DFSK Glory i-Auto Siap Jalankan 100 Perintah

Tidak mau kalah dengan pabrikan lain, DFSK Glory i-Auto menghadirkan fitur i-Talk untuk menambah rasa nyaman dan aman yang siap dinikmati saat berkendara. Fitur i-Talk ini sukses menjadi fitur standar layaknya kendaraan segmen premium. Menurut keterangannya, Anda bisa mengakses fitur perintah suara ini hanya dengan mengucapkan kata kunci “Hi Glory”di awal perintah.

100 Perintah Suara

Fitur i-Talk dapat menerima 100 perintah suara yang tersambung dengan phone connection, voice navigation, media command, car feature voice control, hingga connectivity. Perintah-perintah suara pun diklaim sudah disesuaikan dengan kebiasaan dan ucapan familiar yang disesuaikan bagi konsumen di Indonesia. Bahkan merespon berbagai aksen lokal dan noise filtering yang baik.

Menurut DFSK, fitur i-Talk mempermudah Anda untuk menjaga konsentrasi berkendara tanpa terganggu untuk mengoperasikan berbagai fitur lainnya. Bisa dikatakan, fitur i-Talk siap menjadi asisten berkendara Anda selama perjalanan.

Harganya Lumayan 

DFSK Glory i-Auto juga dilengkapi floating head unit 9-inci touchscreen dengan media utama interaksi melalui fitur perintah suara. Kemudian LED headlamp dengan Autolight yang otomatis akan menyesuaikan intensitas cahaya dengan kondisi lingkungan. Ditambah fitur Foot Operated Tailgate untuk mempermudah Anda membuka pintu bagasi dengan ayunan kaki.

DFSK Glory i-Auto dilengkapi juga dengan 360° parking camera, cruise control, safety control, dan sistem bantuan standar lainnya. Soal harga, SUV ini ditawarkan dengan harga Rp365.200.000 (on the road DKI Jakarta). Diyakini kehadiran fitur i-Talk pada DFSK Glory i-Auto akan menjadi solusi yang aman dan nyaman bagi pemiliknya.

 

 

 

KTM Rayakan Unit Produksi Motor Ke Satu Juta Di India

Hampir separuh dari unit sepeda motor KTM yang beredar di pasar global diproduksi di India. Sejak tahun 2007, Pierer Mobility AG selaku induk perusahaan dari brand sepeda motor KTM dan Husqvarna bermitra dengan Bajaj Auto untuk berproduksi di India.

Tak sekadar menjadi mitra, saat ini Bajaj Auto memiliki andil saham sebesar 49.9 persen di perusahaan sepeda motor yang bermarkas di Austria tersebut.

Pabrik perakitan Bajaj Auto di Poona, India menjadi basis produksi beragam model sepeda motor KTM kelas 125cc – 390 cc. Sementara produksi sepeda motor Husqvarna dengan kelas yang setara dimulai sejak tahun 2011.

Dari sini pula meluncur sebuah KTM 390 Adventure yang merupakan unit sepeda motor KTM ke 1 juta.

Produksi KTM India

Mitra Sukses

“Kemitraan antara Bajaj Auto dan Pierer Mobility Group yang dimulai sejak tahun 2007 telah membuahkan hasil. Unit sepeda motor KTM ke satu juta yang kami produksi menjadi catatan sejarah yang sangat penting dan berarti bagi kami,” papar Rajiv Bajaj, Managing Director & CEO of Bajaj Auto Limited.

Kemitraan yang terjalin selama 16 tahun telah membawa kesuksesan bagi KTM. Stefan Pierer, CEO of Pierer Mobility AG pun berharap kemitraan dengan Bajaj Auto dapat terus berlanjut.

“Produksi KTM 1 juta unit merupakan momen penting bagi Pierer Mobility dan Bajaj Auto. Semoga kemitraan kami dengan Bajaj Auto dapat terus membawa kesuksesan di masa mendatang.” ungkap Stefan Pierer, CEO of Pierer Mobility AG.

Pierer Mobility Group Sapu Bersih Podium 1-2-3 Rally Dakar 2023

Produksi sepeda motor kesatu juta unit bukanlah satu-satunya prestasi yang dicapai oleh Pierer Mobility Group di awal tahun 2023.

Motor KTM

Prestasi lainnya yakni tahun ini mereka berhasil menjuarai Rally Dakar untuk yang ke-19 kalinya. Kesuksesan pada salah satu rally terganas di dunia tersebut ditorehkan oleh pebalap Kevin Benavides. Tahun ini merupakan gelar juaranya yang kedua.

Sementara pembalap KTM lainnya yakni Toby Price berhasil menempati posisi dua. Posisi ketiga yang dimenangkan oleh pebalap tim Husqvarna, Skyler Howes menggenapi podium juara 1-2-3 bagi Pierer Mobility Group di ajang Rally Dakar 2023.

 

Commemorative Exhibition Untuk Genesis Electrified G80

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) gelar commemorative exhibition kendaraan resmi eks G20 Summit dari Hyundai, mulai Rabu, (23/11) di Ashta District 8, SCBD. Menghadirkan mobil super langka, Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Dipajang juga Genesis Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase, dan Hyundai IONIQ 5.

