Perawatan Suzuki Grand Vitara Hybrid Mudah dan Relatif Terjangkau

Saat ini sudah terlihat tanda akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu hindari berkendara di daerah yang terkena banjir. Tapi jika terpaksa melalui daerah yang banjir, jangan lupa untuk melakukan perawatan kendaraan.

Meskipun mobil Suzuki Grand Vitara masuk kategori SUV, jangan memaksakan diri untuk nekat melintasinya. Apalagi jika kedalaman genangan airnya hingga melebihi setengah tinggi roda. Hal tersebut untuk menjaga agar sistem kelistrikan dan perangkat elektronik pada kendaraan tetap aman.

Seperti diketahui, Suzuki Grand Vitara dilengkapi teknologi SHVS (Suzuki Hybrid Vehicle System). Pada sistem hybrid ini ada dua komponen penting yakni motor elektrik hybrid ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium pemasok daya listrik untuk sistem hybrid.

Rendaman air banjir berisiko membuat sistem dan perangkat elektrikal mengalami malfungsi hingga kerusakan serius. Hal ini tentunya mengganggu kinerja kendaraan. Lebih baik mencegah daripada pusing karena harus keluar ongkos banyak untuk biaya perbaikan bukan?

Cek Fungsi Kendaraan

Meskipun mobil sekarang sudah canggih, tetap perlu untuk memanaskan kendaraan Anda secara rutin. Terutama pada pagi hari sebelum mulai berkendara, terlebih lagi jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama hingga beberapa hari. Tak perlu terlalu lama, cukup sekira dua menit.

Selain mengecek kapasitas BBM serta temperatur kendaraan yang tertera pada MID (Multi Information Display), pastikan untuk selalu memperhatikan indikator daya baterai. Suzuki Grand Vitara dilengkapi dua jenis baterai yakni baterai Lithium untuk perangkat hybrid dan baterai biasa untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Cek juga fungsi lampu utama, lampu rem dan lampu sein. Hal yang terkesan sepele, tapi sebenarnya sangat penting.

Rutin Servis Berkala

Rajin mencuci dan membersihkan area kolong mobil saja tidaklah cukup, terlebih setelah melewati area banjir. Pastikan untuk rutin melakukan perawatan kendaraan Anda secara berkala di bengkel resmi Suzuki.

Servis di bengkel resmi Suzuki ditangani tenaga mekanik bersertifikasi, dengan prosedur pengecekan sebanyak 23 item.

Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa servis hingga jarak tempuh 50.000 kilometer bagi konsumen yang melakukan pemeriksaan berkala Grand Vitara. Biaya jasa servis baru dikenakan setelah 60.000 hingga 100.000 kilometer dan seterusnya.

Biaya perawatan selama lima tahun atau 100.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu) totalnya sekitar Rp 11.084.750. Kurang lebih setara Rp 6.000-an per hari.

Biaya perawatan tersebut sudah termasuk penggantian komponen fast moving dan oli Ecstar. Namun tidak termasuk penggantian suku cadang tambahan, baik berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen.

Tak hanya melayani perawatan kendaraan berkala di bengkel resmi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga punya layanan servis darurat yakni Halo Suzuki. Para pemilik mobil Suzuki bisa memanfaatkan layanan telpon hotline bebas pulsa di nomor 0800-1100-800, siaga 24 jam. Jadi tak perlu khawatir bila mengalami masalah pada kendaraan, kapanpun dan dimanapun.

Bea Pajak Relatif Terjangkau

Selain biaya perawatan, yang kerap jadi perhitungan para konsumen sebelum membeli sebuah mobil adalah besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Nah, besaran pajak untuk Grand Vitara tipe GL dan GX ternyata sedikit berbeda.

Suzuki Grand Vitara tipe GL besaran pajaknya sebesar Rp 5.712.000, sedangkan tipe GX sebesar Rp 6.111.000 per tahun. Dengan demikian, hitung-hitung dana yang harus disisihkan untuk pajak tahunan sekira Rp 15.000-16.000-an per hari.

Di luar ongkos parkir dan bensin serta tol, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah Suzuki Grand Vitara tidak terlampau mahal dan masih relatif terjangkau.

