Porsche 963 Akan Berlaga Di Balap 24 Hours of Le Mans

Ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans akan segera dimulai. Tahun ini dianggap istimewa, karena bertepatan dengan perayaan 100 Tahun 24 Hours of Le Mans yang pertamakali diselenggarakan pada tahun 1923.

Setelah lima tahun absen, Porsche akan kembali berlaga di sirkuit La Sarthe. Sebanyak 3 unit mobil balap 963 dari tim balap yang didukung oleh pabrikan akan bertanding bersama satu 963 dari tim privateer.

Tahun ini juga bertepatan dengan peringatan 75 Tahun Porsche. Oleh sebab itu salah satu mobil akan bernomor start 75. Mobil balap dari tim Porsche IMSA ini khusus diboyong dari AS ke Perancis untuk tampil di Le Mans.

Mobil balap spesial Porsche no. 75 akan dipiloti oleh pembalap asal Brazil, Felipe Nasr. 

Dua dari tiga pilot Porsche 963 IMSA yakni Mathieu Jaminet, Nick Tandy, dan Matt Campbell kemungkinan bakal mendampingi Felipe Nasr di Le Mans.

Porsche 963 lainnya akan menggunakan nomor 5 dan 6. Mobil no. 5 akan dipiloti oleh Michael Christensen, Dane Cameron dan Frederic Makowiecki. Sedangkan pada mobil no. 6 akan diawaki secara bergantian oleh Kevin Estre, Andre Lotterer, dan Laurens Vanthoor.

Lotterer yang merupakan veteran di Le Mans pada tahun ini akan berusaha untuk meraih gelar juaranya yang keempat. Pembalap Jerman ini menjuarai 24 Hours of Le Mans di tahun 2011, 2012, dan 2014 saat bersama Audi.

Sementara mobil balap Porsche 963 keempat dari tim balap privateer Hertz Team Jota akan dipiloti oleh trio Antonio Felix da Costa, Will Stevens, dan Ye Yifei.

Le Mans Akan Beda

Untuk kelas Hypercar, tercatat 16 starter yang akan berbaris di grid. Tahun ini lebih beragam karena ada pabrikan baru yang akan berlaga.

Porsche akan bertarung bersama Toyota, Cadillac, Ferrari, dan Peugeot. Mobil balap prototype yang diterjunkan di kelas ini menyesuaikan dengan spek regulasi balap Hypercar.

Tim balap Glickenhaus Racing dan Floyd Vanwall Racing Team juga akan tampil di kelas Hypercar dengan desain mobil balap mereka sendiri. Sedangkan tim balap Action Express Racing akan menerjunkan Cadillac V-Series R.

Dari LMP Ke Hypercar LMDh

Porsche menghentikan program LMP pada akhir musim balap tahun 2017. Mobil balap 919 Hybrid pun dipensiunkan setelah meraih sukses selama 4 tahun berkiprah di balap ketahanan.

Mobil balap 919 Hybrid yang diperkenalkan pada tahun 2014 menandai kembalinya Porsche ke balap mobil prototype setelah hiatus selama 15 tahun.

Meski kurang sukses di awal kemunculannya, 919 Hybrid berhasil mendominasi seri balap FIA World Endurance Championship (WEC) dari tahun 2015 hingga 2017.

Tak hanya merajai WEC selama tiga tahun berturut-turut. Porsche 919 Hybrid meraih hattrick di balap 24 Hours of Le Mans dan tak terkalahkan selama tiga tahun berurutan.

Porsche 919 yang dikembangkan dalam program LMP dibekali mesin V4 2.0 liter turbo bertenaga 500 HP dengan motor-generator 400 HP. Output kombinasinya mencapai 900 HP. Porsche pun mengembangkan versi 919 Evo dengan perangkat aerodinamika yang jauh lebih ekstrem plus output tenaga 1.160 HP.

Porsche 963 yang dikembangkan dalam program LMDh dibekali mesin 4.6 liter V8 twin-turbo plus motor listrik penggerak sistem hybrid yang terpasang di bagian depan. Hanya saja, total output tenaga yang dihasilkan lebih kecil dari 919 Hybrid yakni hanya di kisaran 671 HP.

Porsche 963

Sayangnya, kiprah perdana Porsche 963 pada laga balap 24 Hours of Daytona beberapa pekan lalu hasilnya tak memuaskan.

 

 

Porsche Vision 357

Porsche Vision 357, Mobil Untuk Menghormati para Leluhur

Porsche biasanya suka mengeluarkan mobil edisi khusus untuk memperingati sesuatu. Kali ini, pabrikan sports car Jerman tersebut mengeluarkan Porsche Vison 357, untuk mengingat awal mula Porsche mendunia. Mobil ini diperlihatkan di forum “DRIVE” Volkswagen Group.

Porsche Vision 357 forum

Porsche Vision 357 merupakan mobil yang dibuat untuk menghormati leluhurnya, sang legenda Porsche 356 yang hadir 75 tahun lalu. Makanya, jangan meski 357 ini berbasis 718 Cayman GT4 RS, tapi bentuknya benar-benar terinspirasi oleh 356 Coupe. Dan iya, ini bukan mobil listrik. Mesinnya menghasilkan 670 hp.

Kami harus bilang desainer Porsche sukses membuat mobil konsep yang menarik dan mudah dipahami. Meski tetap ada saja teknologi yang nyeleneh tapi ini mobil keren sekali.

357 Porsche

Dari depan, terlihat siluet 356 dengan kabin yang sempit. Belakangnya hadir dengan pinggang yang lebar lengkap dengan guratan ventilasi udara di tengah. Ventilasi ini membentang dari kaca belakang hingga ke body belakang bagian bawah.

Yang kami perhatikan, body-nya mulus dan mengkilat. 356 edisi pertama, karena dibuat dengan tangan 75 tahun yang lalu, memiliki body yang agak kasar. Tapi bukan berarti kurang, 357 tetap terlihat menarik.

Bisa Balapan

 

Selain unsur retro, Porsche Vision 357 juga mengedepankan sisi modern dan motorsportnya. Lampu depan dan belakang tersamarkan. Yang jelas terlihat hanya titik bersusun membulat untuk di depan, dan kotak di belakang. Bukaan puntu tersembunyi dengan rapi di body samping.

Untuk menegaskan kalau ini mobil kencang, spliter depan terlihat menjorok keluar di moncong bagian bawah. Dilihat dari samping, ada skirt berbahan natural fiber reinforced plastic. Jangan lupa, angka 75 yang terpampang jelas seperti menegaskan kalau ini mobil bisa balapan.

Pelek mobil konsep ini juga menarik. Ukurannya 20 inci terbuat dari magnesium. Desainnya menggabungkan pelek dengan aerodisk ala mobil balap era 80-an dengan batang pelek model klasik. Serius, kami suka pelek ini.

“Dengan Porsche Vision 357, kami telah menciptakan hadiah ulang tahun yang sangat spesial. Ini menggarisbawahi pentingnya DNA desain kami (yang) berdasarkan 356,” kata Michael Mauer, VP Style Porsche.

Porsche design and BOD

“Studi ini merupakan upaya untuk menggabungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan secara koheren. Proporsinya mengingatkan pada model historis, sementara detailnya memvisualisasikan pandangan ke masa depan.”