Pabrik GAC Aion Bisa Bikin Mobil Kurang Dari Satu Menit

Tak banyak yang mengenal nama GAC Aion New Energy Automobile Co., Ltd., produsen mobil listrik dari Negeri Tiongkok yang menggunakan merek dagang GAC AION.

Perlahan tapi pasti, mereka merangkak menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam persaingan pasar mobil listrik di China. Tak hanya puas bermain di pasar dalam negeri, ekpansi ke pasar global pun telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir.

Asia Tenggara sebagai kawasan strategis dengan pangsa pasar potensial pun dibidik sebagai titik batu loncatan untuk bisa menguasai pasar mobil listrik regional Asia-Pasifik.

Satu pabrik akan segera dibangun di Indonesia, buah dari kemitraan bersama GAC AION New Energi Automobile dengan PT Indomobil Sukses Internasional TBK.

Kami pun mendapat kesempatan mengunjungi dapur produksi milik GAC AION di Guangzhou, China. Seperti apa fasilitas manufaktur yang dimiliki GAC AION?

Dimiliki Pemerintah RRC

Fasilitas manufaktur bernama GAC AION Smart Ecological Factory ini berlokasi di Guangzhou, China. Mulai dibangun pada September 2017 silam dengan dana cukup besar yakni 4,7 miliar Yuan (sekira Rp 10,5 trilyun).

Tak perlu heran, GAC adalah salah satu perusahaan industri raksasa yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah RRC. Jadi soal pembiayaan investasi tentunya tak terlalu menjadi persoalan.

Area fasilitas manufaktur terpadu ini cukup luas, sekira 47 hektar. Tak hanya memilki hangar jalur produksi, di tempat ini juga terdapat pusat litbang (R&D) hingga tempat khusus untuk berbagai jenis pengujian.

Pabrik yang mulai beroperasi tahun 2019 tersebut awalnya memiliki kapasitas produksi 200.000 unit per tahun. Pada tahun 2022, revitalisasi dan upgrade sistem produksi pun dilakukan.

Target produksi pun ditingkatkan jadi 400.000 unit kendaraan per tahun. Itu baru dari satu fasilitas manufaktur ini saja. Masih ada beberapa lokasi pabrik lainnya di China. Total, mobil listrik yang diproduksi GAC Aion bisa mencapai 3 juta unit pertahun.

Soal teknologi manufaktur yang digunakan di tempat ini super canggih. Seluruh jalur produksi menggunakan sistem robotika terkomputerisasi terpadu. Dengan akses jaringan internet 5G+ nan super cepat dan pusat big data berbasis cloud, tempat ini dapat melakukan produksi untuk berbagai model kendaraan dalam satu lini produksi.

Maka tak heran jika area produksi di pabrik ini lebih didominasi lengan robot yang bekerja secara simultan secara otomatis. Sedangkan  manusia yang ada di area jalur produksi kami perhatikan tak banyak. Mereka bertugas sebagai operator mesin dan pengawas kualitas produksi.

Produksi Super Cepat

Yang menarik, GAC Aion Smart Ecological Factory adalah pabrik pertama di dunia yang menggunakan teknologi aluminum riveting dan pengelasan spot welding. Terpadu dalam satu jalur produksi.

Untuk struktur sasis, rangka dan panel bodi, GAC Aion menggunakan kombinasi material baja high-strength steel dan aluminium alloy. Meskipun bobotnya ringan, namun tetap kokoh. Sesuai dengan standar keselamatan berkendara.

Sebagai pasokan energi listrik, pabrik ini memanfaatkan sumberdaya berkelanjutan yakni tenaga matahari. Sebanyak 52.000 panel photovoltaic (sel surya) digunakan untuk menghasilkan daya listrik. Jumlahnya cukup besar, sekira 16,77 juta kWh per tahun.

Dengan sumber energi mandiri tersebut, sekira 15 persen kebutuhan daya listrik untuk operasional pabrik dapat terpenuhi sepanjang tahun. Sebuah langkah untuk bisa menekan biaya operasional produksi jangka panjang.

Sistem jaringan otomasi robotika yang memanfaatkan lebih dari 100.000 macam robot di jalur produksi jadi salah satu alasan mengapa fasilitas manufaktur ini butuh pasokan energi listrik yang sangat besar.

