Review: GWM Ora 03

Setelah tampil beberapa kali di GIIAS sejak tahun 2023, Great Wall Motors (GWM) Indonesia akhirnya resmi memasarkan mobil listrik perkotaan GWM Ora 03 di Tanah Air pada penghujung Juni 2025 lalu.

Mobil listrik bergaya retro futuristik ini masih diimpor secara utuh (CBU) dari China. Tak lama lagi paling cepat pada akhir tahun ini akan dirakit secara CKD (Completelly Knock Down) di fasilitas perakitan milik Inchape di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.

GWM Indonesia mengajak para awak media untuk mencoba sensasi berkendara dengan Ora 03 pada Rabu (9/7). Start dari parkiran Habitat SCBD, rombongan peserta test drive langsung masuk tol dalam kota menuju ruas tol Jagorawi. Tujuan kami adalah resto Plataran di kawasan Summarecon Bogor.

Desain Eksentrik Nan Memikat

Sepanjang perjalanan menuju Bogor, cukup banyak pengemudi yang penasaran melihat sosok GWM Ora 03. Tampilan eksterior Ora 03 yang bergaya retro futuristik memang terlihat beda dari mobil listrik atau city car hatchback yang beredar di Indonesia saat ini. Ini adalah daya tarik tersendiri dari Ora 03.

GWM menyebut desain mereka sebagai filosofi Ora Egg Aesthetic of Life. Postur Ora 03 yang berbentuk oval mirip telur dihiasi lekuk bodi yang aerodinamis. Bagaikan perpaduan Mini, Fiat 500 dan VW New Beetle plus tampilan wajah minimalis mobil listrik buatan RRC dan juga Tesla.

Pada bagian depan, desain lampu utama model bulat yang dikelilingi lamou siang hari (DRL) pada Ora 03 disebut Magic Retro Cat’s Eye Headlight. Pemilihan gaya yang berani saat brand lain pakai lampu model sipit dan meruncing tipis. Desain pelek alloy 18-inci yang dibekalkan pun unik.

Pilihan padu padan warna eksterior dan interior model two-tone yang ditawarkan GWM Ora 03 pun bernuansa retro modern. Bagi penyuka gaya klasik nan elegan, tersedia opsi warna bodi Hazel Wood Beige dan Brown Roof dipadukan dengan interior Beige-Brown.

Opsi warna Verdant Green dan White Roof nampak kontras dengan kemasan interior Green-Grey. Ini adalah warna favorit kami, dan ternyata juga jadi warna yang paling diminati oleh para konsumen. Untuk opsi warna bodi Hamilton White, Mars Red, dan Sun Black dipadukan dengan atap serta interior warna hitam.

Saat masuk ke dalam kabin Ora 03 dan mulai START, pengemudi akan disambut animasi ikan Koi yang berenang di layar dashboard berukuran 10.2-inci. Layar instrumen berkendara pun ukurannya sama. Ya,panel dashboard Ora 03 dihiasi layar digital ganda.

Nah, desain setir Ora 03 pun bernuansa retro modern dengan warna two-tone. Pada sisi kiri-kanan bilah setir terdapat aneka tombol multi fungsi untuk pengaturan fitur berkendara termasuk audio dan adaptive cruise control.

Konsol tengah bergaya minimalis dihiasi knob transmisi berbentuk bulat dan wireless charging pad. Soket USB-C tersedia di kabin depan dan belakang, jadi penumpang tak perlu rebutan. Pada atap terpasang panoramic sunroof yang jadi fitur pemikat pada GWM Ora 03.

Posisi duduk sebagai pengemudi maupun penumpang terasa nyaman berkat desain jok yang cukup ergonomis. Ruang kaki dan batas kepala dengan plafon pun cukup leluasa bagi orang berpostur jangkung. Oh ya, kabin mobil listrik yang satu ini cukup kedap dan tidak terdengar suara bising dari luar. Terbukti bahwa faktor kenyamanan berkendara memang sangat diperhatikan.

Dengan desain unik dan fitur yang lengkap, GWM Ora 03 menyasar kalangan konsumen muda generasi millennial dan Gen Z.

Hemat Konsumsi Energi

Mobil listrik GWM Ora 03 merupakan model perdana GWM yang dikembangkan menggunakan platform LEMON E.

