Mazda EZ-6

Ini Dia Sosok New Mazda EZ-6 Sang Pengganti Mazda6

Setelah penasaran dengan teaser yang berseliweran selama beberapa pekan, akhirnya sosok pengganti sedan Mazda6 muncul juga di Beijing Auto Show 2024. Mobil sedan bertenaga listrik (EV) ini tampil perdana di hadapan publik RRC pada hari ini dengan nama Mazda EZ-6. 

Info bakal munculnya Mazda EZ-6 sebelumnya telah “dibocorkan” oleh Zhu Huarong, ‘big boss’ Changan Automobile dalam acara Changan Automobile Global Partner Conference 2024 pada Januari lalu.

Rebadged Jadi Cara Paling Efektif

Kenapa Changan? Seperti yang telah diprediksi sebelumnya oleh banyak media otomotif global, Mazda EZ-6 bukanlah murni buatan Mazda.

Mobil ini memanfaatkan platform EPA1 milik Changan Automobile, mitra lokal Mazda di RRC. Platform tersebut digunakan pada mid-size sedan EV Deepal/Shenlan SL03 dan SUV SU7 yang dipasarkan di China.

Fakta uniknya, platform arsitektur EPA1 sendiri merupakan hasil pengembangan bersama antara Changan Automobile dengan ‘raja baterai’ CATL dan raksasa teknologi Huawei. Dari segi kualitas rancang bangun dan teknologi tak perlu diragukan.

Mazda EZ-6 memiliki panjang 4.921 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.485 mm. Wheelbase-nya 2.900 mm.

Sistem suspensi yang digunakan pun identik dengan saudara satu platform-nya. Mazda EZ-6 menggunakan suspensi Macpherson strut di bagian depan dan multi-link di bagian belakang.

Tetap Usung Karakter ‘Soul of Motion’

Dalam hal desain kemasan tampilan, tentu saja dibedakan dari Deepal/ Shenlan SL03. Tampilan mobil ini masih melekat kuat aura Mazda6.

EZ-6 mengusung gaya desain Kodo ‘Soul of Motion’, yang menjadi ciri khas Mazda. Grille yang melebar ala Mazda6 dan Mazda CX-90 dengan lampu LED ramping membuat fascia depan terlihat dinamis.

Siluet bodi dari depan hingga ke buritan memang tak bisa dipungkiri sangat identik dengan Deepal/ Shenlan SL03.

Komponen interior pun diadopsi dari Shenlan SL03. Terlihat jelas yakni area dashboard. Layar touchscreen 14.6-inci penampil sistem infotainment dan layar instrument digital 10.2-inci pada Mazda EZ-6 diadopsi dari Shenlan-SL03.

Hanya saja untuk konten fitur terutama teknologi keselamatan berkendara terpadu berbasis ADAS yang akan dibekalkan belum diungkap. Bagian ini mungkin jatahnya Mazda. 

Spek Belum Diungkap Tuntas

Karena baru tahap perkenalan, maka spek lengkap mobil ini belum diungkap secara tuntas. Hanya dikatakan Mazda EZ-6 akan tersedia dalan versi EV dan hybrid PHEV.

Untuk versi bertenaga listrik (EV) dikatakan memiliki jarak tempuh hingga 600 km. PHEV jarak jelajahnya lebih jauh lagi, hingga 1.000 km!

Dengan platform EPA1 yang dipinjam dari Deepal/Shenlan SL03, maka baterai dan sistem penggerak yang digunakan Mazda EZ-6 kemungkinan besar serupa.

Sebagai referensi, Deepal SL03 dibekali dua varian motor elektrik tunggal penggerak roda belakang. Versi pertama bertenaga 215 hp dan versi kedua bertenaga 255 hp. Keduanya memiliki torsi puncak 320 Nm. Sebagai sumber energi listrik, tersedia dua versi baterai yakni 58.9 kWh dan 66.8 kWh.

Belum diungkap perihal detail dari versi PHEV. Namunh diperkirakan bakal dibekali mesin bensin 4-silinder 1.5-liter berkode JL473QJ yang diimbuhi motor elektrik hybrid pada poros roda belakang.

Mazda sebelumnya telah mendaftarkan paten label nama EZ-6 dan EZ-60 di China. Apakah ini jadi pertanda bakal muncul varian SUV atau crossover dari EZ-6 yakni EZ-60? Atau justru muncul EZ-6 versi wagon?

 

 

New Mazda CX-80 Segera Hadir Di Jerman, Torsinya Menggiurkan

Setelah Mazda CX-60, disusul CX-70 dan CX-90, kini muncul model keempat yakni Mazda CX-80 i-Activ AWD.

Sebagai model keempat dari platform Large Product terbaru Mazda, CX-80 mengadopsi sejumlah elemen CX-90.

Panjangnya 4.995 mm dengan lebar 1.890 mm. Jelas lebih besar dari CX-60 yang ada di Indonesia. Sedikit lebih pendek dari CX-90 yang panjangnya 5.100 mm (tanpa dudukan plat nomor depan), dan lebarnya 1.971 (tanpa ekstensi fender).

Yang identik antara CX-80 dan CX-90 adalah ukuran jarak antar sumbu roda (wheelbase), yakni 3.120 mm. Ukuran wheelbase ini menandakan kabinnya selapang CX-90, terutama pada ruang kaki.

Kabin lega memungkinkan CX-80 menerapkan konfigurasi 6 atau 7 tempat duduk dengan leluasa. Versi 6-penumpang dilengkapi Captain Seat pada bangku baris kedua. Sedangkan versi 7-penumpang dilengkapi bangku standar yang dapat dilipat.

Ruang Kargo Extra Lapang

Volume ruang kargo jadi pertimbangan para konsumen dalam membeli mobil SUV. Dalam posisi bangku belakang tegak, volume kargo CX-80 sekira 258 liter. Lipat bangku paling belakang, maka CX-80 mampu memuat barang bervolume 678 liter.

Jika masih kurang, lipat baris kedua dan ketiga. Volume kargo sejajar headrest pun jadi 1.221 liter. Jika mentok sampai plafon, volumenya 1.971 liter. 

Hybrid Diesel Atau Bensin?

Sebagai target pasar SUV terbesar di Eropa, untuk di Jerman CX-80 tersedia dalam bensin dan diesel berteknologi elektrifikasi (hybrid). Mesin terbaru yang digunakan sudah disesuaikan dengan regulasi emisi Euro 6 yang berlaku di benua itu.

Untuk transmisi hanya tersedia versi automatic 8-speed dengan kopling multi plat berpengaturan elektronik.

Sistem penggerak all-wheel drive i-Activ AWD yang digunakan sama seperti pada CX-60, CX-70 dan CX-90. Pembagian torsi pada masing-masing 90 persen untuk roda belakang dan 10 persen ke roda depan.

