New Mazda CX-80 Segera Hadir Di Jerman, Torsinya Menggiurkan

Setelah Mazda CX-60, disusul CX-70 dan CX-90, kini muncul model keempat yakni Mazda CX-80 i-Activ AWD.

Sebagai model keempat dari platform Large Product terbaru Mazda, CX-80 mengadopsi sejumlah elemen CX-90.

Panjangnya 4.995 mm dengan lebar 1.890 mm. Jelas lebih besar dari CX-60 yang ada di Indonesia. Sedikit lebih pendek dari CX-90 yang panjangnya 5.100 mm (tanpa dudukan plat nomor depan), dan lebarnya 1.971 (tanpa ekstensi fender).

Yang identik antara CX-80 dan CX-90 adalah ukuran jarak antar sumbu roda (wheelbase), yakni 3.120 mm. Ukuran wheelbase ini menandakan kabinnya selapang CX-90, terutama pada ruang kaki.

Kabin lega memungkinkan CX-80 menerapkan konfigurasi 6 atau 7 tempat duduk dengan leluasa. Versi 6-penumpang dilengkapi Captain Seat pada bangku baris kedua. Sedangkan versi 7-penumpang dilengkapi bangku standar yang dapat dilipat.

Ruang Kargo Extra Lapang

Volume ruang kargo jadi pertimbangan para konsumen dalam membeli mobil SUV. Dalam posisi bangku belakang tegak, volume kargo CX-80 sekira 258 liter. Lipat bangku paling belakang, maka CX-80 mampu memuat barang bervolume 678 liter.

Jika masih kurang, lipat baris kedua dan ketiga. Volume kargo sejajar headrest pun jadi 1.221 liter. Jika mentok sampai plafon, volumenya 1.971 liter. 

Hybrid Diesel Atau Bensin?

Sebagai target pasar SUV terbesar di Eropa, untuk di Jerman CX-80 tersedia dalam bensin dan diesel berteknologi elektrifikasi (hybrid). Mesin terbaru yang digunakan sudah disesuaikan dengan regulasi emisi Euro 6 yang berlaku di benua itu.

Untuk transmisi hanya tersedia versi automatic 8-speed dengan kopling multi plat berpengaturan elektronik.

Sistem penggerak all-wheel drive i-Activ AWD yang digunakan sama seperti pada CX-60, CX-70 dan CX-90. Pembagian torsi pada masing-masing 90 persen untuk roda belakang dan 10 persen ke roda depan.

Versi PHEV dibekali mesin bensin 4-silinder 2,5-liter plus motor elektrik penggerak hybrid berdaya 129 kW (173 hp). Total output tenaganya 323 hp dengan torsi maksimum 500 Nm. Baterainya berkapasitas 17.8-kWh. Dalam mode EV, dapat menempuh jarak 60 km (klaim).

Untuk versi diesel, dibekali mesin 6-silinder 3,3-liter turbodieselnya dengan modul mild hybrid. Tenaganya cuma 251 hp, tapi torsi maksimumnya 550 Nm. 

Lima Varian Trim

Mazda CX-80 dipasarkan dalam lima varian trim, yakni: Exclusive-line, Homura, Takumi, Homura Plus, dan Takumi Plus. Berlaku untuk versi bensin PHEV maupun diesel.

Fitur keselamatan i-Activsense ADAS jadi kelengkapan standar. Ini diharapkan mampu meloloskan CX-80 meraih peringkat bintang lima dalam uji keselamatan Euro NCAP.

Mazda CX-80 resmi dipasarkan di Jerman mulai Mei 2024. Label harga terendah yakni €55.350 (Rp 956,5 jutaan) untuk model entry-level CX-80 e-Skyactiv PHEV Exclusive-Line. Varian teratas Takumi Plus 6-seater harganya sekira €67.850 (Rp 1,17 miliaran).

Tak hanya terbatas dipasarkan di Eropa dalam versi setir kiri (LHD). Rencananya CX-80 juga bakal beredar di Jepang, Inggris dan Australia dalam versi setir kanan (RHD). 

Mazda CX-70 US Spec

Mazda CX-70 Diperkenalkan Dengan Mesin CX-60, Ukuran Lebih Besar

Inilah Mazda CX-70, SUV terbaru dari Mazda yang diluncurkan tadi malam (30/01). Mobil ini, untuk masa awal akan dijual dulu di Amerika Serikat, karena memang Mazda Amerika yang lebih banyak terlibat untuk pengembangannya.

CX-70 adalah model ketiga yang masuk dalam keluarga Large Product Group Mazda. Mampu menampung lima orang dengan dua baris kursi yang disediakan. Menusung konsep Passion Pursuer, kabin dikatakan lega dan punya ruang kargo yang praktis

interior CX-70

Bentuknya senada CX-60 yang ada di Indonesia. Tentunya dengan mengusung konsep desain KODO khas mereka. Kabin ditarik ke belakang sementara moncongnya panjang. Perawakannya yang lebar membuat mobil tampak kekar di jalanan. Mukanya terlihat dinamis dengan grill khas Mazda, diapit sepasang air intake dan lampu khas Mazda. Bagian kaki menggunakan pelek 21 inci dengan desain yang benar-benar baru.

Di balik kap mesinnya, dipasang mesin empat silinder segaris dengan kapasitas 2,5 liter dalam format PHEV. Tenaganya 323 hp dengan torsi puncak 500,2 Nm. Dilengkapi baterai lithium-ion 17,8 kWh. Motor listriknya berkekuatan 68 kW (91,1 hp). Opsi lainnya adalah 6-silinder 3,3 liter turbo. Yang ini ada dua macam, pertama bertenaga 280 hp dengan momen puntir sebesar 450,1 Nm. Satunya lagi mampu menguluarkan daya 340 hp/500,2 Nm.

