BMW X3 LWB Resmi Diedarkan

Setelah BMW meluncurkan model 2 Series Gran Coupe L, kini muncul model X3 L di China. Sesuai namanya, ini adalah BMW X3 wheelbase panjang atau LWB. Ada dua varian model yang ditawarkan yakni 25L xDrive dan 30L xDrive.

Sama seperti halnya model 2 Series Gran Coupe L, X3 versi LWB ini diproduksi oleh BMW Brilliance Automotive di Shenyang, China.

Imbuhan label ‘L’ menandakan sebagai versi long wheelbase (LWB). Jarak sumbu rodanya 2.975 mm, lebih mulur 110 mm dari BMW X3 versi pasar global.

Kedua model X3 tersebut jadi opsi alternatif selain model terbaru X3 M50 xDrive ber-wheelbase standar yang diproduksi di Spartanburg, AS. Dari segi tampilan luar tak jauh beda dari X3 model tahun 2025 spek global yang diluncurkan beberapa bulan lalu.

Fitur Tak Jauh Beda

Di dalam kabin, tak beda seperti BMW X3 model 2025 yang beredar di kawasan lain. Mulai dari layar BMW Curved Display pada dashboard dengan sistem OS 9. Setirnya pu sama yakni model flat-bottom. Fitur layar BMW Interaction Bar yang ada di dashboard bagian bawah juga sama.

Jok standar BMW X3 LWB model semi bucket ‘Veganza’ tampil dalam dalam tiga pilihan warna two-tone. Fitur wireless charging dan atap kaca panoramik yang dibekalkan pun sama seperti X3 spek global.

Yang sedikit membedakan ternyata pada gaya eksteriornya. Kedua varian X3 LWB untuk pasar domestik China ini sudah dilengkapi M Sport Package sebagai kelengkapan standar. Tak heran jika nampak sporty karena sudah dilengkapi body kit. Konsumen tak perlu lagi tambah biaya.

Di sela kisi grille terdapat lampu iluminasi yang menguatkan karakter grille berdesain baru pada X3. Untuk warna eksterior ada enam pilihan, termasuk opsi warna Frozen.

Varian 25L xDrive dan 30L xDrive dibekali mesin bensin 4-silinder 2.0-liter turbo dengan sistem penggerak intelligent all-wheel drive. Keduanya bertransmisi automatic 8-speed.

Bedanya, X3 25L xDrive output tenaganya 190 hp dengan torsi puncak 310 Nm. Sedangkan varian 30L xDrive tenaganya lebih besar yakni 258 hp, torsinya 400 Nm.

 

BMW X1 dan iX1 Versi LWB Untuk RRC, Ini Bedanya Dengan Versi Global

Meskipun beragam model SUV dan crossover brand lokal bertaburan, namun produk lansiran BMW tetap memiliki pangsa pasar cukup kuat di daratan China. Salah satunya adalah BMW X1 dan versi tanpa polusi, iX1.

Pada pameran otomotif Auto Shanghai 2023 yang kini tengah berlangsung, BMW melansir model terbaru X1 dan iX1. Tak hanya baru, tapi lain dari yang dipasarkan di Eropa maupun AS, bahkan di negara Asia lainnya. Kedua model tersebut merupakan versi long wheelbase (LWB).

Apa yang menjadi pembeda pada kedua model ini dari versi global?

BMW X1 dan iX1 LWB

Tak perlu heran dengan BMW X1 versi LWB. Pabrikan asal Jerman ini sebelumnya pernah membuat dan memasarkan X1 versi LWB di tahun 2016 silam. Jadi sebenarnya bukan hal baru bagi konsumen BMW di negara tersebut.

Slogan “Made in China for China” pun disematkan pada crossover entry level dari BMW yang tengah dipamerkan tersebut. Dari imbuhan pada namanya, dimensi ukuran X1 dan juga iX1 LWB lebih panjang dibanding versi standarnya. Eksterior X1 sDrive20Li dilengkapi dengan headlamp LED, atap kaca panoramik serta velg alloy 18-inci.

Panjang body keseluruhan versi LWB terhitung 4.616 mm, 116 mm lebih mulur dari X1 standar. Jarak sumbu roda versi LWB yang di angka 2.802 mm pun lebih panjang 110 mm dari versi standar. Dengan ukuran panjang body dan jarak sumbu roda yang lebih mulur, ukuran pintu kabin tengah pun lebih lebar.

