Hyundai Creta

Produk Hyundai Dari Cikarang Ternyata Lebih Dominan Diekspor

Kami mengunjungi pabrik perakitan produk Hyundai di Indonesia pada 2 Oktober 2023. Pabrik yang dikelola oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) ini berada di Cikarang, Jawa Barat dan mampu merakit 120 ribu mobil setiap tahun.

Untuk diketahui, model yang diproduksi adalah Hyundai Creta, Stargazer, Santa Fe dan mobil listrik Ioniq 5. Menarik untuk ditelisik, dengan jumlah sebanyak itu, ternyata produk yang keluar dari pabrik memiliki porsi ekspor yang signifikan. Untuk model tertentu bahkan lebih dominan dikirim ke pasar luar negeri seperti Amerika Selatan, Timur Tengah dan sebagainya. 

Hyundai Creta Dynamic Black

Dikatakan oleh Fajar Ahya, Assembly Process Engineer HMMI lini produksi mereka merakit mobil untuk pasar Indonesia dan ekspor. Sepengamatan kami, lini yang membuat Creta, didominasi varian setir kiri. Beberapa menggunakan huruf Arab. Menandakan mobil ini untuk pangsa pasar Timur Tengah.

Sebagai contoh, produk Hyundai Creta, porsi ekspornya mencapai 70 persen dari 180 mobil per hari yang dihasilkan. Sementara Stargazer, 30 persen dikirim ke pasar luar negeri. Pabrik HMMI menghasilkan 100 unit Stargazer dalam 24 jam, baik model X ataupun versi biasa.

Hyundai Stargazer X

Dikatakan Fajar, HMMI mampu merakit Ioniq 5 paling tidak 1.200 unit per bulan. Dikerjakan dalam dua shift. Semuanya dialokasikan untuk pasar dalam negeri. Sementara untuk mobil listrik terbaru, Ioniq 6, HMMI sepertinya belum punya rencana untuk merakit di Cikarang.

Kami sedang dalam perjalanan untuk membuktikan seberapa mudah (atau susahnya) mengendarai mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 menuju Bali. Tunggu hasil pengujiannya segera.  Sekaligus ada beberapa tips yang bisa kami suguhkan, kalau Anda berencana liburan naik mobil listrik. 

Hyundai Bikin Fasilitas Litbang Mandiri di Indonesia, dan Sukses!

Pusat manufaktur mobil Hyundai di ASEAN, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) sukses mengembangkan pemasok lokal untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D) secara mandiri. Prestasi ini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan produk komponen yang dirancang mandiri oleh pemasok lokal, kini digunakan pada Hyundai Stargazer X.

Pengembangan pemasok ini dilakukan lewat rangkaian program Supplier Education. Sejak 2021, HMMI menjaring pemasok lokal untuk kemudian dibina, dievaluasi, hingga didorong untuk mengembangkan fasilitas R&D mandiri, lewat skema program yang intensif dan komprehensif.

Produksi sesuai standar kualitas OEM

PT Frina Lestari Nusantara, perusahaan pemasok komponen yang mengikuti program ini, yang sekarang mempunyai fasilitas R&D untuk melakukan semua proses mulai dari merancang desain, pengembangan material, hingga pengujian komponen secara mandiri. Selanjutnya memproduksi sesuai dengan standar kualitas Original Equipment Manufacturer (OEM).

“Tumbuh dan berkembang bersama Indonesia merupakan komitmen besar yang kami coba wujudkan saat membangun pabrik Hyundai. Melihat PT. Frina Lestari Nusantara terus berkembang, membuat kami sangat terpacu untuk terus mendukung industri otomotif Indonesia,” kaya Bong Kyu Lee, President Director of PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Sukses merancang dan memproduksi komponen Hyundai Stargazer X

PT Frina Lestari Nusantara telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2000. Perusahaan ini juga merekrut engineer, dan berinvestasi di CAD/Drawing design-simulation hingga perangkat pengujian material. Berkat kemandiriannya, mereka sukses merancang dan memproduksi komponen untuk Hyundai Stargazer X, salah satunya roof rail (railing atap).

“Kami sangat berterima kasih dan terbantu lewat program edukasi pemasok Hyundai. Aktivitas ini sangat meningkatkan kemampuan engineering kami untuk membuat sendiri engineering drawing dan disetujui oleh pusat R&D Hyundai,” imbuh C. Tri Djoko Irwanto, Commercial Director PT Frina Lestari Nusantara.

