Wuling Air ev Lite Long Range

Wuling Perkenalkan Air ev Lite Versi Long Range

Tak hanya bakal memproduksi baterai mobil listrik secara lokal, Wuling Motors juga menambah satu varian model baru yakni Air EV Lite Long Range.

Dengan penambahan varian baru ini maka kini Wuling Air EV hadir dalam empat varian . Sesuai labelnya, mobil  ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer.

Didukung oleh baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas daya 26,7 kWh, sama seperti Air EV Long Range. Kapasitas daya versi Lite Long Range lebih besar dari baterai Air EV Lite Standard Range yang berdaya 17,3 kWh.

Wuling juga menyebut kalau mobil listrik ini ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Air ev Lite jarak jauh dipasarkan dengan harga hanya Rp 190 jutaan, sudah termasuk insentif PPN untuk wilayah Jakarta.

Hanya selisih Rp 11 juta dari Wuling Air EV Lite Standard Range yang dipasarkan seharga Rp 179,1 juta.

Fitur Sama

Pengumuman pembangunan pabrik baterai Wuling.

Fitur berkendara yang dibekalkan tak beda dari Air EV Standard Range. Selain itu, Wuling Air EV Lite Long Range dibekali layar instrument 7 inci TFT full color, rotary gear selector dan 3 mode berkendara yakni Normal, Sport, dan Eco.

Bersamaan dengan peluncurannya, Wuling turut mengumumkan promo khusus untuk pembelian Air EV Lite Long Range. Terdiri dari free life time core EV components warranty yang mencakup power battery, drive motor dan motor control unit.

Ditambah lagi dengan free extensive maintenance delapan tahun atau hingga 150.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu), asuransi gratis, dan voucher listrik gratis untuk 1 tahun senilai Rp 2 juta. 

Menarik juga, untuk mereka yang punya mobilitas harian yang lebih fleksibel, sepertinya layak untuk jadi bahan pertimbangan. 

Wuling Cloud EV

First Impression: Harga Rp 410 Jutaan, Apa Kelebihan Wuling Cloud EV?

Setelah mengumumkan harga perkiraan Wuling Cloud EV, Kamis (02/05) lalu, Wuling akhirnya memberikan kesempatan singkat (sekitar 7 km) untuk mencoba seperti apa mobil terbaru ini.

Kemampuan teknisnya tidak membuat kaget. Yang mengejutkan adalah akomodasi yang ditawarkan 

Untuk memulai, perlu diketahui bahwa Wuling Cloud EV dibekalo mesin listrik bertenaga 134,1 hp (100 kW) yang menggerakkan roda depan. Baterai lithium iron phosphate berkapasitas 51 kWh memberikan jarak tempuh 460 km (klaim).

Dimensinya (P x L x T mm) adalah 4295 x 1850 x 1652. Di kelas hatchback EV empat meteran, ukuran panjangnya sedikit lebih panjang dari MG4 EV (4.287 mm).

Wheelbase (jarak sumbu roda) Cloud EV mencapai 2.700 mm. 5 mm lebih pendek dari hatchback listrik buatan MG itu.

Apa pengaruhnya? Kami merasakan langsung kalau ruang belakang punya ruang kaki yang lega. Dari luar pun sebetulnya bisa terlihat. Jarak dari pilar B ke C cukup jauh.

Ruang Keluarga

Sofa mode Cloud EV

Wuling mengedepankan kemampuan kabin Cloud EV yang dikatakan senyaman ruang keluarga di rumah. Dari kelegaan kami setuju. Lebarnya yang 1.850 mm menyatakan Anda tidak perlu berdesakan saat duduk berlima di mobil.

Joknya empuk dengan cushion ala sofa. Menopang kaki dengan baik. Jauh lebih baik dari Wuling BinguoEV. Sandaran kursi belakang bahkan bisa diatur kemiringannya (recline) hingga membentuk sudut 135 derajat.

Selain itu, jok depan bisa direbahkan hingga menyatu dengan bangku belakang, membentuk sofa yang nyaman untuk diduduki.

Terlalu Minimalis

Untuk Cloud EV, Wuling menempatkan semua tombol fisik di dashboard ke dalam layar multimedia berukuran 15,6 inci. Canggih memang. Bahkan tombol untuk mengatur spion luar pun masuk di sini. Efek sampingnya, Anda harus ‘belajar’ lagi supaya paham di mana pengaturan yang dibutuhkan.

Memudahkan hal itu, perintah suara khas WIND (Wuling Indonesia Command) kini diberikan kemampuan baru. Contohnya, dengan mengatakan Halo Wuling, buka/lipat spion, prosesnya jadi lebih gampang. Itu satu dari beberapa perintah suara baru yang bisa diakomodir oleh WIND.

