Mazda CX-60 Magelang

Membuktikan Jinba-Ittai Mazda CX-60 Di Kaki Gunung Merbabu

Menurut Mazda, dan kami yakin Anda juga setuju, keseimbangan yang tepat antara keterlibatan pengemudi, kenyamanan, kinerja dinamis dan efisiensi adalah hal penting. Hal-hal tersebut adalah elemen yang membentuk filosofi  Jinba-Ittai yang sempurna. Dan filosofi ini, dikatakan sangat kental melekat di Mazda CX-60. “All-New Mazda CX-60 bukan hanya tentang kinerja, namun juga tentang memberikan kepuasan berkendara yang sesungguhnya dan ketenangan pikiran,” ujar Ricky Thio, Managing Director Eurokars Motor Indonesia (EMI). Kami ada di Semarang 16 hingga 18 Oktober untuk membuktikan hal tersebut.

Untuk informasi, Jinba Ittai, kalau diterjemahkan secara harfiah, adalah penunggang yang menjadi satu kesatuan dengan kudanya, saat bergerak. Mazda menggunakan filosofi ini, untuk menggambarkan hubungan yang intuitif antara pengemudi dan mobilnya.  

Kemarin, CX-60 digeber di jalan bebas hambatan untuk mengetahui, sejauh mana performa SUV terbaru Mazda ini. Hari ini (17/10) kami disediakan rute Semarang-Magelang-Boyolali-Semarang untuk mengeksplorasi, apakah Jinba Ittai tadi memang kental terasa di mobil ini. Dan sepertinya kami harus bilang iya.

Mazda CX-60 Soul Red

Alasannya, sederhana. Kami adalah penyuka mobil yang meyakinkan, mudah dipahami baik secara teknis, pengendaraan maupun pengendalian. Meskipun kenyamanan agak terganggu dengan suspensi belakang yang keras, terutama di jalan bebas hambatan. Namun hal tersebut ditutupi oleh kursi lega, interior berkualitas dan fitur kenyamanan maupun keamanan yang mumpuni.

Kuda Yang Patuh

Dari sejak duduk, keterlibatan pengemudi dengan CX-60 ‘diikat’ dengan Driver Personalization System. Masukan tinggi badan, maka kursi, setir hingga spion luar akan menyesuaikan. Bagi kami yang tingginay 165 cm, duduknya terlalu tegak. Tapi ini adalah posisi duduk yang disuarakan saat kami menjalani safety driving course. Kalau Anda tidak suka, tinggal atur ulang dan masukan ke dalam memori pengturan kursi.

Saat mobil bergerak melalui jalanan kelas B (jalan atar kota non-tol) yang padat dan berliku, karakter asli CX-60 mulai terlihat jelas. Kedinamisannya tiba-tiba menonjol. Kemudi terasa berbobot dan patuh. Input dari pengemudi diterjemahkan menjadi pergerakan roda depan yang instan. Suspensi belakang yang sporty tadi, membuat kami percaya diri melibas berbagai bentuk tikungan yang tajam.

Karakter kemudi yang netral, memudahkan untuk banting setir, mengingat jarak antar belokan yang berdekatan, khas jalan antar kota. Gerak empat roda (AWD) membuat mobil jadi penurut saat gas diinjak seenaknya menjelang keluar dari tikungan. Yang protes paling ban atau penumpang Anda. Traction control bekerja instan untuk menterjemahkan, ke roda mana torsi harus dikirim. Secara keseluruhan, untuk bagian ini, kami sangat puas.

Mesin & Transmisi Kekinian

Mazda CX-60 menggunakan mesin SKYACTIV terbaru. Kalau Anda mengikuti perkembangan Mazda, penggerak enam silinder dengan kapasitas 3,3 liter turbo, baru ada saat platform Large Product dikeluarkan. Kelahiran mesin ini melengkapi filosofi Jinba Ittai yang dinamis sejak putaran rendah.

CX-60 test drive

Di rute antar kota tanpa tol, performanya kami tuntut maksimal karena pergerakan menyusul kendaraan yang lebih lambat membutuhkan hal tersebut. Dan itulah yang dihantarkan oleh bongkahan besi di balik kap mesin. Torsi 450 Nm mulai muncul sejak 2.000 rpm dan ini membantu melewati medan yang menantang.

