Kawasaki Dan Modenas Tengah Siapkan Super Moped Terbaru

Ketika mendengar kata moped, tentu pikiran langsung tertuju pada kendaraan kecil yang difokuskan untuk penggunaan harian dengan perpaduan antara sepeda dan sepeda motor. Nah itu salah! Saat ini, justru moped adalah segmen sepeda motor yang berbeda di pasar Asia.

Mengaburkan batas antara skuter dan sepeda motor, kendaraan ini memiliki rangka underbone layaknya Honda Cub, dan biasanya ditenagai oleh mesin kecil 100cc hingga 125cc. Meskipun begitu, popularitas supermoped atau moped dengan performa sepeda motor 150cc, semakin kuat terutama di Asia seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina. Yamaha misalnya, memiliki pesaing yang cukup tangguh dengan model Y16ZR, supermoped berbasis sepeda motor sport YZF-R15.

Kawasaki dan Modenas kembangkan supermoped

Tidak heran jika pemain utama di pasar sepeda motor Asia terus membangun platform supermoped. Yang terbaru adalah Kawasaki, bekerja sama dengan perusahaan Malaysia, Modenas. Aliansi antara Team Green dan Modenas sudah berlangsung lama. Kini, terdengar kabar jika Kawasaki dan Modenas tengah menjalani pengujian sebuah supermoped baru yang siap untuk segera diproduksi.

Saat ini, masih gambaran render yang bisa diperlihatkan. Jelas bahwa produk akhir kemungkinan akan terlihat jauh berbeda dari model konsep yang terinspirasi oleh Kawasaki Z1000 ini. Namun, mengingat popularitas supermoped lain seperti Yamaha Y16ZR, Honda RS150R dan Suzuki Raider, Kawasaki dan Modenas tentu akan menyajikan model baru yang lebih mantap.

Prediksi diluncurkan tahun 2025

Meski begitu, nampaknya moped baru ini tidak akan meluncur dalam waktu dekat. Bahkan, CEO Modenas, Roslan Roskan justru mengincar tahun 2025 untuk meluncurkan model ini. Dalam hal performa, besar kemungkinan model baru Modenas x Kawasaki akan ditenagai mesin berkapasitas sekitar 150cc hingga 175cc. Untuk menjadi kompetitif, moped ini harus menampilkan teknologi seperti pendingin cair, variabel valve timing, dan mungkin bahkan dual overhead camshaft.

Di Malaysia, komuter premium dengan kapasitas mesin 150cc hingga 175cc telah mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Sekitar 40 persen sepeda motor yang terjual di negara itu berada pada rentang kapasitas tersebut. Sementara, model dengan kapasitas mesin yang lebih kecil (100cc hingga 125cc) justru mengalami penurunan sekitar 10 persen.

WHO Himbau Penggunaan Helm Demi Keselamatan Berkendara

Penggunaan helm sebagai salah satu penunjang keselamatan berkendara telah menjadi perhatian sejumlah organisasi dunia. World Health Organization, World Bank, FIA Foundation, dan organisasi keselamatan berkendara Global Road Safety Partnership pada tahun 2006 merumuskan himbauan penggunaan helm yang terangkum dalam Helmet Road Safety Manual.

Rumusan panduan keselamatan berkendara tersebut dibuat berdasarkan data angka kecelakaan lalu-lintas di berbagai negara dunia.

Hasil riset dan pengembangan teknologi yang dilakukan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir pun cukup banyak berperan dalam perumusan standarisasi keselamatan dan baku mutu manufaktur helm motor.

Setelah 17 tahun berjalan, rumusan tersebut ditinjau kembali, direvisi dan disesuaikan dengan situasi yang tengah berkembang saat ini. Edisi kedua dari rumusan Helmet Road Safety Manual pun diterbitkan oleh WHO pada 5 April 2023 lalu.

Laka Lantas Pengguna Sepeda Motor Terus Meningkat

“Angka kecelakaan lalu-lintas pada para pengguna sepeda motor terus meningkat dengan pesat pada satu dekade terakhir, khususnya di negara berkembang dengan taraf ekonomi menengah ke bawah.” terang Dr. Matts-Ake Belin, United Nations Decade of Action for Road Safety (2021-2030) Global Head.

Meskipun tak disebutkan secara rinci, namun berdasarkan data WHO, 42 persen korban laka lantas sepeda motor di kawasan Afrika khususnya di Kenya Barat mengalami cidera kepala. Sementara di Taiwan, RRC dan Vietnam, prosentasenya cukup tinggi yakni sekitar 70 persen.

Berkenaan dengan fakta tersebut, WHO pun menegaskan bahwa penggunaan helm dapat mengurangi risiko korban jiwa pada korban laka lantas sepeda motor. Risiko cidera kepala terutama cidera pada bagian otak pun dapat diminimalisir hingga 74 persen.

Dengan adanya rumusan panduan keselamatan berkendara yang digulirkan, WHO mengajak seluruh negara anggota PBB untuk lebih aktif meningkatkan penggunaan helm saat berkendara. Mulai dari himbauan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, hingga memperketat aturan berlalu-lintas.

Indonesia Salah Satu Pelopor Penggunaan Helm

Perihal aturan serta himbauan penggunaan helm kepada para pemotor, Indonesia mungkin adalah salah satu pelopornya di Asia, terutama di kawasan ASEAN.

Aturan penggunaan helm motor di Indonesia telah ada sejak lama, yakni dalam maklumat Kapolri 1 November 1971. Angka kecelakaan lalu lintas sepeda motor yang  terus meningkat pada saat itu dikarenakan banyak para pemotor yang tak menggunakan helm.

Maklumat tersebut dikeluarkan oleh Kapolri yang pada saat itu dijabat oleh Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Imam Santoso.

Peraturan lalu-lintas mengenai penggunaan helm pun terus direvisi  oleh Kepolisian Nasional Republik Indonesia seiring berjalannya waktu. Meskipun terdapat denda tilang, namun tetap saja masih banyak pemotor yang membandel tak menggunakan helm.

Menggunakan helm tak hanya demi keselamatan diri baik penggendara maupun pembonceng sepeda motor. Hal tersebut merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan berlalu-lintas.

Aturan terbaru yang berlaku saat ini yakni Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 57 Ayat 1 dan 2. Kedua pasal tersebut mewajibkan setiap pengguna dan penumpang sepeda motor untuk menggunakan helm dengan standar nasional Indonesia (SNI).

Patuhi aturan berlalu-lintas, dan selalu kenakan helm saat mengendarai sepeda motor.