Mazda MX30 GIIAS 2023

Mengenal Mazda MX-30, Pembuktian Elektrifikasi Mazda

Kehadiran Mazda di GIIAS 2023 menarik perhatian kami. Bukan cuma karena ada Mazda CX-60 terbaru, tapi ada sesuatu yang lain, yang mungkin juga akan membuat Anda mampir ke booth Mazda Indonesia. Inilah Mazda MX-30.

Mobil Crossover listrik berukuran sub- compact yang sebetulnya sudah diperkenalkan sejak 2019 di Tokyo Motor Show.  Basisnya adalah CX-30, dibentuk untuk menjadi crossover coupe dengan atap yang melandai di bagian belakang.

MX 30 EV

Salah satu daya tarik, selain desain mukanya yang tajam, adalah pintu belakang model suicide door. Atau disebut Freestyle Door oleh Mazda. Pintu belakang yang memberikan akses ke bangku baris kedua, membuka berlawanan dengan pintu depan. Memberikan akses yang luas, meski agak tidak biasa. 

Baterainya memiliki kapasitas 35,5 kWh, menggerakkan motor listrik berkekuatan 141 hp. Torsi puncaknya 264 Nm. Jarak tempuh maksimal yang diraih adalah 209 km. Hal terakhir itu yang mengganjal penjualannya. 

Mazda memulai pemasaran MX-30 pada Mei 2020. Pasar utamanya ada di Jepang dan Eropa. Mobil ini coba dipasarkan di Amerika Serikat sejak Juli 2021. Tidak lama, pabrikan Jepang ini mengumumkan MX-30 tidak akan dijual lagi setelah 2023. 

Gebrakan Mazda 

Sejak kemunculannya di 2019, MX-30 berkembang tidak hanya EV. Jarak tempuhnya yang berada di bawah kompetitor, memaksa Mazda membuat terobosan. Hasilnya, MX-30 PHEV, tapi dengan mesin pembakaran internal rotary. Pertama kalinya di dunia, ada mobil hybrid dengan mesin rotary.  Nama resminya MX-30 e-Skyactiv R-EV, diperkenalkan pertama pada 14 Januari 2023. 

Mazda MX-30 e-skyactiv R

Mesinnya hanya bertugas untuk mengisi ulang baterai. Mazda menyebutnya sebagai range extender. Kapasitas ruang bakar hanya 830 cc. Lengkap dengan sistem direct injection dan serangkaian penekan emisi gas buang. Tenaganya tidak besar, hanya 74 hp. Cukup untuk sebuah generator pengisi baterai. 

Mazda memberikan baterai lithium berkapasitas 17,8 kWh, dikombinasikan dengan tangki bensin 50 liter. 

Untuk yang hadir di GIIAS, Eurokars Motors Indonesia, APM Mazda tidak (belum) akan memasarkan. Mobil ini dibawa untuk menampilkan kemampuan Mazda di bidang elektrifikasi.  Sepertinya akan jadi opsi menarik kalau MX-30 e-Skyactiv R-EV hadir di Indonesia. Meski kami yakin, harganya tidak akan murah. 

MX 30 EV

Mesin Mazda Rotary Bakal Hidup Kembali di MX-30

Dalam waktu dekat, Mazda akan menghidupkan lagi mesin rotary legendarisnya untuk disematkan pada MX-30 versi plug-in hybrid. MX-30 menjadi kendaraan all-electric pertama Mazda, namun sekarang, mobil tersebut akan ketambahan varian menggunakan mesin pembakaran internal rotary sebagai fitur range extender. 

Lebih lanjut, Mazda mengusung konsep ‘reborn for the electric age’ melalui kehadiran Mazda MX-30 REx yang rencananya diperkenalkan pada 13 Januari 2023 nanti. Mazda sendiri sepertinya tidak bisa jauh dari mesin rotary. Mazda melakukan debut kendaraan bermesin rotary pertamanya di tahun 1967, melalui unit Cosmo Sport. Sedangkan produk terakhir yang memakai mesin rotary ialah RX-8 di tahun 2012.