Motor elektrik penggerak tunggal roda depan (FWD) jenis Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang diusung berdaya 105 kW (141 hp) dan torsi puncak 210 Nm. Performa GWM Ora 03 dikatakan cukup mumpuni untuk pengendaraan di lalu lintas perkotaan maupun antar kota.

Seperti mobil listrik lain yang beredar di pasaran, Ora 03 dilengkapi lima mode berkendara: Sport, Eco+, Eco, Normal dan Auto.

Saat melaju di ruas jalan tol dengan mode Sport, akselerasinya cukup responsif. Hanya saja karena rombongan dikawal voorijder, kecepatan maksimum hanya bisa di kisaran 90 km/jam. Handling kemudinya pun cukup jinak dan presisi saat diajak bermanuver ringan. Fitur electric steering assistance dapat diatur secara mandiri sesuai selera.

Mungkin lain waktu kami bisa mencoba mengulik lebih dalam, dan pastinya lebih puas.

Untuk pasokan daya listrik, Ora 03 dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berdaya 47,8 kWh. Kami tak sempat menguji jarak tempuh Ora 03 secara maksimal. Tapi pihak GWM mengklaim daya baterai Ora 03 cukup untuk menempuh jarak hingga 400 km (standar ujj NEDC). Pengecasan baterai dari 0-80 persen pun dikatakan butuh waktu sekira 46 menit jika menggunakan fast charger DC.

Menurut pihak GWM, konsumsi daya listrik Ora 03 diklaim cukup efisien dan ekonomis alias irit. Berdasarkan uji internal GWM, konsumsi daya diklaim hanya 13,1 kWh per 100 km. Saat test drive, konsumsi daya 0ra 03 lebih kurang memang di kisaran 13 kWh per 100 km.

Perihal fitur keselamatan berkendara, Ora 03 sudah dilengkapi sistem terpadu ADAS level-2. Fiturnya meliputi Lane Assist System, Forward Assist System, Traffic Sign System, Traffic Jam Assist and Traffic Sign Recognition, Automatic Emergency Braking (AEB) hingga Arround Assist System.

Promo Perdana

Perihal harga jual, GWM Ora 03 dibanderol Rp 379.000.000, on the road Jakarta. Namun saat ini ada penawaran khusus selama bulan Juli hingga hingga akhir GIIAS 2025, pada 3 Agustus mendatang. Harga Ora 03 dikorting menjadi Rp 369.000.000 untuk pemesanan awal.

Untuk setiap pemesanan Ora 03 konsumen akan mendapatkan wall charger berikut instalasi di rumah konsumen, gratis. Selain itu juga memperoleh fitur power back door secara gratis, dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Saat ini, mobil listrik Ora 03 tersedia di 13 jaringan dealer resmi GWM Indonesia yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Batam. GWM Indonesia berencana untuk terus menambah titik jaringan dealer di berbagai kota.

Guna menunjang kenyamanan kepemilikan, perusahaan asal Tiongkok ini memberikan jaminan garansi sebagai bagian dari layanan purnajual.

Garansi baterai EV selama 8 tahun atau 200.000 km.
Garansi umum selama 7 tahun atau 200.000 km.
Bebas biaya service tahunan untuk suku cadang dan jasa selama 3 tahun atau 30.000 km.

Sementara ini GWM Ora 3 hanya tersedia dalam satu varian. Nantinya saat perakitan secara lokal di pabrik Wanaherang dimulai pada akhir tahun ini, kemungkinan bakal ada varian lainnya.

Selama dua pekan masa perkenalan, Strategy & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat menuturkan bahwa peminat GWM Ora 03 cukup banyak dan melampaui perkiraan. Hanya saja jumlah angkanya tak disebutkan secara rinci. Pengiriman unit GWM Ora 03 pesanan konsumen akan dimulai pada bulan Agustus 2025.

“Sekarang kan baru SPK ya, delivery-nya bulan Agustus. Antusiasmenya sangat tinggi, dealer-dealer-nya juga ramai didatengin. SPK dan list-nya meningkat tajam,” ujar Martina Danuningrat saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Rabu sore (9/7).

Nah, bagaimana kesan Anda terhadap mobil listrik yang satu ini? Cukup memikat bukan?

