Mahindra Luncurkan XUV 3XO Untuk Gebrak Kia Sonet

Salah satu pemain besar dalam industri otomotif di India adalah Mahindra. Sebagian produk Mahindra memang bukan buatan sendiri, tapi hasil kerjasama dengan brand dari negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan. Contohnya seperti Mahindra XUV 3XO yang baru saja debut perdana di India

Mahindra XUV 3XO menggantikan model sebelumnya yakni XUV300, versi rebadged SsangYong Tivoli untuk pasar domestik India.

Bukan Cuma Emblem

SsangYong Tivoli (dan Mahindra XUV300) ini yang digunakan sebagai basis platform dari Mahindra XUV 3XO 

Dari bentuk keseluruhan, Mahindra XUV 3XO tak terlalu jauh berbeda dari XUV300. Namun tampilan depan kini disesuaikan dengan gaya desain terbaru Mahindra, terutama pada area grille. Lampu depan LED model bersusun hingga bumper depan berlekuk pada XUV 3XO berbeda dari Mahindra XUV300 dan SsangYong Tivoli.

Bumper belakang yang kekar kian membuat tampilan makin macho. Ditambah lagi dengan desain lampu belakang LED model melebar, tampilan jadi kekinian.

Untuk mempergagah tampilan eksterior, tersedia pelek alloy ukuran 16 dan 17 inci (bergantung varian model).

Interior Modern

Yang paling terlihat modern tentu saja area dashboard. Layar touchscreen 10,25-inci model free-standing (vertikal) terpampang di tengah dashboard.

Sistem infotainment terpadu pada mobil ini pun cukup lengkap, termasuk koneksi nirkabel Android Auto and Apple CarPlay. Layar digital pada panel instrument di balik setirnya pun ukurannya sebesar layar head unit.

Pada varian teratas, Mahindra membekali XUV 3XO dengan fitur pemikat yang tak bisa diabaikan begitu saja oleh para konsumen.

Siapa yang tak akan terpikat dengan fitur mewah seperti sunroof, wireless charging pad, hingga sistem audio Harman Kardon dengan tujuh speaker? Bahkan sistem bantu berkendara terpadu ADAS Level 2 pun diimbuhkan.

Mesin Tak Berubah

Meskipun tampilan banyak berubah, namun tak ada perubahan spek mesin. Masih sama seperti XUV300 maupun SsangYong Tivoli.

Untuk mesin bensin 1.2-liter turbo tersedia versi bertenaga 110 hp dan 129 hp. Bagi para penyuka aroma solar tersedia mesin 1.5-liter turbodiesel bertenaga 115 hp.

Konsumen dapat memilih versi transmisi automatic 6-speed torque converter atau manual 6-speed manual.

Dengan fitur yang terbilang lengkap, mobil ini  dipasarkan mulai dari 7.49 lakh Rupee hingga 15.49 lakh Rupee (kisaran Rp 144 – Rp 298 jutaan). Lebih murah dari Kia Sonet dan Tata Nexon yang jadi rivalnya.

Kabarnya bakal tersedia versi bertenaga listrik (EV) seperti XUV400. Hanya saja tidak muncul tahun ini.

 

Ingat KG Mobility? Ini Produk SUV Listrik Perdana Mereka di Korea Selatan

KG Mobility, ya, ini adalah nama baru dari pabrikan otomotif asal Korea Selatan, SsangYong Motor. Pelopor industri otomotif di Korea Selatan ini melakukan moment ‘comeback’ di perhelatan Seoul Mobility Show 2023 beberapa waktu lalu.

Dari sederet mobil yang ditampilkan oleh KG Mobility, salah satunya yakni konsep SUV Torres EVX. Versi EV dari SsangYong Torres ini rencananya bakal segera dipasarkan sekaligus jadi model EV perdana yang dibuat oleh KG Mobility.

Tampilan Atraktif Nan Memikat

Dari segi dimensi (PxLxT) yang di angka 4.715 mm x 1.890 mm x 1.725 mm, Torres EVX sedikit lebih besar dari Nissan Rogue atau X-Trail. Kali ini desainnya atraktif, bukan membuat heran.

Untuk membedakan dari versi bermesin bensin, tampilan wajah Torres EVX dikemas ulang. Desain headlamp LED terlihat lebih ramping. Bentuk depan terlihat atraktif dengan grille beriluminasi, serta lubang intake pada bumper yang menguatkan aura sport. Belakangnya dilengkapi dengan lampu  LED unik. Kakinya diberikan pelek alloy 20 inci.

 

Interior Lapang Dan Kekinian

Kabin SUV lima penumpang ini ternyata jauh lebih lapang dari versi bensinnya. Volume ruang kargo EVX yang 839 liter. Lebih besar dari Torres yang hanya 703 liter. Nantinya bakal tersedia opsi panoramic sunroof untuk Torres EVX.

Panel dashboard dilengkapi dua layar sentuh digital 12.3-inci, terpasang dalam satu panel. Aksen motif kayu pada dashboard, kemasan kulit jok dan panel interior membuat Torres EVX terlihat mewah.