Lalu, tidak seperti Wuling EV lain yang penempatan tuas transmisinya terlihat jelas di konsol tengah, Cloud EV menggunakan tuas yang diletakkan di sebelah kiri setir.

Kelengkapan lainnya adalah, hadirnya fitur ADAS yang lengkap. Mulai dari cruise control adaptif, lane keeping, dan sebagainya. Tidak lupa, mode berkendara yang fleksibel. Ada Eco+,l Eco, Normal dan Sport.

Pengendaraan

Jarak tempuh yang pendek hanya memungkinkan kami untuk menilai sepintas seperti apa rasa Cloud EV. Jarak 7 km tersebut memberikan impresi kalau mobil ini punya kaki yang kokoh dengan konstruksi MacPherson Strut di depan dan torsion beam di belakang.

Rasanya ini lebih baik dari peredaman suspensi BinguoEV yang terlalu agresif. Penggunaan jok yang empuknya seperti sofa tadi, membantu memberikan kenyamanan di kabin.

Yang agak janggal adalah ukuran ban. Diameter peleknya 18 inci. Tapi ukuran ban 215/55. Dari samping terlihat berisi. Tapi dilihat dari belakang seperti ban jadi kurang lebar kalau dibandingkan dengan dimensi mobil.

Kami bisa mendengar jelas gemuruh ban di aspal Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, tempat pengujian singkat berlangsung. Sepertinya ini ban dengan kompon yang mendukung untuk penghematan energi. Ban seperti itu cenderung berisik dan komponnya keras.

Jadi, apakah harga Rp 410 jutaan untuk Wuling Cloud EV cukup masuk akal? Kami belum bisa berkesimpulan. Tunggu review lengkapnya. Yang pasti, kami suka kelegaan kabin dan fitur yang lebih lengkap. 

Wuling Starlight Wagon

Wuling Starlight Wagon, Opsi Menarik Untuk Penyayang Keluarga

Starlight adalah sedan PHEV buatan Wuling yang muncul pada akhir tahun lalu di Cina. Kini, mereka mengeluarkan render digital untuk versi Wuling Starlight Wagon. Dan bukan main…

Mobil station wagon mungkin bukan pilihan semua orang di Indonesia. Tapi coba tanya para penggila mobil, pasti mayoritas suka mobil wagon. Meski tidak bisa menampung tujuh orang, tapi kapasitas bagasi biasanya jempolan.

Wuling menangkap, pangsa pasar station wagon memiliki potensial. Bukan di Indonesia, tapi di belahan dunia lain. Di Cina, sendiri, penyuka gaya hidup otomotif dikatakan meningkat. Belum lagi, Eropa adalah pasar yang menggiurkan untuk mobil wagon. Itulah kenapa Starlight Wagon dipertimbangkan dengan serius.

Bentuknya sangat ‘anak muda’ dan modern. Identitasnya sebagai Wuling Starlight tetap di pertahankan. Mukanya tidak beda dengan versi sedan. Garis desain di moncong terlihat tegas. Dipadukan bentangan lampu LED dari kiri ke kanan. Perbedaan signifikan tentu ada di atap yang memanjang. Karena itu, Dari pilar B ke belakang ikut menyesuaikan. Lampu belakangnya pun tidak beda dengan versi sedan. Deretan LED diandalkan sebagai pencahayaan di bagian ini.

Pada gambar di halaman ini, penggunaan pelek berdesain kaku, perawakan yang lebar dan ceper, ditambah roof rack membuat Wuling Starlight Wagon enak dilihat. Tipikal gaya modifikasi station wagon keren yang banyak beredar di Indonesia.

Sayangnya, belum ada gambar interiornya seperti apa. Tapi sepertinya karena ini dibuat sebagai EV pasti lega. Informasi spesifikasi juga belum tersedia. Tapi berkaca dari versi sedan, dibekali mesin empat silinder 1,5 liter dipadukan sistem plug-in hybrid yang menghasilkan daya total 174 hp. Daya jelajah (menggunakan EV Mode) antara 70-150 km, tergantung varian dan kapasitas baterai. Wuling sendiri tidak mengatakan kapan mobil ini akan ada versi produksinya. Kita tunggu saja.

Wuling Sosialisasikan New Almaz RS 2023 Kepada Komunitas

Wuling Motors mengajak empat komunitasnya menikmati New Almaz RS, di GIIAS 2023. Wuling Club Indonesia (WLCI), Cortezian Indonesia (CI), Wuling Almaz Indonesia (WALI), dan Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) menilik penyegaran New Almaz RS Pro & New Almaz RS Hybrid.