Lontaran tenaga 280 hp dan torsi badak tersebut diterjemahkan dengan baik oleh transmisi 8-speed. Gearbox ini unik karena didesain untuk berfungsi tanpa torque converter. Benda ini juga barang baru, karena transmisi SKYACTIV sebelumnya, masih menggunakan torque converter yang digabung dengan multi-plate clutch. Penjelasannya akan kami coba bahas di lain waktu.

Penyaluran ke keempat roda dilakukan dengan halus, tanpa mengurangi sensasi daya sentrifugal untuk penumpangnya. Rasa percaya diri kemudian dengan cepat tumbuh dan kami merasa sudah kenal lama dengan CX-60 ini. Meski kadang saat momen tanggung, ada saja gejala ‘grogi’. Transmisi bingung mau pindah ke atas atau ke bawah. Tapi itu jarang terjadi.

Kesimpulan

Anda boleh panggil kami old fashioned, old school, angkatan tua atau apapun itu. Tapi di era semakin canggihnya sebuah mobil. kehadiran kendaraan yang masih memikirkan kepuasan berkendara ala mobil ‘analog’ tapi diimbuhi dukungan teknologi terkini bisa memuaskan kerinduan kami.

Mazda CX-60 pasti punya cela. Tapi apa yang disuguhkannya, mulai dari platform gerak roda belakang yang diimbuhi AWD, mesin longitudinal 6-silinder plus turbo serta handling yang mumpuni, sukses membuai kami selama pengujian. Dulu, mobil yang menggunakan layout seperti ini kerap disematkan status mobil ‘over engineered’ Atau dirancang secara berlebihan. Namun mobil-mobil itu sukses punya tempmat di hati penggunannya. BMW, Mercedes-Benz hingga Volvo lama contohnya.

Apakah Mazda CX-60 juga akan punya tempat seperti itu? Hanya waktu yang bisa jawab. Tapi di hati kami, tempatnya sudah ada. Andaikan punya budget Rp 1,190 milyar, mobil ini masuk daftar pertimbangan kami. Pertimbangan yang serius.

MAzda CX-60 Drive

Mazda CX-60, Berkenalan Dengan Mobil Anti-mainstream Modern

Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengajak kami berjalan-jalan menguji produk terbaru mereka hari ini (16-18 Oktober 2023), Mazda CX-60. Tujuannya, apalagi kalau bukan membuktikan keunggulan SUV baru ini. Rute Jakarta-Semarang-Magelang-Semarang pun dipilih untuk kepentingan tersebut.

Seperti yang pernah kami ulas, Mazda percaya diri dengan mobil ini. Kami juga penasaran karena apa yang dibawa oleh CX-60 ini unik. Saat pabrikan lain berlomba membuat mobil compact dengan mesin seminimalis mungkin, berpenggerak roda depan, pabrikan Hiroshima, Jepang ini terbalik. Mereka membuat mobil besar, mesin enam silinder turbo 3,3 liter (plus mild hybrid). Berdiri di atas Large Platform, yang didesain untuk mobil penggerak roda belakang. Yang memungkinkan pemasangan sistem All Wheel Drive.

Jalur sepanjang 490 km kami tempuh hari ini, yang mayoritas jalan tol, jadi lahan untuk kami mencoba kekuatan mesin SKYACTIV-G terbaru berkapasitas 3,3 liter dengan enam ruang bakar. Turbocharger, mild hybrid 48 volt dan transmisi 8-speed melakukan orkestrasi yang memuaskan kami dalam mendapatkan kecepatan. Tenaga yang disalurkan ke ban mencapai 280 hp.

Pembuktian Awal

Mazda CX-60 ready to go

Jujur, kami merindukan mesin besar yang rasanya sudah cukup lama hilang dari sebuah mobil. Mazda CX-60 mengingatkan kembali bagaimana rasanya sebuah mesin enam silinder dengan kompresi tinggi bisa memuaskan adrenalin kapanpun, dimanapun. Kecepatan tinggi yang kurang pantas kami sebutkan dengan mudah diraih. Sulit rasanya mengingat kapan terakhir kali mengendari mobil yang energik seperti ini.

