Suzuki Baleno Facelift, Alternatif Menarik di Segmen Hatchback

Segmen hatchback konvensional masih mampu unjuk gigi di tengah gempuran mobil listrik yang mulai masuk ke pasar otomotif Indonesia. Salah satu model yang mampu bertahan dan adalah All-new Suzuki Baleno facelift.

Meskipun saat dipamerkan di GIIAS 2024 lalu tak seperti model sejenisnya yang benar-benar baru, Baleno Hatchback tetap diminati para pengunjung.

Sekira 18 persen penjualan Suzuki Indonesia di GIIAS 2024 lalu selama 11 hari pameran ditopang oleh 304 unit Baleno. Salah satu bukti jika Baleno hatchback masih diminati oleh cukup banyak konsumen.

Kemudian data wholesales Gaikindo juga menunjukan lebih dari 2.000 unit terjual sejak Januari hingga Agustus lalu.  

Harga Paling Terjangkau

Label harga hingga saat ini masih jadi salah satu pertimbangan utama para konsumen. Saat kompetitor lainnya memoles serta menjejali dengan berbagai gimick hingga harga jual tembus Rp 300 jutaan, Suzuki Baleno facelift tetap di level Rp 283,9 juta.

Sebagai gambaran pembanding, Honda City Hatchback RS transmisi manual (MT) harganya mulai dari Rp 352,5 juta. Ini adalah yang termurah dari tiga varian yang ada. City Hatchback RS CVT yang dilengkapi Honda Sensing sebagai varian teratas dibanderol Rp 382,5 juta. Selisihnya jelas sangat jauh dibanding Baleno hatchback.

Kompetitor Baleno lainnya yang terbilang paling murah yakni Toyota Yaris 1.5 S CVT GR SPORT 3 Airbags Monotone banderolnya sudah Rp 341,4 juta. Selisihnya yang sekira Rp 57,5 jutaan dibanding Baleno hatchback terbilang masih cukup banyak.

Desain Cukup

Secara desain Baleno memiliki bentuk yang tidak membosankan. Desain grille baru dan lampu depan LED 3 Point Signature berfitur Guide Me Light serta Auto Headlight tak kalah keren dari model sekelasnya. Imbuhan foglamp, lampu belakang LED model 3 point plus lampu rem pada roof spoiler. 

Intinya, Baleno masih punya daya tarik yang mumpuni untuk menghadapi rivalnya. Meski, kami merasa akan lebih baik kalau ada penyegaran. 

Kabin Khas Suzuki

Interior suzuki Baleno

Dari segi kualitas, panel interior tak beda dari rival sekelasnya yang juga berbahan plastik. Desain dasboard sedikit lebih simple dan tak banyak pernik dibanding dengan kompetitornya.

Soal kualitas kenyamanan kabin harus diakui Suzuki Baleno terbaru sepadan dengan rival lainnya. Ruang kabin cukup lapang untuk sebuah hatchback. Desain jok yang ergonomis meningkatkan kenyamanan saat berkendara. Hanya saja sandaran jok belakang agak terlalu tegak. Meskipun begitu ruang kepala dan kaki cukup lega pada jok depan dan belakang.

Volume bagasinya yang 318 liter cukup besar dan bisa memuat cukup banyak barang bawaan.

Fitur Interior

Dashboard All new Suzuki Baleno

New Baleno hatchback kini dilengkapi head unit berupa layar sentuh model baru pada dashboardnya.

Tak hanya terlihat lebih modern, ukurannya pun membesar dari 6,8-inci menjadi 9-inci. Sistem infotaintment pada New Baleno hatchback kini dilengkapi koneksi Apple CarPlay dan Andoid Auto. Sejumlah soket USB-C untuk pengisian daya baterai ponsel pintar pun terdapat pada kabin. Tak perlu khawatir jika ponsel mendadak lowbat, tinggal colok.

Pada setir pun kini dilengkapi tombol yang terhubung dengan panel instrument serta head unit. Pengaturan fitur berkendara pun jadi kian mudah. Dilengkapi juga dengan Head-Up Display (HUD) yang memuat beragam informasi kecepatan berkendara,

Pada panel tengah dashboard terdapat ventilasi AC yang dilengkapi fitur Auto Climate Control. Fitur modern lainnya yakni Cruise Control dan  kamera 360°. Tangkapan gambar dari empat kamera yang terletak di depan, samping kanan-kiri dan belakang akan ditampilkan pada layar head unit.  Sekali lagi, meski tanpa ADAS, tapi fitur-fitur tersebut cukup untuk membantu pengendaranya. 

