Pabrik Baterai BMW Dibangun di Amerika Serikat, Skalanya Masif

Tanpa pasokan baterai yang cukup, proses produksi mobil listrik BMW di Spartanburg bakal terhambat. Oleh sebab itulah pabrikan asal Jerman ini pun segera membangun sebuah pabrik manufaktur baterai berskala besar, di Amerika Serikat. 

Pabrik yang berlokasi di Woodruff, South Carolina ini akan memproduksi baterai bervoltase tinggi yang merupakan teknologi baterai generasi keenam. Baterai ini nantinya akan digunakan pada jajaran model SUV EV BMW X yang diproduksi di Spartanburg.

Komplek infrastruktur pabrik yang tengah dibangun ini amat sangat luas, sekitar 9,29 hektar. Itu hanya sebagian kecil dan baru tahap pertama dari total keseluruhan lahan pabrik yang luasnya mencapai 127,47 hektar! Ya, salah satu pabrik BMW terbesar selain Spartanburg.

Produksi di pabrik ini merupakan kerjasama antara BMW dengan perusahaan teknologi baterai asal AS, Automotive Energy Supply Corporation (AESC). Sel baterai akan dipasok dari pabrik manufaktur AESC di Florence, AS yang saat ini juga tengah dibangun.

Untuk tahap awal, diperkirakan pabrik ini bakal menyerap sebanyak 300 tenaga kerja. Jumlahnya memang tak terlalu banyak, karena seluruh proses produksi telah menggunakan teknologi sistem otomasi terkomputerisasi dan robotika modern yang canggih. Tentunya, semua itu berkaitan dengan efisiensi produksi. Namun kedepannya jumlah pekerja akan bertambah seiring dengan penambahan kapasitas produksi baterai.

“Pabrik baterai Woodruff menjadi pondasi awal penerapan teknologi manufaktur yang canggih, fleksibel, dan berkelanjutan,” papar Dr. Robert Engelhorn, president and CEO of BMW Manufacturing.

Hemat Energi Dan Ramah Lingkungan

Tak hanya canggih, pabrik ini pun memanfaatkan sumber daya energi listrik yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang digunakan yakni panel surya.

Sistem sirkulasi udara pabrik ini juga diklaim hemat energi. Hal tersebut berkat teknologi motor kipas sirkulasi udara hasil kerjasama antara BMW i Ventures dan Turntide. Konsumsi energi listrik digadang dapat ditekan hingga 40 persen.

Nah, untuk kebutuhan air bersih, pabrik ini mengandalkan sistem tadah hujan. Air hujan ditampung kemudian dimurnikan agar aman untuk digunakan. Dengan teknologi tersebut, penggunaan sumber air tanah dapat dikurangi. Kurang lebih hampir mirip dengan pabrik Ducati di Borgo Panigale, Italia. 

Guna mengurangi polusi udara, BMW menerapkan sistem filtrasi gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi. Di lingkungan sekitar pabrik pun BMW melakukan penghijauan berupa taman dan deretan pepohonan area terbuka hijau. Tak hanya sedap dipandang mata, pepohonan yang ditanam akan menyerap gas karbondioksida. Hal ini merupakan bagian dari target BMW untuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 40 persen pada tahun 2030 mendatang.

Investasi 700 Juta Dollar

Dengan sistem produksi canggih berikut fasilitas infrastruktur dan sarana pendukung yang terpadu, pabrik ini membutuhkan dana investasi yang besar.

Total dana investasi fasilitas manufaktur sebesar $1.7 miliar atau kurang lebih setara Rp 25,5 trilyun telah dianggarkan oleh BMW sejak Oktober 2022 lalu.

Dana sebesar $1 milyar atau sekitar Rp 15 trilyun dialokasikan untuk ektensifikasi produksi mobil listrik generasi mendatang dari BMW di pabrik manufaktur Spartanburg.

Untuk pembangunan pabrik baterai di Woodruff ini menelan biaya 700 juta dollar atau sekitar 10,5 trilyun rupiah.

Pabrik baterai ini ditargetkan dapat segera beroperasi mulai tahun 2026 mendatang. Memang bukan proyek yang mudah, mengingat sistem dan teknologi manufaktur terpadu yang diterapkan terbilang kompleks. Selain itu tentu saja… areal pabriknya sendiri amat sangat luas.