Angka tersebut menghasilkan mobil yang mampu menarik beban (towing) hingga 2,2 ton untuk versi 3,3 liter. Semantara PHEV diklaim mampu menderek hingga 1,5 ton. 

Dimensinya tentu lebih besar dari CX-60. Wheelbase-nya mencapai 3.119 mm, serupa dengan Mazda CX-90. Panjangnya juga tidak jauh berbeda. Namun karena mobil ini tidak punya baris ketiga, ruang kargonya jadi sangat luas.

Menurut informasi yang kami terima dari Mazda US, mobil ini akan mulai masuk diler paruh kedua 2024. Harganya belum disebutkan, tapi kami yakin akan di bawah CX-90 termurah (US $40.970, setara Rp 647 jutaan). 

Review Mazda CX-60, SUV yang Tak Malu Diajak Blusukan

Aktivitas #MotomobiMauKemana memberi kami kesempatan untuk menjajal dan mengulas beragam kendaraan baru yang dipasarkan di Tanah Air. Salah satunya ialah Sport Utility Vehicle (SUV) premium teranyar kebanggaan Mazda, yakni CX-60. Mobil ini menjadi produk SUV termahal dari line-up SUV Mazda yang dipasarkan di Indonesia. Kami pun membawa Mazda CX-60 menuju daerah Pangalengan, Jawa Barat, untuk liburan bersama keluarga.

Lalu, bagaimana rasanya ketika dibawa ‘blusukan’? Bagaimana Mazda mewujudkan filosofi Jinba-Ittai yang manjanjikan rasa pengendaraan yang menyenangkan? Dalam semboyan Jinba-ittai yang diusung oleh Mazda ini, mempunyai arti sebuah koneksi antara penunggang dan kuda. Jika diartikan secara harfiah merupakan adanya ikatan intim antara pengendara dengan mobil yang dikendarai.

Minim body roll

Unit yang kami gunakan kali ini ialah Mazda CX-60 varian Kuro. Rasa berkendara mobil ini patut kami acungi jempol. Suspensi depan menggunakan double wishbone dan multilink untuk suspensi belakang memberikan kestabilan, body roll terasa minim saat melahap tikungan ketika kecepatan tinggi. Cocok sekali untuk melibas jalanan tempat liburan kami di Pangalengan.

Tetapi tentu seja kestabilan tersebut mempunyai kompensasi. Sebab di jalan yang agak bergelombang, mobil ini terasa seperti mengendarai kuda yang mengayun keras dengan rebound suspensi yang sangat cepat. Mobil ini terasa melompat-lompat. Namun respons kemudi terasa akurat dan tidak over-assisted, sehingga feedback dari jalan masih terasa.

Kombinasi 280 hp dan 450 Nm

Kehebatan lain dari Mazda CX-60 ini ialah ada di balik kap depannya. Mesin Skyactiv-G 6 silinder 3.3 liter dilengkapi turbocharger dan sistem mild hybrid 48 volt. Mesin bertenaga 280 hp dan punya torsi 450 Nm ini dipadukan dengan transmisi otomatis 8-speed. Torsi besar tersebut membuat perjalanan kami terasa begitu ‘enteng’, terutama ketika berada di medan terjal dan penuh tanjakan.

Sistem penggerak roda all-wheel drive (AWD) mobil ini yang dibekali mode Off-Road untuk menaklukkan medan non-aspal ringan. Jalanan batu terjal yang menanjak juga dapat diselesaikan dengan mudah, tanpa harus mencapai putaran mesin 2.000 rpm. Apalagi tidak ada raungan suara mesin yang masuk ke dalam kabin. Fitur kamera 360 derajat di mobil ini juga amat membantu saat di jalan sempit. Jadi, meskipun bodinya bongsor, kami tetap yakin dengan kondisi sekitar mobil.

Performa tetap impresif

Mazda CX-60 Kuro dilengkapi interior warna beige yang anggun saat dilihat. Dashboard berdesain modern namun simpel, memiliki kualitas bagus dan sarat material soft touch. Perjalanan jauh terasa begitu nyaman berkat fitur ventilated seat yang membuat tubuh tetap sejuk. Posisi berkendara juga mudah disesuaikan berkat fitur telescopic pada sistem kemudinya.

Rute kombinasi dalam dan luar kota beserta dengan kemacetan lalu lintas yang cukup panjang, kami mendapatkan angka konsumsi bahan bakar 9 km per liter untuk perjalanan sejauh 457 km. Rasanya angka tersebut tidak tergolong ‘menyiksa’, sebab kami tetap mendapatkan performa impresif dan kenyamanan berkendara yang optimal selama tiga hari perjalanan. 

Reviewer: Juan Rizalifio

Editor: Aldi Prihaditama

Mazda CX-60 Magelang

Membuktikan Jinba-Ittai Mazda CX-60 Di Kaki Gunung Merbabu

Menurut Mazda, dan kami yakin Anda juga setuju, keseimbangan yang tepat antara keterlibatan pengemudi, kenyamanan, kinerja dinamis dan efisiensi adalah hal penting. Hal-hal tersebut adalah elemen yang membentuk filosofi  Jinba-Ittai yang sempurna. Dan filosofi ini, dikatakan sangat kental melekat di Mazda CX-60. “All-New Mazda CX-60 bukan hanya tentang kinerja, namun juga tentang memberikan kepuasan berkendara yang sesungguhnya dan ketenangan pikiran,” ujar Ricky Thio, Managing Director Eurokars Motor Indonesia (EMI). Kami ada di Semarang 16 hingga 18 Oktober untuk membuktikan hal tersebut.

