Misteri Terkuak, Suzuki Bakal Luncurkan XL7 Hybrid Alpha Kuro

Misteri video teaser yang diunggah di akun Instagram SuzukiID beberapa hari lalu akhirnya terjawab sudah. Mobil berkelir hitam tersebut berlabel New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Persis seperti petunjuk yang terdapat pada video teasernya yakni ‘Kuro’.

4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Ismi Saputra, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa Suzuki bakal segera menghadirkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro.

“Melihat antusiasme terhadap New XL7 Hybrid Alpha sebagai varian paling diminati, kini kami hadirkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Tiga pilihan warna kendaraan dengan aksen hitam eksklusif ini menjadi persembahan spesial untuk konsumen setia Suzuki,” ucap Donny.

Penyataan tersebut menjadi pertanda jika Suzuki dipastikan akan meluncurkan varian terbaru dari jajaran Sport Utility Vehicle (SUV) andalannya, yakni New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Model ini diluncurkan sebagai apresiasi terhadap antusiasme konsumen yang menjadikan New XL7 Hybrid Alpha sebagai varian paling diminati.

Nuansa Hitam

Sesuai labelnya, ‘Kuro’ yang dalam bahasa Jepang berarti Hitam, New XL7 Hybrid Alpha Kuro hadir dengan tampilan elegan berbalut nuansa warna hitam. Karakter warna hitam merupakan perlambang dari kemewahan, ketangguhan, sekaligus ekspresi gaya hidup.

Sesuai tematik warna Hitam, area eksterior didominasi nuansa warna Hitam. Warna body tersedia dalam satu opsi single tone dan dua pilihan warna two-tone.

Label harganya pun berbeda sesuai opsi warna yang dipilih. Untuk opsi warna single tone Cool Black dibanderol seharga Rp 312,2 juta. Opsi warna Savanna Ivory Black Two Tone dan Snow White Pearl Black Two Tone dibanderol seharga Rp 314,2 juta. Cuma selisih Rp 2 juta dari versi single tone.

Untuk panel eksterior, lampu depan dan belakang didominasi mika warna hitam. Lalu pada garnish bumper depan-belakang, roof rail, door handle set, serta garnish side sill splash juga tampil dalam warna hitam.

Agar tampil kian stylish dan eksklusif, model XL7 Hybrid Alpha Kuro dibekali garnish pintu bagasi, spoiler di atap belakang, dan juga emblem Alpha serba hitam.

Untuk sektor performa, New XL7 Hybrid Alpha Kuro tetap mengusung mesin K15B yang sama dengan varian XL7 Hybrid SVHS lainnya. Mesin bensin 4-silinder berkapasitas 1.462 cc dipadukan dengan teknologi SVHS (Smart Hybrid Vehicle System). Output tenaga maksimum 103,2 hp dicapai pada 6.000 rpm. Sedangkan torsi puncak sebesar 138 Nm bermain pada putaran mesin 4.400 rpm. Sistem SVHS terdiri dari motor elektrik Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion 10 Ah. Sistem hybrid ini membuat konsumsi BBM jadi lebih ekonomis dan efisien.

Launching Virtual

Berbeda dari acara peluncuran model mobil terbaru pada umumnya, launching XL7 Hybrid Alpha Kuro akan dilakukan secara virtual dan dapat disaksikan publik secara langsung pada 19 September 2025 pukul 10.00 WIB.

Meskipun demikian, PT SIS ternyata telah mendistribusikan unit XL7 Hybrid Alpha Kuro ke semua jaringan penjualan Suzuki di Indonesia. Para calon konsumen, pelanggan maupun pecinta Suzuki yang berminat pada XL7 Hybrid Alpha Kuro dapat melihat unitnya secara langsung di dealer resmi Suzuki terdekat sekaligus melakukan pembelian. Jadi tak perlu menunggu acara launching.

“Sebagai varian tertinggi, New XL7 Hybrid Alpha Kuro melengkapi jajaran XL7 yang sudah lebih dulu hadir (Zeta, Beta, Alpha). Berbagai varian ini memberi kebebasan bagi konsumen memilih SUV 3 baris yang paling sesuai dengan gaya hidup mereka,” pungkas Donny.

Berikut varian dan harga lengkap Suzuki XL7:

Zeta MT : Rp 264 juta

Zeta AT : Rp 275 juta

Beta MT SHVS : Rp 286 juta

Beta AT SHVS : Rp 297 juta

Alpha MT SHVS : Rp 296,2 juta

Alpha AT SHVS : Rp 307,2 juta

Alpha MT SHVS Two Tone : Rp 298,2 juta Alpha AT SHVS Two Tone: Rp 309,2 juta

Alpha Kuro Cool Black Rp 312,2 juta

Alpha Kuro Savanna Ivory Black Two Tone Rp 314,2 juta

Alpha Kuro Snow White Pearl Black Two Tone Rp 314,2 juta

Maruti Suzuki Victoris, Siap Mendominasi Pasar SUV 5-seater

Maruti Suzuki terus gencar memperkuat lini SUV untuk pasar domestik India dan juga pasar global. Model terbaru yang belum lama ini dirilis di India yakni Victoris.

Ini bukanlah versi facelift atau versi All-New dari Grand Vitara. Victoris merupakan model baru yang menjadi bagian visi dan strategi modernisasi yang dilakukan Maruti Suzuki. Gaya desain SUV 5-seater ini bikin pangling bukan?

Victoris panjang bodinya 4.360 mm, lebar 1.795 mm, dan tinggi 1.655 mm. Cuma selisih 15 mm lebih tinggi dan 10 mm lebih lebar dari Grand Vitara. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) antara Victoris maupun Gramd Vitara dentik yakni 2.600 mm.

Di pasar Eropa, mobil seukuran Victoris masuk kategori SUV sub-compact. Namun di India justru Suzuki menempatkan Victoris sebagai model utama atau flagship. Hanya beda persepsi sesuai dengan kondisi pangsa pasar.

Gaya Eksterior Tampil Beda

Meskipun dari segi ukuran mungkin nyaris sama dengan Grand Vitara, namun Victoris punya gaya desain yang berbeda. Pada bagian depan terlihat jelas lampu utama LED yang lebih melebar ke bagian samping. Bentuk grille pun lebih tipis dan ramping dibanding Grand Vitara yang pakai grille berukuran besar dan lebar khas Suzuki. Desain bumper depan pun dihiasi lubang intake dan skid plate yang nampak beda dibandingkan Grand Vitara. Jika melihat wajah Victoris, Anda tak akan menyangka jika ini adalah mobil buatan Suzuki.

Tampilan bodi bagian samping juga terlihat beda dengan Grand Vitara. Fender depan Victoris bentuknya agak mengkotak dan menyatu dengan bodi. Beda gaya dengan Grand Vitara yang fendernya dilabur warna hitam. Victoris pakai pelek ukuran 17-inci dengan desain bilah mirip diafragma lensa kamera.

Pada bagian kubah kabin, dari pilar A hingga ke bagian buritan desainnya berbeda dari Grand Vitara. Ditambah lagi dengan desain lampu belakang LED model full melebar.

Warna eksterior masih tetap dengan gaya khas Suzuki, yakni opsi single-tone maupun bi-tone (two-tone) dengan separuh bodi bagian atas dilabur warna hitam. Kian jelas jika Suzuki ingin menghadirkan gaya desain SUV 5-seater yang sedikit tampil beda.

Masuk ke dalam kabin pun gaya tampilannya beda dengan Grand Vitara. Panel interior dikemas dengan bahan bertekstur. Desain jok yang ergonomis dibalut bahan lembut dan berpori ala mobil kelas premium. Interior tampil dengan nuansa two-tone perpaduan warna Black dan Ivory.

Pada area dashboard terpampang layar utama berukuran 10.1-inci untuk fungsi multimedia infotainment. Sistem terpadu yang terintegrasi pada layar dashboard antara lain fitur Alexa dan kamera 360. Tata suara kabin pun sangat mewah dengan set sistem audio Dolby Atmos lansiran Harman Kardon. Fitur tambahan seperti wireless charger pad di konsol tengah pun desainnya simple, praktis dan fungsional. Mobil ini juga dilengkapi fitur modern seperti pintu bagasi otomatis dan Victoris jadi mobil pertama buatan Maruti Suzuki yang dilengkapi sistem ADAS level 2. Bahkan mobil SUV terbaru Suzuki ini meraih poin lima bintang dalam uji keselamatan berkendara Bharat NCAP.