Performa 

Sebagai penggerak, KG Mobility membekali motor listrik berdaya 150 kW (210 hp) pada poros roda depan. Untuk saat ini hanya tersedia versi sistem gerak roda depan (FWD). Versi mesin bensin yang ada opsi sistem gerak AWD. Sayangnya tak disebutkan secara rinci perihal spek teknis mobil ini. Mungkin nanti menjelang resmi dipasarkan.

Sumber energi listrik, memanfaatkan baterai lithium iron phosphate (LFP) berdaya 73,4 kWh. Baterai ini dipasok oleh pabrikan Cina, BYD.

Berdasarkan pengujian dengan metode WLTP, jarak jelajah mobil ini mencapai 500 km untuk sekali pengisian daya baterai. Namun jika menggunakan standar siklus Korea Selatan, daya jelajahnya berada di kisaran 420 km. Angka yang terbilang lebih masuk akal. Hanya saja tak disebutkan butuh berapa lama untuk melakukan pengisian ulang daya baterai mobil ini.

SUV Elektrik Harga Terjangkau

Pada situs resmi KG Mobility, Torres EVX bakal hadir dalam dua variant trim – E5 dan E7. Tak ada perbedaan spek motor listrik maupun baterai pada keduanya. Hanya beda di kelengkapan fitur dan kemasan.

Untuk varian E5 bakal dipasarkan di Korea Selatan dengan label harga mulai dari 49,5 juta won atau setara Rp 363,3 jutaan. Sedangkan E7 dibanderol mulai 52 juta won yang setara Rp 591,7 jutaan. Selisih harga yang cukup banyak.

Dengan adanya program subsidi pembelian mobil listrik yang digelontorkan pemerintah Korea Selatan, harga jualnya bisa berkurang. Nantinya Torres EVX menjadi sekitar Rp 341,3 jutaan. Tak terpaut jauh dari Torres versi bensin yang dijual mulai dari 26,9 juta won atau sekitar Rp 306 jutaan.

SUV listrik ini juga akan diekspor ke Eropa. Launching di Benua Biru pun diperkirakan bakal berlangsung sekitar pertengahan tahun ini. Australia dan negara lain bakal menyusul kemudian. Indonesia? Mungkin saja…

SsangYong Motor Bertransformasi Menjadi KG Mobility

Krisis keuangan yang berujung hengkangnya Mahindra sebagai pemegang saham mayoritas, pabrikan Korea Selatan, SsangYong Motor pun dinyatakan pailit pada tahun 2021.

Cukup panjang proses yang harus dilalui oleh brand otomotif tertua di Korea Selatan yang berdiri sejak tahun 1954 ini. Pemerintah Korea Selatan sampai membantu mencari solusi penyelamatan bagi pabrikan pelopor industri otomotif di Negeri Ginseng tersebut.

KG Group, perusahaan senegara yang bergerak di bidang industri baja dan petrokimia datang mengakusisi 61,86% saham SsangYong Motor pada Agustus 2022. Tak hanya melakukan revitalisasi dan restrukturisasi, KG Group akan mengganti nama Ssang Yong Motor dengan label baru.

Penggantian nama dan identitas perusahaan merupakan langkah untuk menyongsong era baru. Selain itu, visi dan arah strategi perusahaan pun akan beralih menjadi industri mobilitas.

“Citra brand SsangYong Motor memang telah begitu melekat di hati masyarakat sejak lama, namun juga membawa kenangan pahit. Perubahan besar harus dilakukan. Walau hal itu tidak mudah,” papar Kwak Jea-sun, KG Group Chairman dalam jumpa pers yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan.

Bukan Pertama Kali Ganti Nama

Pergantian logo dan label menjadi KG Mobility akan disahkan pada rapat umum pemegang saham, bulan Maret 2023 mendatang. SsangYong yang berdiri pada tahun 1954 silam dengan nama Dong-hwan Motor ini telah beberapa kali beganti nama dan kepemilikan.

Akusisi saham mayoritas yang dilakukan oleh SsangYong Business Group (SB Group) pada 1986 membawa perubahan besar. Di bawah kepemilikan SB Group, bisnis perusahaan otomotif ini pun berkembang pesat yang kemudian bertransformasi menjadi SsangYong Motor pada tahun 1988.

Sepanjang 35 tahun perjalanan pada era SsangYong Motor, pemegang kendali perusahaan pun datang dan pergi silih berganti. Mulai dari Daewoo Group, SAIC, hingga Mahindra yang kemudian pun hengkang dari Korea Selatan.

Di bawah kendali KG Group sebagai pemilik baru dan transformasi menjadi KG Mobility, tentunya bakal berpengaruh pada desain serta rancang bangun produk yang akan dihasilkan dalam beberapa waktu mendatang.

“Meskipun nama SsangYong Motor dan seluruh produk yang tengah dipasarkan akan berganti label menjadi KG Mobility, namun catatan perjalanan sejarah Ssang Yong Motor tak akan pernah hilang,” pungkas Kwak Jea-Sun.

Produk kendaraan seperti Tivoli, XLV, Korando, Rexton, dan pikap Musso serta SUV all-new Torres yang diproduksi pada era SsangYong Motor pun tentunya akan mengalami transformasi.

Akan kita saksikan kisah perjalanan baru dari KG Mobility di kancah industri otomotif Korea Selatan dan global dalam beberapa waktu mendatang. Semoga dapat berkembang lebih baik dari perjalanan sebelumnya. Ya…semoga saja.