Musim Hujan Terbukti Perlu Perhatian Khusus Ketika Berkendara

Memasuki musim hujan, jalanan basah, dan licin sering kali membawa tantangan besar bagi para pengemudi. Jalanan yang licin akibat air hujan sering kali menyebabkan pengemudi kehilangan kendali, terutama jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi atau ketika ada genangan air yang tak terlihat.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada pengemudi yang berpengalaman sekalipun, karena permukaan jalan yang basah cenderung menurunkan traksi ban pada kendaraan. Sehingga penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam berkendara di musim hujan. Berikut beberapa tips penting agar mengemudi bisa tetap aman saat kondisi jalanan licin:

Kurangi Kecepatan

Jalanan basah meningkatkan risiko aquaplaning, kondisi saat ban tidak dapat menyerap air dengan baik, sehingga mobil terasa seperti melayang di atas air. Hal ini dapat menghilangkan traksi ban pada permukaan jalan, yang akhirnya membuat kendaraan sulit dikendalikan. Dengan mengurangi kecepatan, Anda meminimalkan risiko kehilangan kendali kendaraan akibat aquaplaning.

Hati-hati Dengan Kubangan Air

Kubangan air di jalan bisa menutupi lubang yang membahayakan, bahkan bagi pengemudi yang berpengalaman sekalipun. Ketika Anda melintasi kubangan, kendaraan Anda dapat menyebabkan percikan besar yang berpotensi mengganggu visibilitas pengendara di belakang atau samping Anda.

Gunakan Lampu

Saat hujan deras, gunakan lampu utama agar kendaraan Anda lebih mudah terlihat oleh pengendara lain. Hindari penggunaan lampu hazard, yang justru dapat menimbulkan kebingungan di jalan. Karena pengemudi lain tidak dapat mengetahui arah atau kondisi kendaraan Anda.

Microsleep dan Risikonya Bagi Pengendara

Microsleep atau kondisi ketika seseorang secara singkat tertidur tanpa disadari, memang sangat berbahaya, terutama saat sedang berkendara. Microsleep terjadi dalam beberapa detik saja, namun dapat menyebabkan risiko kecelakaan yang sangat serius.

Karena terjadinya sangat singkat, orang sering kali tidak sadar tengah mengalami microsleep. Namun, dalam waktu singkat tersebut, potensi kecelakaan bisa sangat besar, apalagi jika saat berkendara dalam kecepatan tinggi, maupun saat berada di lalu lintas yang ramai.

Penyebab microsleep dapat didasari oleh beberapa faktor. Yang pertama ialah kurang tidur. Orang-orang yang bekerja dengan shift, terutama di malam hari, lebih rentan mengalami microsleep. Sebab, pola tidur yang terganggu, sehingga membuat otak lebih mudah kelelahan. Otak lalu mencari cara mendapat waktu untuk beristirahat, dan masuk ke fase microsleep.

Selanjutnya, microsleep bisa terjadi ketika fisik dan mental seseorang sedang dalam kondisi lelah. Akibatnya otak mengalami kesulitan untuk membuat tubuh tetap waspada. Hal ini bisa semakin diperparah, terutama saat melakukan aktivitas yang monoton, seperti menyetir di jalan tol yang lurus dan sepi.

Gangguan tidur seperti sleep apnea atau insomnia, memang mengganggu kualitas tidur seseorang. Hasilnya, membuat otak tidak mendapat waktu yang cukup untuk beristirahat. Akibatnya, saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari, otak akan mencoba ‘colongan’ dengan mencari cara untuk memasuki fase microsleep.

Ada beberapa cara tetap waspada dan mengurangi risiko agar tidak mengalami microsleep saat berkendara. Yang pertama adalah cukup tidur sebelum berkendara. Pastikan tidur yang cukup dengan durasi minimal tujuh jam.

Selanjutnya, jangan lupa untuk beristirahat secara berkala. Setiap dua jam, berhenti sejenak untuk meregangkan otot dan membiarkan otak beristirahat. Lalu hindari berkendara pada rawan, seperti tengah malam hingga dini hari. Sebab itulah waktu di mana otak secara alami merasa lelah.