Versi PHEV dibekali mesin bensin 4-silinder 2,5-liter plus motor elektrik penggerak hybrid berdaya 129 kW (173 hp). Total output tenaganya 323 hp dengan torsi maksimum 500 Nm. Baterainya berkapasitas 17.8-kWh. Dalam mode EV, dapat menempuh jarak 60 km (klaim).

Untuk versi diesel, dibekali mesin 6-silinder 3,3-liter turbodieselnya dengan modul mild hybrid. Tenaganya cuma 251 hp, tapi torsi maksimumnya 550 Nm. 

Lima Varian Trim

Mazda CX-80 dipasarkan dalam lima varian trim, yakni: Exclusive-line, Homura, Takumi, Homura Plus, dan Takumi Plus. Berlaku untuk versi bensin PHEV maupun diesel.

Fitur keselamatan i-Activsense ADAS jadi kelengkapan standar. Ini diharapkan mampu meloloskan CX-80 meraih peringkat bintang lima dalam uji keselamatan Euro NCAP.

Mazda CX-80 resmi dipasarkan di Jerman mulai Mei 2024. Label harga terendah yakni €55.350 (Rp 956,5 jutaan) untuk model entry-level CX-80 e-Skyactiv PHEV Exclusive-Line. Varian teratas Takumi Plus 6-seater harganya sekira €67.850 (Rp 1,17 miliaran).

Tak hanya terbatas dipasarkan di Eropa dalam versi setir kiri (LHD). Rencananya CX-80 juga bakal beredar di Jepang, Inggris dan Australia dalam versi setir kanan (RHD). 

Mazda BT-50 Hanya Sedikit Bersolek Untuk Tahun 2024

Masih ingat Mazda BT-50? Mazda baru saja memperkenalkan versi facelift dari pickup doubel cabin ini di Thailand. Meskipun basis platformnya sama dengan Isuzu D-Max, tapi Mazda tak terlalu banyak melakukan sentuhan ubahan dibandingkan D-Max. Tentunya agar tak berpengaruh terlalu banyak pada harga jual.

Lantas apa saja upgrade dan penyegaran yang disematkan pada Mazda BT-50 agar bisa tetap survive di pasar pickup global?

Tampilan Kian Macho

Penyegaran pada sektor tampilan eksterior merupakan hal rutin yang dilakukan oleh setiap pabrikan otomotif. Demikian pula dengan Mazda BT-50 yang kondang di Thailand dan Australia ini.

Mazda BT-50 2024 facelift tidak banyak berubah.

Mazda BT-50 dipasarkan dalam dua versi: Freestyle Cab, versi dua pintu dengan kabin lebih besar dan Double Cab, versi double cabin dengan lima tempat duduk.

Sebagai penyegaran tampilan, Mazda menawarkan paket aksesoris eksterior “Black Thunder” untuk varian teratas. Mulai dari skid plate, sports bar, hingga fender extension dilabur warna gloss black. Handle pintu, kaca spion dan pelek alloy 18-inci untuk paket Black Thunder juga berwarna gloss black.

Upgrade Minor Konten Interior

Untuk area interior, Mazda BT-50 tak banyak perubahan. Varian teratas masih dengan layar touchscreen 9-inci untuk penampil fitur infotainment. Pada varian termurah dibekali dengan touchscreen berukuran 7-inci.

Mazda membekali BT-50 dengan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Untuk panel instrument sayangnya masih tak berubah, tetap berukuran 4.2-inci. Berbeda dengan Isuzu D-Max yang sudah dibekali instrument digital berukuran 7-inci.

Untuk model paling mahal, panel interior berlapis kulit tampil dengan kombinasi warna coklat dan hitam. Sistem audio dilengkapi dengan 8-speaker.

Untuk sistem bantu berkendara terpadu (ADAS), kini terdapat tambahan fitur adaptive cruise control dengan fungsi stop & go.

Hanya saja saat ini pihak Mazda tak menjelaskan apakah Mazda BT-50 2024 juga bakal dilengkapi dengan mode berkendara “rough terrain mode” yang ramah di medan off-road seperti pada Isuzu D-Max facelift.

Spek Mesin Tak Berubah

Sektor performa saat ini masih status quo alias masih seperti versi sebelumnya.

Varian entry-level dibekali mesin 1.9-liter turbodiesel bertenaga 148 hp dengan torsi maksimum 350 Nm. Untuk varian teratas dibekali mesin 3.0-liter turbodiesel bertenaga 187 hp dengan torsi maksimum 450 Nm.

Pilihan sistem penggerak pun tak berubah yakni 2WD dan 4WD dengan transmisi manual maupun automatic 6-speed.

 

Peluncuran Mazda CX-3 2024

New Mazda CX-3 2024, Penyegaran Supaya Tetap Bisa Diandalkan

Eurokars Motor Indonesia (EMI) memperkenalkan andalan barunya hari ini (29/02) di Jakarta. Tidak baru-baru amat memang, karena hanya facelift. Inilah New Mazda CX-3 2024 yang merupakan salah satu mobil andalan Mazda di Indonesia.

Dipasarkan dalam dua varaian, Pro dan Sport, perubahannya minor, tapi akan langsung bisa dilihat. Pertama, hadirnya kelir two-tone di Mazda  CX-3 2024.  Tepatnya versi Pro. Atapnya berwarna hitam glossy, lengkap dengan kombinasi black chrome dan hitam untuk grill.

Body cladding juga disamakan dengan warna atap. Kakinya dihiasi pelek multi-spoke dengan desain baru. Terlihat dinamis. Meski kami kurang suka dengan jarak ban ke spakbor yang terlalu jauh. Tapi ini hanya masalah selera.

Mazda CX-3 2024

Di bagian interior, varian Sport yang bermesin 1,5 liter diberikan jok kulit. Sementara New CX-3 Pro terlihat lebih sporty dengan kombinasi suede dan kulit. Sedang trim pintu pada varian Sport justru dibekali bahan suede. Sedangkan Pro punya dot pattern. Pembeda lainnya ada di frame kisi-kisi AC. Ada warna merah dan perak pada varian Sport, serta warna coper dan hitam di tipe Pro.

Keduanya harus diakui, memiliki kualitas material yang bagus, dengan fitur bawaan yang lengkap. Ada sunroof, lampu depan dan wiper otomatis, serta spion tengah dengan dimmer yang juga otomatis.

Motivator

Interior CX-3 2024

Penggerak New Mazda CX-3 seperti dikatakan tadi ada dua varian. Versi 2.0 menggunakan mesin 4-silinder SKYACTIV-G 2.0, dengan tenaga 146,9 hp dan torsi 195 Nm. Untuk varian Sport, mengandalkan SKYACTIV-G 1.5L, memberikan tenaga sebesar 109,4 hp/144 Nm. Versi terakhir ini masuk di segemen yang cukup sesak. Di dalamnya ada Honda HR-V, Toyota Yaris Cross (non HEV), MG ZS, Wuling Alvez dan lainnya. Sedangkan CX-3 Pro bergerak sendiri di segmen compat SUV B-Segment.

