Mesin Nissan VC-Turbo

Mesin Nissan Dengan Variable Compression Masuk Ranah Penyelidikan

Saat mesin dengan kompresi variabel (VC, Variable Compression engine) diperkenalkan Nissan, kami cukup terpukau dengan kemampuannya. Mesin Nissan ini bisa mengubah besaran kompresi sesuai dengan kebutuhan saat mobil berjalan. Tapi sekarang, mesin canggih tersebut masuk daftar penyelidikan otoritas keselamatan berkendara Amerika Serikat.

NHTSA (National Highway & Transport Safety Administration) membuka penyelidikan setelah mendapatkan berbagai laporan dari konsumen Nissan Rogue (Nissan X-Trail versi Amerika), Altima dan Infiniti QX50 di negara itu. Tercatat lebih dari 450 ribu unit yang melaporkan masalah di mesin. Keluhannya mulai dari mesin ngelitik (knocking), muncul serpihan metal di bak oli hingga mesin mati total. NHTSA belum menyimpulkan kalau VC yang jadi masalahnya, tapi tiga mobil tersebut adalah pengguna mesin Variable Compression Turbo (VC-Turbo)

Nissan rogue

Nissan sendiri, sejak mengeluarkan mesin itu sudah pernah melakukan kampanye penggantian komponen main bearing dan L-links. Meski ini tidak disebutkan sebagai recall. Hanya dibilang sebagai langkah preventif karena ada potensi kerusakan di dua suku cadang itu.

Mesin Terbaik

Kalau memang sistem VC yang yang jadi masalah, tentunya ini akan jadi pukulan yang memalukan. Mesin Nissan dengan Variable Combustion sukses masuk ke daftar bergengsi Ward’s 10 Best Engine, berkat inovasi yang dipakai.

Sebagai informasi, sistem Variable Compression akan mengatur titik mati atas dan bawah piston, untuk mengubah rasio kompresi. Makanya cara kerja mesin agak kompleks karena ada pengaturan tambahan yang dipasangkan di kruk as. Contohnya harmonic drive yang akan jadi aktuator, lengan aktuator yang akan mengatur posisi setang piston dan sebagainya.

Keuntungan dari mesin ini adalah efisiensi dan tenaga. Bukan cuma efisien dalam mengkonsumsi BBM, tapi juga minim friksi. Pada mesin biasa hampir bisa dipastikan ada pergerakan piston yang bukan cuma naik turun, tapi juga kesamping karena efek sentrifugal. Ini biasanya akan membenturkan kepala piston ke dinding silinder sehingga terjadi friksi. VC-Turbo mengeliminasi hal tersebut. Harusnya, mesin juga akan makin awet. Kita tunggu saja apa jawaban NHTSA dan Nissan soal masalah teknis ini.

Nissan Elgrand 2020

Bukan Cuma Toyota Alphard, Nissan Elgrand Juga Akan Ada Yang Baru

Masih ingat Nissan Elgrand? Pesaing Toyota Alphard ini seperti mati suri, paling tidak di Indonesia. Tapi di pasar luar, terutama Jepang, MPV ini ternyata masih diterima dengan baik, meski generasi ketiga yang ada sekarang, sudah beredar sejak 2010.

Nah, kabarnya Nissan Jepang sedang menyiapkan generasi terbaru Elgrand. Dikutip dari Best Car Web, generasi keempat MPV teratas Nissan ini akan diperkenalkan paling cepat musim dingin tahun ini di Jepang.

Nissan Elgrand 2010

Rencana pergantian generasi ini seharusnya dijalankan pada 2014 lalu. Namun penjualan Alphard/Vellfire yang melejit di pasar potensial mereka (termasuk Indonesia) membuat Nissan mengurungkan hal tersebut. Mereka melakukan facelift yang cukup signifikan untuk Elgrand pada tahun 2020 lalu.