Dengan jumlah robot proses produksi yang sedemikian banyak dan sistem jaringan terpadu, proses produksi dapat dilakukan dengan super cepat. Untuk memproduksi satu unit mobil dikatakan hanya butuh waktu tak sampai 1 menit.

Ya, mulai dari proses pengelasan rangka dan panel bodi hingga perakitan bodi dan sasis. Bahkan dengan adanya sistem kustomisasi, satu jalur produksi dapat merakit 10 model mobil berbeda dengan material yang beragam pula. 

Lalu, mobil apa saja yang diproduksi dan fasilitas apa saja yang ada di pabrik GAC Aion ini? Sabar, tunggu kisah selanjutnya….

Daihatsu Pasang Panel Surya di Pabrik Untuk Tekan CO2

Dalam upaya menekan emisi karbon dengan menerapkan proses produksi kendaraan yang ramah lingkungan, PT Astra Daihatsu Motor memasang panel surya (solar panel), dengan kapasitas sebesar 3,2 Mega Watt peak (MWp) pada fasilitasnya di Karawang, Jawa Barat

Peresmian yang dilakukan pada 16 November 2023 ini, merupakan proyek kolaborasi bersama PT Energia Prima Nusantara. Perusahaan ini sebelumnya juga pernah memasang panel surya di area parts center (Cibitung) dan sebagian fasilitas perakitan (Karawang).

Jika dijumlahkan secara total, kini kapasitas panel surya yang dimiliki PT Astra Daihatsu Motor ialah mencapai 4,4 MWp. Sehingga mampu berkontribusi menurunkan emisi karbon hingga lebih dari 3.300 Ton CO2 per tahun. Penerapkan panel surya secara bertahap di fasilitas pabrik perakitan ini untuk mewujudkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan kapasitas produksi 530 ribu unit per tahun, PT Astra Daihatsu Motor menjadi produsen manufaktur otomotif terbesar di Indonesia. Selain menyediakan kendaraan untuk pasar domestik, PT Astra Daihatsu Motor juga mengekspor kendaraan ke lebih dari 80 negara di dunia.

Tahun 2023 juga menjadi momen yang amat penting bagi Daihatsu di Indonesia. Mulai dari groundbreaking pabrik baru yang ramah lingkungan di Karawang, lalu prestasi capaian produksi ke-8 juta unit, sekaligus tepat berusia 45 tahun sejak pertama kali Daihatsu hadir di Tanah Air

Vinfast Lux A2.0

Mengenal VinFast, Mobil Vietnam Yang Tidak Murah

Merek mobil VinFast mungkin jarang terdengar. Namun kami tertarik dengan nama ini karena inilah merek mobil asal Vietnam yang punya produk yang terlihat meyakinkan. Tidak hanya itu, kapan Anda terakhir dengar ada sebuah produk yang asli Vietnam? Selain mie. 

VinFast tergolong pemain baru di industri otomotif. Didirikan pada pada Juni 2017 di Hai Phong, Vietnam. Penetrasi pasarnya tidak hanya di negara asal, tapi juga sudah merambah ke kawasan regional seperti Australia, China, Korea Selatan, bahkan hingga Jerman dan Amerika Serikat.

Vinfast EV

Produknya, seperti yang bisa Anda lihat di bawah, cukup menarik perhatian. Bukan produk asal jiplak. VinFast menghadirkan produk yang kebanyakan tersedia untuk pasar kelas menengah ke atas. Meski mereka juga menyediakan beberapa model untuk pasar yang lebih luas.

Tidak lupa, belakangan pabrikan ini juga memasuki pasar mobil dan motor listrik. Dan untuk EV, mereka punya banyak pilihan. Kami akan hadirkan di artikel berikutnya. 

Yang mendesain juga bukan sembarangan. Tercatat nama seperti Pininfarina. Dan terdengar meyakinkan karena mereka memiliki hubungan yang akrab dengan General Motors (GM) dan BMW. Makanya, meski ini bikinan Vietnam, tapi harganya mahal. 

VinFast Lux A2.0

Vinfast Lux A2.0

Lux A2.0 adalah satu dari dua produk perdana mereka yang rilis pada 2018 di Paris Motor Show. Engineering-nya tidak main-main karena di balik kulitnya ada platform BMW Seri-5 F10. Bentuknya keren? Itu karena yang mendesain adalah Pininfarina.