Perbedaan tak hanya pada segi dimensi ukuran. Versi LWB memiliki jok belakang dengan ruang kaki yang lebih lapang. Pada bagian atap pun dilengkapi dengan kaca panoramik berukuran extra. Wow…keren.

BMW X1 dan iX1 LWB Bakal Segera Dipasarkan?

Untuk para konsumen di RRC, variant entry level alias termurah yakni X1 sDrive20Li dikabarkan bakal dibanderol di kisaran harga 288.900 Yuan atau sekitar Rp 625,9 jutaan.

Spek yang diusung yakni mesin bensin 3-silinder 1.5-liter bertenaga 154 hp dengan torsi maksimum 230 Nm. Dengan kecepatan maksimum 206 km/jam, akselerasi 0-100 km/jam tercatat di angka 9,2 detik.

Sementara pada area interior, X1 versi termurah dikemas dengan jok sport berbalut kulit Veganza, interior bernuansa warna hitam high-gloss plus setir sport berlapis kulit warna hitam.

Panel instrumen pada dashboard dilengkapi layat digital 10.25-inci. Sementara untuk fitur infotaintment dilayani oleh layar digital 10.7-inci dengan sistem versi OS 9.

Harganya

Jika ingin performa dan spek kelengkapan yang lebih tinggi, tersedia versi 25Li dengan harga jual 316.900 Yuan atau setara Rp 686,6 jutaan.

Mesin 4-silinder 2.0-liter yang dibekalkan memiliki output tenaga 201 hp dengan torsi maksimum 300 Nm. Tersedia pula opsi dengan sistem penggerak all-wheel drive yang mampu mencapai 100 km/jam dalam waktu 7,7 detik. Top speednya dipatok di angka 227 km/jam.

Sayangnya, pihak BMW tak menjelaskan secara detail perihal spek dari model iX1 LWB. Mengenai hal tersebut masih dirahasiakan karena spek teknologi digital yang diusung harus ‘disesuaikan’ dengan regulasi yang berlaku di RRC.

BMW hanya menjelaskan bahwa iX1 LWB masih menggunakan sistem penggerak all-wheel drive yang digerakkan sepasang motor listrik bertenaga baterai.

Belum dapat dipastikan apakah iX1 LWB spek RRC bakal hadir dalam versi yang serupa dengan versi Eropa yakni iX1 xDrive30. Sepasang motor listrik berpenggerak all-wheel drive yang dibekalkan menghasilkan daya 230 kW atau setara 308 hp. Torsi maksimumnya sebesar 494 Nm.

Akselerasi 0-100 km/jam yang dicapai dalam 5,6 detik terbilang cukup gesit, dengan top speed 180 km/jam. Sumber tenaga mengandalkan baterai berdaya 64.7 kWh, dengan jarak jelajah mampu mencapai 439 km.

Tak disebutkan kapan X1 dan iX1 LWB mulai dipasarkan. Apakah keduanya bakal mampu memikat hati para konsumen crossover di China seperti pada tahun 2016 silam?

 

Inilah BMW M3 Touring Supersport Wagon Racikan AC Schnitzer

Mobil wagon yang identik sebagai mobil harian dan rekreasi keluarga telah mengalami perubahan trend dan fungsi. Hadirnya genre sport wagon telah menggeser makna ‘rekreasi’ dari piknik menjadi ‘rekreasi adrenalin’ mengejar top speed. Salah satunya adalah BMW M3 Touring.

BMW M3 Touring (G81). Versi wagon dari M3 Sedan (G80) ini bagaikan mobil yang bisa mengajak  keluarga merasakan adrenalin.

Jika Anda ingin tampil beda dari versi standard BMW M-Technik, mungkin BMW M3 Touring (G81) racikan AC Schnitzer akan membuat anda tergiur.

Tuner spesialis mobil BMW dari Munich, Jerman ini meracik ulang BMW M3 Touring (G81) menjadi sebuah supersports wagon.

Tampilan AC Schnitzer

Tampilan eksterior adalah yang pertamakali dilihat dari mobil anda. AC Schnitzer pun mengimbuhkan seperangkat body kit serat karbon khusus pada body BMW M3 Touring (G81).

Tak ubahnya seperti pada M3 Sedan racikan mereka yang telah lebih dulu muncul. Body kit pada M3 versi wagon ini tak hanya berguna untuk meningkatkan gaya aerodinamika, namun juga ketampanan mobil.