Berapa harganya? Bisa dilihat di bawah ini. Namun harap diperhatikan, harga tertera adalah OTR untuk Jakarta.

  • Mazda CX-3 Sport: Rp 399.900.000
  • Mazda CX-3 Pro: Rp 495.500.000

Layanan After Sales Baru

Melengkapi peluncuran The New Mazda CX-3, PT EMI juga memperkenalkan program layanan purna jual terbaru, yaitu 5 Years MyMazda Warranty, yang akan secara otomatis disematkan pada setiap pembelian unit Mazda dengan VIN tahun 2024.

Program 5 Years MyMazda Warranty memberikan fasilitas masa garansi kepada para pemilik kendaraan Mazda, sampai dengan jangka waktu 5 tahun atau 150.000 km (mana yang tercapai lebih dahulu). 

Mazda CX-70 US Spec

Mazda CX-70 Diperkenalkan Dengan Mesin CX-60, Ukuran Lebih Besar

Inilah Mazda CX-70, SUV terbaru dari Mazda yang diluncurkan tadi malam (30/01). Mobil ini, untuk masa awal akan dijual dulu di Amerika Serikat, karena memang Mazda Amerika yang lebih banyak terlibat untuk pengembangannya.

CX-70 adalah model ketiga yang masuk dalam keluarga Large Product Group Mazda. Mampu menampung lima orang dengan dua baris kursi yang disediakan. Menusung konsep Passion Pursuer, kabin dikatakan lega dan punya ruang kargo yang praktis

interior CX-70

Bentuknya senada CX-60 yang ada di Indonesia. Tentunya dengan mengusung konsep desain KODO khas mereka. Kabin ditarik ke belakang sementara moncongnya panjang. Perawakannya yang lebar membuat mobil tampak kekar di jalanan. Mukanya terlihat dinamis dengan grill khas Mazda, diapit sepasang air intake dan lampu khas Mazda. Bagian kaki menggunakan pelek 21 inci dengan desain yang benar-benar baru.

Di balik kap mesinnya, dipasang mesin empat silinder segaris dengan kapasitas 2,5 liter dalam format PHEV. Tenaganya 323 hp dengan torsi puncak 500,2 Nm. Dilengkapi baterai lithium-ion 17,8 kWh. Motor listriknya berkekuatan 68 kW (91,1 hp). Opsi lainnya adalah 6-silinder 3,3 liter turbo. Yang ini ada dua macam, pertama bertenaga 280 hp dengan momen puntir sebesar 450,1 Nm. Satunya lagi mampu menguluarkan daya 340 hp/500,2 Nm.

Angka tersebut menghasilkan mobil yang mampu menarik beban (towing) hingga 2,2 ton untuk versi 3,3 liter. Semantara PHEV diklaim mampu menderek hingga 1,5 ton. 

Dimensinya tentu lebih besar dari CX-60. Wheelbase-nya mencapai 3.119 mm, serupa dengan Mazda CX-90. Panjangnya juga tidak jauh berbeda. Namun karena mobil ini tidak punya baris ketiga, ruang kargonya jadi sangat luas.

Menurut informasi yang kami terima dari Mazda US, mobil ini akan mulai masuk diler paruh kedua 2024. Harganya belum disebutkan, tapi kami yakin akan di bawah CX-90 termurah (US $40.970, setara Rp 647 jutaan). 

Mazda CX-60 Magelang

Membuktikan Jinba-Ittai Mazda CX-60 Di Kaki Gunung Merbabu

Menurut Mazda, dan kami yakin Anda juga setuju, keseimbangan yang tepat antara keterlibatan pengemudi, kenyamanan, kinerja dinamis dan efisiensi adalah hal penting. Hal-hal tersebut adalah elemen yang membentuk filosofi  Jinba-Ittai yang sempurna. Dan filosofi ini, dikatakan sangat kental melekat di Mazda CX-60. “All-New Mazda CX-60 bukan hanya tentang kinerja, namun juga tentang memberikan kepuasan berkendara yang sesungguhnya dan ketenangan pikiran,” ujar Ricky Thio, Managing Director Eurokars Motor Indonesia (EMI). Kami ada di Semarang 16 hingga 18 Oktober untuk membuktikan hal tersebut.

Untuk informasi, Jinba Ittai, kalau diterjemahkan secara harfiah, adalah penunggang yang menjadi satu kesatuan dengan kudanya, saat bergerak. Mazda menggunakan filosofi ini, untuk menggambarkan hubungan yang intuitif antara pengemudi dan mobilnya.  

Kemarin, CX-60 digeber di jalan bebas hambatan untuk mengetahui, sejauh mana performa SUV terbaru Mazda ini. Hari ini (17/10) kami disediakan rute Semarang-Magelang-Boyolali-Semarang untuk mengeksplorasi, apakah Jinba Ittai tadi memang kental terasa di mobil ini. Dan sepertinya kami harus bilang iya.

Mazda CX-60 Soul Red

Alasannya, sederhana. Kami adalah penyuka mobil yang meyakinkan, mudah dipahami baik secara teknis, pengendaraan maupun pengendalian. Meskipun kenyamanan agak terganggu dengan suspensi belakang yang keras, terutama di jalan bebas hambatan. Namun hal tersebut ditutupi oleh kursi lega, interior berkualitas dan fitur kenyamanan maupun keamanan yang mumpuni.

Kuda Yang Patuh

Dari sejak duduk, keterlibatan pengemudi dengan CX-60 ‘diikat’ dengan Driver Personalization System. Masukan tinggi badan, maka kursi, setir hingga spion luar akan menyesuaikan. Bagi kami yang tingginay 165 cm, duduknya terlalu tegak. Tapi ini adalah posisi duduk yang disuarakan saat kami menjalani safety driving course. Kalau Anda tidak suka, tinggal atur ulang dan masukan ke dalam memori pengturan kursi.

Saat mobil bergerak melalui jalanan kelas B (jalan atar kota non-tol) yang padat dan berliku, karakter asli CX-60 mulai terlihat jelas. Kedinamisannya tiba-tiba menonjol. Kemudi terasa berbobot dan patuh. Input dari pengemudi diterjemahkan menjadi pergerakan roda depan yang instan. Suspensi belakang yang sporty tadi, membuat kami percaya diri melibas berbagai bentuk tikungan yang tajam.

Karakter kemudi yang netral, memudahkan untuk banting setir, mengingat jarak antar belokan yang berdekatan, khas jalan antar kota. Gerak empat roda (AWD) membuat mobil jadi penurut saat gas diinjak seenaknya menjelang keluar dari tikungan. Yang protes paling ban atau penumpang Anda. Traction control bekerja instan untuk menterjemahkan, ke roda mana torsi harus dikirim. Secara keseluruhan, untuk bagian ini, kami sangat puas.