Yang bikin kabin Victoris terlihat mewah adalah panoramic sunroof di plafon. Fitur pendongkrak level kegantengan ini dijamin bikin konsumen makin kepincut. Masih pula ditambah pencahayaan kabin dengan 64 pilihan warna iluminasi yang bikin nuansa interior kian mewah dan eksklusif.

Jika gaya standar masih kurang memuaskan, tersedia aksesoris opsional Raffine Package yang terdiri dari aksen garnish chrome pada eksterior serta aksen garnish motif kayu pada interior. Masih ditambah lagi dengan karpet kabin bergaya eksklusif serta iluminasi tambahan pada dek pintu.

Opsi Performa Lebih Beragam

Karena basis platform Heartect yang dipakai Victoris sama seperti Grand Vitara, maka opsi mesin pun identik yakni mild hybrid dan strong hybrid (SHVS).

Sesuai trend serta kebutuhan konsumen dan regulasi yang berlaku di India, Suzuki Victoris tak cuma minum bensin, tapi juga punya opsi kombo bensin/BBG. Opsi kombo ini sangat populer di India, karena harga bahan bakar gas CNG di India amat sangat murah serta tersedia di seluruh pelosok negeri.

Opsi paling bertenaga yakni Strong Hybrid yang memadukan mesin bensin 1.5-liter plus motor elektrik. Output tenaga kombinasi mode hybrid mencapai 114 hp dengan torsi puncak 141 Nm. Penyaluran daya melalui transmisi automatic 6-speed dengan sistem penggerak all-wheel-drive (AWD) Suzuki Allgrip Select. Oh ya, baterai lithium-ion untuk modul hybrid yang digunakan Victoris merupakan produksi lokal dari TDS Lithium-Ion Battery Gujarat Pvt Ltd di Gujarat, India. Mobil ini jadi bukti keunggulan potensi industri otomotif dalam negeri India.

Bakal Masuk Ke Indonesia?

Maruti Suzuki untuk saat ini masih belum mengungkap secara resmi berapa label harga dan varian yang dimiliki Victoris. Hanya saja untuk saat ini para konsumen di India sudah bisa melakukan pemesanan via booking pre-order dengan membayar DP jaminan sebesar 11.000 Rupee atau setara Rp 2 jutaan. Masih belum jelas pula apakah nantinya label harga Victoris bakal lebih mahal dari Grand Vitara atau hanya beda tipis-tipis.

Seperti yang telah kami uraikan, Suzuki Victoris tak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik India. Maruti Suzuki juga akan memasarkan Victoris untuk pasar global. Sedianya Victoris bakal diekspor ke lebih dari 100 negara. Apakah nantinya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek mobil Suzuki di Tanah Air bakal memboyong Victoris ke Indonesia? Hmm…bukan hil yang mustahal…

 

Suzuki e-Vitara Resmi Diproduksi di India Untuk Pasar Global

Suzuki Motor resmi memulai produksi mobil listrik pertamanya, e-Vitara, di India, pada Kamis (26/8). Perakitan e-Vitara dilakukan oleh Maruti Suzuki di Hansalpur, Gujarat, India. Pabrik yang beroperasi sejak tahun 2021 ini punya tiga lini produksi dengan kapasitas produksi masing-masing hingga 250.000 unit kendaraan pertahun.

Komplek pabrik ini merupakan salah satu fasilitas manufaktur terbesar di India, dan lini produksi yang digunakan Suzuki e-Vitara adalah unit ke-tiga.

Dana investasi awal yang dikucurkan untuk membangun fasilitas ini mencapai 32 miliar rupee atau sekira Rp 5,9 triliun.

Dalam sambutannya, Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki mengatakan kapasitas produksi pabrik ini akan ditingkatkan hingga mencapai 1 juta unit kendaraan pertahun.

Untuk itu, dalam jangka waktu lima hingga enam tahun mendatang Suzuki secara bertahap akan menambah kucuran dana investasi sebesar 700 miliar rupee atau setara Rp 131 triliun. Dana tersebut digunakan khusus untuk lini produksi mobil listrik Suzuki.

Rencana investasi manufaktur tersebut tentunya disambut dengan sangat baik oleh pemerintah India. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan bahwa langkah Suzuki ini jadi lompatan besar pada misi pemerintah India dalam kampanye “Make in India”.

Sebagaimana yang dicita-citakan oleh perintis lahirnya negara India, Mahatma Gandhi. India harus mampu menjadi negara yang mandiri dalam hal industri serta terus berupaya mendorong tumbuh kembang industri di dalam negeri.

India Sebagai Sentra Industri Otomotif

India diproyeksikan sebagai sentra produksi mobil listrik (EV) global Suzuki. Ya, tak hanya untuk komoditi pasar domestik India, tapi juga memenuhi stok kebutuhan pasar global. Nantinya, Suzuki akan mengekspor e-Vitara ke 100 negara termasuk Jepang, kawasan ASEAN dan Eropa.

Cukup banyak yang menjadi pertimbangan Suzuki dalam memilih India sebagai basis utama produksi. Selain ketersediaan bahan baku produksi yang memadai serta pangsa pasar domestik yang besar, India memiliki jumlah tenaga kerja yang besar dengan upah yang relatif rendah.

Dalam seremoni pelepasan unit produksi perdana e-Vitara, Perdana Menteri India Narendra Modi merasa bangga dengan peran India dalam rantai pasok manufaktur kendaraan listrik global.

Selain meluncurkan produksi e-Vitara, Modi juga meresmikan fasilitas produksi baterai lithium-ion yang merupakan kerja sama antara Suzuki, Toshiba, dan Denso. Pabrik ini akan memasok baterai untuk kendaraan hybrid maupun listrik Suzuki.

Modi mengapresiasi Maruti Suzuki yang telah berhasil mengupayakan diproduksinya mobil listrik Suzuki e-Vitara secara lokal. Bahkan ia meminta masyarakat membeli mobil Suzuki karena komponennya berasal dari tanah India.

e-Vitara Jadi Mobil Listrik Pertama Suzuki

Sebagai mobil listrik pertama yang dimiliki Suzuki, versi pra-produksi dari e-Vitara telah diperkenalkan di India pada 17 Januari 2025 lalu dalam pameran Bharat Mobility Global Expo. Versi pra-produksinya tampil di GIIAS 2025 pada Juli lalu.

Maruti Suzuki menargetkan untuk tahap pertama produksi e-Vitara dapat mencapai sebanyak 67.000 unit pada Maret 2026 mendatang. Unit produksi tahap pertama mobil listrik e-Vitara yang diproduksi di Gujarat ini nantinya sebagian besar akan diekspor ke Eropa. Negara tujuannya yakni Austria, Inggris, Jerman, Norwegia, Prancis, Denmark, Swiss, Belanda, Swedia, Hungaria, Islandia, Italia, dan Belgia

Suzuki Fronx Pikat Pengunjung Wanita di GIIAS 2025

Optimisme PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memboyong Suzuki Fronx ke Tanah Air telah terbukti. Suzuki Fronx jadi bintang utama di booth Suzuki dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Desain bodi Fronx yang bergaya coupe nan atraktif dengan postur yang compact berhasil memikat para pengunjung GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang. Tak hanya diminati oleh para pengunjung pria, tampilan Fronx yang trendy justru lebih banyak diminati konsumen wanita dari berbagai kalangan usia. Berdasarkan data internal Suzuki, 35-40 persen pembeli Fronx berasal dari kalangan wanita.

Tentunya yang menjadi daya tarik dari Suzuki Fronx bukan hanya kemasan desain. Sebagian besar para konsumen justru kepincut membeli Suzuki Fronx lantaran telah dilengkapi fitur bantu keselamatan berkendara terpadu ADAS Suzuki Safety Support. Pasalnya, teknologi ADAS biasanya ditemukan di mobil kelas premium. Hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen Suzuki dalam menghadirkan produk kendaraan dengan kualitas keselamatan dan keamanan berkendara yang terjamin.

Tak heran jika penjualan Suzuki Fronx sukses mencapai lebih dari 4.000 pemesanan (SPK) sejak resmi diluncurkan di GIIAS 2025. Bahkan sepanjang perhelatan GIIAS 2025, Fronx sukses mendominasi surat pemesanan kendaraan (SPK) Suzuki dengan total 35%.

Dengan popularitas yang cukup tinggi, maka Suzuki Fronx berhasil meraih penghargaan prestisius di GIIAS 2025 sebagai Favorite Passenger Car Crossover. Pesona yang ditampilkan model terbaru Mazda CX-2 Autoexe dan Citroen C3 Sport tak mampu menandingi Suzuki Fronx.

Booth Atraktif dan Terfavorit

Prestasi yang dicapai Suzuki Fronx selama event GIIAS 2025 tak terlepas dari dukungan display booth Suzuki Indomesia yang atraktif dan menarik.

