Review Toyota bZ4X by Motomobi News.

Review Toyota bZ4X, Harga Milyaran Bisa Dipahami?

Terlepas dari namanya yang agak sulit diucapkan, tapi kami akui Toyota bZ4X ini memiliki potensi yang mumpuni. Meski banyak yang menyayangkan harganya yang lumayan mahal, tapi hal tersebut bisa disanggah dengan teknologi yang terkandung di dalamnya. Dan kini, kami berkesempatan melakukan review Toyota bZ4X. 

Toyota bZ4X adalah jawaban Toyota untuk pasar yang bergeser dengan cepat ke arah mobil listrik berbasis baterai. Meski terbilang agak lambat, tapi pabrikan Jepang ini gesit dengan segera mengeluarkan platform e-TNGA yang jadi basis mobil yang Anda lihat di sini.

Toyota bZ4X 2022

e-TNGA juga digunakan oleh Subaru Solterra yang merupakan produk kembaran bZ4X, serta yang baru saja meluncur di Indonesia, Lexus RZ 450e.

Mobil konsepnya, diperkenalkan di acara Auto Shanghai pada 19 April 2021. Meski saat itu labelnya bZ4X Concept, tapi jelas terlihat kalau ini sudah sangat dekat dengan versi final. Crossover ini masuk jalur produksi Toyota dan mulai dipasarkan setahun kemudian.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya November 2022, Toyota Astra Motor mulai menjual mobil ini di Indonesia dengan harga yang mengejutkan: Rp 1.190.000.000.

Engineering Toyota bZ4X

Toyota bZ4X hadir dengan ukuran panjang 4,690 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.600 mm. Jarak sumbu roda mencapai 2.850 mm, menjanjikan interior yang lega. Yang menarik, besaran wheelbase tersebut hampir menyamai Toyota Land Cruiser terbaru (J300). Ukuran panjangnya juga hampir sama dengan Toyota RAV4 generasi terkini.

Toyota bZ4X_2

Baterai yang diletakan di lantai membuat titik gravitasinya rendah, dan berimbas pada kestabilan. Bicara baterai, kapasitasnya 71,4 kWh buatan produsen baterai Prime Planet Energy & Solutions, perusahaan patungan antara Toyota dan Panasonic.

Menggerakkan motor listrik bertenaga setara 201 hp (150 kW). bZ4X yang ada di Indonesia menggunakan gerak depan. Alias, motornya ditaruh di as roda depan. Di pasar luar, tersedia varian dengan gerak empat roda. Jadi motor listriknya satu di depan, satu lagi di belakang. Baterainya sama untuk versi Eropa. Sedangkan untuk konsumsi Amerika Serikat selain gerak empat roda, memiliki baterai 72,8 kWh.

Desain Interior

Mobil listrik ini dibekali dengan interior yang unik dan berbeda dengan Toyota lain. Kemana pun Anda melirik, akan mendapatkan bidang pandang yang luas.

bz4X

Instrument cluster digital yang diletakan jauh di depan pengemudi, ternyata mudah dilihat dan dipahami. Ini berkat ukuran setir yang cukup ringkas dan mudah disesuaikan posisinya. Isi display tersebut cukup lengkap. Mulai dari kondisi baterai dan kendaraan, hingga informasi berkendara serta status alat bantu TSS. Meski karena lengkap, perlu waktu juga untuk menemukan yang Anda cari.

Bergeser ke tengah dashboard, layar multimedia 12,3 inci dijejali bergam fitur. Mulai dari built-in navigasi, pengaturan AC, hingga fitur hiburan. Di bawah layar, masih ada tombol-tombol fisik dan kenop untuk menjalankan mobil.

Tombol bZ4X tertata rapi.

Di bawahnya lagi tertutup cover semi transparan, tempat untuk meletakan handphone, lengkap dengan kemampuan wireless charging. Letakan handphone di situ, kemudian tutup cover-nya. Konsol tengah jadi terlihat bersih dan rapi. Sayangnya, karena dilabur warna piano black, sidik jari jadi mudah tercetak.

Anda juga akan menemukan keunikan lain di dashboard. Di beberapa tempat terpasang material fabric (kain) yang nyaman di sentuh dan empuk. Material kulit membungkus jok, yang juga dilengkapi dengan pendingin. Sangat berguna saat berkendara dalam waktu lama.

