Review XFORCE Sepanjang Joglosemar, Seperti Apa Rasanya?

Kami sambut dengan antusias saat undangan media test drive dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk review Mitsubishi XFORCE datang ke meja redaksi kami.

Event media test drive bertajuk “XFORCE Infinite Xcitement – Media Adventure 2023“ yang berlangsung pada 10 – 12 Desember 2023 ini mengeksplor kawasan Joglosemar dengan jarak jelajah sekitar 700 km.

Sesuai karakter mobil yang diciptakan untuk beragam kondisi jalan. Kami menjajal potensi dan kemampuan XFORCE secara maksimal. Mulai dari jalan perkotaan hingga rute berliku dengan panorama pedesaan dan pegunungan.

“Kami mengajak awak media dari berbagai genre untuk mencoba langsung kemampuan XFORCE. Masukan dan pengalaman yang mereka rasakan saat mengendarai compact SUV ini memiliki makna yang sangat penting bagi kami,” papar Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI.

Day 1: Rute Semarang-Solo

Petualangan kami pada hari pertama di batch terakhir ini dimulai dari Semarang menuju kota Solo. Perjalanan dari Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang berjuluk Kota Atlas ini cukup menyenangkan.

Selama perjalanan hari pertama ini para peserta dapat merasakan secara maksimal kenyamanan serta utilitas fitur yang ada pada XFORCE.

Tak hanya kabinnya saja yang lapang, kami merasa ruang kargonya juga mampu memuat barang bawaan kami yang lumayan banyak. Bahkan pada kabin XFORCE ternyata memiliki cukup banyak kompartemen penyimpanan.

Soal sistem infotaintment, XFORCE dibekali konten fitur yang tak kalah dibanding kompetitornya. Mulai dari head unit dengan layar 12.3-inci pada dashboard. Ukurannya lumayan besar.

Fitur pemanja perjalanan terutama bagi para gadget mania juga lumayan lengkap. Koneksi smartphone dengan sistem audio merupakan salah satu fitur unggulan. Fitur yang satu ini akan kami ulas nanti.

Selama perjalanan di hari pertama ini, peserta diajak untuk melewati jalan tol Semarang – Solo yang pemandangannya tak kalah keren dibandingkan di Eropa. 

Di sinilah kami dapat leluasa menjajal performa dan handling kemudi. Fitur Cruise Control bekerja sempurna. Bahkan kami menikmati aksi salip menyalip dan susul-susulan di jalan tol untuk mencicipi stabilitas berkendara. Handling kemudi cukup stabil pada kecepatan tinggi.

Yamaha Punya Andil

Soal sistem tata suara, kualitas yang disuguhkan oleh Dynamics Sound Yamaha Premium pada XFORCE patut diacungi jempol. Kami memutar lagu kesukaan masing-masing dengan genre dan ritme musik berbeda. Kami penasaran seperti apa output yang dihasilkan oleh empat mode suara yang ada yakni Signature, Powerful, Lively, dan Relaxing.

Sistem audio lansiran Yamaha ini juga dilengkapi fitur Speed Compensated Volume dengan 5 level pengaturan. Output suara yang tersalurkan via 8 speaker dapat disesuaikan dengan kecepatan berkendara dan kondisi jalanan. Kabin pun cukup kedap dan suara bising gesekan ban dengan permukaan cor beton ruas jalan tol tak merembes ke kabin.

Uji Fitur Keselamatan

Saat mulai masuk kota Solo, kondisi lalu lintas cukup ramai. Di sinilah kami bisa mencoba fitur keselamatan berkendara yang ada seperti Blind Spot Warning, Rear Cross Traffic Alert, dan Auto Light Control. Saytu hal yang menarik perhatian kami, sistem pengereman cukup meyakinkan. Pengereman terasa halus dan tidak menyentak.

review xforce motomobi news

Secara keseluruhan, review di hari pertama ini XFORCE sukses membuat kami tertarik, meski ada saja kekurangannya. 

Impresi Pertama: Seberapa Memikat Mitsubishi Xforce 2023?