Kombinasi desain booth dan pengalaman interaktif serta pesona Fronx membuat booth Suzuki jadi area yang paling ramai disambangi para penggunjung GIIAS 2025. Tak pelak, booth Suzuki pun berhasil meraih predikat Favorite Booth di kategori 1.600–2.500 meter persegi.

Apa yang membuat booth Suzuki Indonesia seolah tak pernah sepi dari para pengunjung GIIAS 2025?

Yang menarik dari booth Suzuki Indonesia yakni layout display mobil yang menarik. Suzuki Indonesia tak hanya memajang unit display Fronx secara berjajar ala showroom.

Desain booth model bersusun membuat unit Fronx dapat dipajang pada lantai atas booth. Para pengunjung dapat melihat unit display Suzuki Fromx dari berbagai sudut pandang.

Dengan dipajang di atas, pengunjung dapat melihat lekuk desain Suzuki Fronx secara lebih utuh dengan visualisasi mengesankan. Hal sepeti ini jarang ditemui dalam pameran otomotif di Indonesia.

Hal lain yang menarik dan out of the box dari booth Suzuki Indonesia yakni unit display Fronx dalam wujud Cut Version. Ya, bodi Suzuki Fronx yang terbelah membuat para pengunjung dapat melihat lebih jelas luar dan dalam. Tak hanya bisa melihat detail interior. Taoi juga konstruksi sasis, ruang mesin hingga sejumlah komponen utama lain yang ada pada Suzuki Fronx. Visualisasi yang menarik dari display Cut Version ini menjadi sarana edukasi kepada masyarakat perihal teknologi dan rancang bangun dari Suzuki Fronx.

Ternyata banyak dari para pengunjung booth Suzuki Indonesia terutama anak-anak yang penasaran dengan display Cut Version dari Suzuki Fronx.

Tak cukup hanya melihat unit display yang dipamerkan, pengunjung dapat merasakan sensasi berkendara dengan Suzuki Fronx di area test drive. Bagi peserta test drive yang beruntung akan.mendapat hadiah undian berupa logam mulia seberat 5 serta 10 gram.

Dengan pencapaian yang diraih Suzuki Indonesia khususnya Fronx di GIIAS 2025, membuktikan jika Suzuki Fronx memiliki peluang besar untuk meraih sukses di pasar otomotif Tanah Air.

Beli Mobil Baru Suzuki Berikut Paket Aksesorisnya di GIIAS 2025

Pameran otomotif tak hanya dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk membeli mobil baru. Banyak pula yang memanfaatkan promo dan paket bundling aksesoris agar mobil baru mereka tampilannya lebih keren.

Fenomena ini pun dimanfaatkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di GIIAS 2025 dengan menawarkan aneka ragam produk aksesoris kendaraan resmi Suzuki Genuine Accessories (SGA).

Terkait dengan trend Suzuki Fronx yang kini tengah banyak dilirik konsumen di Tanah Air, paket aksesoris resminya ternyata sudah tersedia dalam daftar Suzuki Genuine Accessories (SGA). Apa saja paketnya?

Percantik Tampilan Fronx

Untuk paket aksesoris Fronx, Suzuki fokus pada peningkatan gaya estetika maupun fungsional sektor eksterior.

Tampilan wajah dan buritan Fronx makin sporty dengan tambahan Front and Rear Underbody Spoiler bernuansa Gun Metal.

Bodi bagian samping pun tak tersedia Body Side Moulding with Garnish Insert. Paket ini bukan sekadar aksesoris, tapi juga memberi perlindungan pada bodi bagian samping dari potensi lecet akibat goresan. Untuk area kaca kabin, tersedia aksesoris Visor Set yang akan melindungi kaca samping dari terik panas matahari.

Tampilan makin gaya ala mobil rally dengan imbuhan Mud Flap Rigid yang melindungi area seputar ruang roda dari hempasan serpihan batu kerikil dan cipratan lumpur.

Untuk area interior, Suzuki menyediakan paket Protective Door Sill Guard yang terpasang di dek pintu. Area pijakan tetap mulus, dan bebas lecet dari goresan alas kaki. Kebersihan lantai kabin pun makin terjaga dengan tambahan Mat Set Floor. Untuk melindungi lantai dek bagasi agar aman saat membawa barang berukuran besar atau bobotnya agak berat tersedia Luggage Mat Tray.

Berikut daftar harga paket aksesoris Suzuki Fronx:

Mat Set Floor Rp 375.000
Luggage Mat Tray Rp 518.000
Protective Door Sill Guard Rp 602.000
Underbody Spoiler (Front) Rp 570.000
Underbody Spoiler (Rear) Rp 680.000
Mud Flap Rigid Rp 170.000
Visor Set Rp. 410.000
Body Side Moulding (with Garnish Insert) Rp 793.500

Promo Menarik

Selain aneka paket aksesoris Suzuki Fronx, selama pameran otomotif GIIAS 2025 juga ada beragam paket promo menarik serta kemudahan yang diberikan pada pelanggan selama pameran berlangsung.

Untuk setiap pembelian unit mobil baru, ada insentif cashback pembelian berupa uang elektronik dengan nominal berbeda untuk setiap unit tertentu.

Setiap transaksi pembelian unit Suzuki Fronx, New XL7, dan All New Ertiga berhak atas uang elektronik senilai Rp 1 juta.

Sementara khusus S-Presso dan Grand Vitara nilai benefit meningkat menjadi Rp 2 juta. Demikian pula untuk pembeli New Carry, tersedia hadiah cashback berupa uang elektronik senilai Rp 5 juta.

Bagi konsumen yang bertransaksi untuk berbagai produk Suzuki Collection selama GIIAS 2025 akan memperoleh diskon hingga 25 persen, tidak termasuk busi dan filter oli.

Untuk transaksi minimal Rp 500.000, para konsumen juga berkesempatan membawa pulang souvenir eksklusif serta diskon tambahan 15 persen untuk setiap pembelian merchandise resmi Suzuki.

Penawaran menarik ini bersifat eksklusif sepanjang penyelenggaraan pameran GIIAS 2025 dan dapat sekaligus dikombinasikan dengan program penjualan reguler.

Suzuki juga memberi kemudahan untuk proses pembelian dengan melakukan pemesanan via aplikasi MySuzuki. Berlaku untuk pemesanan suku cadang mobil dan motor, aksesoris, oli, dan laneka produk lainnya dengan jaminan keaslian produk. Dengan aplikasi MySuzuki, transaksi jadi lebih cepat, praktis, aman dan nyaman.

Para konsumen setia Suzuki yang ingin membeli mobil Suzuki terbaru namun dana yang dimiliki terbatas, tak perlu khawatir.

Suzuki memiliki program Trade In (tukar tambah) via layanan Auto Value. Pelanggan dapat mengkonversi mobil Suzuki yang mereka miliki dengan nilai valuasi kompetitif dan harga yang pantas. Bahkan terbuka peluang Extra Cashback hingga jutaan rupiah. Metode tersebut memudahkan para pelanggan Suzuki untuk upgrade kendaraan di GIIAS 2025.

Teknologi ADAS Suzuki Fronx Jadi Solusi Untuk Berkendara Pintar

Diantara sederet booth peserta GIIAS 2025, booth Suzuki jadi salah satu yang paling ramai disambangi pengunjung. Yang bikin penasaran para pengunjung adalah sosok compact SUV Suzuki Fronx yang tengah dipamerkan.

Tak sekadar terpikat pada gaya tampilan yang eyecatching dan unik. Para calon konsumen justru tertarik pada fitur serta teknologi berkendara yang dibekalkan.

Selain itu, para konsumen baru paham jika Fronx sudah diproduksi di Indonesia. Desain dan fitur yang ada pada mobil ini pun sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Varian SGX Paling Diminati

Semula target Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hanya 2.400 unit sesuai kapasitas produksi yang tersedia untuk Fronx di pabrik PT Suzuki Indomobil Motors (SIM) di Cikarang, Jawa Barat. Namun ternyata Suzuki Fronx berhasil membukukan jumlah pemesanan lebih dari 4.000 SPK. Tak hanya melampaui target angka penjualan, tapi juga target rencana produksi.

Tak pelak, Suzuki Fronx pun menjadi produk utama PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang berhasil mendongkrak penjualan di ajang otomotif tahunan GIIAS kali ini.