Meski belum ada kepastian, tapi diperkirakan mobil ini akan mengusung platform CMF-C/D yang dipakai X-Trail. Sekalian menggunakan mesin 1,5 liter turbo dengan teknologi Variable Compression (VC). Mesin ini sudah terpasang pada Nissan X-Trail generasi terbaru dengan tenaga 142 hp, namun untuk Elgrand dipastikan ada perubahan sepsifikasi untuk menyesuaikan dengan bobot.

Prediksi Nissan Elgrand oleh Best Car Web

Sebagai penggerak roda, Elgrand dikatakan akan mendapat dua opsi. AWD yang menggunakan teknologi e-4ORCE khas Nissan dan FWD (gerak roda depan). Tidak ketinggalan sistem e-Power juga akan tersedia.

Eksteriornya mengusung bahasa desain Nissan terkini. Jadi tidak perlu kaget kalau nanti ada kemiripan dengan Nissan Aria, Sakura atau Serena. Untuk interior belum ada kepastian tentunya. Yang pasti akan tetap mengusung tiga baris. Beberapa varian mungkin akan jadi model mewah dengan dua deret kursi.

Sumber: Bestcarweb

Nissan xtrail

Nissan X-Trail 2.0 Bekas, Mobil Yang Mengejutkan

Nissan X-Trail 2.0 CVT tahun ‘lama’ sepertinya bisa untuk dipertimbangkan kalau sedang cari mobil bekas.

Bicara Nissan X-Trail 2.0 atau 2.5, tidak bisa lepas dari booming mobil-mobil SUV di Indonesia pada awal 2000-an. Setelah Honda CR-V generasi satu muncul, semua baru sadar, ternyata ‘jip’ pun bisa nyaman.

X-Trail juga demikian. Saat T30 (X-Trail pertama) muncul, Nissan mengeruk banyak keuntungan karena mobilnya laku. Makanya tidak heran kalau penjualannya diteruskan hingga generasi sekarang.

Khusus Nissan X-Trail 2.0 generasi kedua (T31) yang Anda lihat di sini, didaulat untuk melanjutkan kesuksesan generasi sebelumnya. Muncul pertama kali tahun 2009. Makanya, Nissan seperti lebih konservatif dalam menentukan desain. Bentuknya tidak terlalu beda dengan T30, hanya saja terlihat lebih tegas alias mengotak.

Bentuk ini banyak yang suka, ada juga yang mencibir karena terlalu mirip dengan versi sebelumnya. Tapi jujur, bentuk ini memang bukan favorit kami, tapi cukup menarik. Karena yang ada di laman ini adalah versi X-Trail 2.0 standar, fitur eksteriornya bukan yang paling menarik. Tapi, kelengkapannya patut diacungi jempol.

Lampu depan sudah dilengkapi Xenon dengan proyektor, tapi lampu jauh halogen. Lampu belakangnya juga masih halogen. Di atap sudah dipersiapkan rail, siapa tahu Anda perlu mengusung roof rack untuk tambahan kapasitas angkut.

Bagian kaki dilengkapi dengan pelek ukuran 17 inci. Cukup besar untuk di kelasnya, waktu itu. Dimensinya juga cukup masuk akal. Panjang 4.630 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.698 mm dengan wheelbase 2.629 mm. Ground clearance mencapai 200 mm. Artinya, kelegaan kabin cukup terjamin, dan penggunaan berkendara yang fleksibel untuk melibas beragam medan.

Kabin Nissan X-Trail T31

Yang pasti, karena ini adalah bukan varian tertinggi, Nissan membekalinya dengan jok berbungkus bahan kain (fabric). Namun kami kagum dengan apa yang ditawarkan oleh mobil ini.

Sesuai dugaan, kabinnya lega. Tidak peduli di mana pun Anda duduk, ruang kaki dan kepala lega. Asal jangan duduk di bagasi. Tidak ada kursi di situ. Yang ada adalah ruang penyimpanan barang yang luas. Belum lagi tambahan kompartemen di bawah lantai bagasi. Bayangkan kalau Anda pasangkan juga roof rack.