Di depan tersemat grille, bumper, kap mesin hingga sirip splitter depan model sport. Side skirt, sirip diffuser pada bagian bawah bumper belakang tak luput dari sentuhan. Pada pintu bagasi tersemat identitas berupa emblem AC SCHNITZER.

Alunan aransemen nada baru dari mesin 6-silinder sport wagon ini dihasilkan oleh seperangkat sistem exhaust freeflow. Knalpot khusus ini sekaligus menjadi pendongkrak performa.

Interior pun tak luput dari perubahan. Dibandingkan M3 versi standard, AC Schnitzer menyematkan paddle shift aluminium berukuran lebih besar. Nuansa aluminium pun merambah pada pedal hingga panel kontrol iDrive.

Gubahan Performa 

Dalam kondisi standard, mesin 6-silinder TwinPower Turbo 3.0-liter M3 Touring menghasilkan tenaga 503 HP dengan torsi maksimum 650 Nm.

Namun dengan sentuhan paket performa dari AC Schintzer, tenaganya naik menjadi 590 HP. Torsi maksimumnya terkoreksi menjadi 750 Nm.

Masih belum cukup? Mobil bisa di-tuning lebih lanjut ke Stage II. Tenaga mesin dipompa lagi hingga menjadi 610 HP. Sementara untuk puntiran torsi maksimum tetap 750 Nm. Tentunya konsumsi BBM tak lagi menggunakan oktan 92 atau 95, tapi oktan RON 98 alias bensin Turbo.

Tak perlu khawatir soal jaminan perawatan mesin. Paket upgrade performa tersebut mendapat garansi selama 36 bulan dari AC Schnitzer.

Tak ada ubahan pada sistem penggerak all-wheel drive BMW xDrive. Genggam erat-erat setir sport khusus dari AC Schnitzer dan nikmati sensasi menembus angka 100 km/jam hanya dalam 3.6 detik. Segesit BMW 8-Series M850i xDrive Coupe, Alpina B6 xDrive Grand Coupe dan sedan Alpina B7 xDrive.

Untuk menunjang performa yang melonjak drastis, sasis dan suspensi tak luput dari setting ulang. Kaki-kaki dan body kekar M3 Touring ditopang dengan velg 20-inci yang tersedia dalam dua model.

Opsi pertama yakni velg forged AC3 dan yang kedua yakni velg light-alloy AC1. Kedua variant velg dibalut dengan ban 285/30 R 20 (depan) dan 295/30 R 20 (belakang).

Ingin tahu berapa dana yang harus dirogoh dari kocek anda? Rincian biaya untuk racikan AC Schnitzer ini bergantung pada daftar paket yang anda pilih pada situs resminya.

 

 

BMW M3 CS 2024, Makin Kencang Dan Perkasa

Sebuah BMW M3 kekar berotot berwarna ‘Green Goblin’ tengah melesat dengan tampilan yang tak biasa. Munculnya sosok yang diduga sebagai versi ‘Competition Sport’ tesebut menghebohkan para bimmer mania di jagad maya. Ya, tak salah lagi, mobil tersebut adalah BMW M3 CS model 2024.

BMW M3 CS

Bayerische Motoren Werke pun buka suara dan mengamini bahwa 3-Series terbaru racikan M Division ini akan segera dipasarkan.

M3 Dengan Daftar Konten Melimpah

M3 CS

Daftar paket konten fitur yang dibekalkan pada M3 CS terbaru ini jauh lebih lengkap dan memikat dari M3 Competition.

Interior M3 CS 2024

Sepaket jok M Carbon dan tentu saja layar digital Curve Display dengan sistem BMW iDrive 8 pada dasbornya merupakan sebagian saja dari daftar kelengkapan standard pada mobil ini.

Kemasan eksterior pun tak kalah greget. Body kit dan perangkat M Aerodynamic berbahan carbon fiber reinforced plastic (CFRP) membuat mobil ini 40 kg lebih ringan dari variant M3 lainnya.

Warna opsional baru pun dibuat khusus untuk model M3 CS yakni BMW Individual Signal Green dan Frozen White Metallic. Anda dapat memilih salah satu diantaranya tanpa biaya tambahan.

Body nan kekar berotot ditopang velg standard 19-inci (depan) dan 20-inci (belakang) yang dikemas dengan pilihan warna Gold Bronze atau Matte Black.

Jika tak menginginkan ban standard, konsumen dapat memilih paket ban high performance opsional Michelin Pilot Sport Cup2 secara gratis.