Untuk informasi, Jinba Ittai, kalau diterjemahkan secara harfiah, adalah penunggang yang menjadi satu kesatuan dengan kudanya, saat bergerak. Mazda menggunakan filosofi ini, untuk menggambarkan hubungan yang intuitif antara pengemudi dan mobilnya.  

Kemarin, CX-60 digeber di jalan bebas hambatan untuk mengetahui, sejauh mana performa SUV terbaru Mazda ini. Hari ini (17/10) kami disediakan rute Semarang-Magelang-Boyolali-Semarang untuk mengeksplorasi, apakah Jinba Ittai tadi memang kental terasa di mobil ini. Dan sepertinya kami harus bilang iya.

Mazda CX-60 Soul Red

Alasannya, sederhana. Kami adalah penyuka mobil yang meyakinkan, mudah dipahami baik secara teknis, pengendaraan maupun pengendalian. Meskipun kenyamanan agak terganggu dengan suspensi belakang yang keras, terutama di jalan bebas hambatan. Namun hal tersebut ditutupi oleh kursi lega, interior berkualitas dan fitur kenyamanan maupun keamanan yang mumpuni.

Kuda Yang Patuh

Dari sejak duduk, keterlibatan pengemudi dengan CX-60 ‘diikat’ dengan Driver Personalization System. Masukan tinggi badan, maka kursi, setir hingga spion luar akan menyesuaikan. Bagi kami yang tingginay 165 cm, duduknya terlalu tegak. Tapi ini adalah posisi duduk yang disuarakan saat kami menjalani safety driving course. Kalau Anda tidak suka, tinggal atur ulang dan masukan ke dalam memori pengturan kursi.

Saat mobil bergerak melalui jalanan kelas B (jalan atar kota non-tol) yang padat dan berliku, karakter asli CX-60 mulai terlihat jelas. Kedinamisannya tiba-tiba menonjol. Kemudi terasa berbobot dan patuh. Input dari pengemudi diterjemahkan menjadi pergerakan roda depan yang instan. Suspensi belakang yang sporty tadi, membuat kami percaya diri melibas berbagai bentuk tikungan yang tajam.

Karakter kemudi yang netral, memudahkan untuk banting setir, mengingat jarak antar belokan yang berdekatan, khas jalan antar kota. Gerak empat roda (AWD) membuat mobil jadi penurut saat gas diinjak seenaknya menjelang keluar dari tikungan. Yang protes paling ban atau penumpang Anda. Traction control bekerja instan untuk menterjemahkan, ke roda mana torsi harus dikirim. Secara keseluruhan, untuk bagian ini, kami sangat puas.

Mesin & Transmisi Kekinian

Mazda CX-60 menggunakan mesin SKYACTIV terbaru. Kalau Anda mengikuti perkembangan Mazda, penggerak enam silinder dengan kapasitas 3,3 liter turbo, baru ada saat platform Large Product dikeluarkan. Kelahiran mesin ini melengkapi filosofi Jinba Ittai yang dinamis sejak putaran rendah.

CX-60 test drive

Di rute antar kota tanpa tol, performanya kami tuntut maksimal karena pergerakan menyusul kendaraan yang lebih lambat membutuhkan hal tersebut. Dan itulah yang dihantarkan oleh bongkahan besi di balik kap mesin. Torsi 450 Nm mulai muncul sejak 2.000 rpm dan ini membantu melewati medan yang menantang.

Lontaran tenaga 280 hp dan torsi badak tersebut diterjemahkan dengan baik oleh transmisi 8-speed. Gearbox ini unik karena didesain untuk berfungsi tanpa torque converter. Benda ini juga barang baru, karena transmisi SKYACTIV sebelumnya, masih menggunakan torque converter yang digabung dengan multi-plate clutch. Penjelasannya akan kami coba bahas di lain waktu.

Penyaluran ke keempat roda dilakukan dengan halus, tanpa mengurangi sensasi daya sentrifugal untuk penumpangnya. Rasa percaya diri kemudian dengan cepat tumbuh dan kami merasa sudah kenal lama dengan CX-60 ini. Meski kadang saat momen tanggung, ada saja gejala ‘grogi’. Transmisi bingung mau pindah ke atas atau ke bawah. Tapi itu jarang terjadi.

Kesimpulan

Anda boleh panggil kami old fashioned, old school, angkatan tua atau apapun itu. Tapi di era semakin canggihnya sebuah mobil. kehadiran kendaraan yang masih memikirkan kepuasan berkendara ala mobil ‘analog’ tapi diimbuhi dukungan teknologi terkini bisa memuaskan kerinduan kami.

Mazda CX-60 pasti punya cela. Tapi apa yang disuguhkannya, mulai dari platform gerak roda belakang yang diimbuhi AWD, mesin longitudinal 6-silinder plus turbo serta handling yang mumpuni, sukses membuai kami selama pengujian. Dulu, mobil yang menggunakan layout seperti ini kerap disematkan status mobil ‘over engineered’ Atau dirancang secara berlebihan. Namun mobil-mobil itu sukses punya tempmat di hati penggunannya. BMW, Mercedes-Benz hingga Volvo lama contohnya.

Apakah Mazda CX-60 juga akan punya tempat seperti itu? Hanya waktu yang bisa jawab. Tapi di hati kami, tempatnya sudah ada. Andaikan punya budget Rp 1,190 milyar, mobil ini masuk daftar pertimbangan kami. Pertimbangan yang serius.

Mazda6 Bakal Muncul Dalam Format Baru?

