan sistem rem pun masih standar bawaan pabrik.

Karena sang pemilik ingin Monster tunggangannya untuk solo ride, maka jok belakang pun ditanggalkan dan diganti dengan buritan pendek dan minimalis ala MotoGP. Foot peg belakang pun dilepas.

Kemasan tampilan dipilih kombinasi two-tone merah dan putih pada belly pan, front fairing, tangki dan buntut. Sementara warna hitam mendominasi area mesin, setang, velg 3-spoke dan swing arm belakang.

Frame tralis berkelir hitam diimbuhi aksen stripping warna merah, putih, hijau yang melambangkan warna bendera Italia, negara asal Ducati.

Jangan tanya berapa biaya modifikasi Ducati yang dihabiskan, karena kepuasan pemilik sang Monster 659 jauh lebih utama.