Peluang bisnis yang meningkat

Perusahaan ini bersama banyak mitra pemasok lainnya, sudah mengikuti program Supplier Education yang digelar Hyundai Motor Manufacturing Indonesia sejak 2021. 

Hyundai sendiri berharap, ke depannya lebih banyak lagi mitra pemasok yang meningkat kemampuan engineering-nya lewat program Supplier Education Hyundai. Sehingga dengan meningkatnya kapabilitas engineering perusahaan pemasok, maka ada manfaat lebih besar hingga peluang bisnis yang meningkat.

Pelatihan yang diadakan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dipusatkan di Hyundai Mobility Innovation Center (MIC). Fasilitas ini dilengkapi MS Lab dengan total 70 perlengkapan evaluasi pengujian. MIC juga memiliki fasilitas Engine Durability Test Lab yang terdiri dari 13 perlengkapan pengujian mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI untuk pengetesan durabilitas hingga 300 jam.

HMMI Gelar Hyundai Academy Course Untuk Sekolah Kejuruan

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menggelar Hyundai Academy Course (HAC) untuk pertama kalinya di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas Cikarang. DIlaksanakan pada Rabu, (23/8). Kegiatan ini merupakan program bakti pendidikan dari HMMI untuk membangun dan meningkatkan kualitas siswa SMK di Indonesia.

Program dimulai Juli 2023 hingga Mei 2024. Melibatkan SMKN 1 Cikarang Pusat, SMK Ananda Mitra Industri Deltamas dan SMKS 1 PGRI Bojongmangu di wilayah Kabupaten Bekasi. Hyundai Academy Course terdiri dari empat program utama yaitu pelatihan pendidikan in-house, beasiswa, donasi 10 Hyundai STARGAZER sebagai mobil praktik. Tidak ketinggalan 75 set perabotan mebel sekolah ramah lingkungan.

Bong Kyu Lee, President Director of PT HMMI saat peluncuran menjelaskan, “Sebagai pelaku industri yang mencoba membentuk masa depan mobilitas, kami ingin membagikan ilmu secara langsung pada para siswa agar bisa melihat dengan lebih jelas bagaimana langkah Hyundai untuk membangun industri otomotif Indonesia.”

Turut hadir, Wakil Menteri Tenaga Kerja RI, Bapak Ir. Afriansyah Noor, M.Si., Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi.

Dalam program ini, HMMI menggelar kelas pengajaran otomotif, perkembangan teknologi Electric Vehicle, hingga praktik manufaktur. HMMI juga memberikan beasiswa dengan menyediakan kebutuhan sekolah seperti buku, hingga seragam.

Donasi Stargazer

Donasi 10 Hyundai STARGAZER disalurkan kepada Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Kab. Bekasi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Sementara perabotan ramah lingkungan diserahkan kepada SMK 1 PGRI Bojongmangu sebagai sekolah terdekat di wilayah pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Ini merupakan tahun ke-3 bagi HMMI untuk kegiatan donasi perabotan sekolah.

Saat ini terpilih 25 siswa SMK daerah Kabupaten Bekasi yang akan menjalani pelatihan di Hyundai Academy. Nantinya para siswa berkesempatan mengikuti seleksi khusus rekrutmen di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia untuk melanjutkan karir mereka.

 

HMMI Dan PLN Mulai Siapkan Pasokan Energi Terbarukan

Bertempat di pabrik HMMI Mobility Innovation Center, hari ini, Jumat (23/12) Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menandatangani perjanjian untuk mendapatkan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate / REC), dalam rangka mencapai netralitas karbon dan program RE100 (Energi Terbarukan 100%).

Seremoni penandatanganan perjanjian ini dihadiri langsung oleh Choi Yoon-seok, Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Zamzami, Manajer PLN UP3 Cikarang. Perjanjian ini bertujuan untuk memberikan REC sebagai bentuk pemenuhan hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang menghasilkan energi listrik.

Tahun 2021, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia telah memasang 3,2 megawatt (MW) dan telah mengubah sekitar 5% dari total penggunaan energi listriknya menjadi energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrik fotovoltaik.

Untuk mencapai RE100 pada tahun 2023, HMMI akan menerapkan REC yang mewakili atribut lingkungan dari pembangkitan energi satu megawatt hour (MWh) yang dihasilkan oleh sumber terbarukan. Hal ini juga mendukung upaya Indonesia untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berkaitan dengan perubahan iklim dan energi terbarukan.

“Oleh karena itu, mulai 1 Januari 2023, 100% listrik di pabrik HMMI akan berasal dari sumber energi terbarukan dan produk kami akan dibuat dengan 100% energi terbarukan.” ungkap Choi Yoon-seok.