Trend pabrikan otomotif saat ini bergeser dari Sedan ke SUV dan Crossover. Bahkan ada yang menyulap model Sedan menjadi semi Crossover. Hal ini pun terjadi pada Mazda yang sejak dua tahun terakhir fokus pada model SUV. Lantas, bagaimana nasib masa depan dari mid-size sedan dan station wagon Mazda6?

Dua Dekade Mazda6

Sejarah lahirnya Mazda6 dimulai saat hadir pada tahun 2002. Sedan 4-pintu yang pada era awal kemunculannya di Jepang dikenal dengan nama Atenza ini menjadi pengganti sedan Mazda 626/Capella. Penamaan pun disederhanakan dari 626 menjadi Mazda6. 

Model Mazda6 yang saat ini beredar di pasaran termasuk di Indonesia merupakan generasi ketiga, sejak berganti nama. Versi produksi dari Mazda6 mutakhir ini sebelumnya tampil sebagai mobil konsep Shinari di tahun 2010 dan Takeri di tahun 2011.

Mazda6 versi sedan debut perdana di Moscow International Automobile Salon 2012. Varian estate atau populer dengan istilah station wagon muncul beberapa bulan kemudian di Paris Motor Show 2012.

Selama hampir satu dekade, Mazda6 generasi ketiga sangat sukses di kawasan Asia. Namun di Amerika Serikat penjualannya menurun drastis dalam 4 tahun terakhir. Penjualan Mazda6 di AS pun dihentikan pada tahun 2021.

Sebagai penanda 2 dekade Mazda6, Mazda Motor Corporation (MMC) pun meluncurkan edisi khusus Mazda6 20th Anniversary Edition di Jepang pada Januari lalu.

Sebanyak 50 unit model edisi khusus ini resmi dipasarkan di Tanah Air oleh PT Eurokars Motor Indonesia pada Februari lalu.

Di Indonesia, dua varian model Mazda6 20th Anniversary Edition yakni versi Sedan dan Estate dipasarkan dengan harga Rp 706,6 juta (on the road DKI Jakarta). Untuk pasar Indonesia hanya tersedia satu pilihan warna yakni Artisan Red Premium.

Nasib Terkatung-katung

Mazda Motor Corporation (MMC) yang bermarkas di Hiroshima, Jepang saat ini tengah dihadapkan pada dua hal besar. Trend SUV di pasar global dan transformasi era elektrifikasi.

Mazda saat ini tengah fokus pada transformasi lini crossover/SUV yakni CX. Di kawasan Amerika Utara ada CX-50 dan CX-90 yang merupakan era baru CX-5 dan CX-9. Sementara model CX-60 yang kini tengah dipasarkan di Eropa baru masuk ke Indonesia.

Rencana tahap selanjutnya yakni penyebaran seluruh lini CX yakni model CX-50, CX-60, CX-70, CX-80 dan CX-90 di pasar global.

Generasi yang saat ini beredar adalah versi sedan 4-pintu dengan penggerak roda depan (FWD). Sempat mengemuka wacana bahwa Mazda6 akan stop produksi dalam waktu dekat. Mungkin sekira dua atau tiga tahun lagi. Namun terdapat sejumlah prediksi dan juga rumor yang mengindikasikan bahwa Mazda6 akan muncul dalam format baru. Tanda tanya besar yang membuat penasaran banyak pihak.

Evolusi 

Meskipun ada kemungkinan sedan medium ini bakal stop produksi, namun tak ada salahnya untuk berharap bukan?

Mungkinkah Mazda6 akan berevolusi menjadi coupe atau fastback sedan 4-pintu…dan berpenggerak RWD/AWD? Sangat mungkin.

Penjualan SUV Mazda CX, terutama model CX-60 dan CX-90 cukup sukses. Harga jual lini CX yang cukup terjangkau terutama CX-60 mengindikasikan biaya produksinya tidak tinggi. Dengan demikian, ada kemungkinan platfom CX-60 dikembangkan untuk versi baru pesaing Toyota Camry ini.

Jika benar demikian, maka nantinya mobil ini akan hadir dalam versi bermesin bensin hybrid atau PHEV. Opsi mesin yang tersedia yakni 4-silinder turbo 2.5-liter beroutput 280 hp dan mesin 6-silinder turbo 3.3-liter plus modul mild hybrid bertenaga 340 hp. Dan tentunya tak tertutup kemungkinan opsi mesin lainnya seiring dengan perkembangan teknologi mesin buatan Mazda.

Andaikan benar-benar bertransformasi menjadi 4-door coupe berpenggerak RWD atau AWD. Ya, masih banyak dari para pecinta yang berharap Mazda6 akan tetap ada. Tak sekadar hadir dalam format baru, tapi bakal naik level. Semoga saja..

 

MAzda CX-60 Drive

Mazda CX-60, Berkenalan Dengan Mobil Anti-mainstream Modern

Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengajak kami berjalan-jalan menguji produk terbaru mereka hari ini (16-18 Oktober 2023), Mazda CX-60. Tujuannya, apalagi kalau bukan membuktikan keunggulan SUV baru ini. Rute Jakarta-Semarang-Magelang-Semarang pun dipilih untuk kepentingan tersebut.

Seperti yang pernah kami ulas, Mazda percaya diri dengan mobil ini. Kami juga penasaran karena apa yang dibawa oleh CX-60 ini unik. Saat pabrikan lain berlomba membuat mobil compact dengan mesin seminimalis mungkin, berpenggerak roda depan, pabrikan Hiroshima, Jepang ini terbalik. Mereka membuat mobil besar, mesin enam silinder turbo 3,3 liter (plus mild hybrid). Berdiri di atas Large Platform, yang didesain untuk mobil penggerak roda belakang. Yang memungkinkan pemasangan sistem All Wheel Drive.