Review: Haval Jolion Hybrid 2024

Gempuran kendaraan asal China yang masuk ke pasar otomotif Tanah Air memang terasa masif. Tidak hanya produk bermesin konvensional (Internal Combustion Engine atau ICE) saja, namun yang berteknologi hybrid maupun bermotor listrik juga saling berebut kue pasar. Great Wall Motors (GWM) merasa pasar Indonesia masih punya peluang untuk memasarkan beberapa produk mereka. Salah satunya ialah Haval Jolion, yang melangsungkan debutnya di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 silam. 

Desain eksterior Haval Jolion memiliki gaya yang dinamis, tapi masih ada aksen tegas di bodinya. Fascia mobil ini dengan grill yang unik, desainnya tergolong berbeda dengan mobil sekelasnya. Jadi, sebenarnya Haval Jolion pasti mudah dikenali dari bagian depannya. Apalagi desain lampu depannya juga punya desain futuristik.

Kontur tegas

Bodi sampingnya punya kontur yang tegas, disertai garis melengkung yang menampilkan kesan dinamis. Menuju ke buritan, lampu belakangnya punya desain yang spesial. Sayangnya, kami kurang ‘sreg’ dengan emblem GWM yang agak terlalu besar pada pintu bagasi. Di bagian bawah bumper belakang, ada aksen sporty yang punya beberapa diffuser. Velg 18 incinya dibalut dengan ban 225/55 R18.

Lanjut masuk ke interiornya, langsung saja disambut oleh bahan kulit sintetis yang membalut sekujur joknya. Desain kursinya memiliki kontur yang baik, namun perlu beberapa waktu untuk menyesuaikan posisi mengemudi yang tepat, supaya saat melakukan perjalanan tetap terasa nyaman.

Melihat ke bagian atap, terdapat panoramic roof yang membentang dari bagian depan sampai ke belakang. Di bagian depan, kursi pengemudi sudah memiliki pengaturan elektrik, sedangkan kursi penumpang depan masih model pengaturan manual. Haval Jolion punya layar sentuh multimedia 10,25 inci yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto. Sistem hiburan ini juga mendukung pengaturan dual zone AC. Selain itu, ada juga beberapa port USB untuk mengisi daya perangkat elektronik.

Rasa berkendara yang halus

Haval Jolion hadir dengan mesin bensin berkapasitas 1.5 liter dipadukan dengan motor listrik. Kombinasi ini menghasilkan output sebesar 187 hp dan torsi maksimal 375 Nm. Menariknya, ada penggunaan transmisi DHT (Dedicated Hybrid Transmission) yang memberikan rasa berkendara lebih halus.

Memang, untuk urusan pengereman perlu beradaptasi selama beberapa saat. Jika diinjak terlalu dalam, maka bakal mengejutkan. Tapi kalau pedalnya diinjak ‘menggantung’, seperti kurang menggigit. Meliuk di lalu-lintas padat atau di area parkiran yang kurang lapang, bukan masalah bagi SUV ini, sebab radius putarnya tergolong kecil.

Harga kompetitif

Haval Jolion sudah dilengkapi dengan fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System). Mencakup berbagai teknologi seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, dan Automatic Emergency Braking. Proses parkir mundur juga menjadi mudah, karena ada kamera belakang dan sensor parkir. Kapasitas bagasi tidak bisa dikatakan lapang, karena kapasitasnya ‘hanya’ 390 liter.

Terkait harganya, memang tergolong kompetitif. Ketika diluncurkan pertama kali, harganya dipatok Rp 448 jutaan. Namun, beberapa bulan kemudian malah turun jadi Rp 405 jutaan. Ternyata karena sudah dirakit secara lokal di Wanaherang, Jawa Barat. Apakah mobil ini layak dibeli? Jawabannya memang layak menjadi salah satu pilihan. Apalagi jika Anda sedang mencari SUV hybrid dengan fitur lengkap.

GWM Mendekat Ke Konsumen Dengan Event GWM CarNEVal

Jelang tutup tahun 2024, Great Wall Motor (GWM) Indonesia menggelar event eksibisi GWM CarNEVal yang berlokasi di Amalfi Ristorante, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 29 November dan 1 Desember 2024.