Cukup banyak aspek yang menjadi pertimbangan dalam mendesain kemasan tampilan eksterior maupun interior sebuah mobil. Kerap kali konsep desain dari tim perancang akan dirombak alias mengalami revisi total saat mulai masuk ke jalur produksi. Berbeda halnya dengan compact SUV Mitsubishi Xforce yang baru saja world premiere di GIIAS 2023.

Pesaing terbaru bagi Hyundai Creta, Suzuki Grand Vitara, Toyota Yaris Cross, Wuling Alvez, dan Honda HR-V ini antara konsep desain dengan versi produksinya begitu identik.

Secara keseluruhan, kemasan Xforce merupakan versi matang dari konsep XFC. Revisi yang dilakukan tentunya tak dapat terlepas dari hitungan biaya produksi dan sejumlah hal lainnya.

Xforce digarap dengan tema ‘best suit buddy for an exciting life’. Kalau diterjemahkan, tak hanya jadi mobil harian, tapi sahabat yang selalu mendampingi aktifitas keseharian pemiliknya. Lantas, seberapa memikatkah desain mobil ini secara keseluruhan?

Desain Eksterior Nihil ‘Blink-blink’

Karakter desain Dynamic Shield yang disematkan pada wajah Mitsubishi Xforce berbeda dari mobil lainnya yang dipasarkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di Tanah Air. Ini gaya baru.

Lampu depan menggunakan model T-shape dengan aksen garis-garis di bawahnya. Sama persis seperti versi konsepnya. Lampu sein dan lampu kabut juga LED. Wajahnya yang garang dan semi futuristik nihil aksen chrome mengkilat, sesuai dengan harapan pecinta SUV tulen.

Dilihat dari samping, tarikan garis bodi dari depan hingga ke belakang terlihat kekar dan ringkas. Kami suka gaya desain yang diusung oleh Xforce. Rasanya, model SUV lansiran Mitsubishi sekeren ini pernah ada tapi sudah lama sekali, yakni Pajero Evolution V6.

Gaya tampilan yang keren dengan sendirinya akan membuat sebuah mobil terlihat mewah. Salah satu contohnya yakni tombol smart-entry pada pintunya. Ini salah satu fitur dari mobil mewah…dan ada di Xforce.

Pelek 18 inci yang dibekalkan berbalut ban Dunlop SP Sport Maxx 225/50. Namun dengan tongkrongan bodinya yang jangkung, fender kekar, ban radial All-terrain bertapak kasar mungkin akan jadi opsi yang lebih pas dan membuat tampilan kian macho. Tergantung selera. Itu menurut kami. 

Beda Sendiri

Ground clearance Xforce yang mencapai 222 mm ternyata berkat suspensi belakang yang diadopsi dari Pajero Sport.

Tak hanya ground clearance paling tinggi di kelasnya. Dengan ukuran panjang 4.390 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.600 mm, body Mitsubishi Xforce 2023 terbilang bongsor dibanding kompetitornya seperti Hyundai Creta.

Bagian belakang juga beda dari SUV dan crossover Mitsubishi yang ada saat ini. Kalau diperhatikan, tekukan garis pada area ini memberi efek 3D. Imbuhan antena, spoiler dan lampu rem atas kian menguatkan gaya sporty ala mobil rally. Lampu belakang model T-shape juga menggunakan LED. Bumper belakang yang kekar diimbangi dengan overhang yang terbilang pendek.

Nah, kaca belakang yang posisinya cukup tinggi serta ukurannya yang terbilang kecil agak sedikit mengurangi visibilitas ke arah belakang. Namun hal tersebut diatasi oleh kamera parkir di bodi belakang.

Kemasan Interior Unik dan Memikat

Dalam memilih produk, konsumen tak hanya melihat desain eksterior semata. Kemasan dan kenyamanan area kabin justru sangat menentukan.

Bagian interior Xforce nampak memadukan banyak elemen desain mobil Mitsubishi model terkini. Tak hanya dari sisi kemasan tampilan, tapi juga dari segi ergonomi maupun kepraktisan. Mitsubishi Motors mengatakan mereka belajar banyak dari selera dan kebutuhan para konsumen Xpander, Xpander Cross, Outlander Sport serta Pajero Sport.