Jalur sepanjang 490 km kami tempuh hari ini, yang mayoritas jalan tol, jadi lahan untuk kami mencoba kekuatan mesin SKYACTIV-G terbaru berkapasitas 3,3 liter dengan enam ruang bakar. Turbocharger, mild hybrid 48 volt dan transmisi 8-speed melakukan orkestrasi yang memuaskan kami dalam mendapatkan kecepatan. Tenaga yang disalurkan ke ban mencapai 280 hp.

Pembuktian Awal

Mazda CX-60 ready to go

Jujur, kami merindukan mesin besar yang rasanya sudah cukup lama hilang dari sebuah mobil. Mazda CX-60 mengingatkan kembali bagaimana rasanya sebuah mesin enam silinder dengan kompresi tinggi bisa memuaskan adrenalin kapanpun, dimanapun. Kecepatan tinggi yang kurang pantas kami sebutkan dengan mudah diraih. Sulit rasanya mengingat kapan terakhir kali mengendari mobil yang energik seperti ini.

Masalahnya, untuk mengimbangi lontaran tenaga, chassis, utamanya bagian kaki, dibuat kaku. Akibatnya, mobil terasa keras terutama untuk bagian belakang. Jalan tol Trans Jawa yang terkenal ‘bumpy’ menegaskan hal itu. Meskipun sebetulnya masih dalam batas toleransi. Dari hal ini, kami simpulkan kalau CX-60, bisa Anda gunakan untuk kepentingan keluarga. Tapi kami lebih menyarankan mobil ini dikendalikan sendiri oleh Anda.

Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan karena perjalanan masih panjang. Selasa (17/10) besok, kami akan bawa mobil ini menuju Magelang, tanpa melewati tol. Jalanan berliku harusnya bisa jadi pembuktian soal stabilitas Mazda CX-60 dengan kakinya yang kokoh itu. Plus mencoba sebaik apa kinerjanya di jalanan padat.  Tunggu laporan kami selanjutnya.

Jeffrey Tan di Mazda

Pentingnya Dunia Fashion Untuk Mazda

Belakangan ini Mazda rajin mengkaitkan produknya dengan dunia busana (fashion). Ini dikatakan sejalan dengan visi merek Jepang itu. Dunia fashion dan Mazda mengedepankan seni, keindahan dan kesempurnaan melalui karya yang memukau. Salah satu kegiatan Mazda di GIIAS adalah menjelaskan hal ini. 

Soal bentuk dan keindahan, kami serahkan kepada selera Anda. Tapi di acara GIIAS 2023 yang sedang berlangsung (10-20 Agustus 2023), PT Eurokars Motor Indonesia (PT EMI) yang jadi APM Mazda di Indonesia mengundan fashion designer kenamaan, Jeffrey Tan. Ini bagian dari sesi Meet The Takumi Talkshow yang digelar Mazda di GIIAS pada 13 Agustus lalu.

Mazda CX-60 diluncurkan di Jakarta

 

Menurut Pramita Sari, Marketing & Communications General Manager PT EMI, karya Jeffry Tan digunakan oleh para usher yang ada di booth Mazda. “Seperti desain Mazda yang cermat dan mampu menghadirkan harmoni, Jeffry Tan juga merefleksikan keindahan dan pesan mendalam melalui busana hasil karyanya. Khususnya untuk usher Mazda di ajang GIIAS 2023 ini,” ujar Pramita. “Melalui kreativitas yang bersinergi, kami menghadirkan mobil Mazda yang tidak hanya kendaraan, tetapi karya seni bergerak yang memadukan filosofi dan keindahan.”

Mobil Favorit

Sementara Jeffry menekankan bahwa busana yang didesainnya mewakili konsep Mazda yakni Kodo. Menurut pria ini, Kodo yang bermakna sesuatu yang mengalir diperlihatkan dalam rancangannya yang memamerkan siluet keanggunan busana wanita. “Jadi desain filosofinya sendiri itu sesuai dengan konsep Mazda, Kodo, yaitu sesuatu yang mengalir. Jadi seperti siluet, di depannya ini sesuatu yang mengalir,” jelasnya.

Saat ditanya mana mobil Mazda favoritnya, ia mengakui suka pada Mazda CX-60. Khususnya yang berwarna Deep Crystal Blue (varian Kuro). Alasannya, ia merasa interiornya dibuat dengan perhatian khusus.

Jeffry kemudian menjelaskan bahwa ketertarikannya pada All-New Mazda CX-60 Deep Crystal Blue sama seperti saat dirinya mulai melirik interior design, graphic hingga fashion design. Khususnya menggambar sketsa rancangan busana. Masing-masing keunikan merupakan hal kreatif yang menarik perhatian, terlebih bagi dirinya yang telah gemar bereksplorasi sejak kecil.

Kalau Anda tertarik dengan bidang seni dan desain, ada baiknya mampir ke booth Mazda di GIIAS 2023. Ada beberapa topik menarik yang akan mereka gelar hingga Minggu 20 Agustus nanti.

Mazda CX-60 diluncurkan di Jakarta

Menelaah Kenapa Mazda Percaya Diri Dengan CX-60

Kehadiran Mazda CX-60 seperti mempertegas kalau Mazda siap menyerbu (hampir) semua segmen kendaraan roda empat di Indonesia. Dimulai dari kelas mobil compact B-Segment seperti Mazda2 dan Mazda2 Sedan. Di atasnya ada Mazda3 dalam format hatchback dan sedan, lalu untuk menandingi Toyota Camry ada Mazda6 sedan. Lengkap dengan pilihan Mazda6 station wagon.