Mesinnya berkapasitas 2,0 liter turbo (bensin). Tenaganya antara 174-228 hp. Ini disediakan oleh BMW, tepatnya BMW N20B20, dengan transmisi 8-speed otomatis bikinan ZF. Lux A2.0 sukses meraih lima bintang di uji tabrak ASEAN NCAP tahun 2019.

VinFast Lux SA2.0

Vinfast Lux SA2.0

Menemani sedan Lux A2.0, hadir juga di Paris Motor Show 2018, kendaraan SUV Lux SA2.0. Lagi-lagi, basisnya disediakan oleh BMW. Tepatnya BMW X5 dari generasi F15. Desain SA2.0 juga digurat oleh Pininfarina.

Penggeraknya juga sama dengan versi sedan. BMW N20B20 dengan transmisi ZF otomatis 8-speed. Baik SA2.0 maupun sedan A2.0 dirakit di fasilitas perakitan di kota Hai Phong, Vietnam. Harganya sekitar US $86.956.

VinFast President

Vinfast PResident V8

Ini adalah versi terbatas dari VinFast Lux SA2.0. Saat ini, VinFast hanya membuat dalam jumlah terbatas. Mereka hanya memproduksi sebanyak 500 unit saja. Dan harganya spektakuler, US $ 164.000!

Di balik kap mesin ada bongkahan mesin V8 yang diambil dari GM. Kapasitasnya 6,2 liter dan meski tidak disebutkan secara resmi, tapi menurut rumor, ini mesin LS. Kalau Anda mengikuti perkembangan otomotif, LS engine adalah mesin yang sangat populer. Salah satu yang menggunakan mesin ini adalah Chevrolet Corvette dan Camaro SS.

VinFast Fadil

Vinfast Fadil, mobil produksi masal Vietnam.

Fadil mungkin jawaban FinVast untuk pasar yang lebih luas. Diperkenalkan pada akhir 2018, dan mulai masuk lini produksi pada 2019. Basisnya Chevrolet Spark generasi keempat. City car ini dihargai US $16.000 di Vietnam, dan sempat jadi mobil paling laris pada tahun 2021 di negara itu. Data penjualan selama masa pandemi (2020-2021) Fadil terjual hingga 42.444 unit. 

Di balik bonnet terpasang mesin 1,4 liter empat silinder. Tenaganya 98 hp. Tipikal mobil perkotaan.  

 

Pabrik Hyundai

HMMI Jaga Kualitas Produknya Lewat Program In-Depth Level R&D

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengadakan pelatihan In-Depth Level R&D kepada enam pemasok komponen otomotif lokal, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Supplier R&D Improvement Program yang telah dilakukan sejak tahun 2021.

Setelah melalui Basic Level pada tahun 2021 dan Advance Level pada awal tahun 2022, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia melanjutkan pelatihan In-Depth Level yang dimulai pada bulan September dan akan berakhir pada bulan Oktober 2022 di Hyundai Mobility Innovation Center, Cikarang.

Pelatihan In-Depth Level R&D ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemasok (supplier) dalam merancang komponen otomotif dan memvalidasi pengujian suku cadang mobil. Dengan menggunakan metode reverse engineering. Nantinya, diharapkan mereka bisa melakukan rancang bangun hingga melakukan validasi secara mandiri.

Peserta Dari Berbagai Daerah

Peserta Indonesia Supplier R&D Improvement Program berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Cirebon, dan Surabaya. Setiap tahapan pendidikan R&D Improvement Program mencakup penilaian terhadap potensi pemasok. 

Khusus di tahap In-Depth Level, Hyundai melakukan proses seleksi yang menyeluruh seperti kunjungan ke pemasok dan melakukan penilaian pada tim R&D mereka. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti program tersebut.

Hyundai Mobility Innovation Center dilengkapi dengan MS Lab dengan total 64 perlengkapan evaluasi pengujian dan Engine Durability Test Lab. Salah satu fungsinya adalah untuk mengevaluasi mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI. Dengan total 13 perlengkapan untuk melakukan pengujian hingga 300 jam.