Selain dilengkapi perangkat rem cakram bawaan M3 Competition xDrive, tersedia paket opsional rem cakram M Carbon Ceramic.

Performa Mesin Makin Perkasa

Di balik bonnetnya terpasang mesin S58 6-silinder segaris 3.0-liter TwinPower Turbo yang sama seperti pada M3 Competition xDrive.

Namun tambahan M Driver’s Package dan sistem exhaust dengan muffler titanium plus set up ulang boost turbo, performa mobil ini pun mengalami peningkatan.

BMW M3 CS 2024

Output tenaga maksimum terdongkrak 40 hp dari 503 hp menjadi 543 hp. Hanya terpaut sedikit dari M4 CSL yang bertenaga 550 hp. Torsi maksimum tetap di angka 649 Nm, sama seperti M3 Competition.

Transmisi automatic 8-speed M Steptronic dipadukan dengan sistem penggerak all-wheel drive BMW M xDrive sebagai penyalur torsi dan tenaga ke seluruh roda. Dengan performa yang dimiliki, M3 CS hanya butuh 3,4 detik untuk melesat hingga 100 km/jam.

Performa yang kian beringas tentu saja diimbangi dengan setup ulang sistem suspensi dan kemudi.

M3 CS dibekali dengan perangkat damper berpengendali elektronik dan anti-roll bar pada sasisnya yang khusus dibuat untuk mobil ini. Selain melakukan setting ulang pada sudut camber roda, M3 CS dibekali dengan poros roda dan gardan kinematic khusus. Sistem penggerak AWD dan stability control pun disetting ulang.

Nah, anda tentu sudah tak sabar lagi ingin mencicipi kedigdayaan M3 CS versi terbaru ini bukan?

Tak perlu menunggu lama, karena BMW M3 CS model 2024 akan segera diproduksi pada Maret tahun ini. Hanya saja, mobil ini akan dibuat dalam jumlah terbatas.

Jika BMW M4 CSL hanya diproduksi sebanyak 1.000 unit, semoga saja M3 CS jumlahnya lebih dari itu.

Harga jualnya? Untuk kawasan Amerika Serikat, label harganya akan berada di angka mulai dari $119.695 atau setara Rp 1,79 miliar.

Harga yang jauh lebih murah $30 ribuan dolar dari M4 CSL yang banderol harganya $139.900 atau sekira Rp 2,1 milyar….dengan performa yang setara.

Anda berminat? Semoga Anda salah satu yang beruntung dapat memilikinya di Indonesia.

 

Prototype BMW X2 M35i Terbaru Diuji Di Kutub Utara

Bosan menguji mobil prototype di jalanan biasa? Mungkin wilayah Arktik di Kutub Utara bisa menjadi pilihan. Dan itulah yang dilakukan BMW untuk calon produk baru mereka, BMW X2 M35i.

Pemilihan lokasi di Kutub Utara tak hanya untuk menguji ketahanan sistem kelistrikan dan mesin pada suhu minus. Padang es yang maha luas dan sangat sepi serta jauh dari gangguan menjadi alasan lain yakni perihal keamanan dan kerahasiaan sesi pengujian.

Tapi tetap ada saja yang pegang kamera di daerah dingin begini. Foto jepretan paparazzi yang diunggah dan beredar di jagad maya pun membuat gempar berbagai forum pecinta BMW maupun media berita.

Meski sekujur body prototype crossover berbody ala coupe tersebut berselubung kamuflase, namun bentuk tampilan depannya masih bisa diterka.

Grille kidney kawat kasa vertikal berukuran besar berwarna hitam diapit oleh headlamp LED yang menyipit ke arah samping. Sementara pada bagian bawah bumper depan terdapat lubang air intake berukuran besar dan melebar.

Siluet body bagian samping dari crossover ini terlihat lebih ramping dengan garis atap yang melandai ke arah belakang. Sementara pada bagian fender terlihat kekar berotot dengan garis body yang tegas.

Pada bagian belakang walau tak terlalu jelas, namun diperkirakan terdapat ubahan pada area lampu dan kaca serta spoiler hingga bumper.

Prototype BMW X2 yang tengah diuji tersebut diprediksi merupakan varian high performance X2 M35i. Tentunya calon model teranyar X2 ini diharapkan bakal dibekali dengan velg M model baru plus kaliper rem berkelir biru. Tak ketinggalan sistem exhaust empat laras ala M Sport.