Mazda CX-60 hadir dalam dua varian: Kuro dan Elite

SUV/Crossover juga demikian. Mazda mengisi semua lini dengan CX-3, CX-30, CX-5, CX-8 hingga CX-9 dan sekarang CX-60 dengan harga Rp 1,180 milyar. Lebih mahal dari CX-9 yang lebih besar. Lalu, pertanyaannya, kenapa CX-60 bisa melompati CX-9 dan masuk di segmen SUV compact mewah? Di kelas ini ada Mercedes-Benz GLC, BMW X3, Lexus NX yang sudah lebih dulu ‘stabil’.

Untuk itu, mari kita bedah apa yang membuat Mazda percaya diri dengan CX-60 ini.

Anti Mainstream

Saat pabrikan lain dengan alasan efisiensi BBM berlomba membuat platform untuk mobil dengan penggerak roda depan, Mazda berbalik arah. Mereka justru meninggalkan basis mobil seperti itu, dan fokus mengembangkan platform untuk mobil gerak belakang (RWD), sekaligus mampu mengakomodir AWD.

CX-60 merupakan salah satu produk yang masuk dalam kategori Mazda Large Product Group, dibangun menggunakan Multi-solution Architecture. Kehadiran platform ini dikatakan sebagai solusi untuk mengakomodir beragamnya regulasi kendaraan bermotor di negara yang memasarkan Mazda. Hasilnya, pabrikan Hiroshima, Jepang ini bisa dengan mudah menukar-nukar kelengkapan teknis sesuai kebutuhan.

Platform CX-60

Multi-solution Architecture juga didesain untuk jadi basis mobil dengan mesin longitdinal, punya as kopel dan gardan belakang. Juga bisa dipasangkan mild hybrid (untuk mesin diesel/bensin) atau sistem mesin bensin plug-in hybrid sekalian.

CX-60 bukan satu-satunya pengguna, karena ada CX-90 yang lebih besar lagi. Mobil ini baru dipasarkan di Amerika Serikat awal tahun 2023. Selain dua yang sudah ada, tahun ini Mazda juga akan mengeluarkan dua produk SUV lagi bernama CX-70 dan CX-80.

Hanya AWD dan Mild Hybrid

Mazda CX-60 yang hadir di Indonesia dibekali mesin Skyactiv-G dengan enam silinder. Untuk informasi, penggerak 6-silinder Skyactiv adalah pengembangan terbaru. Sebelumnya, kalau Anda memperhatikan Mazda, Skyactiv selalu empat silinder.

Mesin Mazda CX-60 baru dikembangkan

Kapasitasnya 3,3 liter lengkap dengan turbocharger dan mild hybrid 48 volt, yang motor listriknya dijepit diantara mesin dan transmisi. Mampu menggelontorkan 280 hp dan torsi 450 Nm. Transmisi otomatis 8-speed menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem yang disebut sebagai i-AWD

Di pasar luar negeri, pilihannya terlihat lebih beragam. Ada Skyactiv- 6-silinder 3,3 liter tanpa mild hybrid, Skyactiv-X 3,3 liter, 4-silinder dengan PHEV, dan beberapa opsi mesin diesel 3,3 liter. Menurut Ricky Thio Managing Director Eurokars Motor Indonesia, di Jepang justru paling laris CX-60 diesel ini.

Meski punya mesin yang terbilang besar, namun Eurokars Motor Indonesia percaya diri kalau konsumsi BBM-nya terbilang irit. Berdasarkan uji coba saat proses homologasi di Indonesia, Mazda mencatatkan konsumsi BBM sekitar 13 km/liter.

Angka yang cukup bagus mengingat mesinnya tidak bisa dibilang kecil. Namun harap diingat, angka ini tidak mengikat karena semuanya tergantung kondisi berkendara.

Filosofi Desain

Penilaian bentuk kami serahkan kepada Anda masing-masing. Tapi memang yang ini agak lain. Moncongnya panjang dengan kabin yang ditarik ke belakang. Menurut Mazda, desain ini bedasarkan filosofi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda. Disebut sebagai The Perfect Jinba-Ittai.

Mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai yang telah berkembang selama tiga generasi, diklaim akan mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia.

Jinba-Ittai juga telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Mazda dalam pengembangan berbagai model kendaraan, terutama dalam aspek keselamatan dan kenyamanan. Di dalamnya bahkan termasuk bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap gaya sentrifugal yang terjadi saat mobil bergerak. Tujuannya, tentu tidak lain adalah mempertahankan kenyamanan dalam berbagai kondisi pengendaraan.

Interior Mazda CX-60

Kenyamanan juga didukung oleh teknologi yang bisa dibilang tidak lazim. Mazda CX-60 memiliki kemampuan untuk menyesuaikan posisi duduk sesuai dengan ukuran tinggi badan pengemudinya. 

Dikatakan oleh Mazda, penelitian mendalam soal cara seseorang bisa nyaman mengendarai, ditambah bagaimana gaya disalurkan ke seluruh body, menghasilkan struktur body yang rigid yang bisa terasa saat Anda menggerakkan mobil.

Memanfaatkan Yang Ditinggal

Jujur, kami selalu mengagumi kemampuan Mazda. Mereka selalu bisa berinovasi menggunakan sesuatu yang ditinggalkan oleh pabrikan lain. Contohnya, mesin rotary yang dijauhi oleh produsen mobil (dan motor), dikembangkan oleh Mazda dan menghasilkan mobil hebat. Meskipun kadang pada akhirnya menggerogoti mereka sendiri. Setelah sukses di keluarga Mazda RX, sekarang rotary hanya akan mereka pakai untuk generator mobil dengan elektrifikasi.

Lalu saat semua bilang mesin pembakaran internal akan habis masanya, mereka keluar dengan teknologi mesin bensin HCCI (Homogenous Charge Combustion Ignition). Teknologi unik yang menggabungkan karakter pembakaran mesin diesel dan bensin (nanti kami buat artikelnya khusus).