“GWM Indonesia memiliki visi utama untuk memberikan solusi mobilitas yang sesuai bagi setiap konsumen Indonesia. Oleh sebab itu, di GWM CarNEVal masyarakat bisa mencoba langsung rangkaian produk NEV GWM Indonesia.” terang Lisa Wijaya, Sales & Network Director GWM Indonesia.

Pada hari pertama GWM CarNEVal, sejumlah awak media diajak mengikuti sesi talkshow interaktif bersama pengamat otomotif, influencer, dan para konsumen dari GWM Indonesia.

Dalam sesi talkshow tersebut, Bebin Djuana, pengamat otomotif Indonesia selaku salah satu pembicara memaparkan pergeseran trend konsumen yang mulai beralih ke SUV.

“SUV dinilai lebih serbaguna dan sangat cocok untuk digunakan di jalanan perkotaan maupun kondisi jalanan yang kerap tidak ideal,” ungkap Bebin.

Selain kemampuan yang serbaguna, Bebin pun menambahkan ada sejumlah faktor lain yang dipertimbangkan para konsumen dalam memilih sebuah kendaraan.

“Mobil bukan sekadar moda transportasi, tapi juga jadi sarana mengekspresikan diri dan meningkatkan rasa percaya diri. Oleh sebab itu, desain dan warna mobil pun harus sesuai dengan citra diri yang ingin ditampilkan konsumen,” imbuh Bebin.

Mendekat ke Konsumen

Hari pertama event GWM CarNEVal juga diadakan seremoni serah terima unit Haval Jolion HEV dari GWM Indonesia kepada konsumen pertamanya. Konsumen tersebut juga hadir dalam acara talkshow dan memberi testimoninya menggunakan Haval Jolion HEV.

Puncak acara GWM CarNEVal berlangsung pada hari kedua yakni tanggal 1 Desember 2024. Acara yang bertepatan dengan hari Minggu ini GWM Indonesia mengajak para konsumen untuk ikut sesi fun walk bersama di kawasan Car Free Day – Sudirman.

Konsumen juga akan ikut berpartisipasi dalam sesi talk show interaktif bersama perwakilan GWM Indonesia dan pengamat otomotif. Selain itu, ada sesi acara Color Personality Workshop dan GWM test drive. Para peserta bisa merasakan langsung berkendara dengan mobil GWM.

Deretan SUV GWM

Saat ini GWM Indonesia menghadirkan jajaran SUV hybrid. Mulai dari Tank 500 HEV, Tank 300 HEV, Haval H6 HEV, dan Haval Jolion HEV. Dari semua produk tersebut, yang terbaru di pasar otomotif Indonesia ialah Haval Jolion.

Jolion dikemas dengan desain futuristik. Terlihat dari lampu depan LED model T-Shaped Dagger Axe yang mengapit grille Hexagonal Star Matrix. Lampu belakang LED model Boomerang pun desainnya unik.

Kami sedang menuntaskan penulisan artikel review Haval Jolion ini, dan akan segera tayang. 

GWM Tank Uji Tabrak

ANCAP Rilis Hasil Uji Tabrak Untuk GWM Tank 500

Australasian NCAP (ANCAP) menumumkan hasil uji tabrak untuk GWM Tank 500 pada 24 Mei lalu. Hasilnya memuaskan para penguji di lembaga independen tersebut dan diganjar lima bintang.

Uji tabrak (crash test) GWM Tank 500 ini mencakup banyak hal. Mulai dari frontal, samping, menghindari pengendara atau pengguna jalan lain. Dinilai juga, sistem keselamatan yang menjadi bawaan standarnya. Mulai dari airbag hingga kemampuan pengereman otomatis, lane keeping dan sebagainya. 

Bintang lima tersebut, didapat berkat penggunaan fitur-fitur mutakhir serta konstruksi yang kokoh untuk mellindungi manusia di dalamnya dan juga pejalan kaki. ANCAP bahkan mengganjar mobil ini dengan skor tertinggi untuk perlindungan orang dewasa dan anak-anak saat uji tabrak Tank 500 dari samping.

Yang menarik, skor untuk perlindungan anak juga didorong oleh hadirnya kemampuan child present detection (CPD) untuk Tank 500 versi Australia. Sebuah fitur yang sangat disarankan untuk ada oleh NCAP di seluruh dunia, berdasarkan protokol terbaru mereka.