Suzuki Fronx tersedia dalam 6 varian tipe, yakni, GL MT, GL AT, GX MT, GX AT, SGX AT dan SGX Two-tone AT dengan label harga mulai dari Rp 259 juta hingga Rp 321,9 juta. Yang menarik, varian paling laris justru SGX dan SGX Two-tone. Padahal secara logika, konsumen umumnya akan memilih varian termurah atau level menengah. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, yang paling dilirik konsumen justru dua varian SGX yang label harganya terbilang lebih tinggi di antara varian tipe GL dan GX.

Saat ditanya mengapa para konsumen lebih memilih varian teratas, ternyata yang jadi alasan utama adalah sudah dilengkapi fitur ADAS paling lengkap. Bahkan tak sedikit dari para pengunjung GIIAS 2025 yang rela antre agar bisa ikut sesi test drive untuk membuktikan sejauh mana peran teknologi ADAS yang dibekalkan pada Fronx.

ADAS Solusi Berkendara SUV Modern

Salah satu daya tarik utama dari Suzuki Fronx adalah teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Sistem bantu berkendara terpadu pada Fronx ini disebut Suzuki Safety Support (SSS). Teknologi ini hanya disematkan pada varian SGX dan GX, sedangkan varian GL belum dilengkapi SSS.

Suzuki Safety Support (SSS) yang ada pada Suzuki Fronx pada varian tertinggi yakni SGX fiturnya paling lengkap. Kamera serta 12 sensor pendeteksi termasuk millimeter wave radar pada bagian depan serta sensor gelombang milimeter di belakang berperan pada kinerja sistem terpadu Suzuki Safety Support (SSS). Perangkat sensor canggih tersebut dirancang untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pengendara motor, pejalan kaki, mobil dan pesepeda. Masing-masing fitur yang terdapat pada sistem Suzuki Safety Support memiliki peran dan fungsi berbeda.

Sederet fitur yang ada pada sistem SSS yaitu: Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Dual Sensor Brake Support II (DSBS II), Lane Departure Warning, Lane Departure Prevention, Vehicle Swaying Warning, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, High Beam Assist, 360 View Camera, Head-Up Display, Parking Sensor, Electronic Stability Program dan Hill Hold Control.

Tak sekadar bertanya pada para tenaga penjual yang ada di booth Suzuki maupun membaca ulasan media. Para konsumen penasaran ingin mencoba Suzuki Fronx secara langsung. Nah, Suzuki menyediakan sesi test drive di area outdoor ICE BSD.

Saat melakukan sesi test drive, para calon konsumen pun membuktikan sendiri fitur yang terdapat pada sistem SSS. Mereka pun makin yakin jika teknologi ADAS yang dibekalkan pada Suzuki Fronx merupakan solusi teknologi berkendara pintar di era SUV modern. Tak sekadar menunjang pengendaraan menjadi lebih aman, tapi juga meningkatkan kenyamanan di berbagai situasi dan kondisi berkendara.

Suzuki Fronx saat ini menjadi mobil Suzuki pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan sistem ADAS terpadu Suzuki Safety Support (SSS). Setelah pengaplikasian pada Fronx, tidak tertutup kemungkinan jika nantinya teknologi ADAS SSS ini juga akan diaplikasikan pada model mobil Suzuki lainnya, seperti Ertiga dan XL7.

Berikut adalah daftar harga Suzuki Fronx, OTR (On The Road) DKI Jakarta:

Suzuki Fronx GL – MT: Rp 259.000.000
Suzuki Fronx GL – AT: Rp 271.000.000
Suzuki Fronx GX – MT: Rp 276.000.000
Suzuki Fronx GX – AT: Rp 293.900.000
Suzuki Fronx SGX – AT: Rp 319.900.000
Suzuki Fronx SGX Two-tone – AT: Rp 321.900.000

Kualitas Suzuki Fronx Terjamin dan Pengiriman Unit Lebih Cepat

Sejak resmi diluncurkan di Indonesia pada akhir Mei 2025 lalu, minat para konsumen terhadap Suzuki Fronx terus meningkat.

Bahkan animo pengunjung GIIAS 2025 terhadap compact SUV terbaru dari Suzuki ini seolah tak pernah surut. Hingga saat ini jumlah pemesanan kendaraan (SPK) Suzuki Fronx yang diterima PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah melampaui 4.000 unit.

Ada 6 varian tipe Suzuki Fronx yang dipasarkan di Indonesia yakni GL MT, GL AT, GX MT, GX AT, SGX AT dan SGX Two-Tone AT. Label harganya mulai dari Rp 259 juta -Rp 321,9 juta (OTR). Berdasarkan info dari tenaga penjual di sejumlah dealer dan di booth Suzuki, yang paling diminati justru varian teratas yakni SGX. Alasan para konsumen lantaran fitur lebih lengkap dan sudah dilengkapi sistem ADAS..

Hal senada diungkap oleh Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra. Dari total pemesanan, varian SGX menempati urutan pertama yang disusul varian GX dan GL.

“Distribusi Fronx 67 persen di SGX, 22 persen di GX dan 11 persen di GL. Untuk area Jabodetabek 32 persen, Jawa Tengah 13 persen, Sumatera 13 persen, Jawa Barat 10 persen, Jawa Timur 10 persen, dan Kalimantan 9 persen,” ungkap Donny.

Donny menambahkan jika minat konsumen terhadap Suzuki Fronx di luar dugaan. Bahkan jumlah pemesanan telah melebihi rencana produksi di pabrik Suzuki. Oleh sebab itu para konsumen harus menunggu sampai unit Suzuki Fronx pesanan mereka tersedia.

Suzuki menerapkan prosedur siapa yang memesan lebih dulu akan menerima unit kendaraan lebih cepat. Karena sudah diproduksi di Indonesia, maka waktu tunggu tak terlalu lama. Bahkan unit yang selesai diproduksi langsung dikirim ke konsumen. Alhasil stok di dealer pun kosong.

Produksi Indonesia

Suzuki Fronx yang dipasarkan di Indonesia sudah dirakit secara Completely Knock Down (CKD) di Cikarang, Jawa Barat. PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mendapat kepercayaan dari Suzuki Motor Corporation (SMC) Japan untuk memproduksi model Suzuki Fronx secara lokal di Indonesia. Nah, jadi bukan made in India seperti rumor yang beredar.

Fasilitas produksi Suzuki yang dioperasikan di Cikarang, Jawa Barat, telah memenuhi standar Global Suzuki. Standar baku mutu komponen dan proses produksi sesuai standar manufaktur Global Suzuki.

Pemanfaatan teknologi mutakhir pada proses produksi sejak tahap awal hingga akhir tak berbeda dengan negara lainnya.

Selain itu, setiap unit Fronx yang diproduksi di Indonesia menjalani sejumlah tahapan uji dan pengecekan. Mulai dari pengukuran persistensi bodi hingga tes emisi gas buang dilakukan sesuai standar baku mutu serta regulasi yang ditetapkan.

Bahkan, kehadiran Fronx turut menciptakan fasilitas dan proses baru, yaitu inspeksi fungsi sistem bantuan pengemudi canggih advanced driver assistance system (ADAS). Pengendalian mutu unit kendaraan yang dirpoduksi sesuai standar Global Suzuki. Jadi masyarakat tak perlu ragu maupun khawatir soal kualitas mobil Suzuki Fronx maupun model mobil Suzuki lainnya yang diproduksi di Indonesia.

Guna percepatan pemenuhan pesanan para konsumen, Suzuki Indonesia terus berupaya meningkatkan kemampuan produksi di dalam negeri. Dana investasi sebesar Rp 5 triliun pun digelontorkan. Tak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tapi juga untuk mengembangkan teknologi baru, termasuk persiapan menghadapi tren elektrifikasi yang terus berkembang.

Modernisasi peralatan dan fasilitas produksi terus dilakukan secara berkala agar proses produksi menjadi lebih efektif, efisien dan optimal. Dengan demikian, kemampuan produksi pun akan terus meningkat.

Beli Tunai Atau Angsuran Kredit?

Cukup banyak konsumen yang membeli mobil Suzuki Fronx secara tunai. Namun begitu, tak sedikit juga merasa lebih nyaman dengan skema angsuran kredit.

Setiap pembelian Suzuki Fronx selama GIIAS 2025, konsumen akan memperoleh bonus voucher belanja senilai Rp 1,5 juta.

Bagi yang membeli Suzuki Fronx secara angsuran kredit, cukup.membayar uang muka alias down payment (DP) sebesar 50 persen.

Selain itu, tersedia promo bunga 0 persen untuk pembelian secara angsuran kredit melalui lembaga pembiayaan Suzuki Finance Indonesia (SFI) dengan tenor angsuran selama 1 tahun (12 bulan). Nah, untuk bisa punya Suzuki Fronx makin mudah dan tak terasa berst bukan?