Fungsi utama ruangan ini adalah untuk mengembangkan produk-produk suku cadang yang sesuai untuk Asia Tenggara. Serta membantu perusahaan lokal dalam mengembangkan verifikasi suku cadang. Hyundai Mobility Innovation Center juga menyediakan ruangan Lab EV/Kolaborasi untuk mendukung Industri EV (Electric Vehicle, kendaraan listrik) di Indonesia dengan menggandeng perguruan tinggi & perusahaan otomotif Indonesia.

Yoon Seok Choi, President Director of PT Hyundai Manufacturing Indonesia, mengatakan, “Hyundai tidak hanya menyediakan produk dan layanan inovatif untuk Indonesia, tetapi kami juga memberdayakan mitra pemasok lokal dengan berbagi pengetahuan yang dibutuhkan.”

Ditambahkan juga, “Kami sangat berkomitmen menjalankan program ini agar para pemasok lokal dapat mengembangkan kemampuan riset dan pengembangan mereka serta berpartisipasi dalam tahap pengembangan awal pembuatan mobil, juga mengembangkan bisnisnya tidak hanya di sektor manufaktur tetapi juga di sektor desain komponen otomotif,” tutup Yoon Seok Choi.

FErrari 355

Tujuh Mobil Yang Menyelamatkan Pembuatnya Dari Kebangkrutan

Pabrikan mobil pun pernah mengalami masa suram. Diselamatkan oleh satu produk hebat. 

Sebelum sehebat sekarang, produsen mobil di bawah ini pernah mengalami masa surut yang parah. Hampir mati, bahkan. Untungnya mereka bisa membuat sebuah produk terobosan yang membantu bangkit, berjalan, dan berlari kencang. 

Di bawah ini adalah beberapa contoh yang mobilnya banyak dikenal di kalangan awam. Sebetulnya masih banyak lagi yang tidak bisa kami tampilkan. Selamat menyimak. 

VW Beetle

VW Beetle menyelamatkan Volkswagen (VW) dari kepunahan pasca perang dunia kedua. Bukan karena wiraniaga mereka jagoan, tapi gara-gara seorang tentara Inggris berpangkat Mayor bernama Ivan Hirsch ditugaskan untuk membangun sisa-sisa pabrik VW.

Ia melihat potensi besar pada VW kodok bermesin tanpa radiator ini dan meyakinkan Angkatan Darat Inggris untuk membeli 20.000 unit. Itulah awal mula roda produksi pabrik VW di Wolfsburg kembali berputar setelah dihancurkan oleh tentara sekutu.

Penjualan perlahan beranjak setelah direktur pabrik Heinz Nordhoff memperluas jaringan penjualan ke seluruh dunia. Akhirnya pada tahun 1955, VW Beetle berhasil mencetak penjualan satu juta unit. Dari pasca perang hingga tahun 2003 (iya, VW Beetle klasik terakhir diproduksi 2003 di Mexico), tercatat lebih dari 21 juta unit terjual. Sekarang, coba lihat saja pabrikan VW seperti apa. Mereka adalah salah satu grup otomotif terbesar di dunia.

Land Rover Discovery

Land Rover memang menghasilkan mobil off road yang hebat. Banyak pemilik lahan pertanian yang memanfaatkan kemampuan off road dan kemudahan dalam merawat mobil ini. Tapi itu jadi masalah juga. Pasarnya jadi terlalu sempit. Sementara pesaing dari Jepang dan Amerika memiliki pasar yang lebih luas. Land Rover pun terseok. Mereka harus punya satu produk yang bisa diterima banyak orang. 

Tim engineeer dan desain akhirnya keluar dengan SUV berbentuk kotak sederhana, interior yang bisa diterima berbagai kalangan dan yang tidak kalah penting, chassisnya pakai punya Range Rover. Nyaman. Mobil ini membalikan posisi Land Rover. Dari petani sampai petinggi negara menyukainya untuk diandalkan sebagai mobil harian. Varian mesin V8 sebagai tipe tertinggi, namun yang paling laris versi diesel empat silinder yang ‘bandel’. 

Mercedes-Benz 300SL

Setelah Mercedes-Benz 180 jadi ‘starter’ produksi masal dengan format mobil sederhana yang kurang merepresntasikan citra, 300 SL hadir. Mercedes-Benz sangat patuh pada akarnya sebagai pembuat mobil mewah, kencang. Chief Engineer Rudolf Uhlenhaut adalah orang yang paling gatal bikin mobil hebat untuk mengembalikan nama Mercedes-Benz. Apalagi mereka baru habis-habisan dihajar bom sekutu. Lahirlah mobil yang aslinya ‘dua alam’, bisa untuk di lintasan balap atau dipakai harian.