Ruang kaki dan kepala akan terasa lega, terutama untuk kami yang ukuran badannya 165 cm. Di belakang, ruang kaki sangat berlimpah. Inilah salah satu efek dari besarnya wheelbase tadi. Beralih ke bagasi, Toyota tidak menyebutkan berapa kapasitasnya, tapi ini besar sekali.

Pengendaraan & Pengendalian

Satu hal yang pasti, begitu mobil jalan Anda akan langsung sadar ini Toyota. Tapi coba jalankan lebih jauh, baru terasa ada sesuatu yang beda. Bukan, bukan cuma tidak ada getaran mesin, tapi handling juga terasa meyakinkan.

Ingat, karena ini mobil listrik dengan baterai yang mendominasi bagian lantai, titik bobotnya jadi rendah. Mobil seperti diikat ke jalanan. Dipadukan dengan konstruksi suspensi per keong MacPherson strut di depan, plus, double wishbone di belakang, tikungan panjang bisa dilewati tanpa Anda merasa khawatir, terutama di kecepatan 60-80 km/jam.

Tikungan yang lebih tajam, bZ4X cukup paham untuk tidak terlalu memberikan body roll. Efek body roll pasti ada, apalagi ini mobil yang agak tinggi. Ayunan di jalanan beton bisa dilalui tanpa muncul rasa khawatir. Yang pasti, suara artikulasi roda yang masuk masih terdengar, meski dalam batas toleransi.

Namun kami juga menemukan kekurangannya. Lingkar kemudi pergerakannya terasa kosong. Power steering elektrik meringankan beban putar. Di luar itu, respon kemudi cukup tajam. Dipadukan dengan setup suspensi, pergerakan mobil terasa linear dengan perputaran setir.

Akselerasi terasa padat, seperti layaknya mobil listrik, sejak awal. Torsi 266 Nm langsung tersalurkan ke roda. Tapi jangan bayangkan akselerasi seperti Mercedes-Benz EQS atau BMW i4, torsinya tidak sebesar itu.

Kekurangan lainnya, tidak ada sistem operasional satu pedal. Yang ada adalah pengaturan kekuatan regenerative braking. Yang tombolnlya ada di konsol tengah. Saat diaktifkan, proses deselerasi tanpa mengerem memang terasa lebih menahan, tapi tidak akan membuat mobil mengerem kuat. 

Kesimpulan

Intinya, untuk digunakan harian bersama keluarga, ini mobil yang bisa diandalkan. Yang benar-benar mengganjal adalah harganya yang Rp 1,190. 000.000. Meski, sekali lagi, teknologi yang ada di mobil ini juga tidak murah.

Toyota Safety Sense ada, dan kami jatuh cinta dengan alat bantu parkir otomatisnya yang presisi. Adaptive cruise control bahkan bisa menjaga jarak dan berakselerasi dengan halus. Saat ada mobil memotong pun reaksinya tidak bikin kaget.

review Toyota bZ4X

Belum lagi, Toyota bZ4X didatangkan langsung dari Jepang. Lini produksi yang terbatas dan permintaan tinggi di Eropa menjadikan pembuatnya kewalahan. Konon untuk kepentingan KTT G20 lalu saja, TAM sampai harus memaksa untuk mendatangkan mobil ini ke Indonesia. Jadi harus inden? Kemungkinan seperti itu.

Jadi apakah bZ4X layak dipertimbangkan sebagai mobil harian? Kalau punya budget sebesar itu, dan kebutuhan angkut Anda tidak lebih dari lima plus biar dibilang ‘pejuang lingkungan’, Toyota ini layak dipertimbangkan.

toyota Vios 2023

Usaha Mempertahankan Jati Diri Toyota All New Vios

Saat Toyota Vios generasi terbaru meluncur bulan Oktober 2022 lalu, kami menyadari, betapa kelas sedan entry level tidak berubah banyak. Coba lihat saja peserta kompetisi di segmen ini. Hanya ada Honda City, Mazda2 Sedan dan Toyota Vios.

Apakah pasarnya memang tidak menarik? Atau konsumen sudah tidak lagi merasa sedan adalah sebuah ‘go to’ kalau mau dibilang sukses? Tapi kami yakin, pangsa pasar ini tidak akan lenyap. Ini berkaca dari tiga merek Jepang tadi, yang teguh memasarkan produknya. Bahkan Mazda2 Sedan merupakan produk lama yang kembali lagi. Artinya, mereka yakin pasar ini masih bisa hidup. Meski tidak bisa dipastikan kapan akan seramai dulu.