Berikut rincian tawaran menarik pembelian Suzuki Fronx dengan pembiayaan tenor 1 tahun (12 bulan).

Berikut daftar harga Suzuki Fronx:

GL MT Rp 259 juta

GL ATRp 271 juta

GX MTRp 276 juta

GX ATRp 293,9 juta

SGX AT Rp 319,9 juta

SGX Two-Tone AT Rp 321,9 juta

Model Harga DP Angsuran

Fronx GL MT Rp 259 juta Rp 144,6 juta Rp 10,795 juta

Fronx GX MT Rp 276 juta Rp 153,8 juta Rp 11,504 juta

Fronx GL AT Rp 271 juta Rp 151, 1 juta Rp 11,295 juta

Fronx GX AT Rp 293,9 juta Rp 163,5 juta Rp 12,245 juta

Fronx SGX AT Rp 319,9 juta Rp 177,4 juta Rp 13,329 juta

Fronx SGX AT 2 Tone Rp 321,9 juta Rp 178,5 juta Rp 13,412 juta

*DP sudah termasuk biaya administrasi dan asuransi.

Suzuki Fronx Resmi Diserahkan Kepada 55 Konsumen Pertama

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara resmi menyerahkan 55 unit perdana Suzuki Fronx kepada para konsumennya di kawasan Senayan pada Sabtu, (5/7).

Fronx terus menjadi perhatian setelah keran pemesanan dimulai pada 28 Mei lalu. Acara penyerahan unit ini diberikan secara langsung kepada 55 keluarga konsumen terpilih dari wilayah Jabodetabek. Acara ini sekaligus menandai dimulainya distribusi Fronx ke seluruh Indonesia.

Minoru Amano, President Director PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS), menyambut para pemilik baru dengan penuh antusias. “Sebagai wujud 55 tahun kehadiran Suzuki di Indonesia, Fronx hadir bukan sekadar sebagai model baru, tetapi sebagai perwujudan cara pandang baru terhadap mobilitas.”

Teknologi Suzuki Safety Support

Suzuki Fronx mengusung Suzuki Safety Support yang membantu pengemudi untuk mengingatkan hingga melakukan tindakan preventif, dalam menjaga keselamatan saat berkendara. Teknologi kategori advanced driving assistance system (ADAS) ini pertama kalinya disematkan pada lini produk Suzuki Indonesia. Tentunya, ini sangat membantu keselamatan pengemudi tanpa menghilangkan kesenangan dalam berkendara.

Mesin K15C 1.500cc milik Fronx didukung penuh Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang mampu menyeimbangkan antara performa dengan reduksi emisi gas buang sekaligus mendukung penghematan konsumsi bahan bakar secara maksimal.

Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian yaitu SGX, GX, dan GL, dengan harga kompetitif. Jika Anda berminat meminangnya, Suzuki menawarkan program khusus senilai 10 juta untuk seluruh varian di seluruh wilayah Indonesia hingga September 2025.

Yang menarik perhatian, nampak sosok Den Dimas dari buburayamracer dan vokalis Fourtwnty, Ari Lesmana turut hadir di seremoni ini. Mereka menjadi pemilik pertama Fronx bersama konsumen lainnya. Keduanya sangat senang dan juga membagikan cerita awal melihat kehadiran Fronx.

“Fronx bukan sekadar model baru, tetapi representasi dari rumah yang kita bangun bersama. Di setiap perjalanan, Suzuki Indonesia akan senantiasa hadir, by your side,” tutup Minoru Amano.

Berikut harga Suzuki Fronx (On the road):

GL (M/T) Rp 259 juta

GL (A/T) Rp 271 juta

GX (M/T) Rp 276 juta

GX (A/T) Rp 293,9 juta

SGX (A/T) Rp 319,9 juta

*opsi Two Tone color: tambah Rp 2 juta

Booking Membludak, Pemesanan Suzuki Jimny Nomade Ditunda 

Seperti yang kami duga, kehadiran Suzuki Jimny Nomade memang telah ditunggu para konsumen di Jepang. Jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk Suzuki Jimny versi 5-pintu ini bahkan langsung membludak. Hanya dalam 4 hari, jumlah pemesanan yang masuk tembus lebih dari 50.000 unit. Luar biasa!

Sebagai catatan, Jimny Nomade ini masih diproduksi oleh pabrik Maruti Suzuki di Gurugram, India. Lini produksi Jimny 5-pintu diprioritaskan untuk pasar domestik India.

Selain Jepang, Jimny 5-pintu juga diekspor ke kawasan Afrika Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia. Kuota ekspor untuk pangsa pasar di Jepang dibatasi hanya 1.200 unit perbulan. Dengan jumlah pesanan yang tembus 50.000 unit, daftar tunggu para konsumen bisa lebih dari tiga tahun. Oleh sebab itu pihak Suzuki di Jepang terpaksa menghentikan sementara pendaftaran pemesanan Jimny Nomade.

Tak cuma menyetop sementara pendaftaran pemesanan, Suzuki pun terpaksa harus membatalkan seluruh jadwal event pameran dan promosi Jimny Nomade di Jepang.

Pada laman resminya, pihak Suzuki pun melayangkan permintaan maaf kepada seluruh konsumen di Jepang:

“Kami memohon maaf kepada seluruh konsumen atas penghentian sementara pemesanan untuk Jimny Nomade. Kami berterima kasih atas apresiasi dan minat yang besar terhadap produk kami. Jumlah pemesanan Jimny Nomade yang kami terima melebihi kapasitas produksi kami. Oleh sebab itu, pendaftaran pemesanan ditunda untuk sementara waktu. Kami memohon maaf sedalam-dalamnya atas adanya ketidaknyamanan ini,”

Situasi yang terjadi memang berdampak bagi kedua belah pihak, baik pabrikan maupun konsumen. Untuk pemesanan yang telah masuk lebih dulu tetap akan diproses dan segera dipenuhi. Hanya saja waktunya tak bisa ditentukan. Unit pesanan perdana Jimny Nomade diperkirakan mendarat di Jepang pada 3 April 2025 mendatang.

Sukses besar bagi Suzuki Jimny Nomade di Jepang, walau konsumen harus rela inden dan menunggu cukup lama.

 

Suzuki Luncurkan Dua Moge DR 400 cc Di EICMA 2024 

Pameran kendaraan roda dua Esposizione Internazionale Ciclo Motociclo e Accessori (EICMA) kembali dihelat di Milan, Italia mulai 5 November 2024 lalu.

Ajang ini menjadi momen yang pas bagi Suzuki untuk meluncurkan dua moge 400 cc terbarunya, all-new DR-Z4S dan versi facelift DR-Z4SM. Apa saja hal baru yang ada pada kedua moge ini?

Sasis dan Mesin Baru

Keduanya menggunakan konstruksi frame baja versi terbaru. Tak sebatas racikan materialnya saja yang baru, tapi sejumlah penguatan dan revisi desain dilakukan.

Mesin 4-tak 398 cc DOHC berpendingin radiator yang digunakan pun diupgrade. Mulai dari kubah kop silinder, kem, piston set, kruk-as hingga pipa knalpotnya baru.

Sistem pengendali elektronik yang disebut Suzuki Intelligent Ride versi terbaru jadi fitur utama pada keduanya. Sistem ini mengatur kontrol traksi, mode berkendara dan ABS.

Meskipun basis keduanya secara teknis identik, namun masing-masing punya style yang berbeda. Suzuki DR-Z4S merupakan moge adventure yang bisa melibas aspal maupun trek off-road. Sedangkan DR-Z4SM tampil dengan gaya supermoto.

Agar tampil lebih segar dan memikat, kedua model DR ini tampil dengan gaya desain yang lebih agresif. Sistem lampu LED, layar Instrumen LCD dan suspensi diperbaharui oleh Suzuki. Lalu seperti apa perbedaan spek yang ada pada keduanya?

Suzuki DR-Z4S 2025

Karena DR-Z4S adalah motor petualang yang lebih dominan di trek semi off-road ketimbang jalan aspal, jadi setting suspensi pun disesuaikan.

Garpu depan up-side down adjustable dan suspensi belakang pakai lansiran KYB. Jarak main garpu depan dibuat agak tinggi yakni 280 mm. Sedangkan jarak main swing arm belakang diset agak panjang yakni 296 mm.

Gaya trail yang simple terlihat dari panel bodi yang minimis. Pelek jari-jari berbalut ban pacul IRC GP-410 berukuran 21-inci (depan) dan 18-inci (belakang) bikin gaya penerabas dua alam makin kental.