Anda berkesempatan untuk melihat langsung tampilan eksterior dan interior dari kendaraan resmi varian Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Mobil ini didesain khusus dan diproduksi secara eksklusif untuk pertama kalinya di Korea Selatan, untuk KTT G20 di Bali. Lengkap dengan logo G20 pada pilarnya. Meski belum pernah dipertontonkan secara langsung ke publik.

Hyundai juga menghadirkan Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase yang memang sudah tersedia secara global. Selain itu, Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk G20 Summit dan diproduksi di Indonesia juga ditampilkan sepanjang pameran.

44 Unit Versi Genesis Electrified G80 LWB

Sebanyak 44 unit Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase digunakan sebagai kendaraan Kepala Negara, sedangkan 87 unit Genesis Electrified G80 Standard-Wheelbase dan 262 unit Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk kendaraan bagi pasangan dari Kepala Negara, rombongan delegasi, protokol, keamanan, dan tim penyelamat.

Sedan limo mewah ini mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas 87.2 kWh, tenaga maksimal sebesar 365 HP. Dinamo penggerak terpasang di as roda depan dan belakang. Kendaraan listrik mewah ini dapat mencapai kecepatan maksimal 225 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km dalam sekali pengisian.

G80 limusin memiliki panjang keseluruhan 5.222 mm dengan wheelbase sepanjang 3.227 mm, dan lebar keseluruhan 1.925 mm. Ciri khas unik dari sedan bongsor ini terdapat pada ukuran eksteriornya yang lebih panjang, dengan penambahan panjang jarak antar sumbu roda hingga 217 mm. Dari luar, Anda bisa melihat pilar B yang lebih tebal. 

Pelatihan Mobil Listrik Untuk Aparat

Selain menyediakan berbagai lini mobil listriknya sebagai kendaraan resmi G20 Summit, Hyundai juga mengadakan G20 Driver Training pada bulan September (21/9) berlokasi di Hyundai Training Academy, untuk memperkenalkan teknologi dan juga memberikan pelatihan yang komprehensif bagi Paspampres dan TNI yang bertugas saat perhelatan G20 Summit.

Lebih lanjut, dukungan Hyundai juga dilakukan melalui kehadiran Hyundai Service booth, sebagai fasilitas pengecekan dan perbaikan untuk kendaraan listrik resmi dari Hyundai yang digunakan oleh para kepala negara dan delegasi dari G20 Summit 2022. Hyundai menyediakan 28 teknisi bersertifikasi, 10 Hyundai Mobile Service, 10 Hyundai Mobile Charging, dan 2 mobil towing, yang selalu standby 24 jam selama persiapan dan pada saat berjalannya acara.

Mazda MX-30 EV

Mesin Rotary Akhirnya Jadi Genset di Mazda MX-30 EV

Akhirnya, mesin rotary kembali digunakan di mobil. Penggunanya, siapa lagi kalau bukan Mazda. Tapi jangan bayangkan mesin rotary macam di RX-7. Mazda MX-30 R-EV. Itu dia mobilnya.

MX-30 bukannya mobil listrik? Memang. Dan kelemahan mobil ini yang paling banyak dirasakan adalah jarak tempuh. Huruf R di penamaan tadi, menandakan adanya mesin rotary yang akan memperpanjang jarak tempuh. Mobil listrik ini akan mendebut 2023 mendatang.

Jadi, mesin Wankel ini tidak akan menggerakkan Mazda MX-30 EV. Hanya membantu menambah jarak tempuh dengan mengisi ulang beterai sembari berjalan. Mirip dengan prinsip kerja penggerak Nissan Kicks. Bedanya, yang dipakai kicks mesin tiga silinder segaris. MX-30 pakai rotary.

Untuk informasi, Mazda MX-30 adalah mobil listrik pertama bikinan pabrikan Hiroshima, Jepang ini. Debutnya di Tokyo Motor Show 2019. Desainnya stylish menurut kami. Pintu belakang membuka berlawanan arah alias suicide doors. Cocok untuk mereka yang ingin tampil beda dengan mobil Jepang.

Jarak tempuh MX-30 EV memang tidak bisa dibanggakan. Hanya 161 km sekali baterai diisi penuh. Penyimpan daya tersebut memiliki kapasitas 35,5 kW. Dinamo penggeraknya berkekuatan setara 144 hp, yang menggerakan roda depan. Akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 9,6 detik.

Plus & Minus Mesin Rotary

Nah, diharapkan dengan mesin rotary ini, MX-30 R-EV bisa memiliki jarak tempuh yang lebih baik. Namun berapa besaran kapasitas mesin masih belum diungkap oleh Mazda. Dengan adanya tambahan ‘genset’, harusnya memberikan ruang untuk Mazda dalam memperluas kemampuan mobil listrik pertama mereka ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah, seperti apa emisi yang dihasilkan. Mesin rotary memang memiliki kemampuan hebat dalam hal performa. Tapi emisinya juga banyak dikritik karena berlebihan serta konsumsi BBM-nya tidak membanggakan.

Tentunya, engineer Mazda sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi hal tersebut. Karena rumor mesin rotary sebagai genset sudah lama berhembus. Namun hingga berita ini diturunkan, mereka masih belum membuka seperti apa spesifikasinya.

Sumber