Dan sekarang, Mazda membuat platform yang juga berbeda arah. Ini seperti jadi kebiasaan. Semoga saja sifat anti-mainstream ini tetap melekat. Dunia otomotif selalu memerlukan sebuah pencerahan yang berbeda. Dan sepertinya Mazda bisa memberikan itu. Kita lihat saja.

Mazda CX-60 peluncuran

Mazda CX-60 Diperkenalkan, Ini Harganya

PT Eurokars Motor Indonesia, APM Mazda di Indonesia akhirnya membuka selubung produk terbarunya, Mazda CX-60 hari ini (26/07/2023). CX-60 diperkenalkan kepada media nasional di Jakarta dengan keunikannya.

Pabrikan Hiroshima ini sepertinya sah saja kalau disebut pabrikan anti mainstream. Saat produsen mobil lain berlomba membuat SUV berpenggerak roda depan, Mazda tidak. Mereka meninggalkan platform yang sudah ada dan membuat basis baru untuk mobil yang yang tenaganya disalurkan ke roda belakang. Tentunya juga mampu mengakomodir gerak empat roda (AWD).

Desainnya masih tetap terlihat Mazda. Moncongnya terlihat panjang, kabin seperti ditarik ke belakang. Jarak pijak yang lebar membuat mobil terlihat kekar. Panjangnya kap mesin bukan tanpa alasan.

Ada penggerak Skyactiv G enam silinder di balik kap mesin. Kapasitasnya 3.3 liter. Lengkap dengan teknologi mild hybrid 48 volt dan turbocharger. Menjadikan CX-60 sebagai mobil pertama Mazda di Tanah Air yang punya teknologi tersebut. Tenaganya 280 hp, dengan torsi puncak 460 Nm.

Disalurkan melalui transmisi otomatis 8-speed ke semua roda. Ya, CX-60 yang dipasarkan di Indonesia hanya tersedia dalam sistem gerak AWD.

Interiornya tidak salah. Begitu duduk Anda akan familiar kalau ini adalah bikinan Mazda. Kami selalu suka dengan kualitas interior buatan mereka. Namun untuk mengetahui kepraktisan masih perlu waktu. Semoga nanti ada kesempatan test drive yang komprehensif.

Yang pasti, sudah dilengkapi dengan paket fitur bantu berkendara i-Activsense. Isinya ada cruise control adaptif, lane keeping assist, active LED headlight dan sebagainya. 

Dipasarkan dalam dua varian, Elite dan Kuro, harganya serupa. Eurokars Motor Indonesia mematok angka untuk Mazda CX-60 ini di Rp 1,188.800.000. Dengan harga tersebut, keluarga terbaru crossover Mazda ini dipastikan bakal menghadang Mercedes-Benz GLC atau BMW X3. Anda tertarik? Mungkin memang sudah sepantasnya…

Produksi Mazda CX-60

Mazda CX-60 Debut di Filipina, Indonesia Segera Menyusul!

Mazda CX-60 akhirnya melakukan debut di kawasan ASEAN. Bukan di Indonesia, tapi Filipina jadi negara pertama yang memasarkan mobil ini di Asia Tenggara. Di negara itu, SUV baru Mazda dihargai mulai dari (setara) Rp 748 jutaan.

CX-60 melakukan debut global pada bulan Maret 2023 lalu, namun kemunculannya di Filipina berlangsung 13 Juni 2023 lalu. Mobil ini mengusung platform baru Mazda bernama Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Penempatan mesinnya agak unik. Saat semua bikin mesin melintang untuk gerak roda depan, Mazda bikin mobil baru dengan mesin longitudinal, gerak roda belakang (RWD), atau bisa juga AWD.

Mazda CX-60

Pihak Mazda setempat menggelontorkan beberapa varian. Yang pasti, ada dua pilihan mesin empat silinder 3,3 liter yang tersedia. Pertama, berbahan bakar bensin dengan imbuhan mild hybrid 48 volt. Namanya, e-SKYACTIV G yang bertenaga 280 hp pada 5.000 rpm serta torsi 450 Nm pada 2.000 rpm hingga 3.500 rpm. Disalurkan ke keempat roda melalui transmisi 8-percepatan otomatis.

Kedua, mesin e-SKYACTIVE Turbodiesel. Sekali lagi, kapasitas mesinnya 3,3 liter plus tempelan mild hybrid 48 volt tadi. Tenaga yang dihasilkan 250 hp pada 3.750 rpm. Torsi puncaknya sebesar 550 Nm, tersedia mulai 1.500 rpm hingga 2.400 rpm. Transmisinya juga 8-speed otomatis

Posisi di Mazda

Pertanyaan terbesar adalah, dimana posisi mobil ini diantara jajaran produk Mazda? Secara dimensi, Mazda CX-60 lebih besar dari CX-5. Tapi lebih pendek dari CX-8. CX-60 lebih panjang sekitar 195 mm (4.745 mm) dibanding CX-5. Juga dengan lebar 1.890 mm, ini lebih besar sekitar 50 mm. Tingginya 1.680 mm. Sementara jarak sumbu roda (wheelbase) 2.870 mm.

Interior CX-60 2023.

Kapan masuk ke Indonesia, yang kami yakin tidak akan lama lagi. Kenapa? Karena kami sudah dapat undangan untuk mencoba mobil ini. Karena posisinya diatas Mazda CX-5, tidak perlu heran kalau harganya lebih mahal. Meskipun, kapasitas duduknya sama-sama lima kursi. Untuk diketahui, saat ini, harga Mazda CX-5 adalah Rp 608 juta hingga 700 jutaan (Harga DKI, bisa berubah sewaktu-waktu).

