Wuling Almaz RS Hybrid

Review Wuling New Almaz RS Hybrid, Ternyata Begini Rasanya!

Saat ini kendaraan roda empat sudah dianggap menjadi penunjang aktivitas sehari-hari. Hampir semua brand ternama berlomba untuk menjajakan sebagai produk terbaik. Tidak terkecuali dengan mobil bertenaga hybrid. Ya, tentunya mobil hybrid salah satu teknologi yang dimiliki oleh banyak brand di Indonesia.

Dengan berbagai fitur yang canggih hingga tingkat efisiensi, menjadi sederet hal yang diunggulkan. Tak terkecuali oleh Wuling, yang mengunggulkan Almaz RS Hybrid sebagai produk flagship. Bagaimana dengan rasa berkendaranya? Kami membuktikannya dalam aktivitas #MotomobiMauKemana, untuk berlibur bersama keluarga.

Interior cukup mewah

Masuk ke interiornya, kami menganggap bahwa ruang kemudinya tergolong lega, sehingga membuat pengemudi cepat beradaptasi dengan SUV ini. Kabin untuk penumpang baris pertama dan kedua tidak perlu diragukan. Namun, untuk baris ketiga memang terasa sedikit sempit, apabila diisi oleh orang dewasa. Konsekuensinya pun akan ada kompromi dengan kapasitas bawaan di ruang bagasi.

Interiornya termasuk mewah dengan balutan material kulit di sejumlah area. Posisi dashboard pun tidak terlalu tinggi, sehingga membuat kami tetap nyaman saat berkendara jarak jauh. Nah, terkait perjalanan jarak jauh, ground clearance yang cukup tinggi pada New Almaz RS Hybrid ini membuat bantingan suspensi tetap nyaman, walau diisi dengan penumpang penuh.

Tarikan awal terasa ringan

Teknologi voice command andalan dari Wuling, memberikan kesan yang menyenangkan dan tentunya memudahkan pengemudi ketika ingin mengoperasikan fitur yang diinginkan. Saat melaju, SUV ini memberikan kenikmatan berakselerasi. Sejak awal menginjak pedal gas, mobil terasa sangat ringan untuk melesat, sebab penggerak awalnya didukung oleh tenaga motor listrik.

Terkait efisiensi, Wuling New Almaz RS Hybrid yang kami gunakan ini memang hanya menyentuh 18 km per liter. Hal ini mungkin bisa disebabkan juga oleh bobot kendaraan yang cukup berat, mengingat material yang digunakan Wuling sepertinya pelat yang tebal pada bagian bodinya. Sehingga kami pun sama sekali tidak kecewa dengan angka tadi.

Nyaris 10 hari kami ‘berinteraksi’ dengan Wuling New Almaz RS Hybrid. Kami pun menyimpulkan bahwa SUV ini patut jadi pilihan buat Anda yang mempunyai keluarga kecil dan suka dengan teknologi yang mumpuni. Dengan harga mulai dari Rp 438 juta, SUV ini dapat dikatakan tidak terlalu mahal untuk sebuah mobil hybrid dengan fitur ‘segudang’.

Reviewer: Nova Trianto

Editor: Aldi Prihaditama

Review Wuling Almaz Hybrid, Percaya Diri di Segmen Baru

Wuling resmi meluncurkan Almaz Hybrid di Indonesia pada 3 November 2022 silam. Sport Utility Vehicle (SUV) kelas medium ini sekaligus menjadi mobil Wuling hybrid pertama di Tanah Air. Sesuai nama yang diusung, SUV ini menggunakan perpaduan antara dua jenis sumber tenaga, yaitu mesin konvensional dan motor listrik.

Kombinasi sumber tenaga tersebut membuat performa berkendara Wuling Almaz Hybrid semakin mantap, menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik, dan pastinya rendah emisi gas buang. Bahkan Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan teknologi Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Selain mengimplementasikan teknologi hybrid dengan Multi-mode Hybrid Performance, Almaz Hybrid pun dibekali jajaran inovasi, mulai dari Advanced Driver Assistance System (ADAS), Internet of Vehicle (IoV) hingga Wuling Indonesian Command (WIND). Ketiga memang sudah menjadi ciri khas dari sejumlah produk Wuling yang dipasarkan di Indonesia.

Dengan kata lain, paduan mesin bensin dengan motor listrik melalui sistem hybrid pada SUV ini diklaim mampu menghadirkan rasa berkendara yang menyenangkan. Inovasi lengkap untuk mendukung kenyamanan berkendara sekaligus memberikan ketenangan dan perlindungan secara aktif turut hadir dalam Almaz Hybrid ini.