Suzuki DR-Z4SM 2025

Style petarung jalanan nan agresif yang jadi ciri khas moge supermoto terlihat jelas pada DRZ4SM. Tampilan supermoto ini lebih garang dari saudaranya DR-Z4S.

Suspensi depan dan belakangnya sama seperti DR-Z4S. Hanya settingannya disesuaikan dengan gaya riding ala pelahap aspal.

Jarak main garpu depan yang di angka 260 mm mengesankan gaya riding yang sedikit merunduk. Sedangkan jarak main swing arm belakang di angka 277 mm mengindikasikan setting pada suspensi belakang dibuat lebih keras. Aksi sliding saat melibas tikungan pun dijamin yahud.

Sayang sekali saat ini Suzuki masih belum membuka tuntas info lengkap dari kedua model DR ini. Harga jualnya pun baru akan diumumkan menjelang resmi dipasarkan. Untuk DR-Z4SM akan mulai beredar di Jepang paling cepat April 2025, kemudian disusul DR-Z4S pada Mei 2025.

 

Suzuki e Vitara mulai dijual tahun 2025

Setelah e Vitara, Belum Tentu Ada Mobil Listrik Lagi Dari Suzuki

Setelah meluncurkan Suzuki e Vitara, pabrikan Jepang itu ternyata memilih untuk menunda rencana jangka panjang mereka soal EV. Awalnya, Suzuki menyiapkan empat model mobil listrik, termasuk e Vitara, yang akan diperkenalkan dalam rentang waktu satu dekade ini.

Tidak tanggung, nilai investasi Suzuki untuk pengembangan mobil listrik ini mencapai US $35 miliar. Namun, mengutip Autocar Inggris, Suzuki sepertinya memilih untuk menunggu seperti apa respon pasar untuk e Vitara.

Ini terlihat dari sikap Toshihiro Suzuki yang tidak menentukan tenggat waktu kapan mobil EV berikutnya akan muncul. Ia juga tidak menegaskan apakah 2030 masih jadi target untuk memperkenalkan mobil-mobil EV-nya.

Suzuki e Vitara mobil listrik Suzuki yang punya kemampuan offroad

“Saat ini situasinya sulit karena penjualan BEV sedang melambat,” kata Toshihiro, “Di sisi lain, EV murah dari Tiongkok mulai masuk ke pasar, jadi ini adalah waktu yang sangat sulit untuk memperkenalkan (lebih lanjut) BEV.”

Ditambahkan juga, pihaknya harus memilih dengan sangat hati-hati, karena berbagai hal. Salah satunya adalah insentif dari pemerintahan di berbagai belahan dunia yang sudah mulai menipis.

Saat disinggung soal produk mobil listrik berikutnya, yang berukuran lebih kecil dari Suzuki e Vitara, Toshihiro mengatakan, “Kami menantikan (kelanjutannya). Tapi kami akan lihat seperti apa penjualan e Vitara, sambil memperhatikan trend pasar,” tambahnya.

Seperti Toyota dan pabrikan Jepang lainnya, Suzuki meyakini, masa depan otomotif dunia bukan hanya terpatok di mobil listrik. Pendekatan multi pathway seperti yang digaungkan Toyota juga ‘mengena’ di Suzuki. Artinya, mereka juga fokus mengembangkan mobil berpenggerak hybrid, e-Fuel hingga biogas seperti yang dilakukan di India.

Sumber: Autocar

Suzuki e Vitara diluncurkan di Milan

Suzuki Umumkan Kehadiran Mobil Listrik e Vitara!

Ini dia, mobil listrik produksi masal pertama dari Suzuki yang dinamai e Vitara. Diluncurkan hari ini di Milan, Italia, e Vitara akan diproduksi di Gujarat, India mulai musim semi 2025 nanti.

Suzuki e Vitara akan mulai dipasarkan di Eropa, Jepang, India dan beberapa negara lain, mulai musim panas 2025.

Mobil ini dikatakan oleh Suzuki, berbasis desain eVX yang sudah diperlihatkan sejak Januari tahun lalu. Dan kemungkinan besar, e Vitara yang akan berbagi basis dengan SUV listrik Toyota yang akan datang.

Suzuki e Vitara punya kemampuan offroad

Mengutip rilis resmi Suzuki Global, SUV ini mengusung konsep “Emotional Versatile Cruiser”. e VITARA dibekali desain yang memadukan teknologi canggih dan kekuatan. Dibekali sistem penggerak BEV yang diklaim mampu memberikan pengalaman berkendara yang lincah.

e Vitara juga dibekali sistem penggerak 4WD elektrik ALLGRIP-e. Dikatakan tidak hanya memberikan kemampuan off-road tapi juga performa. Suzuki memanfaatkan HEARTECT-e terbaru, yang khusus dikembangkan untuk sebuah BEV.

Untuk varian VItara listrik yang dibekali ALLGRIP-e, terdiri dari dua eAxle yang mengintegrasikan motor dan inverter. Penggerak di depan bertenaga 171,6 hp. Sementara yang belakang berkekuatan 64,3 hp. Torsinya (kombinasi) diklaim 300 Nm.

Suzuki e Vitara mulai dijual tahun 2025

Sumber energinya berasal dari baterai lithium iron-phosphate. Sistem ini, menurut Suzuki menghasilkan akselerasi mumpuni dalam berbagai kondisi. Untuk versi dual motor tersebut, dibekali baterai 61 kWh.

Varian e Vitara

Tidak semua Suzuki e Vitara dibekali penggerak dua motor listrik. Tersedia juga varian berpenggerak depan (FWD) dengan opsi motor listrik tunggal 171,6 hp dengan baterai 61 kWh. Atau untuk varian paling bawah motor listriknya bertenaga 142,1 hp dengan baterai 49 kWh. Keduanya memiliki torsi sebesar 189 Nm.

Fitur dan kelengkapannya belum diungkap secara lengkap oleh Suzuki. Namun penelusuran di beberapa situs Eropa dan Australia, e Vitara punya dua layar di dashboard. Satu untuk infotainment berukuran 10,25 inci, yang satunya untuk instrumen berukuran 10,2 inci.

Beberapa spesifikasi teknis bisa di lihat di bawah ini:

  • Dimensi (P x L x T mm): 4.275 x 1.800 x 1.635 mm
  • Wheelbase: 2.700 mm
  • Ground Clearance: 180 mm
  • Radius Putar: 5,2 meter
  • Kapasitas Kursi: 5
  • Ukuran Ban & Pelek: 225/55 R18 (versi 2WD), 225/50 R19 (AllGrip-e)
  • Penggerak: Dual motor (4WD) 171,6 hp/300 Nm, Single motor 171,6 hp/189 Nm, Single motor 142,1 hp/189 Nm

Sayang sekali, jarak tempuh dan waktu pengisian ulang belum mereka beberkan. Meski beberapa media Eropa mengatakan kemampuan jelajahnya di kisaran 400-an km. 

mobil konsep suzuki evx

Toyota Dan Suzuki Umumkan Produk Kolaborasi Terbaru, Dijual Tahun Depan

Toyota dan Suzuki mengkonfirmasi akan ada produk bersama lagi. Kali ini formatnya SUV listrik berukuran ringkas, yang akan dipasarkan pertama di India, sebelum masuk pasar global. SUV listrik ini akan dirakit oleh Maruti Suzuki di fasilitas mereka yang ada di Gujarat.

SUV tersebut akan dipasarkan mulai musim semi 2025 mendatang. Yang menarik, selain ini adalah produk kolaborasi pertama dalam bentuk EV, nantinya juga digunakan Daihatsu. Seperti diketahui, Toyota adalah penguasa Daihatsu dan punya lima persen saham di Suzuki.

Toyota Urban Concept akan jadi produk baru kolaborasi Toyota dan Suzuki

Meski informasi lebih detail belum diungkap, tapi diperkirakan ini adalah perwujudan Toyota Urban SUV dan Suzuki EVX, yang diperlihatkan 2023 lalu. Keduanya, kalau diperhatikan memiliki proporsi, garis desain hingga desain lampu belakang yang mirip. Yang pasti, salah satu nilai yang dikedepankan adalah, akan tersedia varian dengan penggerak AWD. Soal angka performa dan jarak tempuh, masih belum dipaparkan.

Produk kolaborasi Toyota dan Suzuki

“Dengan memanfaatkan unit dan platform BEV yang kami kembangkan bersama, kami akan mengambil langkah baru dalam kolaborasi kami di bidang kendaraan listrik,” kata Koji Sato, Presiden Toyota.