Interior Dari BMW X1?

Menjepret foto mobil prototype yang tengah diuji secara diam-diam bukanlah hal yang mudah. Dan nyaris mustahil untuk bisa memperoleh gambar area interior. Coba saja…

Nah, karena kabinnya tidak terfoto, interior mobil ini diperkirakan mengusung desain dari X1 model 2023 yang telah mengadopsi dasbor baru dengan Curved Display. Ya, layar digital memanjang dan melengkung yang terdiri dari digital touchscreen infotaintment 10.7 inci dan panel instrument digital 10.25 inci.

Mesin apakah yang nantinya bakal dijejalkan pada BMW X2 M35i model 2024 ini? Pihak pabrikan saat ini masih merahasiakannya.

Namun tak tertutup kemungkinan bakal mengusung opsi mesin 4-silinder 2.0-liter TwinPower Turbo berdaya 241 hp dengan torsi 400 Nm plus transmisi automatic 7-speed dual-clutch. Sistem penggeraknya tentu saja all-wheel drive (AWD). 

Sumber: Carscoops

BMW Seri-3 Facelift Meluncur di Indonesia

BMW Indonesia memperkenalkan penyegaran untuk jagoan pengisi akun keuangannya, BMW Seri-3. Sedan ini diungkap di Jakarta, 02/12/2022. Di pasar global, BMW melakukan facelift atau biasa disebut LCI untuk mobil ini pada bulan Juli lalu.

Apa bedanya? Secara visual, paling kentara perubahan di bagian muka. Bentuk Kidney grill BMW Seri-3 sedikit lebih lebar. Kemudian bemper baru dengan bentuk air dam hexagonal serta lubang angin di pojokan yang membentuk huruf ‘L’ terlihat lebih sporty dan lebar. Desain lampu depan juga berubah. Tidak ada lagi tonjolan di bagian bawah cover lampu. Hasilnya, menurut kami bentuk muka New 3-series ini terlihat lebih rapi dan bersih.

Di belakang, perubahan BMW Seri 3 terbaru ini agak minim dan harus jeli melihatnya. Lampu rem sedikit lebih tipis dibanding sebelumnya. Lagi-lagi bemper terlihat berubah. Kini memiliki garis desain yang lebih tegas. Dipadukan dengan diffuser yang melebar hingga ke rumah lensa reflektor vertikal.

Perubahan Interior Seri-3

Perubahan yang cukup terasa ada di interior BMW Seri-3. Semua terasa lebih high-tech dibanding sebelumnya. Inilah efek dari penggunaan layar besar di dashboard yang bernama BMW Curve Display. Instrument cluster digital 12,3 inci dirancang seolah menjadi satu kesatuan dengan layar multimedia untuk penumpang, yang ukurannya 14,9 inci. Gara-gara layar ini, BMW harus mendesain ulang bentuk ventilasi AC tengah. Yang kini terlihat lebih tipis. Kendali AC dimasukan ke layar di atas. 

Konsol tengah, terlihat lebih bersih. Meski kami kurang yakin dengan cara pengoperasian transmisi. Tadinya masih ada tuas, sekarang ganti bentuk jadi switch. Selebihnya tidak ada yang istimewa. Tatanannya mudah dimengerti dan dioperasikan. Meski, tetap, plastik-plastik di area ini tidak impresif.

Yang lain, kami hanya bisa bilang interiornya khas BMW Seri-3. Material yang digunakan mencerminkan sebuah mobil premium. Kecuali plastik di seputar konsol tengah tadi.

Di balik itu, sistem operasi iDrive terbaru sudah dipakai. New BMW Seri-3 baru kini menggunakan iDrive dengan OS 8. Menurut BMW, akan membuat pengguna lebih familiar karena struktir grafis dan tatanan menu mirip dengan tampilan di layar handphone.

BMW Indonesia menjual sedan ini dalam dua varian utama yaitu BMW 320i dan 330i. Keduanya terbagi lagi dalam beberapa trim yaitu Sport, M Sport dan Dynamic. Detail lengkap akan Anda temukan di artikel selanjutnya.

Sebagai informasi, versi 320i memiliki mesin empat silinder 2,0 liter dengan tenaga 184 hp dan torsi puncak sebesar 250 Nm. BMW 330i juga sama-sama menggunakan empat silinder segaris. Kapasitasnya juga serupa dengan 320i. Tapi tenaga yang dihasilkan lebih besar yaitu, 258 hp, sedangkan torsinya lebih menggugah selera, yakni mencapai 400 Nm.

