Pembalap Formula E Bersihkan Pantai Dekat Trek E-Prix

Pembalap, tim, mitra, dan staf Kejuaraan ABB FIA Formula E World yang mengikuti Jakarta E-Prix, bersama-sama untuk membersihkan area pantai di dekat di Jakarta E-Prix Circuit. Aktivitas ‘bersih-bersih’ ini merupakan dukungan terhadap Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni nanti.

Lebih dari 300 sukarelawan yang ikut dalam aktivitas tersebut, termasuk pembalap Formula E dari tim ABT Cupra, Avalanche Andretti, Maserati MSG Racing, NIO 333 Racing, dan Mahindra Racing. Tak ketinggalan mitra ABB FIA Formula E World, seperti SABIC, Saudia, dan Bosch. Sampah plastik menjadi fokus utama dari kegiatan ini, termasuk sampah dari laut dan polutan lainnya.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan untuk mengingatkan masyarakat mengenai dampak serius dari polusi plastik. Peringatan ini juga mendorong konsumen, pelaku bisnis, serta pemerintah untuk turut memperhatikan akibat negatif dari polusi yang dihasilkan selama ini.

“Polusi plastik menjadi masalah yang terus berkembang dan terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di setiap seri balap, kami berkomitmen untuk terlibat dengan komunitas lokal. Seiring dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di tanggal 5 Juni nanti, kami bersatu dengan beberapa pihak untuk membersihkan sampah plastik,” kata Julia Pallé, Sustainability Director Formula E.

Tak kurang dari 120 kantung sampah terisi penuh oleh polutan dan akan dipilah oleh Waste4Change, sebuah perusahaan pemilah sampah. Perusahaan ini akan membantu untuk banyak pihak untuk menciptakan ekosistem yang bersih di sekitar event balap E-Prix di Jakarta. Sepanjang gelaran E-Prix, tak kurang dari 30 pasukan Recycling Rangers yang mengumpulkan dan memilah sampah plastik untuk didaur ulang.

Tim Nissan Formula E

Tim Balap Nissan Formula E Berani Atasi Panas Jakarta

Tim balap Nissan Formula E penuh persiapan dalam menghadapi Jakarta E-Prix akhir pekan ini, hal tersebut guna melanjutkan performa positif yang telah dihasilkan di Monaco. Tim ini meraih hasil terbaiknya musim ini di ruas-ruas jalan Monte-Carlo, dengan Sacha Fenestraz dan Norman Nato yang berada di posisi tiga besar dalam kualifikasi, dan akhirnya Fenestraz mengklaim posisi keempat dalam balapan.

Suhu ekstrem di Jakarta

Tahun ini, Jakarta E-Prix menjadi double header, dengan tim dan pembalap harus berjuang melawan kondisi sulit dalam dua balapan. Dengan suhu lebih dari 30 derajat Celcius dan kelembapan yang sangat tinggi, mobil baru untuk Musim 9 Gen3 akan menghadapi ujian unik pada kalender Formula E kali ini.

Sirkuit sepanjang nyaris 2,4 kilometer yang berlokasi di Jakarta Utara dan berjarak sangat dekat dari Pantai Ancol, memiliki 18 tikungan, dengan peluang menyalip terbaik di Tikungan 1 dan 16. Zona pengereman yang berat dan sektor tengah yang berkelok-kelok berkecepatan tinggi, amat menguji fisik pengemudi dan mobil secara menyeluruh.

“Kami telah bekerja keras sejak di Monaco untuk memberi kesempatan terbaik guna membangun kinerja kami dan menjaga momentum, yang telah menjadi tantangan bagi kami tahun ini. Kami benar-benar melakukan peningkatan besar menjelang putaran terakhir, jadi kami bertujuan untuk mengkonsolidasikannya dan melanjutkan pengembangan kami. Balapan di Jakarta akan berat untuk semua orang,” kata Tommaso Volpe, Direktur Pelaksana dan Kepala Tim Formula E Nissan.

Tim mencari set-up paling optimal

Suhu yang sangat panas, lembap, dan berat secara fisik bagi para pembalap. Kondisi ini juga akan sangat berat bagi semua tim. Tim Formula E Nissan berfokus untuk menemukan set-up terbaik untuk menjaga mobil sehebat mungkin dan merawat ban. Tujuannya untuk menemukan lebih banyak konsistensi dan untuk dapat bertarung dengan kedua mobil guna mengumpulkan poin.

“Balapan terpanas tahun ini! Saya sangat bersemangat, setelah memperoleh akhir pekan terbaik kami musim ini di Monaco. Menuju ke Jakarta, kami senang dan kami berada dalam posisi yang baik sebagai tim. Treknya terlihat menarik, mirip dengan Monaco atau Cape Town dalam beberapa tikungan dan karakteristik trek, jadi saya berharap kami akan menjalani akhir pekan yang hebat,” tutur Sacha Fenestraz, pembalap Tim Nissan Formula E.