Mesin rotary pertama kali ditemukan oleh Felix Wankel di tahun 1950an. Insinyur asal Jerman tersebut menciptakan mesin yang berdimensi kompak, namun mampu menghasilkan output yang tinggi. Sayangnya, efisiensi bahan bakar mesin rotary menjadi momok selama puluhan tahun. Sehingga membuat mesin tersebut harus tersisihkan dari industri otomotif global.

Mesin rotary versi range extender pada Mazda MX-30 akan menghasilkan tenaga untuk motor listrik, bukan untuk disalurkan langsung menuju roda. Teknologi ini akan terlihat mantap pada ruang mesin MX-30 yang selama ini terkesan ‘agak lowong’. Menurut Mazda, MX-30 versi plug-in hybrid memulai penjualannya di wilayah Eropa terlebih dahulu.

Pengumuman ini juga diiringi dengan perkenalan emblem baru bagi MX-30, yang menggabungkan lambang rotary bersudut tiga atau Reuleaux triangle, dengan huruf ‘e’ yang melebur. Emblem ini menggambarkan kolaborasi antara mesin rotary dengan teknologi elektrifikasi. Perpaduan ini memungkinkan MX-30 REx memiliki daya tempuh yang lebih baik dari versi all-electric.

Mazda MX-30 EV

Mesin Rotary Akhirnya Jadi Genset di Mazda MX-30 EV

Akhirnya, mesin rotary kembali digunakan di mobil. Penggunanya, siapa lagi kalau bukan Mazda. Tapi jangan bayangkan mesin rotary macam di RX-7. Mazda MX-30 R-EV. Itu dia mobilnya.

MX-30 bukannya mobil listrik? Memang. Dan kelemahan mobil ini yang paling banyak dirasakan adalah jarak tempuh. Huruf R di penamaan tadi, menandakan adanya mesin rotary yang akan memperpanjang jarak tempuh. Mobil listrik ini akan mendebut 2023 mendatang.

Jadi, mesin Wankel ini tidak akan menggerakkan Mazda MX-30 EV. Hanya membantu menambah jarak tempuh dengan mengisi ulang beterai sembari berjalan. Mirip dengan prinsip kerja penggerak Nissan Kicks. Bedanya, yang dipakai kicks mesin tiga silinder segaris. MX-30 pakai rotary.

Untuk informasi, Mazda MX-30 adalah mobil listrik pertama bikinan pabrikan Hiroshima, Jepang ini. Debutnya di Tokyo Motor Show 2019. Desainnya stylish menurut kami. Pintu belakang membuka berlawanan arah alias suicide doors. Cocok untuk mereka yang ingin tampil beda dengan mobil Jepang.

Jarak tempuh MX-30 EV memang tidak bisa dibanggakan. Hanya 161 km sekali baterai diisi penuh. Penyimpan daya tersebut memiliki kapasitas 35,5 kW. Dinamo penggeraknya berkekuatan setara 144 hp, yang menggerakan roda depan. Akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 9,6 detik.

Plus & Minus Mesin Rotary

Nah, diharapkan dengan mesin rotary ini, MX-30 R-EV bisa memiliki jarak tempuh yang lebih baik. Namun berapa besaran kapasitas mesin masih belum diungkap oleh Mazda. Dengan adanya tambahan ‘genset’, harusnya memberikan ruang untuk Mazda dalam memperluas kemampuan mobil listrik pertama mereka ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah, seperti apa emisi yang dihasilkan. Mesin rotary memang memiliki kemampuan hebat dalam hal performa. Tapi emisinya juga banyak dikritik karena berlebihan serta konsumsi BBM-nya tidak membanggakan.

Tentunya, engineer Mazda sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi hal tersebut. Karena rumor mesin rotary sebagai genset sudah lama berhembus. Namun hingga berita ini diturunkan, mereka masih belum membuka seperti apa spesifikasinya.

Sumber