Masalahnya, untuk mengimbangi lontaran tenaga, chassis, utamanya bagian kaki, dibuat kaku. Akibatnya, mobil terasa keras terutama untuk bagian belakang. Jalan tol Trans Jawa yang terkenal ‘bumpy’ menegaskan hal itu. Meskipun sebetulnya masih dalam batas toleransi. Dari hal ini, kami simpulkan kalau CX-60, bisa Anda gunakan untuk kepentingan keluarga. Tapi kami lebih menyarankan mobil ini dikendalikan sendiri oleh Anda.

Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan karena perjalanan masih panjang. Selasa (17/10) besok, kami akan bawa mobil ini menuju Magelang, tanpa melewati tol. Jalanan berliku harusnya bisa jadi pembuktian soal stabilitas Mazda CX-60 dengan kakinya yang kokoh itu. Plus mencoba sebaik apa kinerjanya di jalanan padat.  Tunggu laporan kami selanjutnya.

Mazda Roadpacer 1975

Cerita Mazda Roadpacer AP, Mobil Canggih Bermesin Kekecilan

Bicara Mazda Roadpacer, tidak bisa dilepas dari kisah ‘main mata’ antara General Motors dan Mazda di era 1970-an. Didesak kebutuhan, keduanya lalu sepakat membuat perjanjian, yang satu sediakan mesin, lainnya siapkan mobil. Hasilnya berantakan.

Idenya sebetulnya menarik. Mazda punya kemampuan untuk memaksimalkan mesin rotary yang kerap dipandang sebelah mata karena soal ketahanan dan konsumsi BBM. Selain itu, lini produk mereka hampir mencakup semua segmen. Namun pabrikan Jepang itu perlu mobil mewah untuk masuk di pasaran lokal, mengganjal dominasi Toyota Century atau Nissan President. Dan Mitsubishi dengan Debonair-nya yang aneh.

Mazda Roadpacer dengan mesin kekecilan

Seperti biasa, bikin mobil dari nol akan menyedot sumber daya besar. Mazda tidak punya itu. Datanglah ‘sang penolong’, General Motors (GM) dengan Holden. Jangan lupa, Holden adalah merek yang dipegang oleh GM di Australia.

Mereka menawarkan Holden Premiere untuk diganti logo menjadi Mazda. Imbal baliknya, Mazda menyediakan mesin rotary. Rencananya, mesin antik ini akan dipasang di Chevrolet Corvette bermesin tengah. Iya, Corvette.

Untuk yang belum tahu, Holden Premiere adalah sedan besar bermesin enam silinder yang juga sukses di Indonesia pada masanya. Perjanjian kemudian disetujui, lahirlah Mazda Roadpacer pada tahun 1975. Sedangkan Corvette rotary tidak pernah termaterialisasi.

Harus Mewah

Interior Roadpacer

Mazda, dengan segala filosofi yang mereka punya, mewajibkan mobil ini jadi pilihan kaum menengah ke atas. Terutama mereka yang pekerjaannya sebagai pejabat tengah di pemerintahan. Makanya fiturnya hebat.

Ada central lock otomotis yang akan bekerja saat mobil berjalan lebih dari 10 km/jam. AC dual zone, radio tape yang bisa dikendalikan dari belakang atau depan. Tidak lupa, karena ini untuk pejabat, ada alat pendiktean. Hebat, kan?

Dengan segala kelengkapan itu, harga Mazda Roadpacer juga fantastis. Sekitar 3,8 juta yen di tahun tersebut. Untuk perbandingan, Holden Premiere yang jadi basisnya, harganya setara 1,6 juta yen.

Masuk Mesin Baru

Untuk penggerak Mazda punya ide lain. “Bagaimana kalau mobilnya kita pasang mesin rotary?” Mungkin itu ide yang ada di kepala tim perencanaan Mazda, karena mereka lumayan sukses dengan mesin ini. Plus, supaya bukan cuma dianggap mobil rebadge.