Fungsi Bahu Jalan Bukan Untuk Menyusul!

Pengguna jalan tol harus memahami betul fungsi bahu jalan agar tidak melakukan penyalahgunaan. Sebab, masih banyak pengemudi yang menggunakan lajur itu sebagai tempat istirahat, atau bahkan untuk mendahului kendaraan lain. Tentu saja perilaku tersebut tidak bisa dibenarkan.

Sebab, fungsi bahu jalan merupakan sarana untuk kondisi darurat, dan hanya dimungkinkan untuk mobil berhenti jika mengalami masalah.  Sehingga, saat bahu jalan digunakan untuk mendahului atau tempat beristirahat, maka risiko kecelakaan di jalan raya jadi sangat tinggi.

Kondisi itu tentunya harus menjadi perhatian pengguna jalan tol, agar dapat membangun perilaku tertib berlalu lintas, khususnya di jalan tol. Ada beberapa fungsi penting dan aturan mengenai bahu jalan agar senantiasa aman dan nyaman saat berkendara.

Bahu jalan tol merupakan bagian jalan tol yang berada di sisi kiri dan kanan jalan utama. Fungsi bahu jalan tol sebagai area tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk kendaraan berhenti darurat, parkir sementara, atau menjadi akses bagi kendaraan darurat.

Bahu jalan tol juga berperan untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas dengan memberi ruang tambahan bagi kendaraan yang memerlukan ruang gerak lebih, seperti truk atau kendaraan besar lainnya.  Batas dari bahu jalan tol biasanya ditandai dengan garis putus-putus dan tidak boleh untuk digunakan sebagai jalur lalu lintas utama.

Ada beberapa fungsi penting bahu jalan tol, di antaranya adalah:

Sebagai keamanan. Bahu jalan tol berfungsi sebagai area darurat untuk berhenti atau parkir sementara dalam situasi darurat atau keadaan yang memerlukan pemberhentian mendadak. Dengan begitu, bahu jalan membantu menjaga keamanan pengendara dan menghindari terjadinya kecelakaan.

Akses untuk kendaraan darurat. Bahu jalan tol menjadi akses yang memudahkan kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi untuk melintasi area tersebut. Sebagai ruang tambahan, bahu jalan tol menjadi area untuk kendaraan darurat melewati jalur cepat. Dengan begitu, fungsinya bisa mempercepat waktu tanggap dalam situasi darurat.

Ruang gerak tambahan di jalan tol. Bahu jalan tol juga menjadi ruang tambahan untuk kendaraan yang butuh area gerak lebih, seperti truk atau kendaraan besar yang lainnya. Dengan begitu, bahu jalan tol dapat membantu mengurangi kemacetan dan menjaga kelancaran lalu lintas pada jalur utama.

Penyediaan layanan. Fungsi lainnya dari bahu jalan tol juga menjadi penyedia layanan di jalan tol, seperti rest area, pom bensin, dan fasilitas lain. Dengan begitu, kehadirannya dapat memudahkan pengguna jalan tol untuk beristirahat, mengisi bahan bakar, atau mendapat layanan lainnya.

Sebagai pemeliharaan dan perbaikan. Bahu jalan tol juga menjadi ruang kerja untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan tol. Termasuk, kegiatan perbaikan jalan, pemasangan atau perbaikan tiang penyangga, pembersihan, dan sebagainya. Bahu jalan tol memberikan ruang yang aman bagi pekerja untuk melakukan tugas-tugas perawatan dan perbaikan.

Secara keseluruhan, bahu jalan tol memiliki peran penting dalam menjaga keamanan, kelancaran lalu lintas, dan menyediakan fasilitas layanan di jalan tol.

Curah Hujan Tinggi, Perhatikan Cara Berkendara Yang Aman

Curah hujan tinggi atau hujan deras diiringi angin kencang kerap kali membuat jarak pandang saat berkendara jadi terbatas. Kondisi tersebut tentu saja harus diwaspadai, karena dapat menimbulkan kecelakaan saat berlalu lintas.