Mesin enam silinder dibekali sistem pasokan BBM injeksi dengan kecepatan puncak 216 km/jam. Semua penggila mobil yang punya uang untuk beli, tergila-gila. Tercatat 1.400 unit laris dibeli. Kondisi keuangan Mercedes-Benz pun langsung sehat dan yang penting, citranya sebagai pembuat mobil hebat kembali bersinar. 

Fiat 500

Semoga belum bosan soal perang dunia kedua, tapi Fabrica Italiano Automobili di Torino (Fiat) adalah korban berikutnya dari perang itu. Usai babak belur, kebutuhan transportasi orang Italia dipenuhi oleh skuter (Vespa dan lainnya). Fiat, tidak bisa bikin motor tapi mereka harus hidup. Keluarlah konsep mobil yang murah, praktis dan ukurannya tidak besar.

Fiat 500 (Cinquecento, bahasa Italinya), menjawab kebutuhan mereka yang perlu mobil. Didaulat sebagai penerus Fiat 500 Topolino. Tapi tidak seperti mobil sekarang yang generasinya selalu membawa dimensi lebih besar, Cinquecento panjangnya hanya 2,97 meter. Ini mengecil dari panjang Topolino yang 3,215 mm.

Cinquecento dibekali mesin dua silinder dalam tiga pilihan kapasitas. 479, 499 dan 594 cc yang mudah dirawat. Sengaja memang dibuat mesin minimalis begitu. Karena mobil ini diutamakan untuk sarana mobilitas dalam kota. 3,5 juta unit terjual selama masa produksi 18 tahun. Fiat pun kipas-kipas dan hidup hingga sekarang.

Honda Civic

Honda hampir menyerah karena kesulitan menjual mobil. Ini karena produk mobil mereka yang compact tidak bisa banyak bicara di pasar luar Jepang. Tapi semua itu berbalik setelah dunia dilanda krisis minyak. Orang Amerika yang tadinya suka mengendarai mobil besar, mulai melihat produk Jepang yang lebih efisien. Honda Civic salah satunya.

Penjualan Civic meroket di negara adidaya itu. Civic dianggap sebagai mobil modern yang nyaman dan irit bensin. Akhirnya Honda meraja. Setelah Civic mereka memperkenalkan Accord, yang lebih besar tapi tetap hemat BBM. Sekarang, sepertinya semua sudah lupa kalau Honda pernah mau bangkrut.

Ferrari F355

Gara-gara Ferrari 348 yang, menurut penggemar Ferrari, biasa saja, reputasi pabrikan Italia ini tercoreng. Penjualannya tersendat, rekening pun makin menipis. Mereka perlu melakukan sesuatu untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

Lahirlah ‘sesuatu’ tadi dalam bentuk Ferrari 355. Bentuknya keren, mesin V8 bertenaga 380 hp serta punya top speed 278 km. Langsung laris. Total 11.273 unit terjual dalam empat tahun. Perusahaan selamat. Tapi bukan cuma itu. F355 juga membuka peluang untuk meraih pembeli baru. Artinya, pembeli yang sama sekali belum pernah punya Ferrari. Pasar makin luas, rekening makin penuh.

Volvo 700 Series

Volvo dikenal sebagai pembuat mobil yang tangguh dan selamat. Namun mereka perlu terobosan baru untuk mengisi keuangan yang terus menipis gara-gara penjualan susah. Penyebabnya apa lagi kalau bukan krisis minyak dunia di era 1970-an.

Lahirlah Volvo 740 dan 760. Tiba-tiba Volvo berjaya lagi karena mobil ini banyak yang suka. Tangguh, reliable, nyaman dan menawarkan kepraktisan kabin yang hebat. Dan status sebagai mobil eksekutif dengan harga terjangkau melengkapi resep keberhasilannya. 1,23 juta keluarga Volvo 700 series terjual. Membukakan Volvo untuk bisa seperti sekarang: Produsen mobil mewah dengan teknologi yang sangat maju. Meskipun akhirnya dicaplok juga oleh pabrikan China, Geely.