Penerus Toyota Soluna

Tapi mari bahas Vios. Kita lihat ke belakang sebentar. Toyota Vios muncul pada 2002. Mobil ini didaulat untuk meneruskan estafet sebagai sedan kelas bawah dari Toyota Soluna yang sederhana, praktis, mudah dirawat dan awet. Vios dibekali mesin 1,5 liter berkode 1NZ-FE. Seiring berjalannya waktu, diakui kalau mesin ini irit, punya performa lumayan dan bandel.

Toyota Vios Gen 3

2007 masuk Vios generasi kedua yang terlihat lebih elegan dengan garis desain membulat yang dinamis. Mesinnya masih 1NZ-FE. Sekitar 2013, Vios kembali berganti model menjadi generasi ketiga yang terlihat jelas kalau dimensinya membesar. Mesinnya lagi-lagi masih 1NZ-FE. Bukti kalau Toyota suka mesin ini. Konsumen juga tidak keberatan, toh karena dipakai tiga generasi, suku cadang pasti terjamin.

Kuartal terakhir 2022, Toyota Vios berubah total. Mulai dari platform, mesin hingga fitur. Dan inilah dia, kami akhirnya berkesempatan mencoba langsung sedan entry level Toyota ini. Yang Anda lihat adalah Vios varian G, yang dilengkapi paket teknologi TSS (Toyota Safety Sense).

Toyota All New Vios

Vios ini adalah salah satu produk dari perusahaan internal yang dibentuk oleh Toyota dan Daihatsu, yang bernama Emerging Market Compact Car Company (EMCC). Dan tidak perlu heran kalau nantinya akan ada versi Daihatsu, atau Perodua di Malaysia dan kawasan lain.

Desain & Fitur Eksterior

Dibalik lempengan body terpasang platform yang sebetulnya dibuat oleh Daihatsu, atas bimbingan Toyota. Namanya DNGA-B atau Daihatsu New Global Architecture-B. Untuk mobil-mobil B Segment seperti Vios, Yaris, Xenia/Avanza/Veloz dan sejenisnya.

Secara desain, dari depan hingga ke pilar B, Toyota (dan Daihatsu) seperti melakukan penyempurnaan. Anda akan tetap merasakan penampilan Vios gen.3 di bagian ini. Namun dari pilar B ke belakang, sama sekali baru.

Toyota All New Vios 2023

Hampir menyerupai model fastback dengan bagian kaca belakang yang melandai. Kami katakan hampir karena untuk jadi fastback, saat buka bagasi kaca belakang harus ikut terangkat. Ini tidak. Tidak semua orang suka bentuk begini. Tapi keuntungannya adalah ruang bagasi yang luas.

Mukanya dibekali grill yang melebar ke bawah, seperti juga pada sedan Toyota lainnya. Desain lampu dengan sudut tajam ikut menegaskan kalau ini adalah sedan Toyota. Tidak percaya? Coba perhatikan Corolla dan Camry. Lampunya punya sudut lancip dan grill melebar ke bawah.

Lampu belakang Vios baru

Bagian belakang juga begitu. Lampu dengan bentuk yang tipis melebar hingga ke penutup bagasi. Desainnya memang tidak sespektakuler Camry atau Corolla, tapi Anda akan langsung paham kalau ini buritannya sedan Toyota.

All New Vios tipe G, dibekali pelek alloy berukuran 17 inci. Desainnya seperti yang bisa Anda lihat. Tapi untuk varian terbawah (Vios E) ukurannya diperkecil jadi 16 inci.

Kabin Menarik, Tapi…

Masuk ke dalam, bentuk interiornya seperti melompat jauh dari generasi sebelumnya. Tapi jangan lupakan juga, ini tipe Vios tertinggi. Dan meski secara keseluruhan sudah memuaskan, tapi kami tetap lebih suka kualitas Mazda 2 Sedan di bagian ini.

Dashboard all new vios 2023

Bahan padded (empuk) ditemukan di bagian yang memang akan sering tersentuh oleh tangan Anda. Selebihnya adalah plastik keras. Pola jahitan di dashboard dan trim pintu ternyata asli. Bukan digambar. Ini seperti menunjukan kalau Toyota Vios ingin naik kelas lebih mewah.

Harus diakui, segalanya mudah diraih oleh pengemudi. Tombol pengaturan AC masih berbentuk tombol fisik mudah untuk digunakan. Sayang, tidak ada semburan yang mengarah ke kaca depan. Meski di belakang ada defogger.