Jadilah mereka menanamkan penggerak rotary 13B. Coba bayangkan mesin tanpa piston yang ringkas, dipasang di Holden dengan moncong besar. Itu ruang mesin bisa terlihat sangat lowong. Tapi itu bukan masalah utama.

Mesin 13B memiliki kapasitas 1,3 liter dengan tenaga puncak 130 hp. Torsi puncaknya 138 Nm. Bandingkan dengan bobot Premier yang 1.575 kg. Rasio bobot tenaganya 0,037 hp/kg. Atau 37 hp per ton. Loyo.

Mazda yang melahirkan mobil ini dengan dasar argumen untuk jadi mobil irit di tengah krisis minyak, juga gagal memenuhi hal tersebut. Padahal AP di belakang Roadpacer adalah singkatan dari Anti Polution. Beberapa referensi yang kami dapatkan, konsumsi BBM-nya sekitar 3,8 liter/km.

Mati Muda

Mazda ROadpacer

Mobil mewah dengan fitur lengkap, tapi performa loyo dan konsumsi BBM bagaikan keran bocor. Siapa yang mau? Apalagi, kehadiran dan peruntukannya tidak tepat.

Mazda Roadpacer hadir saat dunia sedang kena krisis minyak bumi. Target marketnya pejabat negara kelas menengah ke atas, tapi harga macam kendaraan untuk bos perusahaan multinasional.

Jangan lupa juga, ini basisnya Holden Premiere. Untuk jalanan di Jepang, ukuran mobil ini masif. Yang mau mengendarai juga malas.

Akhirnya, Roadpacer mati muda. Lahir tahun 1975, dua tahun kemudian produksinya dihentikan. Total, 800 unit berhasil dijual. Yang menarik, Mazda Roadpacer bukan satu-satunya mobil rebadge dari Holden yang dipasarkan di Jepang. Satu lagi adalah Isuzu Statesman De Ville. Kami akan ceritakan lagi nanti.

Foto: Wheelsage

Usaha Mazda Indonesia Gaet Konsumen di GIIAS 2023

Selain memajang mobil baru, CX-60, Mazda Indonesia juga memberikan promosi penjualan. Selama pameran GIIAS 2023, yang berkunjung dan beli mobil Mazda dapat menikmati penawaran cashback khusus, gratis aksesoris mobil dan juga free souvenir.

Tapi yang paling penting adalah, Mazda Indonesia memperkenalkan program leasing fleksibel dengan pilihan uang muka yang beragam. Mulai dari DP 10 persen, suku bunga kompetitif, tenor hingga tujuh tahun serta persetujuan instan. Program ini didukung oleh sejumlah leasing partner seperti Maybank, KKB BCA, BCA Finance, Clipan Finance, Adira Finance, CIMB Niaga Auto Finance, Mandiri Tunas Finance, Mega Central Finance dan BNI Multifinance.

Mazda di GIIAS 2023

Tidak berhenti di situ, EMI (Eurokars Motor Indonesia, APM MAzda) juga memberikan layanan purna jual yang berbeda. Ini hanya khusus selama pameran GIIAS 2023. Untuk setiap mobil Mazda yang dibeli akan mendapatkan program 2-Years Extended Warranty.

Jadi, layanan garansi yang didapat bertambah jadi lima tahun atau 150.000 KM (mana yang tercapai lebih dahulu). Ini menarik, karena biasanya Mazda memberikan warranty berlaku selama 3 tahun atau 100.000 km. Program purna jual ini merupakan hasil kemitraan antara PT EMI dan PT Sompo Insurance Indonesia.

Undangan Untuk MOC

Mazda juga memberikan benefit MYMAZDA SERVICE yang memberikan keuntungan bebas biaya perawatan berkala untuk jasa dan suku cadang selama tiga tahun atau 60.000 KM (mana yang tercapai terlebih dahulu). Lengkap dengan layanan Emergency Roadside Assistance (ERA).

Mazda di GIIAS 2023

Serta exclusive terdaftar sebagai member dari Mazda Owners’ Club (MOC) dan mendapatkan kartu keanggotaan khusus. Informasi lebih lanjut mengenai MYMAZDA SERVICE ada di akun resmi YouTube Mazda Indonesia.