Mesin & Transmisi Kekinian

Mazda CX-60 menggunakan mesin SKYACTIV terbaru. Kalau Anda mengikuti perkembangan Mazda, penggerak enam silinder dengan kapasitas 3,3 liter turbo, baru ada saat platform Large Product dikeluarkan. Kelahiran mesin ini melengkapi filosofi Jinba Ittai yang dinamis sejak putaran rendah.

CX-60 test drive

Di rute antar kota tanpa tol, performanya kami tuntut maksimal karena pergerakan menyusul kendaraan yang lebih lambat membutuhkan hal tersebut. Dan itulah yang dihantarkan oleh bongkahan besi di balik kap mesin. Torsi 450 Nm mulai muncul sejak 2.000 rpm dan ini membantu melewati medan yang menantang.

Lontaran tenaga 280 hp dan torsi badak tersebut diterjemahkan dengan baik oleh transmisi 8-speed. Gearbox ini unik karena didesain untuk berfungsi tanpa torque converter. Benda ini juga barang baru, karena transmisi SKYACTIV sebelumnya, masih menggunakan torque converter yang digabung dengan multi-plate clutch. Penjelasannya akan kami coba bahas di lain waktu.

Penyaluran ke keempat roda dilakukan dengan halus, tanpa mengurangi sensasi daya sentrifugal untuk penumpangnya. Rasa percaya diri kemudian dengan cepat tumbuh dan kami merasa sudah kenal lama dengan CX-60 ini. Meski kadang saat momen tanggung, ada saja gejala ‘grogi’. Transmisi bingung mau pindah ke atas atau ke bawah. Tapi itu jarang terjadi.

Kesimpulan

Anda boleh panggil kami old fashioned, old school, angkatan tua atau apapun itu. Tapi di era semakin canggihnya sebuah mobil. kehadiran kendaraan yang masih memikirkan kepuasan berkendara ala mobil ‘analog’ tapi diimbuhi dukungan teknologi terkini bisa memuaskan kerinduan kami.

Mazda CX-60 pasti punya cela. Tapi apa yang disuguhkannya, mulai dari platform gerak roda belakang yang diimbuhi AWD, mesin longitudinal 6-silinder plus turbo serta handling yang mumpuni, sukses membuai kami selama pengujian. Dulu, mobil yang menggunakan layout seperti ini kerap disematkan status mobil ‘over engineered’ Atau dirancang secara berlebihan. Namun mobil-mobil itu sukses punya tempmat di hati penggunannya. BMW, Mercedes-Benz hingga Volvo lama contohnya.

Apakah Mazda CX-60 juga akan punya tempat seperti itu? Hanya waktu yang bisa jawab. Tapi di hati kami, tempatnya sudah ada. Andaikan punya budget Rp 1,190 milyar, mobil ini masuk daftar pertimbangan kami. Pertimbangan yang serius.

Mazda MX-5 Diberikan Penyegaran, Ini Yang Berubah

Mazda MX-5 generasi ND sempat diduga akan muncul generasi penggantinya. Namun ternyata Mazda justru meluncurkan versi facelift untuk model tahun 2024 di Jepang. Apa saja yang berubah?

Paling mencolok yakni kemasan desain lampu depan dan belakang. Lampu depan full-LED desainnya berubah drastis. DRL pun kini dipindah dari bumper depan dan menyatu dengan lampu depan.

Perpindahan posisi DRL turut merubah desain bumper depan. Grille tak hanya mengalami ubahan, namun dipasangi sensor radar sistem ADAS. Velg alloy 17-inci kini tampil dengan desain baru. Warna eksterior pun bertambah yakni Aero Gray Metallic dan Aero Blue. Ubahan berlaku untuk model soft-top maupun hard-top (RF).

Khusus untuk variant RF kini tersedia opsi interior berlapis kulit Nappa. Mulai dari panel konsol tengah dan jok berbalut kulit dengan aksen jahitan ganda. Tersedia opsi two-tone dengan atap berkelir hitam.

Penyegaran Konten Fitur

Ubahan konten fitur pada MX-5 pun porsinya cukup banyak. Layar head-unit 7-inci pada dashboard kini diganti ukuran 8.8-inci. Sama seperti pada versi teranyar Mazda2 dan CX-3 spec-JDM yang lebih dulu diluncurkan pada September lalu.

Sistem infotainment kini terintegrasi dengan sistem terpadu Mazda Connect versi terupdate. Selain penambahan fitur adaptive cruise control, sistem keselamatan berkendara berbasis ADAS pun kini terdapat tambahan, antara lain Mazda Radar Cruise Control dan Smart Brake Support.

Untuk model tahun 2024 terdapat variant baru yakni Mazda Roadster S Leather Package V Selection. Kombinasi atap warna beige dan bodi warna hitam nampak serasi dengan velg aluminium 16-inci nan mengkilat.

Panel interior berlapis kulit sintetis warna coklat muda berpadu serasi dengan jok berlapis kulit Nappa berwarna krem.

Pengendaraan Kian Greget

Perangkat baru yang disematkan Mazda pada MX-5 yakni asymmetric limited-slip differential khusus untuk versi transmisi manual. Setting power steering elektronik pun direvisi.

Khusus varian GT RS dan model bertransmisi manual kini dilengkapi mode berkendara DSC-Track Mode. Saat diaktifkan, intervensi sistem Dynamic Stability Control porsinya dikurangi agar aksi manuver di sirkuit balap kian menyenangkan. Friksi pada sistem kemudi diklaim diminimalisir agar handling kemudi lebih mulus dan responsif.

Mesin Lebih Responsif

MX-5 spec-JDM masih tetap dengan mesin 1.5-liter dan 2.0-liter Skyactiv-G. Hanya saja performa mesin sedikit dibugarkan. Untuk opsi transmisi tak berubah yakni manual atau automatic 6-speed.

Mesin 1.5-liter tenaganya naik 4 hp menjadi 133 hp. Meskipun konsumsi BBM kini lebih ekonomis, akan tetapi setting ulang pada throttle tetap menghasilkan akselerasi yang responsif.

Untuk variant mesin 2.0-liter output tenaganya tetap 181 hp. Hanya saja kinerja mesin kini lebih responsif berkat upgrade software ECU. Revisi pada sistem exhaust menghasilkan alunan nada yang lebih merdu.

Sudah Bisa Dipesan 

Pemesanan untuk pasar domestik Jepang sudah dibuka. Hanya saja pengiriman unit perdananya paling cepat sekira pertengahan Januari 2024.

Harga jualnya mulai dari ¥2.898.500 hingga ¥4.308.700. Kurang lebih sekira Rp 306,4 jutaan untuk variant termurah dan mulai dari Rp 455,4 jutaan untuk variant teratas.

Dibandingkan model yang saat ini tengah dipasarkan, terjadi kenaikan antara ¥200.000-300.000. Kurang lebih kenaikannya sekitar Rp 21 – 31 jutaan. Tak terlampau banyak.