Layout area seputar dashboard-nya memang tampak mewah dan enak dilihat. Meskipun panel dashboard menggunakan material plastik, tapi bahannya cukup tebal dan padat serta tidak kasar. Material plastiknya cukup halus, tak terkesan murahan.

Panel instrumen digital di balik setirnya cukup sporty, bahkan ini lebih keren dari punya  Xpander Cross. Tata letak head unit dengan ventilasi AC pada dashboard pun terlihat rapi.

Nah, pada area door trim dikemas dengan unik. Kualitas bahan plastiknya sama seperti dashboard, namun dipadukan dengan bahan fabric. Handle pintunya terasa kokoh saat digengam dan desainnya cukup artistik.

Di bagian setir, desainnya tak sekadar tampil sporty. Gripnya cukup nyaman dan tidak terasa licin saat genggaman tangan memutar-mutar setir.

Kenyamanan Jok Adalah Faktor Kunci

Semewah apapun sebuah mobil, kenyamanan duduk adalah kunci utama. Pada interior Xforce kemasan jok memanfaatkan material fabric. sama seperti pada door trim dengan aksen jahitan yang terlihat kontras namun rapi. Bahannya cukup tebal dan teksturnya tak terasa kasar.

Ruang penyimpanan lumayan tersebar. Termasuk di bawah jok depan ada laci tarik yang bermanfaat. 

Sandaran tangan dilapisi bahan kulit agar saat tersentuh tangan tetap terasa lembut. Tombol di sekitar switch pengatur kaca jendela bernuansa warna Piano Black terlihat mewah Pengaturan jendela otomatis hanya untuk bagian pengemudi. Sementara untuk spion dilengkapi fitur auto retract.

Jok penumpang baris kedua pun ukurannya cukup besar dan empuk. Posisi duduk terasa nyaman dengan desain jok yang ergonomis. Untuk penumpang di bagian ini, tersedia cup holder pada armrest dan soket USB type-C di bawah jok untuk pengisian ulang daya baterai ponsel.

Sistem audio Dynamic Sound Premium coaxial two-way lansiran Yamaha yang terdapat pada kabin terdiri dari enam speaker adaptif. Nah, sistem audio ini merupakan hasil pengembangan bersama antara Yamaha dan Mitsubishi Motors. Xforce adalah yang pertamakali menggunakannya.

Bagasi Lapang dan Praktis

Satu lagi yang jadi nilai plus sebuah mobil yakni faktor kepraktisan. Tak hanya pintu kabin saja yang praktis dengan adanya fitur tombol smart-entry. Pintu bagasi Mitsubishi Xforce 2023 sudah menggunakan tombol dan mekanisme elektrik untuk membukanya. Selain itu terdapat pula sensor kaki yang terdapat di bagian bawah bumper belakang. Cukup sorongkan kaki ke kolong bumper, dan pintu pun akan terbuka secara otomatis. Praktis dan canggih bukan?

Di bagian dalam bagasi didominasi karpet warna hitam agar mudah dibersihkan. Meskipun terkesan gelap, terdapat lampu ambient yang cukup terang. Di bagian bawah dek bagasi terdapat penyimpanan ban serep.

Hanya saja ban serep yang digunakan lansiran Maxis, beda dari ban standar yang menggunakan Dunlop SP Sport Maxx. Ukuran peleknya pun lebih kecil yakni 16-inci. Agak riskan tentunya, karena ban serep yang digunakan tidak seukuran dengan ban standarnya.

Di ruang penyimpanan ban serep juga terdapat dongkrak serta toolkit yang dapat digunakan dalam kondisi darurat.

Dengan overhang belakang yang terbilang pendek, hal ini berpengaruh pada kapasitas kargo pada bagasi Xforce. Meskipun volume bagasinya tidak besar, namun jok belakangnya bisa dilipat untuk menghasilkan kapasitas bagasi menjadi lebih besar.