Anda berminat menebusnya dari dealer BMW? Maka siapkan uang sebesar Rp 1.045 milyar untuk memboyong BMW 320i M Sport, atau dana sebanyak Rp 1,151 milyar guna ditukar dengan satu unit BMW 330i M Sport Pro. Keduanya harga suggested OTR. Impresi lengkapnya ada di bawah ini. 

BMW 3.0 CSL 2023

BMW 3.0 CSL Diperkenalkan, Kenapa Harganya Bisa Rp 12 Milyar?

Kami bersorak dalam hati saat BMW mengeluarkan rilis yang bilang bahwa BMW 3.0 CSL lahir kembali. Dilihat dari fotonya, semua sesuai. Sesuai dengan tema 3.0 CSL ‘Batmobile’ pertama yang muncul tahun 1975. Performa juga merepresentasikan hal yang sama.

Lalu harganya. Sampai harus baca beberapa kali melihat angka US $780.000. Iya, tujuh ratus delapan puluh ribu dollar Amerika. Kalau dikonversi jadi sekitar Rp 12,3 milyar! Silahkan lihat sendiri, mobil apa yang harganya segitu di Indonesia.

Tapi kemudian kami coba gali kenapa BMW harus melabeli dengan harga segitu. Dan di bawah ini beberapa hal yang kami kami dapatkan.

Body 3.0 CSL Dibuat Khusus

3.0 CSL baru

Kalau jeli, harusnya terlihat ini sebetulnya BMW M4 yang badannya dimodifikasi. Tepatnya M4 CSL. BMW M mengatakan mereka mendesain ulang bentuk M4, dari depan hingga belakang. Meterialnya menggunakan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Plastic) yang ringan dan kokoh. Tidak diketahui berapa pengurangan bobot yang terjadi, tapi BMW mengklaim rasio tenaga-bobot adalah 2,9 kg per tenaga kuda.

Bemper, fender depan dan belakang berubah lebih menggelembung. Mirip seperti 3.0 CSL awal. Tidak lupa, spoiler bagasi yang juga merepresentasikan mobil legendaris era 70-an itu. Melihat ada yang beda di mukanya? Kami juga. Dan heran, kenapa BMW tidak menerapkan grill begitu sejak awal M3 dan M4 terkini diluncurkan?

Menurut BMW, semua part perubahan tadi dibuat oleh tangan manusia alias handmade, hingga ke proses pengecatan. Jadi, mobil ini tidak menumpang di lini produksi yang ada. Perlu waktu enam hari untuk menjadikan satu mobil, plus 134 proses pengecatan. O ya, peleknya pakai center lock. Bukan baut biasa.

Mesin Enam Silinder Terkuat

Mesin BMW 3.0 CSL

BMW 3.0 CSL menggunakan mesin S58 seperti M4. Tapi yang ini dimodifikasi agar dapat mengeluarkan 552 hp. Versi standar ‘hanya’ 543 hp. Meski bagi beberapa orang kenaikan ini tidak banyak, tapi di balik angka tersebut, performa dan daya tahan mesin S58 (dan B58) diakui sebagai salah satu yang terbaik saat ini.

S58 adalah mesin enam silinder segaris berkapasitas 3.0 liter turbo. Dibuat berdasarkan jantung mekanis BMW B58 yang bisa Anda temukan di Z4, BMW X3, hingga Toyota Supra. Tuner profesional menyadari kalau mesin ini mudah untuk dimodifikasi. Bahkan ada yang bisa meningkatkan tenaganya hingga 1.000 hp, hanya dengan sedikit modifikasi pada cylinder head, menambahkan port injection (melengkapi sistem direct injection bawaan) dan upgrade peranti turbo.

Peranti bantu berkendara tidak jauh berbeda dengan BMW M4 CSL. 

Fun To Drive

BMW 3.0 CSL limited 50 unit

Ada alasan kenapa ini jadi faktor penting. 3.0 CSL terbaru hanya keluar dengan transmisi 6-speed manual yang menyalurkan tenaga ke roda belakang. Pasti paham, kan? Ini adalah resep jitu untuk para penyuka adrenalin. BMW menolak untuk memasangkan transmisi otomatis bawaan M4 CSL karena beberapa hal.