BMW Keenam Juta Lahir di Spartanburg

Sebagai brand otomotif asal Jerman, pabrik perakitan terbesar dari BMW justru bukan di Bavaria, namun berada di Amerika Serikat.

Pada Juni 1992 BMW membangun pabrik perakitan mobil yang berlokasi di Spartanburg, South Carolina sebagai strategi ekspansi produk mobil mereka di kawasan Amerika Utara. Pabrik seluas 470 ha tersebut mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan produksi perdana model 3-Series (E36) untuk pasar AS dan Kanada.

Butuh waktu 14 tahun bagi pabrik Spartanburg dapat mencapai produksi ke 1 juta unit lewat sebuah BMW Z4 M Roadster di tahun 2006. Investasi besar-besaran ditanamkan di pabrik BMW Spartanburg secara bertahap guna meningkatkan kapasitas produksi. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, pabrik ini menjadi salah satu tulang punggung produksi mobil BMW untuk kebutuhan pasar global. Ya, mobil yang dirakit di tempat ini juga diekspor ke lebih dari 140 negara.

Kapasitas produksinya yang mampu mencapai 450.000 unit mobil per tahun pun membuahkan hasil pada tahun 2020 lalu. BMW Spartanburg membukukan rekor produksi ke 5 juta unit, sebuah BMW X5 M Competition.

Sepanjang tahun 2021, BMW Spartanburg yang dioperasikan oleh lebih dari 11.000 pekerja berhasil memproduksi 433.810 unit mobil dengan frekuensi produksi 1.500 unit mobil per hari. Dengan demikian, butuh setidaknya dua setengah tahun untuk dapat memproduksi 1 juta unit kendaraan.

Dan kini di usianya yang genap tiga dekade, pabrik manufaktur mobil BMW terbesar di muka bumi tersebut berhasil membukukan rekor produksi ke 6 juta unit, sebuah BMW X6 M.

Mobil ke 6 juta unit yang istimewa ini dibekali dengan mesin 4.4-liter twin-turbocharged V8 bertenaga 600 hp. Tampilan eksteriornya yang berlabur warna Java Green Metallic terlihat serasi dengan kemasan interior berbalut kulit Merino. Mobil ini akan disimpan di BMW Spartanburg sebagai bagian dari perjalanan sejarah pabrik tersebut.

BMW Spartanburg saat ini menjadi basis produksi SUV dan crossover yang meliputi model X3, X4, X6, X6 dan X7. Pada penghujung tahun ini model BMW XM akan diproduksi di BMW Spartanburg.

Pabrik BMW

BMW Manufaktur Menuju Evolusi “BMW iFACTORY”

Divisi manufaktur brand otomotif BMW yang berpusat di Amerika Serikat yakni BMW Manufacturing meresmikan pusat pendidikan dan pelatihan kerja di Spartanburg, South Carolina, AS pada 7 Oktober 2022 lalu.

Fasilitas pusdiklat seluas 6.300 m2 yang dibangun dengan dana investasi sebesar $20 juta ini menjadi langkah awal menuju evolusi pabrik manufaktur BMW Spartanburg di AS menjadi “BMW iFACTORY” dalam beberapa tahun mendatang.

Seluruh pekerja BMW secara bertahap nantinya akan menjalani peningkatan keahlian kerja di segala sektor proses produksi. Mulai dari berbagai teknik pengelasan, fabrikasi logam, 3D printing, virtual reality hingga pelatihan kepemimpinan dan manajeman produksi.

Pusat pelatihan baru ini juga menjadi tempat pendidikan dan pelatihan bagi para peserta program beasiswa – BMW Scholars bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas, dan BMW Rising Scholars bagi para siswa SMA tingkat akhir. Mereka adalah calon tenaga terdidik dan terampil di era elektrifikasi otomotif.

Di luar itu, para mahasiswa peserta program magang Gen>NEXT dan tenaga kerja profesional peserta program magang dan pelatihan kerja PACE, juga akan menjalani pelatihan di tempat ini.

Selain itu, BMW Spartanburg juga melakukan inisiatif penghijauan. Untuk menggantikan seluruh pohon yang ditebang selama pembangunan fasilitas ini, BMW menanam kembali 106 bibit pohon baru yang melambangkan 106 tahun lahirnya brand BMW.  Sedangkan kayu dari pohon yang ditebang diolah menjadi furniture yang digunakan di seluruh area pusdiklat ini.