Untuk kawasan Australia, Mazda baru memasarkan MX-5 ND facelift pada pertengahan tahun depan. Akan tetapi opsi mesin hanya tersedia variant 2.0-liter Skyactive-G.

Ternyata cukup banyak juga revisi dan upgrade yang diimbuhkan pada MX-5 kali ini. Apakah ini adalah pertanda model facelift 2024 bakal jadi generasi ND terakhir? Kita nantikan jawabannya di event Japan Mobility Show pada penghujung bulan ini…

 

Mazda CX-60 diluncurkan di Jakarta

Menelaah Kenapa Mazda Percaya Diri Dengan CX-60

Kehadiran Mazda CX-60 seperti mempertegas kalau Mazda siap menyerbu (hampir) semua segmen kendaraan roda empat di Indonesia. Dimulai dari kelas mobil compact B-Segment seperti Mazda2 dan Mazda2 Sedan. Di atasnya ada Mazda3 dalam format hatchback dan sedan, lalu untuk menandingi Toyota Camry ada Mazda6 sedan. Lengkap dengan pilihan Mazda6 station wagon.

Mazda CX-60 hadir dalam dua varian: Kuro dan Elite

SUV/Crossover juga demikian. Mazda mengisi semua lini dengan CX-3, CX-30, CX-5, CX-8 hingga CX-9 dan sekarang CX-60 dengan harga Rp 1,180 milyar. Lebih mahal dari CX-9 yang lebih besar. Lalu, pertanyaannya, kenapa CX-60 bisa melompati CX-9 dan masuk di segmen SUV compact mewah? Di kelas ini ada Mercedes-Benz GLC, BMW X3, Lexus NX yang sudah lebih dulu ‘stabil’.

Untuk itu, mari kita bedah apa yang membuat Mazda percaya diri dengan CX-60 ini.

Anti Mainstream

Saat pabrikan lain dengan alasan efisiensi BBM berlomba membuat platform untuk mobil dengan penggerak roda depan, Mazda berbalik arah. Mereka justru meninggalkan basis mobil seperti itu, dan fokus mengembangkan platform untuk mobil gerak belakang (RWD), sekaligus mampu mengakomodir AWD.

CX-60 merupakan salah satu produk yang masuk dalam kategori Mazda Large Product Group, dibangun menggunakan Multi-solution Architecture. Kehadiran platform ini dikatakan sebagai solusi untuk mengakomodir beragamnya regulasi kendaraan bermotor di negara yang memasarkan Mazda. Hasilnya, pabrikan Hiroshima, Jepang ini bisa dengan mudah menukar-nukar kelengkapan teknis sesuai kebutuhan.

Platform CX-60

Multi-solution Architecture juga didesain untuk jadi basis mobil dengan mesin longitdinal, punya as kopel dan gardan belakang. Juga bisa dipasangkan mild hybrid (untuk mesin diesel/bensin) atau sistem mesin bensin plug-in hybrid sekalian.

CX-60 bukan satu-satunya pengguna, karena ada CX-90 yang lebih besar lagi. Mobil ini baru dipasarkan di Amerika Serikat awal tahun 2023. Selain dua yang sudah ada, tahun ini Mazda juga akan mengeluarkan dua produk SUV lagi bernama CX-70 dan CX-80.

Hanya AWD dan Mild Hybrid

Mazda CX-60 yang hadir di Indonesia dibekali mesin Skyactiv-G dengan enam silinder. Untuk informasi, penggerak 6-silinder Skyactiv adalah pengembangan terbaru. Sebelumnya, kalau Anda memperhatikan Mazda, Skyactiv selalu empat silinder.

Mesin Mazda CX-60 baru dikembangkan

Kapasitasnya 3,3 liter lengkap dengan turbocharger dan mild hybrid 48 volt, yang motor listriknya dijepit diantara mesin dan transmisi. Mampu menggelontorkan 280 hp dan torsi 450 Nm. Transmisi otomatis 8-speed menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem yang disebut sebagai i-AWD

Di pasar luar negeri, pilihannya terlihat lebih beragam. Ada Skyactiv- 6-silinder 3,3 liter tanpa mild hybrid, Skyactiv-X 3,3 liter, 4-silinder dengan PHEV, dan beberapa opsi mesin diesel 3,3 liter. Menurut Ricky Thio Managing Director Eurokars Motor Indonesia, di Jepang justru paling laris CX-60 diesel ini.

Meski punya mesin yang terbilang besar, namun Eurokars Motor Indonesia percaya diri kalau konsumsi BBM-nya terbilang irit. Berdasarkan uji coba saat proses homologasi di Indonesia, Mazda mencatatkan konsumsi BBM sekitar 13 km/liter.

Angka yang cukup bagus mengingat mesinnya tidak bisa dibilang kecil. Namun harap diingat, angka ini tidak mengikat karena semuanya tergantung kondisi berkendara.

Filosofi Desain

Penilaian bentuk kami serahkan kepada Anda masing-masing. Tapi memang yang ini agak lain. Moncongnya panjang dengan kabin yang ditarik ke belakang. Menurut Mazda, desain ini bedasarkan filosofi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda. Disebut sebagai The Perfect Jinba-Ittai.

Mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai yang telah berkembang selama tiga generasi, diklaim akan mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia.

Jinba-Ittai juga telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Mazda dalam pengembangan berbagai model kendaraan, terutama dalam aspek keselamatan dan kenyamanan. Di dalamnya bahkan termasuk bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap gaya sentrifugal yang terjadi saat mobil bergerak. Tujuannya, tentu tidak lain adalah mempertahankan kenyamanan dalam berbagai kondisi pengendaraan.

Interior Mazda CX-60

Kenyamanan juga didukung oleh teknologi yang bisa dibilang tidak lazim. Mazda CX-60 memiliki kemampuan untuk menyesuaikan posisi duduk sesuai dengan ukuran tinggi badan pengemudinya. 

Dikatakan oleh Mazda, penelitian mendalam soal cara seseorang bisa nyaman mengendarai, ditambah bagaimana gaya disalurkan ke seluruh body, menghasilkan struktur body yang rigid yang bisa terasa saat Anda menggerakkan mobil.

Memanfaatkan Yang Ditinggal

Jujur, kami selalu mengagumi kemampuan Mazda. Mereka selalu bisa berinovasi menggunakan sesuatu yang ditinggalkan oleh pabrikan lain. Contohnya, mesin rotary yang dijauhi oleh produsen mobil (dan motor), dikembangkan oleh Mazda dan menghasilkan mobil hebat. Meskipun kadang pada akhirnya menggerogoti mereka sendiri. Setelah sukses di keluarga Mazda RX, sekarang rotary hanya akan mereka pakai untuk generator mobil dengan elektrifikasi.