Plus-Minus Suzuki Baleno Hatchback, Masih Menarik?

Sebelumnya kami pernah menulis review Suzuki New Baleno ini. Setelah sekian lama, dengan harga yang konon diskonnya juga lumayan menarik dari dealer, Baleno facelift jadi menarik perhatian lagi. 

Mobil ini memang harus diakui praktis dan tidak banyak basa-basi. Tapi di saat mobil dengan fitur dan teknologi baru mulai berdatangan, apakah New Baleno dengan fiturnya yang lebih moderat tetap menarik? Coba kita telaah. 

Performa Memadai

Suzuki membekali Baleno hatchback dengan mesin bensin 4-silinder DOHC, Multi-Point Injection VVT berkapasitas 1.462 cc berkode K15B. Kapasitas mesin Baleno tak jauh beda dari kompetitor selevelnya di kelas 1.5-literan.

Tenaga maksimum 102 hp dicapai pada 6.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 138 Nm bermain di 4.400 rpm.

Tak jauh beda dari Toyota Yaris 1.5. Mesin 1.496 cc yang diusung punya output tenaga 106 hp/6.000 rpm dan torsi puncak 140 Nm/4.200 rpm.

Untuk performa, Honda City Hatchback punya output tenaga paling besar yakni 119 hp. Harganya pun paling mahal.

Saat kompetitor lainnya sudah pakai transmisi CVT, Baleno hatchback yang completely build up (CBU) ‘made in India’ masih mengandalkan transmisi automatic konvensional atau AT. 

Konsumsi BBM Baleno hatchback pun cukup ekonomis. Rute kombinasi yang kami tempuh menghasilkan angka 13,6 km/liter. Itu pun sudah termasuk terjebak merayap di kemacetan lalu lintas.

Di Bagian ini, Baleno sepertinya masih sangat kompetitif. Namun harus diakui, di kelas hatchback 1,5 liter, performa memang tidak ada yang mengalahkan Honda City Hatchback.  

Kepraktisan & Fitur Keselamatan

Fitur keselamatan yang tersedia pada Baleno hatchback pun tak kalah dengan model lain di kelasnya. Beberapa fitur yang sudah disematkan seperti 6-airbag jadi keunggulan dan poin plus. Fitur bantu berkendara lainnya seperti Electronic Stability Program (ESP), dan Hill Hold Control (HHC) tak jauh beda dari rivalnya.

Saat merayap perlahan ketika melintasi kemacetan di jalan menanjak, fitur Hill Hold Control (HHC) yang terintegrasi dengan sistem rem terbukti cukup membantu.

Dimensi ukuran Baleno hatchback pun tak terlalu besar dengan panjang 1.995 mm dan lebar 1.745 mm. Tak terlalu repot saat harus parkir di area basement yang terkadang cukup padat dan sempit.

Radius putar maksimum Baleno hatchback yang sekira 5,1 meter tak terlampau sempit dan tak terlalu lebar. Sudut belok kemudi Baleno hatchback pada posisi menikung di area sempit pun tak menyulitkan.

Visibilitas ke arah depan ditunjang moncong depan yang landai serta posisi duduk yang terbilang cukup tinggi. Tingginya yang 1.550 mm serta bentuk kaca depan yang relatif cukup lebar menunjang visibilitas berkendara.

Masih ditambah lagi dengan fitur kamera 360° untuk memudahkan melihat situasi di sekeliling.

Kesimpulan

Jujur, Baleno adalah salah satu hatchback berpenggerak ICE yang layak dapat pujian. Platform dan sistem gerak menyuguhkan kenyamanan berkendara yang harus diakui, sangat halus. Hal serupa juga berlaku untuk MPV Suzuki Ertiga yang berbagi basis dengan mobil ini. 

Mungkin, bagi sebagian konsumen, fitur canggih macam adaptive cruise control mulai terasa diperlukan untuk bergerak di tol. Meskipun tak dilengkapi fitur berkendara yang terlampau canggih, namun kekedapan kabin, posisi duduk, bantingan suspensi hingga kepraktisannya sangat cukup. 