HMMI akan hasilkan kendaraan 100% ramah lingkungan

HMMI telah memasang fasilitas tenaga surya untuk pertama kalinya di Indonesia untuk menciptakan sebagian energinya, dan dengan pengaturan tenaga panas bumi, HMMI menyelesaikan rantai nilai produksi ramah lingkungan dari proses produksi hingga produk akhir pada Maret lalu.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan energi ramah lingkungan yang mengubah panas dari bumi menjadi listrik, dan pabrik HMMI akan menghasilkan kendaraan 100% energi ramah lingkungan dengan menerima daya dari PLTP Kamojang yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

PLTP Kamojang terdiri dari tiga pembangkit listrik dengan kapasitas gabungan 140 MW. Uap yang diproduksi pada kedalaman 500-2000 m digunakan untuk menggerakkan turbin.

Sejak Juli 2021, empat perusahaan Hyundai Motor Group, Hyundai Motor, Kia, Hyundai Mobis, dan Hyundai Wia, telah mengumumkan partisipasi mereka dalam RE100 dan menerima persetujuan akhir dari “Komite RE100 Korea” pada April tahun ini.

RE100 adalah singkatan dari Energi Terbarukan 100%, dan sejak 2014 kampanye ini telah dipromosikan oleh organisasi nirlaba global The Climate Group dan Carbon Disclosure Project (CDP), sebuah lembaga sertifikasi manajemen lingkungan global, dengan tujuan mencakup 100% penggunaan daya perusahaan dengan energi terbarukan pada tahun 2050.

Pabrik Hyundai

HMMI Jaga Kualitas Produknya Lewat Program In-Depth Level R&D

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengadakan pelatihan In-Depth Level R&D kepada enam pemasok komponen otomotif lokal, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Supplier R&D Improvement Program yang telah dilakukan sejak tahun 2021.

Setelah melalui Basic Level pada tahun 2021 dan Advance Level pada awal tahun 2022, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia melanjutkan pelatihan In-Depth Level yang dimulai pada bulan September dan akan berakhir pada bulan Oktober 2022 di Hyundai Mobility Innovation Center, Cikarang.

Pelatihan In-Depth Level R&D ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemasok (supplier) dalam merancang komponen otomotif dan memvalidasi pengujian suku cadang mobil. Dengan menggunakan metode reverse engineering. Nantinya, diharapkan mereka bisa melakukan rancang bangun hingga melakukan validasi secara mandiri.

Peserta Dari Berbagai Daerah

Peserta Indonesia Supplier R&D Improvement Program berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Cirebon, dan Surabaya. Setiap tahapan pendidikan R&D Improvement Program mencakup penilaian terhadap potensi pemasok. 

Khusus di tahap In-Depth Level, Hyundai melakukan proses seleksi yang menyeluruh seperti kunjungan ke pemasok dan melakukan penilaian pada tim R&D mereka. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti program tersebut.

Hyundai Mobility Innovation Center dilengkapi dengan MS Lab dengan total 64 perlengkapan evaluasi pengujian dan Engine Durability Test Lab. Salah satu fungsinya adalah untuk mengevaluasi mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI. Dengan total 13 perlengkapan untuk melakukan pengujian hingga 300 jam.

Fungsi utama ruangan ini adalah untuk mengembangkan produk-produk suku cadang yang sesuai untuk Asia Tenggara. Serta membantu perusahaan lokal dalam mengembangkan verifikasi suku cadang. Hyundai Mobility Innovation Center juga menyediakan ruangan Lab EV/Kolaborasi untuk mendukung Industri EV (Electric Vehicle, kendaraan listrik) di Indonesia dengan menggandeng perguruan tinggi & perusahaan otomotif Indonesia.

Yoon Seok Choi, President Director of PT Hyundai Manufacturing Indonesia, mengatakan, “Hyundai tidak hanya menyediakan produk dan layanan inovatif untuk Indonesia, tetapi kami juga memberdayakan mitra pemasok lokal dengan berbagi pengetahuan yang dibutuhkan.”

Ditambahkan juga, “Kami sangat berkomitmen menjalankan program ini agar para pemasok lokal dapat mengembangkan kemampuan riset dan pengembangan mereka serta berpartisipasi dalam tahap pengembangan awal pembuatan mobil, juga mengembangkan bisnisnya tidak hanya di sektor manufaktur tetapi juga di sektor desain komponen otomotif,” tutup Yoon Seok Choi.