Pabrik Motor Listrik Alva Tak Ragu Pakai Sistem Industri 4.0

Alva Manufacturing Facility atau fasilitas pembuatan motor listrik Alva milik PT. Ilectra Motor Group (IMG), dengan yakin menerapkan industri 4.0 dengan fasilitas berteknologi tinggi. Para pekerja terampil didukung juga dengan penerapan sistem robotik dalam tahap perakitan motor listrik. Sehingga memungkinkan kapasitas pabrik Alva ini untuk memproduksi hingga seratus ribu produk per tahun.

Fasilitas yang terletak di kawasan Delta Silicon Industrial Park, Cikarang, Jawa Barat, ini mampu memaksimalkan efektivitas proses pemesanan hingga pengiriman produk kepada para konsumen. Memang sejak awal kemunculannya di tahun 2022, Alva telah melakukan gebrakan yang berbeda dari perusahaan motor yang sudah ada, karena Alva merupakan perusahaan Lifestyle Mobility Solution.

“Alva Manufacturing Facility ini merupakan bukti keseriusan kami dalam memajukan industri otomotif Indonesia, khususnya kendaraan listrik roda dua. Pabrik ini menerapkan ekosistem industri 4.0 yang efisien sekaligus lebih humanis. Kami juga berupaya menghadirkan konsep manufaktur yang berbeda sebagai game changer dalam industri ini,” kata Purbaja Pantja, President Director PT. Ilectra Motor Group.

Dalam hal perekrutan tenaga kerja, sejak fasilitas ini beroperasi Alva turut berinisiasi untuk membuka kesempatan bagi lulusan SMK, melalui kerjasama dengan pemerintah daerah Cikarang. Perekrutan talenta lokal tersebut dapat dilatih dan bekerja sebagai tenaga terampil di pabrik Alva dengan standar Alva Manufacturing Way.

“Kehadiran Alva Manufacturing Facility diharapkan dapat menjadi transformasi proses produksi yang lebih baik. Adapun dengan kolaborasi dalam perekrutan tenaga kerja merupakan inisiatif kami agar bisa berdaya dengan talenta muda Indonesia,” pungkas Purbaja.

Brand Motor Böhmerland Segera Bangkit Kembali, Apa Itu?

Kabar menggembirakan bagi para pecinta sepeda motor bergaya old skool. Dalam waktu dekat, satu lagi brand sepeda motor lawas akan dihidupkan kembali. Namanya Böhmerland

Mungkin tak banyak yang pernah mendengar nama Bӧhmerland. Merupakan brand sepeda motor yang didirikan oleh Albin Liebisch pada 1924 di Schönlinde (nama Jerman untuk Krásná Lípa), Cekoslovakia. Pertama mulai berproduksi pada tahun 1925.

Nama Bohmerland merupakan sebutan bahasa Jerman untuk wilayah Bohemia. Saat itu masih merupakan bagian dari Kekaisaran Austria. Sekarang masuk dalam wilayah Republik Ceko.

Pabrikan sepeda motor yang oleh penduduk Ceko lebih dikenal dengan nama Čechie ini cukup populer di Eropa, terutama Austria, Hungaria dan Jerman.

Tak sekadar populer, sepeda motor Bӧhmerland terbilang sangat fenomenal. Lebih unik dibandingkan sepeda motor buatan brand lainnya pada saat itu.

Motor Fenomenal Mendahului Zamannya

Terdapat sejumlah model motor Böhmerland saat itu. Antara lain Sport 2-seater dan Touren 3-seater.

Paling fenomenal adalah Langtouren 4-seater yang dibuat dalam versi sipil dan militer. Dengan panjang 3,2 meter untuk membonceng tiga orang tentu butuh keahlian berkendara extra untuk dapat mengendalikan. Langtouren pun tercatat sebagai motor versi produksi dengan sasis terpanjang yang pernah dibuat.

Tak hanya itu, model Langtouren menggunakan dua buah girbox gabungan 9-speed. Perpindahan gigi pun harus dioperasikan oleh penumpang belakangnya.

Sepeda motor buatan Böhmerland pun terbilang pelopor dalam hal desain dan konstruksi, berbeda dari motor lain yang masih menggunakan frame aluminium cetak. Frame rancangan Albin Liebisch telah menggunakan frame pipa baja tubular dengan sambungan las. Konstruksi frame model ini justru baru populer dan digunakan oleh pabrikan sepeda motor di dunia sekian puluh tahun kemudian yakni pada awal era 1950an.

Saat motor lain masih menggunakan velg jari-jari, Böhmerland menjadi pertama di dunia yang menggunakan velg aluminium cetak. Ya, velg racing (Cast Wheel), keren!

Seluruh model sepeda motor Böhmerland dibekali mesin 4-tak silinder tunggal OHV 600 cc bertenaga 16 hp – 24 hp. Top speednya mampu mencapai 100 km/jam. Komponen sepeda motor pun dipasok oleh industri lokal.

Untuk memudahkan distribusi, pabrik di Schönlinde pun direlokasi ke Sudeteland dekat perbatasan Jerman. Hingga akhir perjalanannya saat pecah Perang Dunia II pada tahun 1939, Böhmerland telah memproduksi sebanyak 775 unit sepeda motor. Jumlah ini hanya digarap oleh 20 orang teknisi. Saat ini hanya sekira 10% dari motor Böhmerland yang masih tersisa.

Böhmerland 21, Langkah Awal Kebangkitan

Kebangkitan kembali Böhmerland digagas pada 2019 oleh Peter Knobloch, pemilik perusahaan Tiskarna yang bergerak di bidang cetak 3D. Pabrik baru telah disiapkan di Turnov, tak jauh dari perbatasan antara Republik Ceko dan Jerman.

Sebagai langkah awal kebangkitan Bӧhmerland, Knobloch akan memproduksi motor yang diberi nama Bӧhmerland 21.

Motor yang mengadopsi rancang bangun asli dari Bӧhmerland akan mengalami revisi dimensi, namun tetap menggunakan velg aluminium 21-inci seperti motor aslinya.

Penggerak, Bӧhmerland 21 yang akan diproduksi tahun ini, dibekali mesin 4-tak 2-silinder berkapasitas 760 cc. Output performa diklaim berada di kisaran 90 hp dengan torsi 80 Nm.

Akan tersedia dua opsi sistem pasokan bahan bakar yakni karburator dan injeksi untuk menyesuaikan standar homologasi Euro5.

Top speed motor ini digadang mampu menembus angka 180 km/jam. Bahkan nantinya bakal muncul versi mesin dengan supercharger.

Perihal harga jual, Böhmerland 21 akan dipasarkan dengan kisaran harga €58.000 (off-the road) atau setara Rp 950 juta. Sebagai tahap awal, hanya 10 unit Bӧhmerland 21 yang akan dibuat.

Welcome back Böhmerland…