Seperti diketahui, curah hujan tinggi diiringi angin kencang kini tengah melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta telah memberi peringatan dini terkait cuaca tersebut di wilayah Jabodetabek.

Pasalnya, akan berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang sampai lebat diiringi petir dan angin kencang. Tentu saja, peringatan ini perlu diindahkan oleh setiap pengemudi mobil agar senantiasa aman saat berkendara. Oleh karenanya, Anda patut memperhatikan beberapa hal penting agar aman berkendara saat musim hujan.

Turunkan Kecepatan Saat Berkendara

Kondisi curah hujan tinggi diiringi angin kencang kerap membuat jarak pandang lebih pendek. Karena itu, Anda harus menurunkan kecepatan mobil minimal 10 km saat berkendara. Hal tersebut penting dilakukan untuk memperbaiki kondisi normal. Dengan begitu, jarak pandang aman dan Anda dapat membuat kendaraan dalam kondisi berhenti.

Bersihkan Jamur di Kaca Mobil dan Perhatikan Kondisi Wiper

Hal lainnya yang tak kalah penting diperhatikan saat hendak berkendara di kondisi curah hujan tinggi adalah memperhatikan jamur di kaca mobil. Anda wajib membersihkannya, karena jamur bisa menahan jatuhnya air hujan yang membuat air tidak dapat dibuang oleh wiper. Selain itu, penting juga untuk menjaga kondisi wiper dengan rajin melihat kekerasan karetnya. Segera mengganti karet wiper jika sudah getas.

Cek Kondisi Ban Mobil

Pengendara juga harus mewaspadai kondisi aquaplaning atau berada di tengah genangan air saat musim hujan. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan ban mobil kehilangan cengkeraman saat berkendara dengan kecepatan tinggi di genangan air. Pastikan umur ban sesuai dengan batas pemakaiannya, memeriksa tekanan angin ban mobil, serta mengganti ban yang tidak layak pakai atau kondisinya tapaknya sudah habis.

Kecelakaan mobil

Lalu Lintas Makin Semrawut, Waktunya Terapkan Defensive Driving

Melihat makin semrawutnya lalu lintas di kota besar, ada baiknya kita menjunjung tinggi tingkat keselamatan berkendara. Ingat, kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di jalan raya, yang repot bukan hanya pengendara yang terlibat. Ada kepentingan orang lain dan bahkan keluarga kita juga akan terganggu.

Untuk menumbuhkan rasa aman dan selamat di perjalanan, coba terapkan mentalitas defensive driving. Ini adalah mentalitas yang berlawanan dengan cara berkendara agresif, dan meningkatkan kenyamanan serta keselamatan.

mobil tabrakan

Bagaimana caranya? Beberapa tips untuk defensive driving ada di bawah ini. Intinya, kalau meminjam perkataan Sony Susmana, pakar keselamatan berkendara, “Jangan menabrak, jangan sampai ditabrak dan jangan menyebabkan tabrakan.” Sekali lagi, berkendaralah dengan aman dan selamat.

Terapkan mentalitas keselamatan berkendara. Hindari cara mengemudi yang agresif dan abai terhadap sekitar. Ini akan menempatkan Anda pada posisi yang lebih pasti untuk menghadapi perilaku mengemudi orang lain yang tidak wajar (agresif, ceroboh, dan sebagainya.)

Selalu Waspada

Defensive driving

Perhatikan kondisi lalu lintas di sekitar. Dengan lebih waspada, Anda bisa lebih antisipatif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Biasanya, karena berkendara mobil atau motor sudah jadi kebiasaan, secara alami kita akan lebih abai. Ini yang harus dihindari.

Juga, jangan percaya orang lain juga berkendara dengan aman. Ini bagian dari kewaspadaan. Saat Anda sudah merasa berkendara dengan aman, jangan terlalu yakin kalau mobil di sekeliling Anda juga melakukan hal serupa.