Jok belakang vios baru

Rem parkir elektrik lengkap dengan kemampuan auto hold sudah tersedia. Tepat di bawah pengaturan AC ada tempat penyimpanan yang cukup dalam. Sepertinya ini bisa dimanfaatkan untuk fasilitas wireless charging.

Jok depan belakang sudah dilapisi kulit dan memberikan ruang yang cukup lega untuk kaki. Ruang kepala di belakang, karena bentuk atap yang merendah jadinya agak sempit.

Monitor Vios 2023

Bicara ruang, kami harus bilang soal ruang pandang pengemudi. Melihat ke depan, bukan masalah. Tapi geser sedikit pandangan ke kiri. Pandangan akan terganggu oleh layar multimedia 9-inci. Posisinya terlalu tinggi, sehingga menghalangi. Saat berjalan, kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan pandangan serong kiri yang pas. Ini satu-satunya yang bikin kami kecewa. Lainnya, Vios G TSS ini cukup layak dapat pujian.

Pengendaraan & Pengendalian

Untuk menyesuaikan diri dengan mobil ini terbilang mudah. Posisi duduk yang pas bukan hal sulit untuk dicari. Apalagi setir sudah bisa tilt dan telescopic pengaturannya.

Fitur bantu TSS, meski tanpa kemampuan lane keeping assist, tapi sudah cukup memudahkan. Teknologi ini sudah bisa aktif saat mobil berjalan diatas 30 km/jam. Cruise control adaptif bekerja sebagaimana mestinya saat diaktifkan. Semuanya bisa Anda aktifkan melalui tombol di setir.

toyota Vios 2023

Pergerakan lingkar kemudi yang agak membingungkan. Saat diam atau digerakan di kecepatan rendah, setir terasa berbobot. Namun lajukan di kecepatan diatas 60 km/jam, terasa terlalu ringan dan kosong. Meski, respon pergerakan ban cukup baik.

Suspensi juga untuk di dalam kota diakui memang nyaman. Meski kompensasinya, manuver di kecepatan tinggi membuat kami sedikit waspada.

Ban standar ukuran 205/50 memberikan grip yang cukup baik. Paling tidak, melibas tikungan panjang pada kecepatan 50-60 km/jam masih meyakinkan. Dengan catatan, jalannya kering. Tapi ya itu tadi, suspensinya bekerja keras untuk menahan daya lateral.

Mesin & Performa

Toyota All New Vios diberikan mesin 2NR-VE. Ini bukan mesin baru memang, tapi pertama untuk Vios. Spesifikasi Toyota mengatakan tenaga puncaknya muncul pada 6.000 rpm sebesar 106 hp. Torsi tertinggi 138 Nm tersedia di 4.200 rpm.

Mesin 2NR-VE Vios

Transmisi CVT dipercaya untuk meneruskan daya ke roda depan. Perpindahannya halus memang. Tapi saat dihadapkan dengan kepadatan lalu lintas, terasa kalau kendali transmisinya seperti kebingungan. Efeknya, kadang ada rasa kasar yang muncul.

Tim Motomobi TV melakukan uji akselerasi untuk mobil ini. Tercatat 0-100 km/jam diselesaikan dalam waktu sekitar 11 detik. Dengan catatan kemiringan jalan dua derajat naik. Sementara konsumsi BBM dalam kota adalah 11 km/liter. Sedangkan jalan tol, 21 km/liter.

Kesimpulan

Mobil ini sangat cukup untuk jadi mobil keluarga yang digunakan sehari-hari. Ruang kabin lega, fitur lengkap, dan nama besar Toyota. Performa juga cukup. Meski ada saja yang menurut kami harus ditingkatkan.  Namun apa yang dibuat oleh Toyota, sukses mempertahankan jati diri Vios sebagai sedan keluarga yang praktis, mudah digunakan. Soal daya tahan, waktu yang akan berbicara.

Toyota All New Vios G CVT TSS yang kami uji, dihargai Rp 368.400.000 (OTR DKI) adalah yang paling mahal. Di bawahnya ada Vios G CVT (tanpa TSS) seharga Rp 355,2 juta. Paling standar, All New Vios E bertransmisi manual. Harganya Rp 314 jutaan.

Mahal? Mungkin. Tapi untuk sedan entry level, kisaran harganya memang seperti itu. Honda City terbaru, yang hanya punya satu varian lengkap dengan Honda Sensing, harganya Rp 373.900.000. Mazda 2 Sedan Rp 344.400.000. Semua OTR DKI.