Pertama, ini adalah penghormatan untuk 3.0 CSL pertama yang legendaris. Dan mobil itu sukses di sirkuit dan jalan raya dengan menggunakan transmisi manual. Kedua, ini calon mobil kolektor yang paham arti mengendarai mobil yang menyenangkan. Juga, bakal lebih sering diam di garasi. Ya sudah, kasih saja transmisi manual. Toh, lebih seru dengan transmisi begini.

Produksi Terbatas

Interio BMW 3.0 CSL

Ini jadi pengunci semua hal yang bikin mobil jadi mahal. Hanya 50 unit yang tersedia. Dengan produksi yang super terbatas, BMW menjamin kualitas 3.0 CSL lebih terjaga. Masalahnya, jumlah terbatas plus harga mahal, kalangan yang disasar juga tidak sembarangan. Paling tidak menarget mereka yang sudah punya hypercar. Bukan pemilik BMW M biasa.

Agak mengecewakan karena pasti akan sangat jarang terlihat di jalanan. Tapi ya sudah, toh memang BMW 3.0 CSL dulu juga jarang. Yang penting, kali ini BMW mengerti betul arti kata ‘Hommage’ atau penghormatan untuk sebuah legenda jalanan dan balapan yang dulu pernah melambungkan namanya. Bukan bikin SUV lalu dibilang penghormatan untuk sebuah mobil yang dulu berjaya.

BMW Z4 Facelift

BMW Z4 Facelift Segera Meluncur Tahun Ini

Sejak pertamakali dipasarkan pada tahun 2019, generasi ketiga dari sports roadster BMW Z4 (G29) telah terjual lebih dari 55.000 unit di pasar global. Akan tetapi selama masa pandemi berlangsung, Z4 sama sekali belum mendapat sentuhan dan update.

Maka wajar jika tahun ini BMW memberi sentuhan facelift ringan untuk lebih memikat para konsumen. Namun, pangsa pasar segmen roadster sangat spesifik. Tak semeriah segmen sedan sport maupun sport coupe yang penjualannya  jauh lebih besar. Tak heran jika BMW tidak terlalu ngotot melakukan pengembangan besar-besaran pada Z4. 

Dari depan, tampilan eksterior mengalami ubahan pada desain air intake bagian samping. Grille pun kini terlihat lebih melebar. Sedangkan desain headlamp dan air intake bagian bawah tak mengalami perubahan.

Paket opsional M Sport kini menjadi kelengkapan standard pada seluruh varian Z4. Velg alloy baru berdesain double-spoke dengan ukuran 18-inci dibekalkan pada seluruh varian Z4. Tersedia pula velg opsional model diamond-cut dengan ukuran 19-inci.

Mesin BMW Z4 Baru

Pada sektor mesin, varian entry-level sDrive20i masih dibekali mesin bensin 4-silinder 2.0-liter turbocharged bertenaga 196 hp dan torsi maksimum 320 Nm.

Kemudian berlanjut ke level yang lebih tinggi yakni sDrive30i masih menggunakan basis mesin yang sama dengan sDrive20i namun output performanya jauh lebih besar yakni 258 hp dengan torsi 400 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 5,4 detik.

Pada level teratas yakni varian M40i, dibekali mesin 6-silinder 3.0-liter yang juga digunakan oleh Toyota Supra (ya…Supra). Output performa varian teratas Z4 ini menyuguhkan tenaga maksimum 339 hp dan torsi maksimum 500 Nm. Hanya saja, akselerasi 0-100 km/jam Z4 tertinggal 0,2 detik dari saudaranya di Toyota, yakni di kisaran 4,5 detik.

Untuk varian Z4 bermesin 4-silinder, pilihan transmisi yang ditawarkan pun masih sama yakni manual 6-speed dan automatic 8-speed plus paddle-shift.

Sedangkan pada M40i masih mengusung transmisi automatic 8-speed ZF 8HP45. Z4 varian teratas ini tidak dibekali transmisi manual seperti yang dibekalkan pada Toyota Supra tiga pedal. Ya, tak seperti yang diharapkan para pecinta pecinta Z4.

Fitur teknologi variable sport steering dan suspensi M Sport dengan per dan damper yang lebih kokoh kini menjadi kelengkapan pada seluruh varian Z4.

Pada perangkat penunjang stabilitas berkendara, varian M40i kini dilengkapi dengan suspensi adaptive dengan peredaman berpengendali elektronik serta perangkat differential M Sport (merupakan fitur opsional pada varian sDrive30i). Fitur launch control kini dibekalkan pada seluruh varian model Z4.