Kami memahami kenapa Suzuki tetap ‘pede’ dengan fitur yang dibekalkan pada Baleno hatchback. Esensi sebuah kendaraan harian adalah mobil yang aman dan nyaman dikendarai dengan performa yang cukup mumpuni. Dan Baleno mampu memberikan hal tersebut. 

Pilihan kembali pada masing-masih selera dan kebutuhan konsumen. Toh di kelas ini memang perkembangannya agak lambat. Hanya City Hatchback RS yang melompat dengan fitur bantu berkendara Honda Sensing. Konsekuensinya, harganya Rp 100 jutaan lebih mahal dari Baleno.

Bagi kami, Baleno dengan harga Rp 283 jutaan (OTR Jakarta) masih layak untuk dipertimbangkan. 

Toyota Starlet GR

Toyota Starlet Akan Hidup Kembali, Ada Versi GR!

Buat penyuka mobil retro, ini berita bagus. Toyota dikabarkan sedang mempersiapkan mobil baru dengan nama Toyota Starlet. Bukan cuma mobil hatchback untuk keluarga, tapi mereka juga menelisik kemungkinan untuk mengeluarkan versi GR!

Dikabarkan situs otomotif Jepang, bestcarweb raksasa otomotif tersebut sedang menggali kemungkinan pengganti Toyota Passo/Daihatsu Boon yang sudah tidak lagi diproduksi. Diperkirakan, Starlet akan hadir pada 2026 mendatang.

Saat ini, nama Toyota Starlet memang masih digunakan. Terutama di pasar Afrika Selatan. Tapi mobil itu adalah versi rebadge Suzuki Baleno, bukan asli Toyota. Yang baru nanti, formatnya hatchback lima dan tiga pintu. Basisnya adalah platform TNGA-B yang dipakai juga oleh Yaris dengan penggerak roda depan.

Mesin Downsize

Toyota Starlet

Mesinnya belum diketahui tapi versi GR diperkirakan sedang disiapkan mesin 1,3 liter. Mesin ini adalah versi downsize penggerak G16E-GTS yang dipakai GR Yaris dan GR Corolla yang berkapasitas 1,6 liter. Dikatakan, mampu menghasilkan 150 hp dengan bantuan turbocharger. Untuk menyalurkan daya, untuk awal akan tersedia transmisi 6-speed manual.

Soal tenaga, meski terdengar biasa tapi Starlet ini akan punya bobot kurang dari satu ton. Tepatnya 980 kg. 300 kg lebih ringan dari GR Yaris. Menarik, kan?

Toyota Starlet TRD

Tidak kalah menarik adalah, akan ada versi Starlet rally. Disiapkan untuk turun di kelas WRC 4 dengan gerak roda depan. Berita bagus untuk para pemula yang mau mulai rally.

Nah, yang jadi catatan, sesuai regulasi WRC untuk bisa berkompetisi Toyota harus mempersiapkan 25.000 unit versi jalan rayanya.

Rumor Mobil Retro Toyota

Belakangan ini, Toyota memang jadi perhatian kami karena mereka beberapa kali dikabarkan akan menghidupkan kembali nama-nama lama. Contohnya Toyota Celica dan MR2.

Selain itu, yang sudah pasti sedang digodok adlaah Toyota Supra versi GRMN dan Toyota Land Cruiser chassis pendek. Yang terakhir itu, Toyota perlu untuk berkompetisi dengan SUV macam Ford Bronco Sport, Land Rover Defender 90 dan lainnya.

Sumber: Bestcarweb

Suzuki Baleno laris selama Juli 2024.

Suzuki Baleno Laris, Penjualan Suzuki Meningkat

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengumumkan kenaikan jumlah penjualan secara retail untuk bulan Juli 2024 lalu. Produk kendaraan penumpang maupun komersial yang mereka jajakan mengalami kenaikan volume penjualan sebesar delapan dan sebelas persen.

Yang menarik adalah, peningkatan angka penjualan terbesar dialami oleh Suzuki Baleno. Tidak tanggung, kenaikannya sampai 40 persen. Kemudian diikuti oleh XL7 yang jualannya meningkat sebesar 20 persen. Varian XL7 hybrid dikatakan paling laku.

Mengikuti di belakang XL7 adalah Suzuki Grand Vitara dengan kenaikan sebesar 14 persen dan S-Presso naik sebanyak 13 persen, dibanding bulan sebelumnya.