Uji tabrak ANCAP untuk GWM Tank 500

Sistem CPD yang dipasang pada mobil ini menggunakan serangkaian sensor yang dipasang di dalam kendaraan. Sensor ini yang mendeteksi gerakan fisik dan pernapasan, penumpang yang mungkin secara tidak sengaja tertinggal di dalam setelah kendaraan terkunci. Saat terdeteksi, mobil akan membunyikan klakson dan mengeluarkan notifikasi ponsel dan email untuk mengingatkan pengemudi.

“CPD system pada Tank 500 adalah yang paling canggih yang pernah kami uji sejauh ini. Sangat menyenangkan melihat produsen menerapkan teknologi yang berpotensi menyelamatkan nyawa ini,” puji Carla Hoorweg, CEO ANCAP.

Dalam hal preventif, terutama menghindari tabrakan, GWM Tank 500 memiliki sistem pengereman darurat otonom yang lengkap dan fitur penjaga lajur. Hal ini turut berkontribusi pada penilaian yang memuaskan untuk mobil tersebut.

Tidak lupa, skor tinggi juga diberikan dalam pengujian pengereman untuk menghindari tabrakan dengan pejalan kaki, pengendara sepeda, sepeda motor, atau kendaraan lainnya.

Haval H6 Facelift 2024

Haval H6 Facelift Mulai Terlihat, Mesin Sama Tenaga Naik

Haval H6 belum lama mendarat di Indonesia, tapi di negara asalnya Great Wall Motor sudah mewujudkan versi facelift. Perubahannya cukup signifikan.

Dari samping, memang siluetnya tidak beda. Tapi paras dan buritannya berubah signifikan. Seperti yang bisa Anda lihat, grill baru terlihat makin dominan. Lengkap dengan logo Haval yang tegas.

Lampu baru Haval H6 facelift ini juga terlihat lebih modern dibanding yang ada sekarang. Bukan cuma bentuknya yang baru, tapi tatanan lampunya juga berubah. DRL dikatakan membentuk angka 7 (tujuh). Untuk pendaran, digunakan 54 lampu LED dengan jangkauan penerangan hingga 190 meter menggunakan lampu jauh.

Haval H6 2024

Bagian belakang juga berubah banyak. Terutama bentuk lampu yang tidak lagi disambung garnish dari kanan ke kiri. Hal ini memungkinkan tulisan Haval diposisikan lebih tinggi. Sementara pintu bagasi tidak terlalu berubah.

Interiornya belum ada bocoran, tapi Haval H6 facelift masih diberikan penggerak yang sama seperti sebelumnya, tapi mendapatkan revisi. Versi 1,5 liter turbo kini menelurkan tenaga hingga 174 hp. Sedangkan versi 2.0 output-nya naik dari 207 hp menjadi 227,9 hp. Sebuah lompatan yang signifikan. Keduanya diberikan gearbox 7-speed otomatis.

Sayangnya, belum ada informasi soal varian berpenggerak 1,5 turbo hybrid seperti yang ada di Indonesia. Tipe ini, bersama dengan versi PHEV sepertinya akan muncul belakangan.

Dimensinya agak membesar. Panjangnya jadi 4703 mm dari 4.683 mm untuk H6 yang ada di Indonesia. Lebarnya tetap 1886 mm dan tinggi 1730 mm juga sama.

Haval H6 sepertinya akan debut minggu depan di acara Beijing Auto Show. Namun belum diketahui akan langsung dijual atau tidak. Masuk Indonesia? Mungkin saja. Kami sedang menunggu jawaban dari GWM Indonesia soal mobil ini. 

Desainer dan engineer GWM

Filosofi Anti-mainstream GWM Yang Patut Diwaspadai

Kunjungan ke kantor pusat Great Wall Motors (GWM) memberikan kami kesempatan untuk berjumpa dengan Parker Shi. Ia adalah orang yang bertanggung jawab atas perkembangan pesat GWM di pasar otomotif global. Jabatan yang menempel pada pria ini adalah VIce President GWM Global.

Eropa, Australia, ASEAN, hingga Afrika Selatan menjadi pasar andalan GWM di kancah otomotif dunia. Shi, memainkan peranan signifikan dalam penetrasi perusahaannya. Percakapan jadi menarik karena menurutnya, untuk bisa sukses di pasar global investasi dan inovasi adalah harga mati.