Tampilan interior masih seperti model Z4 yang saat ini dipasarkan. Sepasang layar 10.25-inci masih terpampang pada dasbor dan belum digantikan dengan layar infotaintment Curved Display seperti pada 3-Series terbaru.

Sejumlah fitur keselamatan berkendara seperti front collision warning, lane departure warning menjadi fitur standar pada seluruh varian Z4.

BMW Z4 edisi facelift ini menurut rencana akan resmi diluncurkan secara global tahun ini. Meskipun pihak pabrikan belum mengumumkan berapa harga jual Z4 versi facelift, namun diperkirakan akan terjadi revisi dari harga Z4 yang saat ini dipasarkan mulai dari $44.300.

BMW XM Launch di Amerika

Melihat Langsung Penampakan BMW XM

BMW XM diperlihatkan di Amerika Serikat. Kami menyaksikan langsung seperti apa SUV kencang ini. 

BMW mengumumkan kehadiran mobil asli buatan M Division bernama BMW XM. Ini sudah diberitakan September lalu. Sekarang, mobilnya ada di hadapan kami. Ini bisa terjadi karena BMW Indonesia mengajak kami ke acara perkenalannya di Palm Spring, California, Amerika Serikat hari ini (31/10/2022).

BMW XM merupakan mobil kedua yang yang murni didesain dan dibuat oleh M Division setelah M1 pada tahun 1978. Sayangnya, XM bukan hadir dalam bentuk mobil sport tapi SUV. Ya, mungkin karena segmen SUV adalah pasar yang lebih menarik. Bentuknya keren menurut kami. Tapi, kami tidak paham kenapa mobil ini dibilang mengambil inspirasi dari desain M1.

Desainnya yang tegas menyatakan kekuatan dan eksklusifitas seperti layaknya SUV. Itu tidak bisa dipungkiri. Selebihnya, desain adalah soal selera. Yang pasti, inilah senjata BMW untuk pasar Amerika Serikat dan global, tahun depan.

Spesifikasi teknisnya mengagumkan. Mesinnya V8 4,4 liter yang diambil dari keluarga mesin S68. Lalu ditambahkan sistem Plug-in Hybrid dengan dinamo listrik berkekuatan 193 hp. Menurut data spek, total daya yang dihasilkan adalah 653 hp. Disalurkan ke keempat roda dengan pelek 21 inci, melalui transmisi 8-speed. Soal pelek, tersedia juga opsi ukuran 22 dan 23 inci

Menurut BMW M, kecerdasan pengaturan kinerja antara mesin S68 dan sistem hybrid di atas, menegaskan kalau mobil ini layak dapat logo M. Menurut kami, dari besaran daya dan kemampuan saja sudah cukup terlihat. Akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam 4,3 detik. Ini memang wilayahnya BMW M.

Untuk mengimbangi, kestabilannya didukung oleh suspensi yang khusus dibuat untuk XM. Dibekali dengan suspensi adaptif, M Professional. Suspensi ini mampu memberikan pilihan yang luas untuk mengakomodir kenyamanan, kecepatan, atau sekaligus keduanya. Dua hal yang menonjol, ada damper yang dikendalikan secara elektronis melalui motor 48V. Juga active roll control untuk mengurangi gejala limbung. Kalau merasa tidak pas dengan pengaturan bawaan, bisa disesuaikan sendiri melalui menu M Setup yang dioperasikan dari konsol tengah di kabin.

Interior Unik

Tidak kalah keren adalah interiornya. Kabin didesain untuk mengakomodir pengalaman berkendara aktif yang menyenangkan. Karena mobilnya besar, tentu ruang dalam terasa lega. Kelengkapan standarnya termasuk jok depan M berbentuk bucket seats dengan pengaturan elektrik dan terbungkus kulit, pastinya. Setirnya juga kulit. Dibuat khusus untuk XM dan tidak ada di model BMW lain.

Kelegaan dan kualitas kursi yang diberikan di bagian belakang menjadikan area ini seperti lounge mewah. Bahkan pola jahitannya pun unik. Pelapis plafon juga menarik dengan pola prisma 3D. Kenyamanan lain didukung oleh 20 speaker dan amplifier 1.500 watt, yang didesain oleh Bowers & Wilkins. Soal bagian interior ini, kami sempat mewawancarai DR. Joachim Post Member of the Board of Management of BMW AG. Akan ada di artikel berikutnya.

Om Mobi