Lalu saat semua bilang mesin pembakaran internal akan habis masanya, mereka keluar dengan teknologi mesin bensin HCCI (Homogenous Charge Combustion Ignition). Teknologi unik yang menggabungkan karakter pembakaran mesin diesel dan bensin (nanti kami buat artikelnya khusus).

Dan sekarang, Mazda membuat platform yang juga berbeda arah. Ini seperti jadi kebiasaan. Semoga saja sifat anti-mainstream ini tetap melekat. Dunia otomotif selalu memerlukan sebuah pencerahan yang berbeda. Dan sepertinya Mazda bisa memberikan itu. Kita lihat saja.

Mazda CX-60 peluncuran

Mazda CX-60 Diperkenalkan, Ini Harganya

PT Eurokars Motor Indonesia, APM Mazda di Indonesia akhirnya membuka selubung produk terbarunya, Mazda CX-60 hari ini (26/07/2023). CX-60 diperkenalkan kepada media nasional di Jakarta dengan keunikannya.

Pabrikan Hiroshima ini sepertinya sah saja kalau disebut pabrikan anti mainstream. Saat produsen mobil lain berlomba membuat SUV berpenggerak roda depan, Mazda tidak. Mereka meninggalkan platform yang sudah ada dan membuat basis baru untuk mobil yang yang tenaganya disalurkan ke roda belakang. Tentunya juga mampu mengakomodir gerak empat roda (AWD).

Desainnya masih tetap terlihat Mazda. Moncongnya terlihat panjang, kabin seperti ditarik ke belakang. Jarak pijak yang lebar membuat mobil terlihat kekar. Panjangnya kap mesin bukan tanpa alasan.

Ada penggerak Skyactiv G enam silinder di balik kap mesin. Kapasitasnya 3.3 liter. Lengkap dengan teknologi mild hybrid 48 volt dan turbocharger. Menjadikan CX-60 sebagai mobil pertama Mazda di Tanah Air yang punya teknologi tersebut. Tenaganya 280 hp, dengan torsi puncak 460 Nm.

Disalurkan melalui transmisi otomatis 8-speed ke semua roda. Ya, CX-60 yang dipasarkan di Indonesia hanya tersedia dalam sistem gerak AWD.

Interiornya tidak salah. Begitu duduk Anda akan familiar kalau ini adalah bikinan Mazda. Kami selalu suka dengan kualitas interior buatan mereka. Namun untuk mengetahui kepraktisan masih perlu waktu. Semoga nanti ada kesempatan test drive yang komprehensif.

Yang pasti, sudah dilengkapi dengan paket fitur bantu berkendara i-Activsense. Isinya ada cruise control adaptif, lane keeping assist, active LED headlight dan sebagainya. 

Dipasarkan dalam dua varian, Elite dan Kuro, harganya serupa. Eurokars Motor Indonesia mematok angka untuk Mazda CX-60 ini di Rp 1,188.800.000. Dengan harga tersebut, keluarga terbaru crossover Mazda ini dipastikan bakal menghadang Mercedes-Benz GLC atau BMW X3. Anda tertarik? Mungkin memang sudah sepantasnya…

Produksi Mazda CX-60

Mazda CX-60 Debut di Filipina, Indonesia Segera Menyusul!

Mazda CX-60 akhirnya melakukan debut di kawasan ASEAN. Bukan di Indonesia, tapi Filipina jadi negara pertama yang memasarkan mobil ini di Asia Tenggara. Di negara itu, SUV baru Mazda dihargai mulai dari (setara) Rp 748 jutaan.

CX-60 melakukan debut global pada bulan Maret 2023 lalu, namun kemunculannya di Filipina berlangsung 13 Juni 2023 lalu. Mobil ini mengusung platform baru Mazda bernama Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Penempatan mesinnya agak unik. Saat semua bikin mesin melintang untuk gerak roda depan, Mazda bikin mobil baru dengan mesin longitudinal, gerak roda belakang (RWD), atau bisa juga AWD.

Mazda CX-60

Pihak Mazda setempat menggelontorkan beberapa varian. Yang pasti, ada dua pilihan mesin empat silinder 3,3 liter yang tersedia. Pertama, berbahan bakar bensin dengan imbuhan mild hybrid 48 volt. Namanya, e-SKYACTIV G yang bertenaga 280 hp pada 5.000 rpm serta torsi 450 Nm pada 2.000 rpm hingga 3.500 rpm. Disalurkan ke keempat roda melalui transmisi 8-percepatan otomatis.

Kedua, mesin e-SKYACTIVE Turbodiesel. Sekali lagi, kapasitas mesinnya 3,3 liter plus tempelan mild hybrid 48 volt tadi. Tenaga yang dihasilkan 250 hp pada 3.750 rpm. Torsi puncaknya sebesar 550 Nm, tersedia mulai 1.500 rpm hingga 2.400 rpm. Transmisinya juga 8-speed otomatis

Posisi di Mazda

Pertanyaan terbesar adalah, dimana posisi mobil ini diantara jajaran produk Mazda? Secara dimensi, Mazda CX-60 lebih besar dari CX-5. Tapi lebih pendek dari CX-8. CX-60 lebih panjang sekitar 195 mm (4.745 mm) dibanding CX-5. Juga dengan lebar 1.890 mm, ini lebih besar sekitar 50 mm. Tingginya 1.680 mm. Sementara jarak sumbu roda (wheelbase) 2.870 mm.

Interior CX-60 2023.

Kapan masuk ke Indonesia, yang kami yakin tidak akan lama lagi. Kenapa? Karena kami sudah dapat undangan untuk mencoba mobil ini. Karena posisinya diatas Mazda CX-5, tidak perlu heran kalau harganya lebih mahal. Meskipun, kapasitas duduknya sama-sama lima kursi. Untuk diketahui, saat ini, harga Mazda CX-5 adalah Rp 608 juta hingga 700 jutaan (Harga DKI, bisa berubah sewaktu-waktu).

Mazda CX-5 AWD 2023

Mazda CX-5 AWD: Ada Yang Lebih Menarik Dari Warnanya

Udara di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang panas mentereng pada 07 Maret 2023 lalu. Seperti memberi dukungan kepada kami untuk menjalankan pengujian singkat Mazda CX-5. Bukan benar-benar baru memang, tapi ada tambahan kemampuan yang cukup signifikan, gerak empat roda di pesaing Honda CR-V ini.

Salah satu yang bisa membuat Anda sadar kalau ini adalah Mazda CX-5 gerak AWD (All Wheel Drive) adalah warna putih yang berbeda. Ini adalah warna yang baru ada untuk CX-5 AWD. Namanya Rhodium White. Di bawah terik matahari, warnanya jadi seterang siang hari dan ini menarik. Selain itu, harganya juga lebih mahal, Rp 705 juta (OTR Jakarta).