Dengan ulasan kami di seputar area eksterior dan interior Mitsubishi Xforce 2023, seberapa kuatkah kharisma yang dimiliki mobil ini? Tentu Semua bergantung pada selera konsumen. Untuk kami, mobil ini sepertinya menjanjikan. Nantikan full review-nya segera. 

Review Toyota bZ4X by Motomobi News.

Review Toyota bZ4X, Harga Milyaran Bisa Dipahami?

Terlepas dari namanya yang agak sulit diucapkan, tapi kami akui Toyota bZ4X ini memiliki potensi yang mumpuni. Meski banyak yang menyayangkan harganya yang lumayan mahal, tapi hal tersebut bisa disanggah dengan teknologi yang terkandung di dalamnya. Dan kini, kami berkesempatan melakukan review Toyota bZ4X. 

Toyota bZ4X adalah jawaban Toyota untuk pasar yang bergeser dengan cepat ke arah mobil listrik berbasis baterai. Meski terbilang agak lambat, tapi pabrikan Jepang ini gesit dengan segera mengeluarkan platform e-TNGA yang jadi basis mobil yang Anda lihat di sini.

Toyota bZ4X 2022

e-TNGA juga digunakan oleh Subaru Solterra yang merupakan produk kembaran bZ4X, serta yang baru saja meluncur di Indonesia, Lexus RZ 450e.

Mobil konsepnya, diperkenalkan di acara Auto Shanghai pada 19 April 2021. Meski saat itu labelnya bZ4X Concept, tapi jelas terlihat kalau ini sudah sangat dekat dengan versi final. Crossover ini masuk jalur produksi Toyota dan mulai dipasarkan setahun kemudian.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya November 2022, Toyota Astra Motor mulai menjual mobil ini di Indonesia dengan harga yang mengejutkan: Rp 1.190.000.000.

Engineering Toyota bZ4X

Toyota bZ4X hadir dengan ukuran panjang 4,690 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.600 mm. Jarak sumbu roda mencapai 2.850 mm, menjanjikan interior yang lega. Yang menarik, besaran wheelbase tersebut hampir menyamai Toyota Land Cruiser terbaru (J300). Ukuran panjangnya juga hampir sama dengan Toyota RAV4 generasi terkini.

Toyota bZ4X_2

Baterai yang diletakan di lantai membuat titik gravitasinya rendah, dan berimbas pada kestabilan. Bicara baterai, kapasitasnya 71,4 kWh buatan produsen baterai Prime Planet Energy & Solutions, perusahaan patungan antara Toyota dan Panasonic.

Menggerakkan motor listrik bertenaga setara 201 hp (150 kW). bZ4X yang ada di Indonesia menggunakan gerak depan. Alias, motornya ditaruh di as roda depan. Di pasar luar, tersedia varian dengan gerak empat roda. Jadi motor listriknya satu di depan, satu lagi di belakang. Baterainya sama untuk versi Eropa. Sedangkan untuk konsumsi Amerika Serikat selain gerak empat roda, memiliki baterai 72,8 kWh.

Desain Interior

Mobil listrik ini dibekali dengan interior yang unik dan berbeda dengan Toyota lain. Kemana pun Anda melirik, akan mendapatkan bidang pandang yang luas.

bz4X

Instrument cluster digital yang diletakan jauh di depan pengemudi, ternyata mudah dilihat dan dipahami. Ini berkat ukuran setir yang cukup ringkas dan mudah disesuaikan posisinya. Isi display tersebut cukup lengkap. Mulai dari kondisi baterai dan kendaraan, hingga informasi berkendara serta status alat bantu TSS. Meski karena lengkap, perlu waktu juga untuk menemukan yang Anda cari.

Bergeser ke tengah dashboard, layar multimedia 12,3 inci dijejali bergam fitur. Mulai dari built-in navigasi, pengaturan AC, hingga fitur hiburan. Di bawah layar, masih ada tombol-tombol fisik dan kenop untuk menjalankan mobil.

Tombol bZ4X tertata rapi.