Kenyamanan didukung oleh AC di depan dan belakang. Cup holder tersedia di depan kanan kiri serta di belakang konsol tengah untuk baris kedua. Spion samping elektrik namun pelipatannya masih manual. Juga, jangan bayangkan layar multimedia. Ini masih mengandalkan tape yang bisa memutar CD. Tapi, kami cukup terkejut karena sudah tidak ada kunci untuk menghidupkan mobil. Ya, sudah keyless.

Pengaturan kursi sudah elektrik, tapi tidak ada pengatur ketinggian jok. Cukup disayangkan karena posisi duduknya agak rendah. Namun Anda masih bisa melihat pojok-pojok kap mesin. Bagian atas dashboardnya dilapisi material empuk, meski bagian lainnya plastik keras. Cukup menyenangkan. Kami juga salut dengan kualitas material Nissan X-Trail 2.0 ini. Setelah 12 tahun, namun masih tetap terlihat rapat dan kokoh.

Di sisi pengendara, instrument cluster kombinasi analog dan digital terpampang dengan jelas. Selain speedometer dan tachometer (indikator putaran mesin) MID menyajikan informasi berkendara yang lengkap. Ada jarak tempuh, suhu luar, konsumsi BBM, kecepatan rata-rata hingga posisi perseneling. Untuk sebuah varian standar, X-Trail 2.0 ini banyak memiliki nilai lebih.

Mesin & Transmisi

Nissan X-Trail 2.0 dibekali mesin MR20DE dengan kapasitas 1.997 cc. Saat baru, tenaganya 137 hp, dengan torsi 198 Nm. Cukup responsif, dan halus. Meski tidak terlalu istimewa. Transmisi CVT melengkapi penyaluran daya ke roda depan. Sebetulnya, Nissan juga mengeluarkan versi 2.0 bertransmisi manual. Sedangkan X-Trail versi 2.5, hanya dibekali pilihan transmisi CVT.

Pengendaliannya didukung oleh sistem kemudi dengan electric power steering. Sementara untuk kestabilan, kaki depan X-Trail dibekali MacPherson Strut dengan stabilizer. Suspensi buritan menggunakan multi-link. Sebuah resep jitu untuk kestabilan sekaligus kenyamanan.

Yang juga kami rasakan adalah, meski ini mobil tinggi, tapi manuvernya terasa meyakinkan. Terutama di belokan bersudut minimalis seperti yang biasa ditemukan di tol. Ini lebih kepada faktor engineering yang bagus. Geometri suspensi dihitung dengan baik dan tidak lupa posisi mesin yang agak rendah membuat titik gravitasinya juga rendah. Jadi tidak limbung. 

Rasa performanya tidak terlalu istimewa. Untuk yang sering buru-buru, mungkin lebih baik cari yang 2.5. Pada varian bawah ini, mesin seperti bekerja keras memberikan informasi kepada CVT agar menyesuaikan. Responnya lambat. Meski begitu, kami rasa ini cocok untuk berkendara jarak jauh dengan santai.

Kesimpulan

Nissan X-Trail 2.0 CVT cukup menjanjikan untuk penggunaan harian atau jarak jauh. Kelengkapannya patut diacungi jempol. Kabin kedap, suspensi empuk. Yang jadi penghalang adalah kemampuan CVT untuk menyalurkan daya.

Secara keseluruhan, kami suka mobil ini. Dan bisa jadi pilihan kalau Anda sedang mencari SUV bekas. Di pasar mobil bekas online, rentang harganya adalah Rp 100 sampai 120 jutaan. Tergantung kondisi.

Menguak Nissan X-Trail Generasi Empat

Nissan X-Trail menjadi salah satu kendaraan SUV yang banyak dipilih oleh konsumen global.

Salah satu bukti semangat Nissan untuk terus menggalakkan produk elektrifikasinya ialah dengan meluncurkan X-Trail generasi keempat. Nissan X-Trail telah terjual di pasar global dengan jumlah nyaris sebanyak tujuh juta unit yang terdiri dari beberapa generasi, termasuk di Indonesia juga. Sehingga membuatnya menjadi salah satu kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang banyak dipilih oleh konsumen di dunia.