Tetap Fokus

distraksi saat driving

Saat berkendara, jangan sampai terdistraksi. Pastikan pandangan dan pikiran selalu ke jalan. Lupakan telepon genggam untuk sesaat. Jangan sampai film yang diputar di head unit atau bahan obrolan dengan penumpang, menjadi pengalih perhatian.

Aturan Tiga Detik

jaga jarak

Jaga Jarak. Contoh mereka yang sulit menjaga jarak dan berujung tabrakan sudah banyak. Ingat, antara aksi pengemudi dan reaksi alat (rem, setir dan lainnya) ada jeda waktu.

Di kalangan test driver dan pemerhati keselamatan berkendara di mana pun, ada istilah ‘Tiga Detik’. Itu adalah jarak minimal antara Anda dengan kendaraan lain di depan. Contoh praktik paling mudah, saat kendaraan depan mulai beranjak, hitung tiga detik, baru Anda bergerak.

Tabrak belakang

Kalau Anda merasa kendaraan di belakang terlalu dekat, jangan lalu tancap gas dan menjauh. Pindah jalur saat memungkinkan adalah langkah paling aman. Intinya, kalau yang belakang terlihat agresif, jangan terpancing.

Tidak Perlu Emosi

road rage

Jangan terpancing untuk ikut berkendara agresif. Apalagi sampai ribut di jalan raya (road rage). Contohnya, di beberapa posting media sosial. Bahkan sampai ada yang mengeluarkan senjata api. Tidak ada gunanya. Segera mengalah demi keselamatan bersama. Hindari kontak mata dan coba melambat atau menepi.

Hindari Pengemudi Tidak Jelas

Driving under infulence

Menjauhlah dari pengemudi yang berkendara dengan tidak beraturan. Atau menjalankan kendaraannya dengan tidak beraturan. Bisa jadi karena yang bersangkutan kelelahan, dibawah pengaruh alkohol atau narkoba, atau memang lalai.

Perhatikan Kecepatan

Speed limit

Kecepatan adalah musuh keselamatan. Itulah kenapa negara memiliki peraturan batas kecepatan yang aman. Lebih dari itu, kemungkinan terjadi kecelakaan makin besar. Dan ingat di Indonesia ada aturan kecepatan minimal (60 km/jam), terutama di jalan tol.

Selain itu, banyak yang berkendara terlalu pelan di jalur yang tidak semestinya. Istilahnya road hogging. Contoh, berkendara 60 km/jam di jalur paling kanan, tanpa ada niat untuk mendahului. Atau sebaliknya, berkendara 200 km/jam di jalur paling kiri. Sama bahayanya, dan ingat, itu serupa dengan merampas hak orang lain.

Pahami Safety Loading Sebelum Mudik Lebaran

Setelah menjalani beberapa hari di bulan Ramadan, sebagian besar masyarakat Indonesia mulai mulai melakukan persiapan mudik ke kampung halaman, guna bertemu dengan keluarga di Hari Raya Idul Fitri. Diprediksikan bahwa akan ada peningkatan volume lalu lintas mudik sebesar 2,2 juta kendaraan, lebih tinggi 2,8 persen dari Lebaran tahun lalu. Para calon pemudik tidak boleh melupakan persiapan keselamatan mudik agar dapat sampai ke tujuan dengan selamat. Berikut ialah informasi keselamatan terkait dengan safety loading saat mudik Lebaran:

Safety loading adalah praktik memuat barang ke dalam kendaraan secara aman dan nyaman. Sehingga mengurangi risiko bahaya ketiga ada tambahan muatan barang ke dalam kendaraan. Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh para calon pemudik, saat memuat barang untuk mudik.

Pengenalan Kendaraan

Banyak dari pemilik kendaraan kurang memperhatikan jenis kendaraannya dan memaksa untuk memuat barang secara berlebihan. Selalu pastikan bahwa barang muatan yang dibawa tidak melebihi kapasitas beban maksimal kendaraan, karena kendaraan akan bekerja jauh lebih keras dengan adanya muatan tambahan tersebut.