Suzuki Grand Vitara

Suzuki Grand Vitara Terbaru Dipastikan Hadir di Indonesia

Akhrnya Suzuki memastikan akan membawa SUV baru tahun ini. Bukan Espresso yang ditingkatkan, tapi Suzuki Grand Vitara akan hadir di Indonesia. BErdasarkan unggahan di media sosial, Suzuki Indomobil akan memunculkan mobil ini ke hadapan publik pada acara Indonesia International Motor Show 2023 bulan depan.

Grand Vitara generasi baru ini punya cerita latar belakang yang cukup menarik. Ini merupakan produk kerjasama Maruti Suzuki di India dengan Toyota. Hasilnya, selain Grand Vitara adalah Toyota Urban Cruiser Hyrider yang hanya dipasarkan di negeri Taj Mahal itu.

Grand Vitara 2022

Bukan pertama kali juga kedua pabrikan itu melakukan kerjasama. Suzuki Baleno jadi Toyota Starlet, Toyota Noah jadi Suzuki Landy di Jepang, dan sebagainya.

Makanya saat Hyrider dan dan Grand Vitara diperkenalkan bulan Juli 2022, kami tidak terlalu terkejut kalau kedua mobil ini memiliki kemiripan. Meski versi Suzuki terlihat punya gaya yang lebih mewah dan agresif.

Desain Mirip

Kedua SUV dibekali muka dengan lampu depan sama-sama terpisah. Yang atas berfungsi sebagai DRL, headlight sejajar bemper. Tapi pada Grand Vitara, DRL didesain untuk terlihat lebih tegas, grill diposisikan lebih ke atas dan berbentuk heksagonal. Sementara headlight dipisahkan dengan tegas dari grill. Punya Toyota, lampu ini seperti satu kesatuan dengan bagian tersebut.

2023 Suzuki Grand Vitara

Bagian belakang meski mirip dengan Urban Cruiser, tapi pembedanya cukup tegas. Desain lampu buritan seperti menyambung dari kiri ke kanan, dan diikat oleh logo S di bagian tengah. Yang kami suka adalah, penggunaan warna dark chrome di bagian ini. Dan juga di grill depan.

Dimensi panjang SUV ini mencapai 4.345 mm, dengan lebar 1.795 mm. Tingginya 1.645 mm. Besaran wheelbase (panjang sumbu roda) ada di angka 2,600 mm.

Interior Mirip Toyota

Sah saja kalau mirip. Karena memang produk bersama. Di India, interior Grand Vitara dibekali kombinasi warna hitam dan burgundy. Ini terlihat di jok, trim pintu dan dashboard. Untuk yang tidak suka interior warna ‘ramai’ begini, tersedia juga pilihan kabin sewarna. Entah di Indonesia akan masuk yang mana.

Interior Grand Vitara 2023

Sarana hiburan didukung layar monitor 9-inci di dashboard tentunya sudah bisa Apple Carplay dan Android Auto. Ada juga versi yang menggunakan instrument cluster 7-inci dan HUD.

Ada Versi Hybrid

Di India, Suzuki Grand Vitara dibekali dua opsi penggerak. Pertama empat silinder 1,5 liter dengan imbuhan Smart Hybrid. Menghasilkan daya 101 hp, dengan torsi 135 Nm. Menariknya lagi, tersedia dua opsi gerak roda. FWD atau 4WD AllGrip. Transmisinya 5-speed manual atau 6-speed otomatis. Versi Toyota hanya dibekali FWD.

Pilihan kedua adalah Grand Vitara Hybrid. Ini hybrid full, bukan mild hybrid seperti pada Ertiga. Nama sistemnya adalah Inteligent Electric Drive. Sistem ini terdiri dari mesin 1,5 liter yang berbeda dengan mesin K15 yang biasa dipakai. Kemudian ada elektrik motor dan baterai lithium berkapasitas besar. Total daya yang dihasilkan adalah 114 hp, dengan torsi puncak 141 Nm.

Suzuki Grand Vitara diperkirakan akan diimpor utuh dari pabrik Toyota di Bidadi, Karnataka, India.