Tidak ketinggalan, mengambil kesempatan istimewa kali ini, PT EMI juga meluncurkan 3 (tiga) aksesoris terbaru. Ada Audio Enhancement keluaran brand JBL, DVR Dashcam hingga Paint Protection Film (PPF) Myu. Semua dihadirkan dengan penawaran khusus selama pameran berlangsung. Tersedia juga Diskon Paket Aksesoris up to 78 persen, serta Special Dress-Up Package untuk Mazda CX-3.

Di event ini juga Mazda mengundang Mazda Owners’ Club (MOC) untuk mengunjungi MOC Corner di booth Mazda. Di sini, pelanggan cukup melakukan update database dengan mudah dan langsung mendapatkan hal menarik.

Ada gratisan satu liter Oli Castrol, free Brake Grease, diskon 55 persen untuk kaca film ICE-U. Ada juga diskon Rp 100.000 untuk pembelian paket service dan aksesori melalui Garasi.id. Tidak kalah penting, ada voucher bahan bakar dari SPBU BP dan merchandise eksklusif dari Mazda.

“Kami mengundang para pecinta otomotif untuk bergabung dengan Mazda Indonesia di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Dapatkan pengalaman berkendara premium yang tak terlupakan bersama Mazda. Celebrate Driving, Celebrate with Mazda Indonesia,” tutup Ricky.

 

Mazda Indonesia Gelar Lebaran Siaga 2023

Mudik lebaran selalu jadi ajang unjuk gigi para APM, menunjukan kemampuan layanan purna jual (after sales) mereka. Mazda Indonesia (Eurokars Motor Indonesia,EMI) mengabarkan kalau mereka siap mendukung kegiatan mudik lebaran 2023 para pemilik Mazda.

Menurut rilis yang kami terima, dari tanggal 3 April hingga 6 Mei 2023, para pelanggan Mazda akan mendapatkan promo perawatan khusus di dealer resmi Mazda. Tentunya, dengan keuntungan seperti gratis 1 Liter Oli dan Cabin Disinfectant, pemeriksaan komponen tambahan (Free Service Check), serta adanya diskon untuk komponen tertentu sampai dengan 55 persen. Sayangnya, tidak disebutkan apa saja komponen yang dapat diskon.

“Program ini merupakan layanan kami kepada pelanggan, untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bersama Mazda”, kata Igor Panjaitan, Customer Service Director PT. EMI. Igor juga menjelaskan kalau program ini adalah salah satu cara EMI mengapresiasi pelanggannya.

“Untuk pelanggan yang akan melakukan perjalanan libur lebaran atau mudik nanti, kami
menghimbau selalu pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Dengan melakukan pemeriksaan ke dealer Mazda terdekat,” tambah Igor.

Mazda di GJAW 2023

Ricky Thio, Managing Director PT EMI menegaskan,“Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas, sebanyak 25 Dealer resmi Mazda di seluruh Indonesia juga siap melayani melalui kegiatan Lebaran Siaga 2023.”

Selain itu, dari 19 April hingga 30 April 2023, Mazda menyediakan layanan siap siaga selama 24 jam. Para pemilik Mazda dapat menghubungi Contact Center di nomor 1500985. Atau Emergency Roadside Assistance (ERA) di nomor 14051 untuk wilayah Jabodetabek.

CX-60 Segera Hadir

Produksi Mazda CX-60

Sebagai informasi, saat ini EMI memasarkan tidak kurang dari 15 model Mazda. Termasuk dua edisi khusus Mazda 6 dalam bentuk sedan maupun station wagon. Rentang harga 15 model tersebut mulai dari Rp 344 jutaan hingga Rp 890 jutaan.

Rumor terkini soal Mazda di Indonesia adalah, mereka akan segera memasarkan Mazda CX-60. SUV dengan opsi penggerak roda belakang atau AWD. CX-60 melakukan debut dunia pada Maret 2022, dan yang menarik, kemungkinan yang akan masuk ke Indonesia memiliki kemampuan sebagai PHEV (Plug-in Hybrid EV). Akan menarik? Kita tunggu saja tanggal mainnya.