Gunakan Roofbox

Hindari memuat barang di bagian atas mobil. Jika memang harus memuat barang di atas mobil, manfaatkan penggunaan roofbox dengan pengaplikasian yang benar. Pastikan roofbox tertutup rapat, dimensi, dan berat barang yang dimasukkan sesuai dengan ukuran roofbox.

Penempatan Barang

Selalu pastikan muatan barang tidak overload dan overdimension, jangan memaksakan untuk memasukkan barang yang melebihi dari dimensi kendaraan itu sendiri karena hal tersebut merupakan hal yang sangat berbahaya. Usahakan untuk selalu menempatkan muatan yang paling berat di bagian paling bawah dan yang paling ringan di bagian paling atas.

Mengikat barang bawaan

Lashing atau mengikat barang bawaan, memastikan barang-barang bawaan tidak bergerak dan mengganggu pengendara. Untuk muatan di dalam kabin kendaraan dapat menggunakan cargo net. Sedangkan barang muatan yang diletakkan di bagian atas kendaraan (roofbox) harus menggunakan alat yang berstandar keamanan seperti tali strap.

Faktor Bahaya

Saat membawa muatan barang, pengendara pun juga harus menyadari faktor-faktor bahaya tambahan eksternal. Faktor bahaya seperti angin kencang, jalanan berlubang, tikungan tajam, dan jalanan menanjak atau menurun merupakan hal yang perlu diperhatikan, terlebih ada tambahan muatan barang pada kendaraan. Muatan tambahan akan membuat kendaraan untuk bekerja dua kali lebih berat dari biasanya.

Cara Berkendara

Pengendara juga perlu berkendara secara lebih hati-hati saat membawa muatan barang yang banyak, hal ini disebabkan oleh adanya beban tambahan yang menambah beban mobil dan jika muatan barang tersebut tidak dimuat secara aman, makan muatan dapat bergerak kemana-mana dan membahayakan penumpang dan pengendara.

Manajemen Perjalanan

Melakukan manajemen perjalanan merupakan kunci dari kenyamanan dan keamanan saat mudik. Para pemudik dapat bersepakat untuk memutuskan barang-barang apa saja yang akan dibawa pergi dan juga yang nanti akan dibawa kembali, karena biasanya barang muatan yang dibawa kembali dari kampung halaman akan lebih banyak dari sebelumnya.

Co-Driver

Sama halnya dengan perjalanan jauh lainnya, memiliki co-driver yang cocok merupakan salah satu hal yang penting. Kegunaan dari memiliki co-driver adalah dapat menjadi pengganti pengemudi, membantu navigasi, dan juga menemani pengendara sepanjang jalan. Pastikan pengendara dan co-driver memiliki visi dan misi yang sama, sehingga dapat membuat perjalanan menjadi menyenangkan.

Tetap Kuat Berkendara Saat Bulan Puasa

Untuk Anda lebih banyak aktivitas berkendara saat berpuasa, tentu memerlukan persiapan matang agar tetap fit. Pasalnya, saat berpuasa, Anda akan berhadapan dengan kondisi jalan dan cuaca yang kurang bersahabat sehingga akan membuat tubuh cepat lelah. Belum lagi dengan teriknya panas matahari selama di jalan yang membuat Anda kehilangan cairan.

Supaya ibadah puasa dan pekerjaan Anda tetap berjalan lancar tanpa hambatan, simak tips berkendara saat bulan puasa ini:

Penuhi nutrisi tubuh saat sahur

Pastikan menu sahur Anda sudah memenuhi kadar gizi yang dibutuhkan tubuh saat berpuasa dan cukup untuk beraktivitas seharian. Disarankan untuk mengonsumsi nasi, lauk yang kaya protein, dan juga sayuran yang kaya serat serta vitamin. Jangan lupa juga untuk menghidrasi tubuh dengan minum air putih 4-6 gelas saat sahur.