“Saya senang balapan di Jakarta, tempat baru bagi saya. Ini akan sangat sulit secara fisik bagi tim dan pembalap karena suhu yang tinggi. Kami akan berusaha memenuhi janji yang telah kami tunjukkan di Monaco, dan semoga bisa menempatkan kedua mobil di tempat terbaik. Di Jakarta, kami akan menepati janji dan memulai paruh kedua musim 9 dengan awal yang baik,” imbuh Norman Nato.

Wuling Almaz Hybrid Kami Jajal Langsung di Trek E-Prix

Kami ajak Wuling Almaz Hybrid melahap trek Jakarta International E-Prix Circuit.

Wuling Motors resmi meluncurkan mobil hybrid pertamanya di Tanah Air, yakni Wuling Almaz Hybrid, pada 3 November 2022. Sesuai nama yang diusung, Sport Utility Vehicle kelas medium ini menggunakan perpaduan antara dua jenis sumber tenaga, yaitu mesin konvensional dan motor listrik.

Kombinasi sumber tenaga tersebut tentu membuat performa berkendara Wuling Almaz Hybrid semakin meningkat, efisien bahan bakar, dan tentunya minim emisi gas buang. Bahkan Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan teknologi Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Kontan kami pun tertarik untuk langsung menjajal SUV Wuling teranyar ini. Namun sebelumnya, kami ingin membeberkan beberapa mode berkendara yang ada pada Almaz Hybrid ini. Yang pertama ialah EV Mode, yakni ketika roda digerakkan oleh motor listrik mengambil energi listrik yang berasal dari baterai ternary lithium.

Selanjutnya dalam Series Hybrid Mode, roda tetap digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Sedangkan untuk performa maksimal dihadirkan melalui Hybrid Parallel Mode, di saat mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.

“Sistem ini beroperasi secara otomatis menyesuaikan kondisi baterai, kebutuhan daya, serta kondisi jalan,” kata Dian Asmahani, selaku Brand and Marketing Director Wuling Motors di sela acara Wuling Almaz Hybrid First Impression, di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, (4/11/2022). Jadi sudah dapat diduga, bahwa SUV ini begitu mudah dikendarai layaknya mobil bertransmisi otomatis.

Didukung transmisi DHT

Wuling Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin 4 silinder Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang bertenaga maksimal 123 hp dan torsi sebesar 168 Nm. Selain itu, terdapat motor listrik yang mampu memproduksi tenaga setara 174 hp dan torsi 320 Nm. Tentu saja ada juga baterai ternary lithium berkapasitas 1.8 kWh. Seluruh output yang dihasilkan selanjutnya disalurkan menuju roda depan melalui Dedicated Hybrid Transmission (DHT).

Kami pun membawa Almaz Hybrid ini ke trek Jakarta International E-Prix Circuit sepanjang 2,4 kilometer. Wuling Motors telah menyiapkan lintasan dan rintangan, mulai dari area akselerasi di jalur lurus 600 meter pertama, lintasan untuk merasakan kenyamanan berkendara dengan sistem hybrid, pengujian ADAS, manuver zig-zag, dan free area di sektor terakhir dengan beberapa tikungan.

Mobil ini diklaim mampu melaju dengan mode EV hingga kisaran kecepatan 30 km/jam. Namun kami sempat melaju lebih cepat dan hanya motor listrik saja yang beroperasi. Hal tersebut tentu terkait dengan gaya mengemudi, kondisi baterai, serta penggunaan daya listrik yang ada pada mobil.  

Ada bobot ekstra

Performa suspensi memang tidak terlalu banyak berbeda dengan Almaz bermesin konvensional, malah kami merasakan ayunannya yang lebih empuk dan ada sedikit gejala body roll saat memasuki tikungan tajam di kecepatan lebih dari 50 km/jam. Hal tersebut mungkin karena struktur bodinya kini membopong bobot ekstra dari motor listrik dan baterai. Tak perlu khawatir, karena Almaz Hybrid dilahirkan bukan sebagai mobil sport…

Almaz Hybrid memang terbukti memiliki rasa yang berbeda dengan Almaz ‘biasa’. Kaki kanan memang harus beradaptasi beberapa saat, namun torsi yang dihasilkan memang bermanfaat ketika pengemudi ingin mendahului kendaraan di depannya. Luapan torsi di kecepatan rendah memang cukup kuat, sehingga akselerasi dari posisi diam pun terasa menyenangkan.

Meski hanya menghabiskan waktu yang tidak terlalu lama dengan SUV ini, secara garis besar kami sudah paham mengenai karakter Wuling Almaz Hybrid. Kehadiran mobil ini tentu menjadi salah satu upaya Wuling untuk mendukung roadmap elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Di saat yang sama, Wuling ingin menyuguhkan beragam jajaran produk yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen Indonesia.