Mazda CX-5 AWD Rhodium White

Rhodium White Premium adalah warna putih murni yang terinspirasi oleh estetika Jepang yang menemukan keindahan dalam kesederhanaan dan ketiadaan elemen yang berlebihan. Selain itu, butiran halus cat menonjolkan bayang-bayang pada permukaan kendaraan melengkapi tekstur metalik dari Rhodium White Premium. Setidaknya itu penjelasan Mazda Indonesia waktu memperkenalkan mobil ini bulan Februari lalu.

Warna mungkin menarik. Tapi kami lebih tertarik dengan yang menggerakkannya. Mazda CX-5 AWD dibekali mesin empat silinder DOHC dengan kapasitas 2,5 liter. Tanpa turbo. Tidak berbeda dengan Mazda CX-5 versi gerak depan yang sudah ada sebelumnya. Tenaganya juga tetap 187,4 hp dan torsi puncak 252 Nm.

Mazda CX-5 2023

Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya dengan CX-5 FWD, ada banyak pujian yang bisa dilontarkan. Ekspektasi kami, kali ini pun akan sama. Dan tidak meleset. Masuk ke dalamnya Anda tetap disambut kualitas sebuah Mazda dengan wanginya yang khas.

Kinerja Kaki-kaki

Mungkin tidak perlu dijabarkan lagi soal mesin. Kami juga langsung menjalankan mobil ini melewati rute sekitar BSD. Dan tidak perlu waktu lama untuk paham, Mazda CX-5 layak dapat satu acungan jempol lagi untuk handling.

Drive Mazda CX-5

Di kecepatan rendah, gerak AWD akan lebih banyak mengirim daya ke roda depan, jadi Anda tidak akan terlalu merasakan. Namun saat dibutuhkan, ada deretan sensor yang akan memerintahkan AWD membagi torsi ke setiap roda.

Hasilnya adalah tingkah mobil yang gampang diprediksi. Pergerakan setirnya berisi tapi tidak merepotkan. Respon roda juga terasa responsif dan linear, sesuai dengan input tangan kami.

Satu hal yang kami perhatikan adalah peredamannya. Terasa agak sporty. Alias agak keras terutama di kecepatan rendah. Untuk yang sering berkendara di jalan non-tol, mungkin akan mengeluhkan hal ini.

Untungnya ada jalan lurus, lebar dan kosong di area BSD yang memungkinkan kami mencoba berjalan agak kencang. Dan kerasnya suspensi tersebut terbayarkan dengan stabilitas yang mumpuni. Lipas tikungan dengan kecepatan yang agak tinggi terasa meyakinkan. Selain body roll minim, gerak empat roda membuat proses berbelok menjadi menyenangkan.

Menyoal Sistem AWD

Terangnya cuaca membuat acara merasakan kinerja i-Activ AWD sedikit agak hambar. Menurut Mazda, sistem AWD ini memiliki beragam sensor yang memungkinkannya untuk terpicu dan bekerja maksimal. Salah satunya, yang sangaat logis adalah, AWD bisa mendeteksi apakah wiper sedang bekerja.

Logis karena saat wiper bekerja, berarti Anda sedang melewati cuaca hujan. Jalanan akan lebih licin.

Mazda CX-5 baru

Bagaimanapun, i-Activ AWD yang dikendalikan komputer ini bekerja secara ‘seamless’. Alias tidak terasa. Ada satu momen putar balik yang membuat kami terpana. Putar balik ini memang disediakan secara layak, bukan hanya membelah trotoar. Setir diputar, pedal gas ditekan agak dalam. CX-5 dengan patuh menuruti arah setir. Tanpa understeer.

Saat seperti itulah AWD bekerja, komputernya membagi torsi ke roda yang paling membutuhkan. Jadi jangan heran kalau terkadang, komputer memerintahkan untuk lebih banyak menggerakkan roda belakang. Atau bisa juga menyalurkan sebagian besar daya ke sepasang roda di satu sisi.

Interior Mazda CX-5 2023

Tapi kalau Anda mengikuti trend otomotif belakangan ini, sistem AWD demikian bukan hal baru. Subaru, Toyota dan merek lain punya teknologi seperti ini. Hanya saja, Mazda mungkin lebih menyempurnakan dengan rangkaian sensor yang lebih banyak dengan komputasi yang lebih cepat.

Memuaskan? Pasti. Suspensi yang keras saat jalan perlahan sukses dipatahkan oleh handling saat mobil ini dikendarai kencang. Untuk impresi pertama, SUV ini sukses meyakinkan kami dan 60 pemesan CX-5 AWD lain. Ulasan lebih dalam akan segera kami sajikan setelah menguji lebih dalam mobil ini.

Mazda CX-90 2024

Mazda CX-90 Hadir Dengan Torsi 500 Nm, Transmisi Tanpa Torque Converter

Mazda CX-90 meluncur hari ini (01/02) di Amerika Serikat. Jangan bayangkan ini adalah CX-9 yang baru. Mazda memberikan sesuatu yang bertolak belakang dan mengejutkan. Ada PHEV, torsi besar hingga penggunaan platform untuk mobil berpenggerak roda belakang.

Mazda CX-90 AWD PHEV

Saat pabrikan lain berlomba membuat mobil efisien dengan gerak roda depan (FWD), SUV CX-90 dihadirkan dengan menggunakan platform baru untuk mobil gerak roda belakang, meski punya kemampuan AWD. Pembagian torsinya sebagaian besar akan ke gardan di buritan.

Mazda menjanjikan mobil ini sebagai kendaraan besar yang efisien dengan tambahan karakter sporty. Eksterior yang besar menjanjikan kabin yang lapang untuk menampung tiga baris kursi. Soal bentuk, kami serahkan kepada Anda untuk menilai. Tapi untuk menggerakan, ada mesin SKYACTIV-G 6-silinder 3,3 liter. Mesin sebesar itu bisa irit?

Mild Hybrid, PHEV dan Transmisi Elektronik

CX-90 2024

Jawabannya adalah adanya teknologi mild hybrid dengan motor listrik kecil yang akan membantu mendorong mobil. Tenaga puncaknya dikatakan 340 hp dengan torsi 500 Nm! Ini adalah mobil dengan tenaga paling besar yang pernah diproduksi oleh Mazda. Tidak disebutkan berapa daya yang dihasilkan oleh motor listrik tadi, tapi diklaim mampu menggerakkan mobil dalam kecepatan rendah. Dan hebatnya mesin ini sebetulnya dibuat untuk melintang, tapi oleh engineer Mazda, dipasang membujur ke belakang.

Namun mild hybrid bukan satu-satunya opsi. Pabrikan Hiroshima, Jepang ini juga menyediakan varian Mazda CX-90 PHEV. Mesinnya empat silinder 2,3 liter plus motor listrik yang menghasilkan daya (kombinasi) 323 hp dengan momen puntir sama-sama 500 Nm. Baterai 17,8 kWh mentenagai motor listrik.