Suzuki Fronx, Crossover Bernyawa Baleno Dan Grand Vitara

Sejumlah prediksi yang berkembang seputar crossover terbaru dari Maruti Suzuki yang berbasis dari platform HEARTECT yang digunakan Baleno pun terjawab sudah. Namanya aneh, Suzuki Fronx.

Maruti Suzuki Fronx dibuka selubungnya dalam event Auto Expo 2023 India yang tengah dihelat di India Expo Mart, Uttar Pradesh, India pada 12 Januari 2023. Secara resmi baru akan dipasarkan pada April 2023, namun pemesanan untuk Fronx  telah dibuka untuk konsumen di India.

Citarasa Baleno Dan Grand Vitara

Tampilan eksterior dari all-new Fronx seperti memadukan karakter desain dari Baleno dan Grand Vitara yang dipasarkan di India. Kedua mobil tersebut sangat populer dan digemari para konsumen di India. Fronx nampaknya dirancang untuk mengakomodir para konsumen yang menginginkan mobil yang memiliki unsur dari kedua model tersebut.

Sejumlah elemen desain Baleno yang disematkan pada bagian depan Fronx antara lain kaca spion, fender yang kekar, garnish chrome pada bumper hingga grille berukuran besar.

Siluet garis body depan Fronx bergaya Baleno. Namun garis atap hingga ke buritan yang bergaya coupe membuat Fronx terlihat jauh lebih keren dan aerodinamis dibandingkan Baleno. Bahkan saat dilihat dari samping, sepintas mengingatkan kami pada Suzuki Swift dan SX4.

Head lamp dan lampu belakang menggunakan model LED ala Grand Vitara. Aksen pelindung bumper depan dan belakang serta body yang jangkung pun mengadopsi gaya crossover ala Grand Vitara.

Dengan panjang 3.995 mm dan 1.765 mm, dimensi Fronx nyaris seukuran Baleno. Hanya berbeda di tinggi body yang di angka 1.550 mm. Wheelbasenya yang berukuran 2.520 mm terpaut 70 mm lebih pendek dari Jimny 5-pintu.

Interior Bernuansa Baleno

Saat melihat area kabin dari all-new Fronx, mulai dari setir, head unit sistem infotaintment, panel instrument identik dengan Baleno. Bahkan hingga nuansa two-tone pada interiornya pun serupa.

Layar sentuh 9.0 inci pada dasbor terintegrasi dengan SmartPlay. Berkemampuan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Fitur charger ponsel wireless juga hadir. Kamera 360° sistem audio Arkamys juga menjadi fitur pemikat yang tersedia.

Tombol multifungsi pada setir dan enam buah airbag sama seperti Suzuki Baleno Hatchback. Meski kabin Fronx tak selapang dan sebesar Grand Vitara, namun dikatakan tetap lebih lapang dan lebih nyaman dari Baleno.

Pilih Mesin 1.0L Atau 1.2L ?

Pilihan mesin tak hanya menentukan harga jual, namun juga segmentasi konsumen. Suzuki Fronx dibekali mesin bensin 3-silinder 1.0-liter turbo Boosterjet Mild Hybrid menjadi penggerak pada Fronx. Mesin yang juga sempat digunakan pada Baleno RS ini memiliki output tenaga maksimum 98 hp pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 147,6 Nm.

Versi kedua bermesin 4-silinder 1.2-liter polosan alias naturally-aspirated (K-12) dengan tenaga maksimum 88 hp dan torsi maksimum 113 Nm.

Para konsumen pun memiliki pilihan transmisi yang beragam. Untuk varian 1.0L akan dipasarkan dengan pilihan transmisi manual 5-speed maupun automatic 6-speed dengan paddle shift. Sedangkan untuk varian bermesin 1.2L akan tersedia dalam opsi transmisi manual 5-speed maupun 5-speed Automated Gear Shift (AGS).

Trend yang saat ini berkembang di India mulai bergeser pada SUV berbody besar. Namun demikian, tetap ada ceruk pasar bagi segmen konsumen yang menginginkan mobil bergaya SUV yang ekonomis namun harganya terjangkau. Fronx adalah jawabannya.