Subaru Lakukan Reshuffle Kepemimpinan Skala Besar

Mengikuti jejak sejumlah pabrikan otomotif yang melakukan pergantian jajaran manajemen, pabrikan otomotif asal Jepang, Subaru pun melakukan rotasi jabatan dan suksesi pucuk pimpinan. Mungkin lebih tepatnya adalah reshuffle dalam skala besar.

 

Tomomi Nakamura yang saat ini menjabat sebagai President/Chief Executive Officer (CEO) akan segera menyerahkan tongkat estafet posisi CEO Subaru Corporation kepada Atsushi Osaki.

Demikian pula dengan jajaran petinggi yang ada di Subaru of America. Efektif per 1 April 2023 mendatang Tom Doll akan pensiun dari jabatan President/CEO yang diembannya sejak tahun 2009.

Tom Doll selanjutnya akan berperan di jajaran dewan penasihat Subaru of America di Camden, New Jersey.

Tadashi Yoshida yang saat ini tengah menduduki jabatan sebagai Executive Vice President mendapat promosi jabatan sebagai Chairman dan CEO Subaru of America.

Demikian pula halnya dengan Jeffrey A. Walters, yang menempati posisi sebagai Senior Vice President of Sales, akan naik jabatan sebagai President and COO (Chief Operating Officer) Subaru of America.

Apa yang mendasari pergantian jajaran pucuk pimpinan?

Beda Visi Soal EV Jadi Pemicu Suksesi?

Rotasi besar yang terjadi, nampaknya berkaitan dengan visi dan kebijakan pabrikan asal Jepang tersebut dalam menyikapi gencarnya perkembangan era elektrifikasi.

Pasalnya, Subaru memiliki konsumen tradisional yang sangat loyal. Tantangan yang tak mudah bagi Subaru untuk menggeret para konsumennya dari gerbong ‘lokomotif’ berpindah ke gerbong ‘listrik’.

Subaru pun terbilang ‘lamban’ dalam melakukan pergeseran dari mesin pembakaran internal ke teknologi mobil listrik.

Bahkan hingga saat ini Subaru hanya memiliki satu model mobil listrik yakni Solterra yang merupakan saudara seplatform dari mobil listrik Toyota bZ4X.

Tomomi Nakamura sebagai CEO memiliki pandangan yang serupa dengan Akio Toyoda dalam menyikapi era ‘mobilitas’ dan elektrifikasi.

Alih-alih menggenjot untuk langsung bergeser ke mobil listrik, keduamya menginginkan para konsumen dapat beradaptasi secara perlahan dan bertahap. Mobil berteknologi hybrid pun menjadi opsi kebijakan ‘teraman’ yang dipilih oleh Akio Toyoda dan juga Tomomi Nakamura.

Namun fakta berkata lain. Visi mereka tak sejalan dengan suara mayoritas yang menginginkan percepatan menuju era mobil listrik. Dan keduanya pun akhirnya ‘tergeser’.

Kebijakan Dan Visi Menghadapi Era Elektrifikasi

Berbeda dengan Nakamura, penggantinya yakni Atsushi Osaki mendorong agar untuk lebih memperkuat pengembangan mobil listrik, khususnya di Amerika Serikat. Tak hanya menjadi pasar terbesarnya, Negeri Paman Sam merupakan pasar potensial segmen mobil listrik selain Asia Timur dan Eropa.

“Subaru akan berbenah dan beradaptasi agar dapat bertahan dalam menghadapi gencarnya gelombang perkembangan teknologi mobil listrik yang sangat cepat dan pesat. Sebuah tantangan yang tak mudah,” papar Osaki dalam acara jumpa pers pasca pengumuman reshuffle kepemimpinan.

Ia pun menambahkan bahwa pada tahun 2025 mendatang Subaru akan memperkenalkan sejumlah model mobil listrik terbaru.

Meski demikian, tantangan lain yang harus dihadapi adalah krisis chip semikonduktor yang hingga saat ini masih menjadi batu ganjalan di lini produksi. Selain itu, kebijakan soal mobil listrik di sejumlah negara pun masih tarik ulur. Bahkan pesatnya perkembangan teknologi bahan bakar hidrogen menjadi alternatif yang siap menghadang gempuran mobil listrik. Jalan mana yang akan dipilih oleh Subaru?

Godaan Iman Kembali Datang Dari Subaru

Keisengan Subaru sukses membuat imajinasi banyak orang menjadi liar. 

Terkadang publik dibuat gemas oleh produsen mobil, termasuk kami, ketika ingin meluncurkan model baru. Tak jarang mereka menggoda perhatian dengan potongan gambar misterius atau cuplikan footage yang sengaja dibuat sepotong dan berlangsung selama beberapa detik saja. Wajar sih, namanya juga usaha kan… Nah, hal ini baru saja dilakukan oleh Subaru, menjelang kehadiran produk Sport Utility Vehicle (SUV) teranyarnya.

Apa yang mereka perbuat ialah mempublikasikan video pendek mengenai sosok SUV baru yang akan melakukan debutnya di tanggal 15 September 2022 nanti. Kami menduga belum secepat itu untuk masuk ke pasar Indonesia. Kami pun sudah kasak-kusuk untuk mencari tahu, mobil apa yang bakal diperkenalkan itu. Apakah generasi baru dari jajaran SUV yang sudah ada atau memang model yang benar-benar baru.

Ada sebagian dugaan bahwa mobil yang bakal diperkenalkan nanti ialah XV atau Crosstrek, tapi Subaru Indonesia baru saja memperkenalkan XV terbaru untuk pasar Tanah Air, pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 beberapa minggu silam. Prediksi lain, mungkin saja Subaru ingin menghadirkan SUV model baru yang memiliki tampilan yang lebih macho. Siapa tahu saja mobil tersebut nanti menganut beberapa bahasa desain dari Viziv Tourer Concept.

Kemungkinan Memakai Subaru Global Platform

Atau mungkin, SUV ini ialah XV baru dengan mesin boxer modern lalu dilengkapi dengan motor listrik yang lebih bertenaga, dipadukan dengan transmisi CVT serta sistem penggerak all-wheel drive khas Subaru. Bisa juga, XV baru dengan seluruh perabotan milik Solterra. Ah, imajinasi kami menjadi semakin liar dan tidak terarah.

Namun, ada secuil keyakinan dari kami terhadap produk terbaru Subaru ini. Semestinya mobil ini telah memakai struktur internal yang mirip dengan WRX S4 dan menganut Subaru Global Platform (SGP), sehingga ukurannya sedikit lebih besar dari XV saat ini, namun tetap lebih kompak dibandingkan dengan Forester. Ya sudahlah, Anda dan kami masih punya beberapa hari lagi untuk mengkhayal yang tidak-tidak…