Suzuki XL7 SHVS

Kemudian di sektor kendaraan komersial, Suzuki yang mengandalkan Carry juga jualannya cukup bersinar. Suzuki Carry dikatakan mengalami peningkatan penjualan retail hingga 11 persen dibanding periode Juni 2024.

“Pertengahan tahun seperti ini biasanya dipenuhi berbagai aktivitas serta mobilitas perkotaan layaknya bekerja, menjalankan usaha ataupun mengantar sekolah. Kami menyadari Baleno menjadi jawaban paling tepat bagi kalangan aktif tersebut dengan tingginya value yang bisa dimiliki secara lebih terjangkau. Di sisi lain, masyarakat urban terlihat semakin condong kepada model hybrid, dibuktikan kontribusi sebesar 43% di antara seluruh penjualan mobil penumpang Suzuki selama Juli 2024,” ujar Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT SIS.

Suzuki Carry Angkutan Umum

Suzuki adalah merek kedua yang mengklaim mengalami pertumbuhan secara retail sales di pasar otomotif Indonesia, dengan jumlah 5.017 unit. Sebelumnya, Honda Prospect Motor juga mengumumkan hal serupa setelah sukses menjual 7.709 unit di bulan Juli. 

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil di Indonesia selama Juli memang mengalami peningkatan. Total 75.609 mobil terlego di bulan tersebut. Ini naik sebesar tujuh persen dibanding bulan sebelumnya.

Total penjualan kendaraan roda empat selama Januari hingga Juli 2024 mencapai 508.050 unit. Turun cukup signifikan karena di periode yang sama tahun lalu, total penjualan secara ritel adalah 570.891 unit.  

Suzuki India Capai Jumlah Produksi 30 Juta Unit

Suzuki Motor Corporation berhasil meraih akumulasi angka produksi 30 juta unit kendaraan di India, pada akhir bulan Maret 2024 silam. Dengan hasil capaian Suzuki tersebut, membuat India menjadi negara kedua setelah Jepang yang menorehkan prestasi itu.

Sekaligus menjadi negara basis produksi Suzuki tercepat untuk mencapai angka 30 juta unit kendaraan. Hanya dalam waktu 40 tahun dan 4 bulan, sejak pabrik Suzuki di India mulai beroperasi pada bulan Desember 1983. Pabrik Suzuki di Jepang saja baru bisa memperoleh akumulasi angka produksi 30 juta unit selama 55 tahun dan 2 bulan.

Produksi kendaraan roda empat Suzuki di India yang bermula pada bulan Desember 1983, ditandai oleh pembuatan Maruti 800, sebagai model pertama yang dibuat oleh Maruti Udyog. Perusahaan ini merupakan cikal bakal dari Maruti Suzuki. Saat ini, produksi kendaraan berlangsung di fasilitas Gurgaon dan Manesar milik Maturi Suzuki. Termasuk di Gujarat, milik Suzuki Motor Gujarat.

Dengan ketiga fasilitas tersebut, tidak kurang dari 16 model yang diproduksi di India. Sebut saja WagonR, Swift, Baleno, hingga sport utility vehicle (SUV) Brezza dan Fronx. Fasilitas Suzuki di India memiliki kapasitas produksi sebesar 2,25 juta unit per tahun. Hal ini guna mendukung rencana mencapai angka produksi tahunan sebesar 4 juta unit, pada tahun 2030 nanti. Termasuk persiapan dibukanya fasilitas baru di Kharkhoda pada tahun 2025 dan di Gujarat pada 2028.

Sejumlah rencana Suzuki tersebut, tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan industri otomotif di sejumlah negara lain, termasuk di Indonesia. Sebagai catatan, selama beberapa tahun terakhir, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ‘gemar’ mengimpor beberapa model dari India. Sebut saja Ignis, S-Presso, dan yang baru-baru ini adalah Jimny 5-Door.

Suzuki XL7

Promo Suzuki Untuk Menarik Konsumen Jelang Mudik Lebaran

Sejalan momen spesial ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim siap hadirkan penawaran dan promo terbaik jelang perjalanan mudik hingga akhir April 2023 nanti.

“Menyambut hari raya Idul Fitri, Kami ingin terus berbagi keberkahan dengan berikan program penjualan menguntungkan untuk mendukung persiapan mudik keluarga Indonesia,” terang Randy R. Murdoko, Asst. to Dept. Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales.

