Porsche Cayman Dan Boxster Tak Lolos Regulasi Uni Eropa

Tahun ini nampaknya Porsche bakal menunda peluncuran generasi terbaru dari 718 Cayman dan Boxster di Eropa. Bahkan ada kemungkinan keduanya batal dipasarkan di sejumlah negara di kawasan Uni Eropa.

Kedua model mobil tersebut bakal menyusul Porsche Macan yang telah lebih dulu batal dipasarkan di Eropa sejak akhir tahun lalu.

Ini berhubungan dengan isu keamanan siber (cyber security). Sistem manajemen komputer terpadu pada kendaraan generasi modern tengah jadi perhatian utama dari United Nations Economic Commission (Komisi Ekonomi PBB) untuk Uni Eropa.

Porsche 718

Salah satu hasil perumusan yang dilakukan dewan ekonomi Uni Eropa dan PBB adalah regulasi PBB R155. Mengatur keamanan siber pada sistem manajemen komputer kendaraan. Aturan yang sedianya mulai berlaku pada 1 Juli 2024 mendatang.

Regulasi R155 mengatur persyaratan standarisasi manajemen risiko pada keamanan siber yang meliputi konsep, pengembangan produk, tahap produksi, pengoperasian sistem di jalan raya hingga perawatan. Termasuk pula pemutakhiran software serta sistem terkait baik secara off line atau OTA (over the air). Intinya, supaya tidak gampang diretas. 

 

Apesnya Porsche, sistem yang terdapat pada Porsche Macan serta 718 (Boxter dan Cayman) generasi terbaru dianggap tak memenuhi syarat standarisasi dari rumusan regulasi tersebut. Saat sistem dan mobilnya sudah diproduksi, rumusan regulasinya baru selesai ketok palu.

Jika harus merevisi sistem digitalisasi  pada ketiga model mobil tersebut, biaya yang harus dikeluarkan oleh Porsche amat sangat besar. Selain itu, harga jual pun jadi kian mahal dan tidak kompetitif.

Bukan hanya Porsche saja yang apes terjegal regulasi keamanan siber ini. Sejumlah brand otomotif lainnya juga mengalami hal serupa.

Tidak Semua

Tak semua Porsche 718 hilang dari kawasan Uni Eropa. Untuk varian Cayman GT4 RS dan Boxster RS Spyder masih akan beredar di kawasan Eropa. Kelonggaran diberikan karena jumlah unit yang diproduksi sangat terbatas.

Seperti halnya Porsche Macan, versi terbaru 718 (Cayman dan Boxster) kemungkinan besar tak akan terlihat di 27 negara Uni Eropa, termasuk Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol dan Swedia.

 

 

 

KARMA Bodykit Porsche Cayman

KARMA Bodykit Porsche Cayman 987.2 Tampil di Amerika

Setelah debutnya di 2018 melalui aplikasi bodykit Toyota 86, tanpa ragu KARMA Bodykit terus menggedor pasar bodykit dunia. Hingga kini sudah ada 5 negara menjadi tujuan utama pasar KARMA Bodykit. Tahun ini, bodykit lokal hasil karya anak bangsa ini kembali hadir di ajang Specialty Equipment Market Association (SEMA) Show yang berlangsung pada 1-5 November 2022 silam, di Las Vegas Convention Center, Paradise Road, Las Vegas, Amerika Serikat.

Dalam perhelatan akbar komponen aftermarket, produk dan pameran modifikasi tersebut, KARMA Bodykit menampilkan produk terbarunya di 2022 berlabel KARMA Porsche Cayman 987.2. Sesuai dengan namanya, bodykit terbaru KARMA ini menempel pada Porsche Cayman milik Tyler Cordura.

“Tyler Cordura merupakan salah satu tokoh anak muda penyuka modifikasi di Amerika yang menjadi rujukan trend dan gayanya dalam mendandani mobil kesukaannya. Setiap modifikasi dan arahannya selalu menjadi kiblat anak muda penyuka modifikasi di sini. Bisa dilihat postingan di Instagram,” ungkap Kiki Anugraha selaku founder KARMA Bodykit.

Untuk bodykit Porsche Cayman ini, sebenarnya sudah dibuat produksi ketiga. Karena yang edisi perdana sudah diaplikasikan pada Porsche Cayman milik Mochamad Chandra Kurniawan (Charock). Porsche Cayman KARMA milik Charock ini rilis perdana di tahun 2020 lalu.

Bodykit KARMA Cayman terdiri dari bumper depan, bumper lip, side skirt bumper belakang, fender, over fender, dan wing spoiler. Desain agresif menjelma lewat air dam besar serta mempertahankan lekukan khas di ujung bumper dan side skirt. Semua fungsi dan performa bodykit ini sudah diperhitungkan secara akurat, termasuk cara pemasangannya yang plug and play.

KARMA Bodykit diproduksi dari material FRP (Fibreglass Reinforced Plastics) grade A. Bahan tersebut dipilih karena konstruksinya yang fleksibel, namun kuat serta ringan. Dipadukan dengan sentuhan karbon pada bagian lip yang semuanya dikerjakan secara manual oleh sumber daya manusia (SDM) dalam Tanah Air.