Jaga kecepatan berkendara

Selama berada di jalan, pusatkan konsentrasi Anda pada sekitar dan selalu jaga jarak aman serta kecepatan berkendara. Hindari untuk meningkatkan kecepatan berkendara meskipun jalan sedang lengang. Seringkali, jalan tol yang kosong membuat pengendara mengabaikan batas kecepatan kendaraan yang diperbolehkan. Kondisi ini tentu berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan. Untuk itu, jaga selalu kecepatan berkendara Anda saat berada di jalan.

Istirahat yang cukup

Usahakan untuk mengistirahatkan tubuh dengan tidur yang cukup. Hal ini akan membantu Anda untuk lebih konsentrasi dan juga fokus saat mengemudi. Bulan puasa memang seringkali membuat waktu tidur Anda berkurang karena sahur dan melakukan ibadah lainnya, namun pastikan tubuh tetap fit dengan istirahat yang cukup.

Tepikan kendaraan ketika mengantuk

Jika Anda sudah merasa mengantuk atau lelah, segera pinggirkan kendaraan di rest area atau tempat yang aman untuk beristirahat. Jangan paksakan untuk berkendara karena justru bisa membahayakan. Luangkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk beristirahat terlebih dahulu.

Itu dia beberapa tips berkendara yang bisa Anda terapkan selama berpuasa. Terakhir, jangan lupa untuk memilih posisi nyaman dan selalu mematuhi rambu lalu lintas selama di perjalanan.

Keselamatan Berkendara Jadi Menu Utama Bagi ASEAN NCAP

Perkembangan teknologi kendaraan bermotor secara global telah berlangsung tanpa henti. Bisa dikatakan bahwa setiap hari ada saja teknologi baru untuk membuat kendaraan semakin aman dan nyaman saat dikendarai. Tentunya tidak hanya menghasilkan kedua aspek tersebut, namun produsen kendaraan harus menciptakan kendaraan yang juga dapat mendukung keselamatan berkendara.

New Car Assessment Program (NCAP) ialah badan yang memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan tingkat keamanan dan keselamatan berkendara dari sebuah kendaraan kepada konsumen. Tujuannya adalah untuk menguji faktor keselamatan mobil baru dan untuk membantu produsen mobil meningkatkan teknologi keselamatan pada produk mereka.

Populasi sepeda motor Asia Tenggara cukup masif

Khusus untuk kawasan Asia Tenggara, maka ada ASEAN NCAP. Badan ini memiliki misi untuk mempromosikan dan meningkatkan standar keselamatan kendaraan dan sistem penilaian di kawasan ASEAN. Faktor penilaian dari ASEAN NCAP meliputi perlindungan penumpang dewasa, perlindungan penumpang anak, dan bantuan keselamatan.

Uniknya, pada ASEAN NCAP ini juga menilai keselamatan pengendara sepeda motor. Sebab, populasi sepeda motor di kawasan Asia Tenggara memang cukup masif. Terkait dengan keselamatan berkendara yang juga melibatkan sepeda motor, maka secara langsung para pelaku industri otomotif juga menyesuaikan sistem dan teknologi yang diterapkan pada produk kendaraannya.

ADAS meningkatkan keselamatan mobil dan jalan raya

Sistem bantuan mengemudi canggih atau Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang dipasang di dalam mobil memiliki peran penting dalam keselamatan berkendara dan kinerja sistem ini pun dinilai oleh ASEAN NCAP. Sistem ini juga membantu pengemudi dalam fungsi berkendara dan ketika parkir.

“ADAS meningkatkan keselamatan mobil dan jalan raya. Sebab ADAS terintegrasi dengan sensor dan kamera, untuk mendeteksi rintangan terdekat atau kesalahan pengemudi, dan meresponsnya dengan tepat,” kata En. Ts. Yahaya Ahmad, Technical Leader ASEAN NCAP, di sela acara Vehicle Safety Course 2023/006 yang diadakan di Politeknik APP Jagakarsa, Jakarta (16/03/2023).