“Hal ini akan memungkinkan kami untuk memberikan berbagai pilihan yang berkontribusi pada netralitas karbon bagi pelanggan di seluruh dunia. Kami ingin belajar dari kekuatan masing-masing, bersaing, dan melanjutkan upaya bersama berdasarkan pendekatan multi-pathway.”

Sementara itu, “Kami akan menyediakan BEV pertama kami untuk Toyota secara global. Saya bersyukur kolaborasi kami bisa diperdalam dengan cara ini. Sambil terus menjadi pesaing, kami akan memperdalam kolaborasi dalam memecahkan masalah sosial, termasuk terwujudnya masyarakat netral karbon melalui pendekatan multi-pathway,” ucap Toshihiro Suzuki, presiden Suzuki.

Suzuki Baleno Facelift, Alternatif Menarik di Segmen Hatchback

Segmen hatchback konvensional masih mampu unjuk gigi di tengah gempuran mobil listrik yang mulai masuk ke pasar otomotif Indonesia. Salah satu model yang mampu bertahan dan adalah All-new Suzuki Baleno facelift.

Meskipun saat dipamerkan di GIIAS 2024 lalu tak seperti model sejenisnya yang benar-benar baru, Baleno Hatchback tetap diminati para pengunjung.

Sekira 18 persen penjualan Suzuki Indonesia di GIIAS 2024 lalu selama 11 hari pameran ditopang oleh 304 unit Baleno. Salah satu bukti jika Baleno hatchback masih diminati oleh cukup banyak konsumen.

Kemudian data wholesales Gaikindo juga menunjukan lebih dari 2.000 unit terjual sejak Januari hingga Agustus lalu.  

Harga Paling Terjangkau

Label harga hingga saat ini masih jadi salah satu pertimbangan utama para konsumen. Saat kompetitor lainnya memoles serta menjejali dengan berbagai gimick hingga harga jual tembus Rp 300 jutaan, Suzuki Baleno facelift tetap di level Rp 283,9 juta.

Sebagai gambaran pembanding, Honda City Hatchback RS transmisi manual (MT) harganya mulai dari Rp 352,5 juta. Ini adalah yang termurah dari tiga varian yang ada. City Hatchback RS CVT yang dilengkapi Honda Sensing sebagai varian teratas dibanderol Rp 382,5 juta. Selisihnya jelas sangat jauh dibanding Baleno hatchback.

Kompetitor Baleno lainnya yang terbilang paling murah yakni Toyota Yaris 1.5 S CVT GR SPORT 3 Airbags Monotone banderolnya sudah Rp 341,4 juta. Selisihnya yang sekira Rp 57,5 jutaan dibanding Baleno hatchback terbilang masih cukup banyak.

Desain Cukup

Secara desain Baleno memiliki bentuk yang tidak membosankan. Desain grille baru dan lampu depan LED 3 Point Signature berfitur Guide Me Light serta Auto Headlight tak kalah keren dari model sekelasnya. Imbuhan foglamp, lampu belakang LED model 3 point plus lampu rem pada roof spoiler. 

Intinya, Baleno masih punya daya tarik yang mumpuni untuk menghadapi rivalnya. Meski, kami merasa akan lebih baik kalau ada penyegaran. 

Kabin Khas Suzuki

Interior suzuki Baleno

Dari segi kualitas, panel interior tak beda dari rival sekelasnya yang juga berbahan plastik. Desain dasboard sedikit lebih simple dan tak banyak pernik dibanding dengan kompetitornya.

Soal kualitas kenyamanan kabin harus diakui Suzuki Baleno terbaru sepadan dengan rival lainnya. Ruang kabin cukup lapang untuk sebuah hatchback. Desain jok yang ergonomis meningkatkan kenyamanan saat berkendara. Hanya saja sandaran jok belakang agak terlalu tegak. Meskipun begitu ruang kepala dan kaki cukup lega pada jok depan dan belakang.

Volume bagasinya yang 318 liter cukup besar dan bisa memuat cukup banyak barang bawaan.

Fitur Interior

Dashboard All new Suzuki Baleno

New Baleno hatchback kini dilengkapi head unit berupa layar sentuh model baru pada dashboardnya.

Tak hanya terlihat lebih modern, ukurannya pun membesar dari 6,8-inci menjadi 9-inci. Sistem infotaintment pada New Baleno hatchback kini dilengkapi koneksi Apple CarPlay dan Andoid Auto. Sejumlah soket USB-C untuk pengisian daya baterai ponsel pintar pun terdapat pada kabin. Tak perlu khawatir jika ponsel mendadak lowbat, tinggal colok.

Pada setir pun kini dilengkapi tombol yang terhubung dengan panel instrument serta head unit. Pengaturan fitur berkendara pun jadi kian mudah. Dilengkapi juga dengan Head-Up Display (HUD) yang memuat beragam informasi kecepatan berkendara,

Pada panel tengah dashboard terdapat ventilasi AC yang dilengkapi fitur Auto Climate Control. Fitur modern lainnya yakni Cruise Control dan  kamera 360°. Tangkapan gambar dari empat kamera yang terletak di depan, samping kanan-kiri dan belakang akan ditampilkan pada layar head unit.  Sekali lagi, meski tanpa ADAS, tapi fitur-fitur tersebut cukup untuk membantu pengendaranya. 

Plus-Minus Suzuki Baleno Hatchback, Masih Menarik?

Sebelumnya kami pernah menulis review Suzuki New Baleno ini. Setelah sekian lama, dengan harga yang konon diskonnya juga lumayan menarik dari dealer, Baleno facelift jadi menarik perhatian lagi. 

Mobil ini memang harus diakui praktis dan tidak banyak basa-basi. Tapi di saat mobil dengan fitur dan teknologi baru mulai berdatangan, apakah New Baleno dengan fiturnya yang lebih moderat tetap menarik? Coba kita telaah. 

Performa Memadai

Suzuki membekali Baleno hatchback dengan mesin bensin 4-silinder DOHC, Multi-Point Injection VVT berkapasitas 1.462 cc berkode K15B. Kapasitas mesin Baleno tak jauh beda dari kompetitor selevelnya di kelas 1.5-literan.

Tenaga maksimum 102 hp dicapai pada 6.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 138 Nm bermain di 4.400 rpm.

Tak jauh beda dari Toyota Yaris 1.5. Mesin 1.496 cc yang diusung punya output tenaga 106 hp/6.000 rpm dan torsi puncak 140 Nm/4.200 rpm.

Untuk performa, Honda City Hatchback punya output tenaga paling besar yakni 119 hp. Harganya pun paling mahal.

Saat kompetitor lainnya sudah pakai transmisi CVT, Baleno hatchback yang completely build up (CBU) ‘made in India’ masih mengandalkan transmisi automatic konvensional atau AT. 

Konsumsi BBM Baleno hatchback pun cukup ekonomis. Rute kombinasi yang kami tempuh menghasilkan angka 13,6 km/liter. Itu pun sudah termasuk terjebak merayap di kemacetan lalu lintas.

Di Bagian ini, Baleno sepertinya masih sangat kompetitif. Namun harus diakui, di kelas hatchback 1,5 liter, performa memang tidak ada yang mengalahkan Honda City Hatchback.  

Kepraktisan & Fitur Keselamatan

Fitur keselamatan yang tersedia pada Baleno hatchback pun tak kalah dengan model lain di kelasnya. Beberapa fitur yang sudah disematkan seperti 6-airbag jadi keunggulan dan poin plus. Fitur bantu berkendara lainnya seperti Electronic Stability Program (ESP), dan Hill Hold Control (HHC) tak jauh beda dari rivalnya.

Saat merayap perlahan ketika melintasi kemacetan di jalan menanjak, fitur Hill Hold Control (HHC) yang terintegrasi dengan sistem rem terbukti cukup membantu.

Dimensi ukuran Baleno hatchback pun tak terlalu besar dengan panjang 1.995 mm dan lebar 1.745 mm. Tak terlalu repot saat harus parkir di area basement yang terkadang cukup padat dan sempit.

Radius putar maksimum Baleno hatchback yang sekira 5,1 meter tak terlampau sempit dan tak terlalu lebar. Sudut belok kemudi Baleno hatchback pada posisi menikung di area sempit pun tak menyulitkan.

Visibilitas ke arah depan ditunjang moncong depan yang landai serta posisi duduk yang terbilang cukup tinggi. Tingginya yang 1.550 mm serta bentuk kaca depan yang relatif cukup lebar menunjang visibilitas berkendara.

Masih ditambah lagi dengan fitur kamera 360° untuk memudahkan melihat situasi di sekeliling.