CX-90

Kedua varian Mazda CX-90 ini, seperti dikatakan tadi, punya penggerak AWD yang lebih bias ke roda belakang. Perantaranya adalah transmisi 8-speed otomatis. Teknologi baru di gearbox adalah, Mazda tidak menggunakan torque converter lagi. Segalanya diatur secara elektronik dan diklaim oleh pembuatnya menjadikan perpindahan lebih halus, akurat dan meningkatkan efisiensi.

Namun Mazda belum mengeluarkan berapa besaran konsumsi BBM CX-90. Begitu pula dengan kemampuan akselerasinya.

Kabin Luas

Kabin Mazda CX-90

Jika tata sistem penggerak mobil ini kemungkinan bisa menggoda para penyuka mobil, maka interiornya akan membuat semua orang suka. Itu klaim Mazda.

Pertama, selain kualitas interior yang diatas rata-rata mobil mainstream Jepang, ada layar infotainment 12,3 inci. Dibawahnya seperti biasa ada pengaturan fitur kenyamanan seperti climate control dan sebagainya. Satu layar digital lagi tersedia untuk menampilkan informasi berkendara di hadapan pengemudi.

 

Dengan tiga baris kursi, Mazda CX-90 mampu menampung tujuh orang. Ada slot charger untuk semua baris. Kursi berventilasi untuk depan dan tengah serta lubang ventilasi AC untuk baris ketiga.

Mazda CX-90 akan dijual mulai akhir 2023 ini sebagai model 2024, di Amerika Serikat terlebih dahulu. Pasar lainnya akan segera menyusul. 

Mazda CX-60

Mazda CX-60 Meluncur di Indonesia Tahun Depan, Ini Yang Harus Diketahui

Mazda Indonesia memaparkan rencana untuk tahun 2023. Selain penambahan warna edisi khusus pada Mazda6 dan warna putih baru untuk produk mainstream, Ricky Thio, President Director Mazda Indonesia mengatakan akan ada satu mobil baru. Dan kami yakin ini adalah Mazda CX-60

Hal tersebut diungkap saat Mazda mengumpulkan media di Jakarta, 12 Desember 2022. Gambar teaser-nya sempat diperlihatkan. SUV Mazda CX-60 adalah salah satu mobil penting untuk Mazda. Termasuk di Indonesia.

Interior CX-60

Mazda CX-60 adalah model pertama Mazda yang dilengkapi dengan teknologi plug-in hybrid dan mild hybrid. Selain itu, juga menggunakan arsitektural Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Ini adalah platform yang didesain untuk mobil Mazda berpenggerak roda belakang atau AWD, dengan mesin diposisikan longitudinal. Sesuatu yang makin jarang terdengar, terutama untuk mobil Jepang.

Pentingnya Mazda CX-60

Produksi Mazda CX-60

Saat kompetitor senegaranya mulai beralih ke gerak roda depan dan AWD, Mazda kebalikannya. Dan mereka serius. dalam rencana jangka panjang, CX-60 masuk dalam kategori Large Product Group, yang isinya mobil-mobil besar Mazda yang semuanya RWD (atau AWD). Dan ini hanyalah ‘pembuka’ untuk deretan mobil pengguna Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture yang akan datang. Paling tidak hingga 2025 saat Skyactiv EV mulai dibuat.

Untuk saat ini, di pasar global CX-60 hanya tersedia dalam varian Plug-in Hybrid. Dibekali mesin bensin 2,5 liter dengan motor listrik yang dayanya disediakan oleh baterai Lithium-ion kapasitas 17,8 kWh. Ini lebih besar dari Mitsubishi Outlander PHEV (13,8 kWh) yang pernah kami coba. Tenaga (kombinasi) yang dihasilkan adalah 323 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Ini adalah mobil Mazda bertenaga paling besar yang pernah dibuat.

Mesin lainnya yang kemungkinan akan dipasangkan adalah diesel enam silnder (Skyactiv-D) berkapasitas 3,3 liter. Dilengkapi dengan sistem mild hybrid 48 volt. Dan yang paling fenomenal, kalau jadi, Skyactiv X yang dilengkapi spark-compression ignition technology. Ini mesin bensin, tapi ledakan internal bisa dipicu oleh kompresi, seperti diesel, atau oleh percikan busi.

Tapi itu lain cerita. Yang pasti, kami berharap CX-60 bisa memberikan kepuasan berkendara sebagai mobil RWD (atau AWD) yang diimbuhi teknologi PHEV. Terserah mau Skyactiv-G, D atau X.

Mazda MX-30 EV

Mesin Rotary Akhirnya Jadi Genset di Mazda MX-30 EV

Akhirnya, mesin rotary kembali digunakan di mobil. Penggunanya, siapa lagi kalau bukan Mazda. Tapi jangan bayangkan mesin rotary macam di RX-7. Mazda MX-30 R-EV. Itu dia mobilnya.

MX-30 bukannya mobil listrik? Memang. Dan kelemahan mobil ini yang paling banyak dirasakan adalah jarak tempuh. Huruf R di penamaan tadi, menandakan adanya mesin rotary yang akan memperpanjang jarak tempuh. Mobil listrik ini akan mendebut 2023 mendatang.

Jadi, mesin Wankel ini tidak akan menggerakkan Mazda MX-30 EV. Hanya membantu menambah jarak tempuh dengan mengisi ulang beterai sembari berjalan. Mirip dengan prinsip kerja penggerak Nissan Kicks. Bedanya, yang dipakai kicks mesin tiga silinder segaris. MX-30 pakai rotary.

Untuk informasi, Mazda MX-30 adalah mobil listrik pertama bikinan pabrikan Hiroshima, Jepang ini. Debutnya di Tokyo Motor Show 2019. Desainnya stylish menurut kami. Pintu belakang membuka berlawanan arah alias suicide doors. Cocok untuk mereka yang ingin tampil beda dengan mobil Jepang.

Jarak tempuh MX-30 EV memang tidak bisa dibanggakan. Hanya 161 km sekali baterai diisi penuh. Penyimpan daya tersebut memiliki kapasitas 35,5 kW. Dinamo penggeraknya berkekuatan setara 144 hp, yang menggerakan roda depan. Akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 9,6 detik.

Plus & Minus Mesin Rotary

Nah, diharapkan dengan mesin rotary ini, MX-30 R-EV bisa memiliki jarak tempuh yang lebih baik. Namun berapa besaran kapasitas mesin masih belum diungkap oleh Mazda. Dengan adanya tambahan ‘genset’, harusnya memberikan ruang untuk Mazda dalam memperluas kemampuan mobil listrik pertama mereka ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah, seperti apa emisi yang dihasilkan. Mesin rotary memang memiliki kemampuan hebat dalam hal performa. Tapi emisinya juga banyak dikritik karena berlebihan serta konsumsi BBM-nya tidak membanggakan.

Tentunya, engineer Mazda sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi hal tersebut. Karena rumor mesin rotary sebagai genset sudah lama berhembus. Namun hingga berita ini diturunkan, mereka masih belum membuka seperti apa spesifikasinya.

Sumber