Faktor manusia memegang peranan tinggi dalam terjadinya kecelakaan

ADAS dikembangkan untuk mengotomatisasi, mengadaptasi, dan meningkatkan teknologi kendaraan untuk keselamatan dan mengemudi yang lebih baik. ADAS terbukti mengurangi kejadian fatal di jalan dengan meminimalkan kesalahan manusia. Fitur keselamatan ini dirancang untuk menghindari kecelakaan dengan menawarkan teknologi yang memperingatkan pengemudi saat ada potensi risiko, menerapkan perlindungan, dan mengendalikan kendaraan jika diperlukan.

Dalam kesempatan yang sama, diungkapkan bahwa mayoritas terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor masih disebabkan oleh faktor manusia. “Faktor manusia memegang peranan tinggi, bahkan mencapai 60 persen. Sedangkan faktor kendaraan hanya ada di tingkat 5 persen, lingkungan 3 persen, dan sisanya ialah irisan dari ketiga faktor tadi,” papar Adrianto Sugiarto Wiyono, selaku ASEAN NCAP Technical Committee.

Vehicle Safety Course merupakan kegiatan yang digelar oleh Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) dan ASEAN NCAP. Dalam penyelenggaraan yang keenam ini bekerjasama dengan Politeknik APP Jakarta dan PT Karya Fajar Ultima (KyFU).

Kegiatan VSC selalu menyajikan paparan dari berbagai pihak yang peduli terhadap keselamatan, terutama dari para manufaktur kendaraan maupun pembuat peralatan keselamatan. Harapannya, para peserta VSC ini akan mendapatkan informasi yang akurat akan fitur keselamatan kendaraan.

Mengenal Fitur Hill Hold Control Pada Kendaraan

Mengendarai mobil di jalanan menanjak acapkali menimbulkan kekhawatiran, apakah kendaraan yang sedang dikemudikan tersebut kuat menanjak atau tidak. Sehingga dikhawatirkan dapat membuat kemacetan hingga kecelakaan. Menjawab kebutuhan tersebut, maka penting untuk Anda mengenali Hill Hold Control (HHC) pada kendaraan.

Fitur Hill Hold Control atau disebut juga Hill Start Assist hadir untuk membantu mobil tetap berhenti saat mengemudi di jalan menanjak. Fitur satu ini penting dimiliki, terutama bagi pengemudi yang sering melewati jalur tanjakan, dapat membantu memulai kembali kendaraannya di tanjakan dengan lebih mudah dan mengurangi risiko kecelakaan.

Menghentikan mobil selama beberapa detik setelah melepaskan rem, fitur ini membantu pengemudi memiliki waktu memindahkan kaki ke pedal gas tanpa khawatir mobil akan mundur. Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa khawatir kendaraan akan tergelincir ke belakang saat mobil dalam posisi menanjak.

Menghindari mobil mundur ke belakang

Kelebihan pertama dari HHC yaitu dapat membantu mencegah mobil bergeser ke belakang saat pengemudi melepas rem ketika berada di tanjakan. Fitur ini membantu pengemudi memindahkan kaki dari rem ke gas tanpa khawatir mobil mundur ke belakang.

Meningkatkan kemampuan pengemudi

Dengan fitur HHC, pengemudi yang masih kurang mahir membawa kendaraannya di posisi tanjakan dapat lebih percaya diri dan nyaman.

Mengurangi risiko kecelakaan

Pengemudi dapat lebih mudah mengontrol kendaraannya saat memulai kembali berada di tanjakan. Pasalnya, fitur pengaman satu ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan karena kendaraan mundur ke belakang.

Fitur ini sangat membantu terutama bagi pengemudi yang masih kurang mahir mengemudi di jalanan menanjak. Meski dibantu fitur HHC, Anda harus tetap mengikuti aturan keselamatan berkendara dan memperhatikan kondisi jalan serta memiliki keterampilan mengemudi yang baik.

Fitur Hill Hold Control saat ini sudah tersedia di berbagai brand mobil yang tersebar di pasaran. Terutama, mobil dengan transmisi otomatis atau CVT. Adapun beberapa merek mobil seperti Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Nissan, Mazda, Hyundai, hingga Kia menawarkan fitur pengaman ini untuk beberapa jenis kendaraan lansirannya sebagai kelengkapan standar.