Seperti diketahui, Wuling New Almaz RS mengalami perubahan eksterior yang cukup kentara. Terlihat lebih kekinian di bagian depan. Pelek 18-inci baru dengan desain sporty. TIdak lupa buritannya juga dimodernisasi dengan beberapa perubahan.

Penyegaran-penyegaran ini yang disosialisasikan kepada para anggota komunitas yang hadir di booth Wuling. 

Interior Makin Bikin Betah

Di interior, SUV Wuling ini didukung beragam fitur yang memudahkan. Ada Tilt and Telescopic Steering Wheel untuk kenyamanan pengemudi. Kemudian, konfigurasi tujuh tempat duduk tetap dipertahankan, dibungkus kulit sintetis  Dashboard-nya meski sepintas terlihat tidak banyak berubah, dibalut panel soft-touch. Wuling juga memasangkan Ambience Light multi warna di ruang kabin.

Komunitas Wuling mencoba New Almaz RS 2023

Segmen SUV merupakan segmen penting bagi Wuling dengan kehadiran seri Almaz yang meluncur di Indonesia sejak 2019 dan melanjutkan inovasinya dengan meluncurkan Wuling Almaz RS di 2021 dan Wuling Almaz Hybrid di 2022.

Fitur Keselamatan Dalam Berkendara

Selain perubahan kasat mata, perwakilan komunitas juga diberikan kesempatan untuk melihat teknologi dan fitur yang disematkan ke New Almaz RS 2023. Tidak banyak yang ditambah. Masih dibekali  yang ikonik adalah fitur perintah suara berbahasa Indonesia pertama dan satu-satunya di Indonesia, Wuling Indonesian Command.

mesin New Almaz RS 2023 tidak berubah

Seperti sebelumnya, tersedia Wuling Remote Control App. Ini untuk mengontrol serta memberikan akses kendali kendaraan via aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Pengalaman berkendara juga didukung ADAS dengan 4 kategori fungsi, yaitu Adaptive Cruise, Lane Recognition, Safe Distance and Braking Assistance, dan Automatic Light dengan total 12 fitur pendukung.

Wuling Formo pickup

Wuling Pickup Disiapkan, Akan Goyang Dominasi Suzuki Carry dan Daihatsu GranMax?

Wuling sepertinya sedang mempersiapkan penetrasi lebih dalam ke pasar mobil komersial. Ini terlihat dari spyshot sosok Wuling pickup yang kami temukan di seputaran kawasan Deltamas, Jawa Barat hari ini (11/11/2022).

Belum banyak yang bisa kami ungkap karena pihak Wuling menolak untuk berkomentar soal mobil satu ini. Di situs NJKB DKI Jakarta pun belum terlihat. Yang ada Wuling Formo 12BV (Blind Van). Mengherankan, karena di direktori minibus juga ada Formo. Hmm.. Aneh sekali.

Namun dari gambar yang terlihat, bisa disimpulkan Wuling pickup ini menggunakan chassis tangga atau bahasa kerennya ladder frame.

Pilihan yang tepat untuk kendaraan komersial karena selain sederhana, juga tahan banting. Pelek besi dan per daun jadi penopang yang kokoh untuk menahan beban. Bak angkut terlihat panjang. Kemungkinan lebih panjang dari DFSK Super Cab.

Mukanya tertutup kamuflase penuh. Awalnya sempat terpikir mungkin ini Wuling Rong Guang yang populer juga di China. Namun dari kaca depan hingga kap mesin yang landai serta bentuk lampu depan, lebih mirip dengan yang digunakan oleh Wuling Confero/Formo. Rong Guang lebih kaku desainnya.

Nah, soal penggeraknya juga tentu masih banyak diselimuti pertanyaan. Tapi melihat kendaraan Wuling yang ada di segmen mobil komersial, tidak menutup kemungkinan akan dibekali mesin serupa Formo. Empat silinder 1,2 liter. Tapi melihat bak angkut yang cukup besar, bisa juga mesinnya 1,5 liter. Tentunya dengan transmisi berasio gigi besar layaknya mobil angkutan.

Kalau benar pakai penggerak 1,5 liter, Wuling pickup akan bertarung langsung dengan Daihatsu GranMax, Suzuki Carry. Dua petahana mobil komersial ringan yang sulit digoyang. Selain itu, akan berjumpa juga dengan DFSK Super Cab varian 1,5 liter. Untuk Informasi, Supercab juga ada opsi mesin 1,3 liter turbo.

Dari bentuk penyamaran yang menempel langsung dengan body, sepertinya Wuling pickup ini sudah mendekati bentuk produksinya. Bisa jadi, tahun depan kita akan mellihat mobil ini diluncurkan. Tunggu saja.