Kisah sukses di Amerika, tidak lepas dari dukungan sahabatnya, Mike Torino, pengguna Toyota 86 FRS yang juga dipercaya menjadi representative person di Amerika. Komunikasi antara keduanya berlanjut intens hingga berujung pada mulainya kerjasama untuk pemasaran KARMA Bodykit di Amerika.

“Dari awal, Mike support dengan kami. Dia memang penggiat modifikasi di Amerika. Karakternya yang humble, Mike juga memiliki jaringan pertemanan luas, baik dan respek pada semua orang, masuk ke semua kalangan anak mobil di sana,” tambah Kiki.

Hingga kini, permintaan bodykit terbesar masih datang dari Toyota Supra dan Toyota GR 86. Khusus KARMA GR 86 belum didistribusikan, baru sebatas kembarannya yakni Subaru BRZ. Untuk Subaru BRZ ini sudah lima unit body kit terjual. Saat ini, bodykit KARMA Cayman 987 versi satu sudah dibuat sebanyak 3 set. Yang pertama untuk Porsche Cayman milik Charock, yang kedua untuk Porsche Cayman milik Tyler Cordura, dan produksi ketiga masih dalam perjalanan menuju pemiliknya.

Terkait kehadiran produk Indonesia ini di SEMA Show 2022, publik Amerika menyatakan senang memakai produk KARMA Bodykit. “Hal tersebut memperlihatkan karakter mereka yang mampu menghargai produk lokal kita dengan berbagai kelebihannya. Itu hal yang patut diapresiasi dan dihargai bersama,” tutup Kiki.

Porsche Indonesia Tampilkan Produk Menggiurkan di GIIAS 2022

Kami pasti berhenti sebentar untuk mengagumi bentuk mobil yang tampil di area Porsche.

Tidak sulit menemukan booth Porsche di GIIAS 2022. Meski mungil, tapi 718 Cayman hijau mentereng di depan akan jadi penarik perhatian. Karena ruang yang kecil juga, mereka hanya memajang tiga unit mobil.

Bukan sembarangan. Porsche Cayman tadi adalah versi GT4 dengan tenaga yang siap membenamkan badan ke kursi. Ini mobil yang sudah ‘track ready’ sekaligus bisa dipakai berkelana di jalanan umum. Di sebelahnya tidak kalah menggiurkan. Ada Porsche Taycan Turbo di situ.

Pasti Anda sudah tahu ini adalah mobil listrik yang kencang. Nama Turbo yang tersemat bukan menandakan ada peranti induksi itu, tapi lebih menandakan kalau performanya mengasyikan. Kemudian ada juga SUV Porsche Cayenne Turbo S E-hybrid. Nah ini turbo betulan. Ditambah penggerak elektrik. Kami suka ini.

Kehadiran dua kendaraan yang ada penggerak listriknya di booth Porsche di GIIAS 2022 menunjukan dukungan dan keseriusan mereka terhadap program elektrifikasi pemerintah. Dan tentunya supaya dagangan mobil listrik mereka makin laris. Selain tentunya, memperkenalkan karakter mobil-mobil Porsche kepada kalangan yang lebih luas.

“Elektrifikasi adalah masa depan pengembangan otomotif. Sejak pertama kali kami memperkenalkan mobil sport yang full electric (Taycan), kami mendapatkan masukan yang sangat positif,” kata Managing Director Porsche Indonesia Michael Vetter. Ia juga menambahkan bahwa mobil listrik mereka itu banyak dibeli. Juga untuk Porsche dengan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) seperti yang ada di Cayenne atau Panamera.

Informasi Produk di Booth Porsche

Jujur saja, Porsche Cayman GT4 ini menangkap perhatian kami. Kami pernah mencoba Cayman ‘biasa’ dan karakternya kami suka. Lincah, bertenaga, intinya fun to drive. Varian GT4 memang belum pernah menaiki. Tapi spesifikasinya hebat.

Mesin boxer 6-silinder berkapasitas 4.0 liter. Tanpa turbo. Hmm… tapi tenaganya 420 hp. Putaran mesin maksimum diklaim hingga 8.000 rpm. Kami angkat topi.

Lalu untuk Taycan Turbo. Mobil listrik pertama Porsche yang bikin heboh jagat otomotif dunia. Kami suka performanya. Itu pasti. 0-100km/jam hanya perlu 3,2 detik. Seru sekali. Ini berkat penggerak elektrik yang mampu mengeluarkan daya hingga 680 ps. Tanpa suara dan polusi.

Terakhir Cayenne Turbo S E-hybrid. Mesin konvensional V8 bertenaga 550 hp. Motor elektrik yang diintegrasikan di transmisi Tiptronic memiliki kekuatan 134 hp. 0-100 km/jam diklaim 3,8 detik saja. Kami suka. Tapi kami tidak mau lama-lama di booth ini. Takut ingin beli.