Mercedes-Benz S-Class

EQS Selesai, Halo Mercedes-Benz S-Class EV!

Mercedes-Benz S-Class generasi mendatang akan hadir dalam format penggerak mesin konvensional dan full EV. Ini artinya, pabrikan Jerman tersebut tidak akan mengeluarkan EQS baru.

EQS, seperti diketahui, merupakan model tertinggi di jajaran mobil listrik buatan mereka. Namun seperti dikutip dari Autocar Inggris, Mercedes-Benz memutuskan untuk menggabungkan EQS ke keluarga S-Class. Ini merupakan pembalikan keputusan yang sebelumnya mengatakan S-Class akan digantikan oleh EQS gen.2 di akhir dekade ini.

Mercedes-Benz EQS Gen 1

Hal tersebut juga diamini oleh Ola Kallenius, CEO Mercedes-Benz yang mengatakan, “Akan ada dua varian S-Class, yaitu ICE dan elektrik.” Ola juga menyebutkan, keduanya akan punya bentuk eksterior dan interior yang serupa.

Soal kesamaan bentuk versi ICE dan EV ini bukan hal baru. Kalau Anda ingat, hal serupa dilakukan Mercedes-Benz untuk G-Class konvensional dan listrik.

Pakai Platform Mana?

Mercedes-Benz S-Class terbaru.

Nah, dari sisi desain boleh saja sama. Tapi hampir bisa dipastikan kalau platform yang dipakai akan berbeda. Laporannya agak simpang siur soal platform. Satu-satunya basis untuk mobil listrik besar, MB.EA Large yang disiapkan, sudah diputus tidak akan diteruskan pengembangannya. Platform ini yang tadinya dipoles untuk EQS generasi berikut.

Platform MB.EA ini tadinya ada dua, satu Large untuk mobil-mobil mewah, satunya lagi adalah MB.EA Medium yang jadi basis EQE. Tapi belakangan beredar kabar, karena Medium sepertinya kurang cocok, Mercedes-Benz dikabarkan mendorong pengembangan platform EVA2, yang digunakan oleh EQS dan EQE saat ini.

Salah satu yang diterapkan adalah arsitektur kelistrikan 800V, menggantikan 400V yang ada.

Nah, apapun keputusannya, diperkirakan, generasi kedelapan Mercedes-Benz S-Class akan hadir mulai 2030 mendatang.

Mercedes-Benz EV Dikirim ke IKN, Ikut Dirgahayu RI ke-79

PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia dengan bangga mengumumkan penyerahan 16 unit kendaraan listrik (EV) Mercedes-Benz kepada kantor Sekretariat Presiden untuk mendukung perayaan Dirgahayu ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Kontribusi signifikan untuk acara bersejarah ini menandakan komitmen Mercedes-Benz terhadap mobilitas berkelanjutan dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia, untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.

Ada tiga model yang akan digunakan pada perayaan Hari Kemerdekaan mendatang, yaitu EQE Saloon, EQE SUV, dan EQS Saloon. Kendaraan tersebut mewakili kualitas terbaik Mercedes-Benz EV dalam hal kemewahan, inovasi mesin, dan teknologi ramah lingkungan.

Pemakaian kendaraan ini pada acara yang bersejarah di IKN memperkuat dedikasi Mercedes-Benz terhadap strategi elektrifikasi yang dijalankan secara global. “Kami merasa terhormat mendukung visi pemerintah untuk Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Khoo Shao Tze, Presiden Direktur Inchcape Automotive Indonesia.

“Partisipasi Mercedes-Benz dalam acara ini lebih dari sekedar perayaan. Aktivitas ini juga mencerminkan komitmen kami untuk secara signifikan mendorong transformasi kendaraan listrik di Indonesia. Kami sangat senang melihat Mercedes-Benz EV memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan mobilitas di IKN,” imbuhnya.

Penyerahan Mercedes-Benz EV untuk perayaan Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia di IKN ini, merupakan langkah lanjutan dari berbagai aktivitas Mercedes-Benz. Langkah ini juga upaya dalam mendorong percepatan transisi menuju penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Mercedes-benz EQS

Mercedes-Benz Akan Perkenalkan EQS di Indonesia?