Jangan Menyuapi Pasar

parker Shi, VP GWM Global

Ia mencontohkan, pasar otomotif India. Di negara tersebut, pangsa pasar otomotifnya jarang diberikan inovasi. “Coba perhatikan, hingga MG hadir dengan Hector (Wuling Almaz) bentuk dan teknologi kendaraan roda empat di negara itu tidak berkembang. Hector hadir menawarkan mobil dengan layar infotainment besar. Konsumen langsung suka,” kata Shi. Sekarang, Anda bisa lihat pasar di negara tersebut berevolusi.

“Jadi jangan bilang market tidak perlu (inovasi) ini dan itu. Tapi beritahu pasar, kita punya teknologi dan fitur yang mungkin Anda akan suka.”

Pernyataan ini bertolak belakang  dengan APM di Indonesia, yang kerap bilang “Pasar tidak memerlukan fitur A, pasar tidak butuh fitur B.” “Bagaimana mau memberikan perubahan kalau konsumen tidak tahu ada sesuatu yang menarik untuk ditawarkan?” tambah Shi. 

Contoh paling signifikan di pasar otomotif tanah air, saat Mitsubishi Xpander hadir dengan desain dan rekayasa yang sama sekali berbeda dengan petahana di pasar low MPV, Xenia-Avanza. Mobil itu langsung melejit, memaksa kompetitornya untuk berbenah secepatnya.

Jadi Lebih Baik

Tank 300 modifikasi

Menurut Parker Shi, kesuksesan tidak bisa diraih dalam hitungan waktu. Tapi kalau mau berhasil, harus bisa fokus. “Fokus di satu segmen dan jadi yang teratas (di segmen itu). Lalu lanjut ke segmen lain. Ini adalah filosofi perusahaan kami: Improve little by little, every day,” tegas Shi.

Menurutnya, filosofi itu realistis. Tidak perlu mimpi tinggi-tinggi, tapi pikir bagaimana caranya meraih target dengan cara yang praktis dan realistis. Dengan catatan, Anda sudah punya rencana jangka panjang yang jadi basisnya.

“Ini juga berlaku untuk pasar internasional. Tidak bisa main coba-coba. “Tapi harus punya rencana paling tidak untuk lima hingga enam tahun ke depan.” Parker Shi mencontohkan pasar Thailand di kawasan ASEAN. “Perlu waktu empat tahun untuk punya pabrik di Thailand. Itupun kami ambil alih dari General Motors.”

Untuk informasi, mereka mengambil alih pabrik di Rayong, Thailand pada 2020 lalu. Proses penyesuaian memerlukan waktu tiga tahun dan pada Januari 2023 GWM resmi memproduksi mobil pertama di Thailand, Ora 03 EV (Ora Cat). Total investasi untuk pabrik ini hingga US $343 juta.

Bicara pabrik, di Indonesia mereka akan melakukan perakitan lokal, segera. Lokasi pusat perakitan ini ada di Wanaherang, Bogor. Mengambil alih fasilitas yang dulunya milik Daimler Group.

Pabrik ini tidak sepenuhnya dimiliki oleh GWM, melainkan dikuasai Inchcape, rekanan distributornya di tanah air. Langkah tersebut demi mempercepat mereka melakukan proses CKD. Lagi-lagi ini harus dilakukan. Menurut Shi, sebuah produsen mobil tidak bisa mengandalkan impor dalam bentuk CBU terus.

Hal ini pastinya sejalan dengan mekanisme bisnis otomotif. Kalau mau maju, lakukan perakitan di negara yang strategis. Ia mencontohkan, GWM juga mengambil alih pabrik Daimler di Brazil. “Jangan terus-terusan (impor) CBU, kalau mau brand-nya membesar. Lakukan CKD,” tegasnya.

Tidak Buru-buru

Pabrik GWM di Baoding

Menarik melihat pergerakan GWM yang bisa dibilang agak bertolak belakang dengan pabrikan lainnya. Saat produsen mobil Cina mendorong mobil listrik murni, mereka pilih yang disebut NEV (New Energy Vehicle) yang isinya mobil mild hybrid, hybrid, plug-in hybrid, EV hingga FCEV. Mirip seperti yang dilakukan pabrikan Jepang.

