Review NETA V-II: Deretan Pembaruan Jadi Bikin Lebih Menarik?
Kami sempat bertanya-tanya saat muncul model mobil listrik baru Neta V-II. Bedanya apa dengan versi sebelumnya yakni Neta V yang lebih dulu dipasarkan di Indonesia oleh PT Neta Indonesia.
Nah, ternyata Neta V-II bukan sekadar versi facelift atau “revisi” dari Neta V yang masuk ke Tanah Air sejak tahun lalu. Tampangnya sekilas mirip, namun terdapat sejumlah perbedaan spek dan konten fitur. Kami pun mencoba mengendarainya untuk menjawab rasa penasaran pada Neta V-II.
Tampilan Beda Tipis
Satu hal yang jadi pembeda Neta V-II dari versi terdahulu yakni sudah dilengkapi wiper belakang. Sepintas sepele, tapi membantu meningkatkan visibilitas ke arah belakang. Terutama saat berkendara saat hujan deras.
Compact SUV penghisap setrum ini tetap mampu memuat lima penumpang dewasa. Nah, perbedaan yang terlihat justru pada area kabin. Neta V-II kemasan interiornya lebih elegan berkat jok dan kemudi berlapis kulit.
Dashboard mobil listrik yang satu ini tak beda dari kompetitor lainnya yang minim tombol fisik alias Buttonless Cockpit. Fitur modern seperti Keyless Entry dan Touchless Start juga diimbuhkan pada Neta V-II.
Neta V-II juga dilengkapi fitur Acoustic Vehicle Alert. Alarm peringatan suara pada pejalan kaki di sekitar mobil ini tersedia dua pilihan suara yakni “Tech” dan “Engine”. Suara terdengar pada kecepatan di atas 20 km/jam dan perlahan menghilang pada kecepatan di atas 30 km/jam. Mirip bunyi sepeda motor listrik.
Fitur Berkendara
Tak kalah dari kompetitornya, Neta V-II juga dibekali fitur bantu dan keselamatan berkendara Advanced Drived Assistance System (ADAS). Mulai dari Forward Collision Warning (FCW) yang bisa mendeteksi objek di depan serta menghindari kemungkinan tabrakan, hingga Front Vehicle Start Alert (FSA) buat mendeteksi gerakan kendaraan di depan.
Fitur ADAS ini bisa diaktifkan via layar head unit pada dashboard atau melalui tuas di sisi kanan-belakang setir. Fitur penunjang lainnya yakni tiga sensor pendeteksi, satu kamera depan, dan dua radar ultrasonik yang berfungsi sebagai penjejak perimeter sekeliling mobil.
Saat berkendara di jalan tol, fitur Lane Keeping Assist berfungsi mengoreksi jika mobil keluar lajur. Neta V belum dilengkapi fitur ini.
Memang butuh adaptasi bagi yang belum terbiasa menggunakan mobil listrik, terutama saat fitur Lane Keeping Assist aktif. Bakal kaget karena akan dikira setir seolah tidak kompak dengan pengemudi. Bagi yang suka bermanuver, disarankan fitur Lane Keeping Assist dinonaktifkan.
Maksimum 125 KM/Jam
Mobil listrik penggerak yang dibekalkan pada Neta V-II outputnya 70 kw atau setara 94 hp dengan torsi puncak 150 Nm. Kecepatan maksimumnya diklaim mencapai 125 km/jam.
Neta V-II menggunakan suspensi depan jenis MacPherson Strut dan suspensi belakang Trailing Arm.
Pada kecepatan rata-rata 40-60 km/jam di jalan raya dalam kota, redaman suspensi cukup empuk. Hanya saja saat melaju pada kecepatan 100 km/jam atau lebih, baru terasa guncangan pada bantingan suspensi. Terutama saat melewati sambungan beton jalan layang.
Charging Baterai Cukup Cepat
Soal baterai, Neta V-II juga dibekali baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) seperti Neta V. Hanya Saja kapasitas dayanya lebih kecil yakni 36,1 kWh. Neta V baterainya punya kapasitas daya 40,7 kWh.
Meskipun kapasitas dayanya lebih kecil, namun dikatakan jarak jelajah maksimum Neta V-II tak berbeda dengan Neta V.
Saat baterainya terisi penuh, Neta V-II diklaim mampu menempuh jarak hingga 401 kilometer berdasarkan standar uji CLTC yang berlaku di RRC). Jika mengacu pada standar uji NEDC, jarak jelajahnya 384 km.
Pengisian ulang daya baterai dari nol ke 100 persen butuh waktu 8 jam dengan sumber listrik standar berarus AC bervoltase 220 V. Jika pakai fast charger DC, dari 30 ke 80 persen hanya butuh 30 menit. Cukup cepat.
Ada satu hal yang perlu diketahui, baterai dan motor listrik penggerak pada semua mobil listrik Neta dilengkapi dengan sistem pendingin cairan. Termasuk pula Neta V-II. Cairan pendingin yang volumenya sekira 6 liter ini akan menjaga temperatur perangkat baterai dan motor listrik penggerak agar tetap stabil.
Oleh sebab itu para pemilik kendaraan diharap selalu rutin melakukan pemeliharaan berkala per 40 ribu km sesuai anjuran pihak pabrikan.
Rakitan Lokal, Harga Lebih Terjangkau
Mobil listrik Neta V-II sudah dirakit secara Completely Knock-Down (CKD) di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) Yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Jadi statusnya sudah mobil produksi lokal. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk komponennya pun dikatakan sudah mencapai 44%. Sedangkan versi Neta V masih diimpor dari RRC.
Karena komponen lokalnya sudah lebih dari 40%, maka Neta V-II berhak mendapat subsidi insentif dari pemerintah yakni sebesar Rp 7 juta. Dengan komponen lokal dan sudah dirakit di Indonesia, harga jualnya pun bisa ditekan.
Harga Neta V-II Rp 299 juta, ini sudah termasuk subsidi insentif Rp 7 juta dari pemerintah. Lebih murah Rp 80 juta dari Neta V yang dibanderol Rp 379 juta. Wah, selisih harganya lumayan juga. Jadi, mau pilih Neta V atau Neta V-II ?