Itulah kabar yang kami terima dari salah satu sumber terpercaya. Mercedes-Benz EQS diperkirakan akan segera hadir di Indonesia bulan depan. Meski waktu tepatnya belum terkuak. Ini menarik karena di kelas mobil premium, Mercedes-Benz mendahului BMW i7 di pasar tanah air.

Selain itu, Mercedes-Benz EQS memang mobil yang sangat menarik. Mercedes-Benz menghabiskan banyak uang untuk riset dan pengembangan sedan/hatchback/coupe ini. EQS adalah mobil pertama pabrikan Jerman itu, yang berdiri diatas basis yang memang dibuat untuk mobil listrik. Namanya platform MEA. Bukan seperti EQB, EQV dan lainnya yang memakai platform yang ada kemudian dimodifikasi dan dijejali baterai.

Jadi, sah kalau dibilang EQS adalah mobil sedan EV dengan kemampuan setara S-Class. Bukan S-Class yang dijadikan EV. Desainnya futuristik, meski kami kurang yakin dengan lengkungan atap di belakang. Ruang kepala di bagian itu bisa jadi pertanyaan. Namun dengan wheelbase 3.210 mm dan panjang body 5.265 mm, hampir bisa dipastikan ruang kakinya lega.

Menurut review beberapa media luar, hampir semua sepakat kalau mobil ini menjanjikan. Interiornya dirancang untuk mengakomodir perjalanan jarak jauh. Mewah dengan beragam gimmick yang tersedia seperti layar super lebar (Hyperscreen) di dashboard untuk penumpang dan pengemudi, ambient light yang cerdas serta tentunya kualitas material ala S-Class.

Mercedes-Benz EQS di pasar global tersedia dalam beberapa varian. EQS 350, 450, 450+, 500, 580 dan tertiniggi EQS 53 AMG 4MATIC). Akan masuk semua? Mungkin. jarak tempuhnya juga beragam tergantung varian. Paling pendek 638 km. Terjauh 785 km.

Tapi kami belum mengetahui apakah yang akan dijual nanti berpenggerak dua roda belakang (RWD) atau All-Wheel Drive. Karena dua opsi ini tersedia di pasar luar negeri. Kami akan memberitakan lebih lanjut soal Mercedes-Benz EQS yang akan hadir di Indonesia. Tunggu saja.

Andaikan Kendaraan Presiden Harus EV, Kami Punya Pilihannya

Kendaraan Presiden mau diganti dengan yang berbasis listrik? Oke juga.

Kalau instruksi Presiden Republik Indonesia soal pejabat negara harus menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai, kami menerawang. Kira-kira kendaraan listrik apa yang cocok untuk mobil kepresidenan?

Penelusuran di laman dunia maya membuahkan beberapa mobil yang sepertinya akan cocok. Meski ternyata tidak banyak. Beberapa merek terkenal, ada juga merek baru dari pemain lama, atau memang baru sama sekali. Selamat menyimak. Tapi jangan terlalu serius.

Genesis G80

EV ini jadi kendaraan resmi KTT G20 di Bali, 15 November nanti. Hyundai, induk dari Genesis menyiapkan mobil ini untuk para kepala negara yang akan hadir. G80 adalah mobil listrik pertama buatan Genesis. Penampilannya enak dilihat. Cukup berwibawa untuk dipakai oleh kepala negara.

Interior dibekali segala kemewahan. Mulai dari jok berbalut kulit dan suede serta Anda tidak akan melewatkan kenop transmisi kristalnya.

Penggeraknya dua motor listrik yang menghasilkan 365 hp dan torsi 700 Nm. Tenaganya mungkin kurang untuk mobil para pembesar. Tapi torsinya sangat bisa diandalkan. Apalagi kalau harus didandani jadi mobil anti peluru. Material anti teror seperti itu pasti akan menambah bobot.