Menurut Randy, program yang diberikan berupa tawaran DP dan bunga kredit yang menarik. Juga ada pilihan tenor cicilan hingga tujuh tahun. Suzuki juga menyediakan extra cashback jika menukar mobil lama melalui jaringan mobil bekas Suzuki Auto Value. Untuk lebih menarik perhatian, ada potongan angsuran hingga hadiah langsung.

Suzuki Baleno

Sebar DP Rendah & Cashback

Suzuki juga hadirkan penawaran dan promo penjualan menguntungkan berupa DP sebesar 10 persen, bunga kredit menarik, dan tenor cicilan hingga 7 tahun untuk pembelian All New Ertiga, XL7, dan Baleno selama bulan April 2023.

Tambahan cashback Rp 4 Juta untuk All New Ertiga dan Baleno, juga cashback sebesar Rp 3 Juta untu XL7 jika melakukan penukaran mobil lamanya melalui Suzuki Auto Value yang kami sebutkan tadi.

Suzuki juga berikan program penjualan untuk Suzuki S-Presso dengan uang muka/DP menarik sebesar 10 persen. Sedangkan untuk SX4 S-Cross promo khusus berupa Total Down Payment (TDP) sebesar 15 persen.

Suzuki S-Presso

Pembelian New Carry untuk seluruh tipe akan mendapatkan tawaran uang muka menarik. Pilihan tenor cicilan hingga 5 tahun dan potongan angsuran. Jika beruntung, calon konsumen akan mendapatkan hadiah yang bisa dibawa langsung berupa 1 unit sepeda motor Suzuki.

Suzuki Fronx, Crossover Bernyawa Baleno Dan Grand Vitara

Sejumlah prediksi yang berkembang seputar crossover terbaru dari Maruti Suzuki yang berbasis dari platform HEARTECT yang digunakan Baleno pun terjawab sudah. Namanya aneh, Suzuki Fronx.

Maruti Suzuki Fronx dibuka selubungnya dalam event Auto Expo 2023 India yang tengah dihelat di India Expo Mart, Uttar Pradesh, India pada 12 Januari 2023. Secara resmi baru akan dipasarkan pada April 2023, namun pemesanan untuk Fronx  telah dibuka untuk konsumen di India.

Citarasa Baleno Dan Grand Vitara

Tampilan eksterior dari all-new Fronx seperti memadukan karakter desain dari Baleno dan Grand Vitara yang dipasarkan di India. Kedua mobil tersebut sangat populer dan digemari para konsumen di India. Fronx nampaknya dirancang untuk mengakomodir para konsumen yang menginginkan mobil yang memiliki unsur dari kedua model tersebut.

Sejumlah elemen desain Baleno yang disematkan pada bagian depan Fronx antara lain kaca spion, fender yang kekar, garnish chrome pada bumper hingga grille berukuran besar.

Siluet garis body depan Fronx bergaya Baleno. Namun garis atap hingga ke buritan yang bergaya coupe membuat Fronx terlihat jauh lebih keren dan aerodinamis dibandingkan Baleno. Bahkan saat dilihat dari samping, sepintas mengingatkan kami pada Suzuki Swift dan SX4.

Head lamp dan lampu belakang menggunakan model LED ala Grand Vitara. Aksen pelindung bumper depan dan belakang serta body yang jangkung pun mengadopsi gaya crossover ala Grand Vitara.

Dengan panjang 3.995 mm dan 1.765 mm, dimensi Fronx nyaris seukuran Baleno. Hanya berbeda di tinggi body yang di angka 1.550 mm. Wheelbasenya yang berukuran 2.520 mm terpaut 70 mm lebih pendek dari Jimny 5-pintu.

Interior Bernuansa Baleno

Saat melihat area kabin dari all-new Fronx, mulai dari setir, head unit sistem infotaintment, panel instrument identik dengan Baleno. Bahkan hingga nuansa two-tone pada interiornya pun serupa.

Layar sentuh 9.0 inci pada dasbor terintegrasi dengan SmartPlay. Berkemampuan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Fitur charger ponsel wireless juga hadir. Kamera 360° sistem audio Arkamys juga menjadi fitur pemikat yang tersedia.