Keinginan mereka untuk berinovasi terlihat di produk mereka yang dipasarkan di Indonesia, Tank 500 dan Haval H6. Tank 500 menyuguhkan mobil ladder frame dengan kemampuan off road sesungguhnya dikombinasikan dengan kemewahan SUV premium dan teknologi mild hybrid. Mobil ini menyenggol kelengkapan sebuah Toyota Land Cruiser dengan harga Hyundai Santa Fe.

Kedua, Haval H6. Ukurannya seperti Honda CR-V, sama-sama berpenggerak hybrid bermesin 1,5 liter turbo. H6 dibekali fitur yang inovatif, seperti autonomous parking (parkir otomatis). Harganya lebih murah pula.

APM eksisting di Indonesia perlu waspada melihat merek Cina yang satu ini. Bukan apa-apa, mereka masuk di pasar yang saat ini paling masuk akal dengan produk hybrid. Mereka bahkan tidak buru-buru memasarkan EV Ora 03. Mobil ini rencananya akan dipasarkan menjelang akhir tahun 2024, menunggu kesiapan pabrik Wanaherang.

Kenalan Dengan Tank 300, Yang Hampir Pasti Hadir di Indonesia

Great Wall Motors telah resmi menjual dua produknya, Tank 500 dan Haval H6. Kini, hampir bisa dipastikan, produk Tank 300 juga akan segera dipasarkan di Indonesia. Ini mobil menarik. Dari segi harga yang berada di rentang Rp 700 – 800 jutaan, SUV ladder frame ini akan ‘menyenggol Honda CR-V, Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

Apa itu Tank 300? Diperkenalkan pada 2020, diposisikan sebagai mid-size SUV. 300 dibekali mesin empat silinder 2,0 liter (1.967 cc) berbahan bakar bensin dan dilengkapi turbocharger. Tenaganya 217 hp pada 5.500 rpm, dengan torsi puncak 387 Nm pada 1.800-3.600 rpm. Transmisi 8-speed buatan ZF akan menyalurkan daya ke roda. Tidak lupa, mobil ini punya kemampuan gerak 4WD seperti Tank 500.

Tank 300

Itu versi pertama. Yang kedua, punya penggerak hybrid, yang menggunakan mesin berkapasitas 1.998 cc. Ditambah motor listrik dan betarai 1,75 kWh. Versi hybrid ini baru diperkenalkan pada 2022 lalu. Total tenaga yang dihasilkan adalah 346 hp dengan momen puntir 615 Nm.

Kaki-kakinya dibekali konstruksi double wishbone dengan per keong di depan. Suspensi belakang multi-link. Setup serupa bisa Anda temukan juga di Toyota Fortuner 2.8.

Desain & Kabin

Kabin Tank 300

Bentuk Tank 300 yang retro mengundang decak kagum rombongan wartawan Indonesia yang hadir di fasilitas GWM di Baoding, RRC. Memang terlihat memadukan gaya retro dengan unsur modern seperti lampu LED di depan dan belakang, pelek yang gagah, dan sebagainya. Bentuknya seperti menyuarakan kemampuannya melibas medan berat. Meski pastinya ini harus dibuktikan dulu. Yang pasti, tampilannya mudah untuk ditingkatkan dengan aksesoris. Seperti yang Anda lihat di halaman ini.

Untuk pasar Cina, Tank 300 dibekali dengan dua baris kursi untuk menampung lima orang. Sayangnya, memang tidak ada versi 7-seater untuk pasar manapun. Termasuk pasar negara kita.

Sepengamatan kami, kabin Tank 300 dibekali dengan material yang cukup berkualitas. Berkaca pada Tank 500, kami jadi tidak terlalu terkejut kalau pabrikan ini punya standar bagus untuk kualitas kabin.

Di dashboard terpasang layar sangat lebar. Ini sebetulnya gabungan antara instrument cluster dengan layar multimedia untuk penumpang. Tuas transmisi juga unik. Dan kami apresiasi timd esain GWM yang masih menyediakan tombol fisik untuk pengaturan yang penting.

Tank 300 Hybrid

Rasa berkendara? Tunggu artikel selanjutnya. Perjalanan kami bersama GWM masih akan berlanjut.