Mercedes-Benz EQS

Mercedes-Benz EQS adalah mobil mewah dengan penggerak elektrik sepenuhnya. Huruf S menandakan ini setara dengan S-Class, paling tidak dalam hal kemewahan dan kenyamanan. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi kenapa kayak jadi mobil presiden atau raja dan ratu. Jurnalis luar yang pernah mencoba, hampir semuanya memberikan nilai positif, terutama untuk kenyamanan saat melakukan perjalanan panjang.

Untuk diketahui, EQS bukan S-Class yang diberikan penggerak listrik dan baterai besar di lantainya. Tapi ini memang mobil all-new yang dibangun khusus untuk menjadi EV. EV yang mewah tepatnya. Baterainya mampu menjalankan mobil sampai dengan 700 km.

Pilihan penggeraknya adalah AWD dengan dua motor yang terpasang pada as roda depan dan belakang. Tapi jarak tempuhnya ‘hanya’ sekitar 670-an kilometer. Atau penggerak belakang saja.

Porsche Taycan GTS

Mungkin terlalu sporty, tapi sedan sport elektrik ini cukup layak mengingat fasilitas yang diberikannya cukup masuk akal untuk level kepala negara. Kami pernah naik mobil ini dan ya, ini cukup nyaman. Meski terasa ini pengendaraannya agak sporty.

Kualitas interior khas Porsche dengan material kelas satu bisa jadi modal Porsche untuk percaya diri mengajukan produknya ke Setneg. Belum lagi performa penggerak elektrinya sangat cukup untuk menghadapi situasi darurat. Bayangkan 0-100 km/jam dalam 3,5 detik saja. Masalahnya, belum ada pejabat setingkat kepala negara yang pakai mobil ini. Jadi belum terbukti.

Volvo XC90 T8 Recharge

Siapa tahu, presiden perlu meninjau wilayah yang jalannya kurang bersahabat. Maka SUV adalah pilihan yang tepat untuk disiapkan di garasi Setneg. Volvo XC90 Recharge, SUV plug-in hybrid bisa jadi pilihan. Dan tidak akan sulit untuk mendapatkannya. Ingat, APM Volvo akan segera beroperasi (lagi) di Indonesia.

XC90 Recharge punya segala yang pas untuk dijadikan kendaraan operasional kepala negara. Mulai dari interior yang minimalis, mewah khas Swedia, hingga mesin yang bisa diandalkan. Jangan lupa penampilannya juga tegas.

Bicara mesin, ini memang bukan kendaraan elektrik sepenuhnya. Tapi tetap hemat karena punya sistem penggerak elektrik yang mumpuni. Performanya juga tidak bisa dianggap enteng, mesin 2.0 liter turbo ditambah motor elektrik akan meraih 0-100 km/jam dalam tempo 5,1 detik. Karena SUV, maka sudah ada penggerak AWD. Kalau tetap harus EV, Volvo XC90 akan punya varian elektrik tahun 2023 nanti. Pas.

Lucid Air

Dari semua yang ada di atas, kami merasa ini sebetulnya yang paling cocok untuk seorang kepala negara. Paling tidak untuk saat ini. Ok, Mercedes-Benz EQS punya kemewahan yang mumpuni. Tapi Lucid Air, punya kemewahan plus performa. Khususnya versi Air Sapphire yang punya tiga motor penggerak. Varian ini akan tersedia mulai tahun depan.

Pertama, baterainya sanggup menjalankan mobil hingga lebih dari 800 km. Tenaganya setara dengan 1.200 hp. Ini bikin mobil berakselerasi 0-100 km/jam kurang dari dua detik! Coba bayangkan, teroris pun akan bingung membidik mobil ini. Tidak lupa, Lucid mengklaim produknya ini hanya perlu 22 menit untuk mengisi ulang baterai, agar sanggup menempuh 320 km.

Kekurangannya? Mobil Amerika ini belum banyak dikenal. Lucid adalah perusahaan baru yang sedang berusaha untuk merangkak di pasar setempat. Kuartal pertama tahun ini, mereka mendapatkan 30.000 pemesanan dan baru bisa menghantarkan 360 unit.