Tombol multifungsi pada setir dan enam buah airbag sama seperti Suzuki Baleno Hatchback. Meski kabin Fronx tak selapang dan sebesar Grand Vitara, namun dikatakan tetap lebih lapang dan lebih nyaman dari Baleno.

Pilih Mesin 1.0L Atau 1.2L ?

Pilihan mesin tak hanya menentukan harga jual, namun juga segmentasi konsumen. Suzuki Fronx dibekali mesin bensin 3-silinder 1.0-liter turbo Boosterjet Mild Hybrid menjadi penggerak pada Fronx. Mesin yang juga sempat digunakan pada Baleno RS ini memiliki output tenaga maksimum 98 hp pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 147,6 Nm.

Versi kedua bermesin 4-silinder 1.2-liter polosan alias naturally-aspirated (K-12) dengan tenaga maksimum 88 hp dan torsi maksimum 113 Nm.

Para konsumen pun memiliki pilihan transmisi yang beragam. Untuk varian 1.0L akan dipasarkan dengan pilihan transmisi manual 5-speed maupun automatic 6-speed dengan paddle shift. Sedangkan untuk varian bermesin 1.2L akan tersedia dalam opsi transmisi manual 5-speed maupun 5-speed Automated Gear Shift (AGS).

Trend yang saat ini berkembang di India mulai bergeser pada SUV berbody besar. Namun demikian, tetap ada ceruk pasar bagi segmen konsumen yang menginginkan mobil bergaya SUV yang ekonomis namun harganya terjangkau. Fronx adalah jawabannya.

 

Suzuki Jimny 5 door

Produk Mobil Baru Suzuki Yang Signifikan Untuk 2023

Mobil baru 2023 akan sangat menarik. Baik untuk pasar nasional maupun global. Salah satu yang kami perhatikan memiliki pergerakan yang signifikan adalah produk mobil baru Suzuki, yang dibuat di India.

Suzuki S-Preso dan Baleno facelift yang hadir di Indonesia hanyalah pembukaan. ‘Gongnya’ adalah di Delhi Auto Expo 2023, 13-18 Januari 2023.

Maruti Suzuki, perpanjangan tangan Suzuki di India memastikan akan ada dua SUV baru di gelaran itu. Yang pertama adalah SUV/crossover berbasis Baleno. Yang kedua, Suzuki Jimny 5-door. Kedua mobil ini bukan cuma penting untuk penetrasi pasar India, tapi juga global.

Jimny lima pintu sudah lama ditunggu dan sepertinya akan diproduksi lebih masal di India, dengan mesin K15B dan gerak empat roda All Grip. Mesin ini serupa dengan Suzuki Ertiga. Kemungkinan untuk masuk Indonesia? Pasti ada.

SUV compact dengan kapasitas angkut besar dan berpenggerak 4WD masih sulit ditemukan di Indonesia. Meski belum tahu akan menyasar segmen mana, tapi melihat kapasitas mesin 1,5 liter, yang diincar tidak jauh dari Toyota Rush, Daihatsu Terios. Tapi gerak empat roda akan membuat Jimny lebih mahal. Selain itu, untuk persaingan di kelas mobil itu, mereka sudah punya XL7.

SUV Misterius Berbasis Baleno

Suzuki Baleno crossover by Autocar India

Foto: Autocar India

Sementara itu, Suzuki Baleno Crossover atau apapun nanti namanya, diperkirakan bermain di segmen Honda HR-V. Dikutip dari media setempat, mobil dengan kode internal Maruti YTB ini akan dipasangkan dengan mesin 1.0 liter turbo. Mungkin ini yang diperlukan Suzuki di Indonesia untuk bisa lebih berbicara di pasar SUV.

Satu lagi yang tidak kalah menarik adalah kehadiran mobil konsep EV dengan format SUV. Kodenya Maruti YY8. Besarannya tidak jauh dari Honda HR-V atau Hyundai Kona. YY8 mengandalkan platform eTNGA buatan Toyota, dengan wheelbase 2.700 mm.

Mobil ini juga kemungkinan besar akan hadir di GIIAS 2023, karena beberapa sumber kami bilang Suzuki akan bawa EV ke Indonesia. Dan memang sudah waktunya mereka bawa mobil EV. Pesaing senegaranya hampir semua sudah memamerkan mobil listrik.

Sumber: Rushlane, Autocar