Kesimpulan

Jujur, Baleno adalah salah satu hatchback berpenggerak ICE yang layak dapat pujian. Platform dan sistem gerak menyuguhkan kenyamanan berkendara yang harus diakui, sangat halus. Hal serupa juga berlaku untuk MPV Suzuki Ertiga yang berbagi basis dengan mobil ini. 

Mungkin, bagi sebagian konsumen, fitur canggih macam adaptive cruise control mulai terasa diperlukan untuk bergerak di tol. Meskipun tak dilengkapi fitur berkendara yang terlampau canggih, namun kekedapan kabin, posisi duduk, bantingan suspensi hingga kepraktisannya sangat cukup. 

Kami memahami kenapa Suzuki tetap ‘pede’ dengan fitur yang dibekalkan pada Baleno hatchback. Esensi sebuah kendaraan harian adalah mobil yang aman dan nyaman dikendarai dengan performa yang cukup mumpuni. Dan Baleno mampu memberikan hal tersebut. 

Pilihan kembali pada masing-masih selera dan kebutuhan konsumen. Toh di kelas ini memang perkembangannya agak lambat. Hanya City Hatchback RS yang melompat dengan fitur bantu berkendara Honda Sensing. Konsekuensinya, harganya Rp 100 jutaan lebih mahal dari Baleno.

Bagi kami, Baleno dengan harga Rp 283 jutaan (OTR Jakarta) masih layak untuk dipertimbangkan. 

Suzuki Baleno laris selama Juli 2024.

Suzuki Baleno Laris, Penjualan Suzuki Meningkat

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengumumkan kenaikan jumlah penjualan secara retail untuk bulan Juli 2024 lalu. Produk kendaraan penumpang maupun komersial yang mereka jajakan mengalami kenaikan volume penjualan sebesar delapan dan sebelas persen.

Yang menarik adalah, peningkatan angka penjualan terbesar dialami oleh Suzuki Baleno. Tidak tanggung, kenaikannya sampai 40 persen. Kemudian diikuti oleh XL7 yang jualannya meningkat sebesar 20 persen. Varian XL7 hybrid dikatakan paling laku.

Mengikuti di belakang XL7 adalah Suzuki Grand Vitara dengan kenaikan sebesar 14 persen dan S-Presso naik sebanyak 13 persen, dibanding bulan sebelumnya.

Suzuki XL7 SHVS

Kemudian di sektor kendaraan komersial, Suzuki yang mengandalkan Carry juga jualannya cukup bersinar. Suzuki Carry dikatakan mengalami peningkatan penjualan retail hingga 11 persen dibanding periode Juni 2024.

“Pertengahan tahun seperti ini biasanya dipenuhi berbagai aktivitas serta mobilitas perkotaan layaknya bekerja, menjalankan usaha ataupun mengantar sekolah. Kami menyadari Baleno menjadi jawaban paling tepat bagi kalangan aktif tersebut dengan tingginya value yang bisa dimiliki secara lebih terjangkau. Di sisi lain, masyarakat urban terlihat semakin condong kepada model hybrid, dibuktikan kontribusi sebesar 43% di antara seluruh penjualan mobil penumpang Suzuki selama Juli 2024,” ujar Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT SIS.

Suzuki Carry Angkutan Umum

Suzuki adalah merek kedua yang mengklaim mengalami pertumbuhan secara retail sales di pasar otomotif Indonesia, dengan jumlah 5.017 unit. Sebelumnya, Honda Prospect Motor juga mengumumkan hal serupa setelah sukses menjual 7.709 unit di bulan Juli. 

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil di Indonesia selama Juli memang mengalami peningkatan. Total 75.609 mobil terlego di bulan tersebut. Ini naik sebesar tujuh persen dibanding bulan sebelumnya.

Total penjualan kendaraan roda empat selama Januari hingga Juli 2024 mencapai 508.050 unit. Turun cukup signifikan karena di periode yang sama tahun lalu, total penjualan secara ritel adalah 570.891 unit.  

Suzuki Swift

Suzuki Swift Sport Gen.4 Hadir Akhir Tahun 2024, Ini Yang Beda

Hatchback Suzuki Swift sudah memasuki generasi keempat. Model terbarunya diperkenalkan pada acara Tokyo Mobility Show, akhir 2023 lalu. Kini, beredar informasi yang mengatakaan varian Suzuki Swift Sport akan segera hadir.

Dikutip dari BestCarWeb, Swift Sport saat ini sedang menjalani pengujian ekstensif di sirkuit uji milik Suzuki Jepang. Jadwal perkenalannya adalah menjelang akhir tahun 2024.

Dikatakan juga, dengan menggunakan platform Heartech seperti yang digunakan Ertiga di Indonesia. Jika Swift reguler menggotong mesin 1,2 liter tiga silinder di pasar Jepang, maka versi Sport akan menggunakan mesin K14D dengan konfigurasi empat silinder turbocharged. Atau Boosterjet dalam istilah Suzuki. Transmisinya 6-speed manual. 

Menyoal Bobot Swift

K14D, secara spesifikasi mesin, memiliki kisaran tenaga 127 hp dengan torsi 235 Nm yang tersedia mulai dari 2.000 rpm. Dibekalkan juga teknologi mild hybrid 48 volt (Suzuki Smart Hybrid System, SHVS), yang motor listriknya menyumbangkan 13,6 hp.  Konfigurasi ini sebetulnya sama seperti Swift Sport yang ada sekarang. Terutama yang beredar di Eropa. 

Yang jadi pertanyaan adalah, SHVS untuk Swift Sport Eropa yang ada sekarang, dipasang untuk memenuhi regulasi Euro 6. Ini selain menurunkan tenaga jadi 127 hp, juga menambah bobot menjadi 1.020 kg. Untuk informasi, versi JDM punya tenaga 138 hp dengan berat mobil 970 kg. Untuk versi baru nanti, berapa bobotnya?

Soal berat badan ini memang menarik perhatian karena hatchback tersebut lahir sebagai mobil yang efisien berkat bobotnya yang ringan. Versi standar Swift generasi keempat, dengan mesin tiga silinder beratnya hanya 960 kg.  Makanya mesin Z12E tiga silinder, hanya bertenaga 82 hp. Cukup untuk menggerakkan mobil ringan begitu. Kita tunggu saja. Mobil ini sepertinya akan menarik. 

Sumber: BestCarWeb

 

 

 

Mobil Listrik Suzuki eVX Concept Unjuk Muka Di GIIAS 2024

Setelah dinantikan seperti apa wujudnya, mobil listrik Suzuki eVX Concept akhirnya muncul juga. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memboyong mobil listrik perdana dari Suzuki ini ke pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Event ini bakal berlangsung cukup lama yakni pada 18-28 Juli 2024 di ICE BSD, Tangerang.

Bagi pabrikan berlogo “S” ini eVX Concept sangat istimewa. Ini jadi mobil yang pertama bagi mereka sekaligus awal kiprah Suzuki di kancah mobil listrik.

Seperti namanya, Suzuki eVX Concept masih mobil konsep dan belum diproduksi. Jadi masih banyak kemungkinan perubahan yang bakal terjadi pada mobil ini.

Sempat Kepergok Wira Wiri Uji Jalan

Sebelum dipajang di GIIAS 2024, Suzuki eVX telah beberapa kali kepergok sedang diuji coba di jalan raya India dan Polandia. Mobil penyedot setrum ini bahkan terlihat sedang melakukan pengisian daya baterai di SPKLU setempat saat uji jalan di Polandia.

Dalam mengembangkan mobil listrik ini Suzuki tak sendirian. Mobil konsep eVX memanfaatkan platform rancang bangun dari Toyota. Sedangkan baterainya dipasok oleh BYD.

“Multi-pathway merupakan strategi global Suzuki dalam mengatasi permasalahan karbon netral saat ini. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV),” papar Minoru Amano, President Director PT Suzuki Indomobil Sales dalam sambutannya di ICE BSD, Tangerang.

Suzuki eVX kabarnya akan dibekali baterai blade 60 kWh buatan BYD. Pembekalan tersebut membuat kendaraan mampu berjalan sejauh 550 km dalam kondisi baterai penuh berdasarkan pengetesan MIDC (Modified Indian Driving Cycle). Mobil listrik ini bahkan sudah dibekali teknologi V2L atau vehicle-to-load.

Untuk sistem penggeraknya, dikatakan menggunakan teknologi new All-Grip ev 4FWD system. Ini adalah evolusi teknologi penggerak All-Grip yang dikembangkan oleh Suzuki pada Jimny, Escudo dan Vitara.

Nah, penasaran seperti apa detail lebih lengkap dari mobil ini? Sabar, akan kami ulas lebih dalam pada sesi berikutnya nanti.