Wuling Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin 4 silinder Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang bertenaga maksimal 123 hp dan torsi sebesar 168 Nm. Selain itu, terdapat motor listrik yang mampu memproduksi tenaga setara 174 hp dan torsi 320 Nm. Tentu saja ada juga baterai ternary lithium berkapasitas 1.8 kWh. Seluruh output yang dihasilkan selanjutnya disalurkan menuju roda depan melalui Dedicated Hybrid Transmission.

Tiga mode berkendara

Sajian utama yang langsung menjadi fokus kami ialah merasakan beberapa mode berkendara yang ada pada Wuling Almaz Hybrid ini. Yang pertama ialah EV Mode, yakni ketika roda digerakkan oleh motor listrik mengambil energi listrik yang berasal dari baterai ternary lithium. SUV ini diklaim mampu melaju dengan motor listrik saja hingga kisaran kecepatan 30 km/jam.

Namun kami sempat melaju lebih cepat dan masih hanya motor listrik saja yang beroperasi, hingga kecepatan di atas 45 km/jam. Hal tersebut tentu saja terkait dengan gaya mengemudi, kondisi baterai, serta penggunaan daya listrik yang ada pada mobil.  Meski melaju senyap, torsi yang tersedia untuk melaju pun tetap melimpah.

Memasuki Series Hybrid Mode, yakni kondisi roda masih digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Kami merasakan mesin bensin mulai hidup, namun output yang dihasilkan tetap halus, tanpa lonjakan seketika. Ada dua hal  yang kami rasakan saat mesin bensin mulai beroperasi, yaitu lampu bertulisan ‘HEV’ pada meter cluster TFT dan ada sedikit getaran pada lingkar setir.

Selanjutnya, untuk performa berkendara yang maksimal maka Almaz Hybrid langsung menyuguhkan Hybrid Parallel Mode. Kondisi ini ialah mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan. Kami mengujinya di saat mendahului kendaraan di depan dan dalam kondisi jalan yang menanjak.

Belasan fitur di dalam ADAS

Perbedaan performa suspensi memang tidak terlalu signifikan dengan Almaz bermesin konvensional, malah terasa ayunannya yang lebih empuk. Mungkin saja hal ini karena adanya komponen motor listrik dan baterai tambahan. Saat mengendarai Almaz Hybrid, permainan pedal gas memang perlu penyesuaian selama beberapa saat. Sebab luapan torsi di kecepatan rendah memang cukup terasa, sehingga akselerasi dari posisi diam pun terasa kuat.

SUV ini adalah lini produk kedua Wuling yang mengusung fitur ADAS. Inovasi ini terbagi menjadi 4 kategori dengan total 12 fitur. Kategori pertama ialah Adaptive Cruise yang memungkinkan pengaturan kecepatan jelajah dan penyesuaikan jarak aman dengan kendaraan di depannya secara otomatis. Lalu, Lane Recognition menjaga agar kendaraan tidak keluar dari lajur jalan.

Kemudian, Safe Distance & Braking Assistance yang siaga memberikan peringatan hingga mitigasi secara aktif berupa pengereman darurat otomatis saat kendaraan menghadapi situasi yang berpotensi bahaya. Tak ketinggalan, Automatic Lamp yang membantu pengemudi berkendara di malam hari melalui pengaturan ketinggian lampu utama yang menyesuaikan pencahayaan sekitar.

Di bawah ‘angka sakral’ Rp 500 juta

Inovasi Wuling Remote Control App melalui teknologi Internet of Vehicle (IoV) menghubungkan pengguna dengan kendaraannya melalui jaringan internet yang dapat diakses melalui melalui aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Sedangkan Wuling Indonesian Command (WIND) dapat diakses dengan kata kunci ‘Halo Wuling’ dan perintah suara berbahasa Indonesia dengan mudah. WIND membantu pengguna untuk tetap fokus berkendara dan tetap nyaman selama perjalanan.

Dengan banderol Rp 470 juta (on the road DKI Jakarta), mobil ini berada di bawah ‘angka sakral’ Rp 500 juta di pasar otomotif Tanah Air. Wuling sendiri menyediakan program pembelian unit Almaz Hybrid melalui skema SGMW Multifinance, dengan down payment mulai dari Rp 100 jutaan, sedangkan angsurannya mulai dari Rp 8 jutaan.

Jika dilihat dari segmen dan harga jual (on-the-road DKI Jakarta), menurut kami sepertinya kompetitor terdekat SUV ini ialah Toyota All New Kijang Innova Zenix V Hybrid. Kalau saja Anda sedang menyasar produk SUV dan tertarik dengan teknologi hybrid dan sederet fitur penunjang berkendara dari Wuling, maka Almaz Hybrid bisa menjadi salah satu pilihan saat ini.