Pada generasi terbaru ini, Nissan meneruskan DNA dari tiga generasi sebelumnya, yakni desain yang kami anggap (agak) berotot, fungsional, dan memiliki kapabilitas layaknya sebuah SUV. Mobil ini tersedia dalam pilihan lima tempat duduk (5-seater) atau tujuh tempat duduk (7-seater). Dengan penerapan platform Alliance CMF-C yang memperlihatkan teknologi dan inovasi modern, maka pengguna bakal merasakan performa dinamis serta keunggulan teknologi elektrifikasi.

Baik eksterior maupun interiornya, mobil ini terlihat siap diajak berpetualang. Mulai dari tampilan depan, seperti biasa, ada grille berbentuk V-motion yang disertai dengan desain lampu depan model baru yang bertumpuk, benar-benar berbeda dengan desain lampu depan ketiga generasi sebelumnya. Lekuk fender depan dan belakang yang berotot berpadu dengan kontur pintu.

Sedangkan desain pilar C menyerupai bentuk sirip ikan lumba-lumba yang menyatu dengan lampu belakang model wrap-around. Panel melengkung berwarna silver di bawah bumper belakang memperlihatkan karakter SUV. Konsumen dapat memilih 10 warna yang tersedia, ditambah lagi ada 5 pilihan warna kombinasi two-tone.

Ada pilihan model yang dilengkapi sistem e-POWER, dengan menawarkan rasa berkendara seperti kendaraan listrik namun tanpa perlu mengisi ulang daya baterainya. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Jepang, pada Nissan Note di tahun 2017. Sistem e-POWER menggabungkan motor listrik 150 kW, powertrain, dan baterai berkemampuan besar dengan mesin bensin turbocharger dengan rasio kompresi variabel, generator, serta inverter. Hasilnya, akselerasi yang instan dan linear.

Tersedia pula versi mild hybrid ICE yang mengusung mesin turbocharger 1.5 liter dengan transmisi Xtronic CVT. Versi ini hanya menggunakan sistem penggerak roda depan saja, namun memberikan rasa berkendara yang halus. Teknologi mild hybrid 12V memungkinkan adanya torsi tambahan saat berakselerasi, proses starter yang cepat, dan momen idle stop yang lebih lama, untuk menekan emisi gas buang serta memberikan efisiensi bahan bakar yang optimal.

Respons torsi mencekam

Kami tertarik dengan sistem penggerak empat roda yang dinamakan e-4ORCE, sehingga memberikan traksi yang meyakinkan dan akselerasi gesit di setiap kondisi jalan. Sistem e-4ORCE terdiri atas motor listrik 157 kW di bagian depan dan 94 kW di bagian belakang. Sistem ini diklaim mampu menghasilkan respons torsi 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) model mekanis.

Kabinnya menyuguhkan atmosfer yang nyaman namun tetap memiliki kepraktisan dan fungsional saat digunakan oleh pemiliknya. Nissan memperhatikan letak ergonomis pada tuas maupun tombol, sehingga mudah digapai oleh pengemudi. Ambient light berwarna putih yang kalem dan menerangi kabin, membuat interiornya menjadi terkesan mewah. Jika ada penumpang yang ingin duduk di jok baris ketiga, maka akses masuk dan keluar haru mudah. Oleh karenanya, engsel pintu sengaja didesain ulang, sehingga sudut pintu belakang mampu dibuka nyaris 90 derajat.

Panjang lebar kami menyampaikan apa yang dimiliki oleh mobil ini, namun sepertinya masih banyak yang bisa dibeberkan. Anda pasti bertanya-tanya kapan SUV ini masuk ke Tanah Air, ya kan? Hmmm, tidak secepat itu… Karena belum lama diperkenalkan di Jepang dan Eropa, jadi untuk Indonesia mungkin nanti dulu, masih ada hari esok…