Mazda Indonesia Gelar Lebaran Siaga 2023

Mudik lebaran selalu jadi ajang unjuk gigi para APM, menunjukan kemampuan layanan purna jual (after sales) mereka. Mazda Indonesia (Eurokars Motor Indonesia,EMI) mengabarkan kalau mereka siap mendukung kegiatan mudik lebaran 2023 para pemilik Mazda.

Menurut rilis yang kami terima, dari tanggal 3 April hingga 6 Mei 2023, para pelanggan Mazda akan mendapatkan promo perawatan khusus di dealer resmi Mazda. Tentunya, dengan keuntungan seperti gratis 1 Liter Oli dan Cabin Disinfectant, pemeriksaan komponen tambahan (Free Service Check), serta adanya diskon untuk komponen tertentu sampai dengan 55 persen. Sayangnya, tidak disebutkan apa saja komponen yang dapat diskon.

“Program ini merupakan layanan kami kepada pelanggan, untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bersama Mazda”, kata Igor Panjaitan, Customer Service Director PT. EMI. Igor juga menjelaskan kalau program ini adalah salah satu cara EMI mengapresiasi pelanggannya.

“Untuk pelanggan yang akan melakukan perjalanan libur lebaran atau mudik nanti, kami
menghimbau selalu pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Dengan melakukan pemeriksaan ke dealer Mazda terdekat,” tambah Igor.

Mazda di GJAW 2023

Ricky Thio, Managing Director PT EMI menegaskan,“Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas, sebanyak 25 Dealer resmi Mazda di seluruh Indonesia juga siap melayani melalui kegiatan Lebaran Siaga 2023.”

Selain itu, dari 19 April hingga 30 April 2023, Mazda menyediakan layanan siap siaga selama 24 jam. Para pemilik Mazda dapat menghubungi Contact Center di nomor 1500985. Atau Emergency Roadside Assistance (ERA) di nomor 14051 untuk wilayah Jabodetabek.

CX-60 Segera Hadir

Produksi Mazda CX-60

Sebagai informasi, saat ini EMI memasarkan tidak kurang dari 15 model Mazda. Termasuk dua edisi khusus Mazda 6 dalam bentuk sedan maupun station wagon. Rentang harga 15 model tersebut mulai dari Rp 344 jutaan hingga Rp 890 jutaan.

Rumor terkini soal Mazda di Indonesia adalah, mereka akan segera memasarkan Mazda CX-60. SUV dengan opsi penggerak roda belakang atau AWD. CX-60 melakukan debut dunia pada Maret 2022, dan yang menarik, kemungkinan yang akan masuk ke Indonesia memiliki kemampuan sebagai PHEV (Plug-in Hybrid EV). Akan menarik? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Mazda CX-60

Mazda CX-60 Meluncur di Indonesia Tahun Depan, Ini Yang Harus Diketahui

Mazda Indonesia memaparkan rencana untuk tahun 2023. Selain penambahan warna edisi khusus pada Mazda6 dan warna putih baru untuk produk mainstream, Ricky Thio, President Director Mazda Indonesia mengatakan akan ada satu mobil baru. Dan kami yakin ini adalah Mazda CX-60

Hal tersebut diungkap saat Mazda mengumpulkan media di Jakarta, 12 Desember 2022. Gambar teaser-nya sempat diperlihatkan. SUV Mazda CX-60 adalah salah satu mobil penting untuk Mazda. Termasuk di Indonesia.

Interior CX-60

Mazda CX-60 adalah model pertama Mazda yang dilengkapi dengan teknologi plug-in hybrid dan mild hybrid. Selain itu, juga menggunakan arsitektural Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Ini adalah platform yang didesain untuk mobil Mazda berpenggerak roda belakang atau AWD, dengan mesin diposisikan longitudinal. Sesuatu yang makin jarang terdengar, terutama untuk mobil Jepang.

Pentingnya Mazda CX-60

Produksi Mazda CX-60

Saat kompetitor senegaranya mulai beralih ke gerak roda depan dan AWD, Mazda kebalikannya. Dan mereka serius. dalam rencana jangka panjang, CX-60 masuk dalam kategori Large Product Group, yang isinya mobil-mobil besar Mazda yang semuanya RWD (atau AWD). Dan ini hanyalah ‘pembuka’ untuk deretan mobil pengguna Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture yang akan datang. Paling tidak hingga 2025 saat Skyactiv EV mulai dibuat.

Untuk saat ini, di pasar global CX-60 hanya tersedia dalam varian Plug-in Hybrid. Dibekali mesin bensin 2,5 liter dengan motor listrik yang dayanya disediakan oleh baterai Lithium-ion kapasitas 17,8 kWh. Ini lebih besar dari Mitsubishi Outlander PHEV (13,8 kWh) yang pernah kami coba. Tenaga (kombinasi) yang dihasilkan adalah 323 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Ini adalah mobil Mazda bertenaga paling besar yang pernah dibuat.

Mesin lainnya yang kemungkinan akan dipasangkan adalah diesel enam silnder (Skyactiv-D) berkapasitas 3,3 liter. Dilengkapi dengan sistem mild hybrid 48 volt. Dan yang paling fenomenal, kalau jadi, Skyactiv X yang dilengkapi spark-compression ignition technology. Ini mesin bensin, tapi ledakan internal bisa dipicu oleh kompresi, seperti diesel, atau oleh percikan busi.

Tapi itu lain cerita. Yang pasti, kami berharap CX-60 bisa memberikan kepuasan berkendara sebagai mobil RWD (atau AWD) yang diimbuhi teknologi PHEV. Terserah mau Skyactiv-G, D atau X.