Di bawahnya lagi tertutup cover semi transparan, tempat untuk meletakan handphone, lengkap dengan kemampuan wireless charging. Letakan handphone di situ, kemudian tutup cover-nya. Konsol tengah jadi terlihat bersih dan rapi. Sayangnya, karena dilabur warna piano black, sidik jari jadi mudah tercetak.

Anda juga akan menemukan keunikan lain di dashboard. Di beberapa tempat terpasang material fabric (kain) yang nyaman di sentuh dan empuk. Material kulit membungkus jok, yang juga dilengkapi dengan pendingin. Sangat berguna saat berkendara dalam waktu lama.

Ruang kaki dan kepala akan terasa lega, terutama untuk kami yang ukuran badannya 165 cm. Di belakang, ruang kaki sangat berlimpah. Inilah salah satu efek dari besarnya wheelbase tadi. Beralih ke bagasi, Toyota tidak menyebutkan berapa kapasitasnya, tapi ini besar sekali.

Pengendaraan & Pengendalian

Satu hal yang pasti, begitu mobil jalan Anda akan langsung sadar ini Toyota. Tapi coba jalankan lebih jauh, baru terasa ada sesuatu yang beda. Bukan, bukan cuma tidak ada getaran mesin, tapi handling juga terasa meyakinkan.

Ingat, karena ini mobil listrik dengan baterai yang mendominasi bagian lantai, titik bobotnya jadi rendah. Mobil seperti diikat ke jalanan. Dipadukan dengan konstruksi suspensi per keong MacPherson strut di depan, plus, double wishbone di belakang, tikungan panjang bisa dilewati tanpa Anda merasa khawatir, terutama di kecepatan 60-80 km/jam.

Tikungan yang lebih tajam, bZ4X cukup paham untuk tidak terlalu memberikan body roll. Efek body roll pasti ada, apalagi ini mobil yang agak tinggi. Ayunan di jalanan beton bisa dilalui tanpa muncul rasa khawatir. Yang pasti, suara artikulasi roda yang masuk masih terdengar, meski dalam batas toleransi.

Namun kami juga menemukan kekurangannya. Lingkar kemudi pergerakannya terasa kosong. Power steering elektrik meringankan beban putar. Di luar itu, respon kemudi cukup tajam. Dipadukan dengan setup suspensi, pergerakan mobil terasa linear dengan perputaran setir.

Akselerasi terasa padat, seperti layaknya mobil listrik, sejak awal. Torsi 266 Nm langsung tersalurkan ke roda. Tapi jangan bayangkan akselerasi seperti Mercedes-Benz EQS atau BMW i4, torsinya tidak sebesar itu.

Kekurangan lainnya, tidak ada sistem operasional satu pedal. Yang ada adalah pengaturan kekuatan regenerative braking. Yang tombolnlya ada di konsol tengah. Saat diaktifkan, proses deselerasi tanpa mengerem memang terasa lebih menahan, tapi tidak akan membuat mobil mengerem kuat. 

Kesimpulan

Intinya, untuk digunakan harian bersama keluarga, ini mobil yang bisa diandalkan. Yang benar-benar mengganjal adalah harganya yang Rp 1,190. 000.000. Meski, sekali lagi, teknologi yang ada di mobil ini juga tidak murah.

Toyota Safety Sense ada, dan kami jatuh cinta dengan alat bantu parkir otomatisnya yang presisi. Adaptive cruise control bahkan bisa menjaga jarak dan berakselerasi dengan halus. Saat ada mobil memotong pun reaksinya tidak bikin kaget.

review Toyota bZ4X

Belum lagi, Toyota bZ4X didatangkan langsung dari Jepang. Lini produksi yang terbatas dan permintaan tinggi di Eropa menjadikan pembuatnya kewalahan. Konon untuk kepentingan KTT G20 lalu saja, TAM sampai harus memaksa untuk mendatangkan mobil ini ke Indonesia. Jadi harus inden? Kemungkinan seperti itu.

Jadi apakah bZ4X layak dipertimbangkan sebagai mobil harian? Kalau punya budget sebesar itu, dan kebutuhan angkut Anda tidak lebih dari lima plus biar dibilang ‘pejuang lingkungan’, Toyota ini layak dipertimbangkan.