BMW XM 50e, XM Paket Hemat Untuk Kawasan Inggris Dan Eropa

Yang baru saja diluncurkan di Jerman beberapa waktu lalu ternyata tak cuma iX2 eDrive20 dan X2 xDrive20d. SUV high performance BMW XM kini juga tersedia versi paket hematnya, XM 50e.

Label harga mobil ini masih tergolong mahal. XM versi standar dan varian “Label” kisaran harganya £150.270 hingga £174.330. Kurang lebih sekitar Rp 2,98 miliar hingga Rp 3,4 miliar.

Oleh sebab itulah Bavaria meluncurkan BMW XM 50e yang lebih terjangkau. Di Inggris, contohnya, dijual mulai dari £109.825 atau sekira Rp 2,2 miliar. 

Eksterior Tampil Beda

Perbedaan dengan yang biasa, XM 50e dibekali grille bernuansa chrome dengan efek kemilau mutiara. Diffuser pada bemper belakang pun demikian.

Bodi samping dihiasi aksen Stripping garis warna hitam. Ujung knalpot dikemas warna high gloss Black dengan lis Silver pada bagian tepinya.

Performa Menggoda

Meskipun ini adalah varian “paket hemat”, namun bukan berarti output performanya melempem. Mesinnya 6-silinder twin-turbo 3.0-liter berkode B58. Output tenaganya mencapai 313 hp dengan torsi 450 Nm.

Motor elektrik hybridnya menyatu dengan transmisi automatic 8-speed Steptronic Sport lansiran ZF. Output tenaganya 194 hp dengan torsi 281 Nm. 

Saat dipadukan, total output tenaganya jadi 469 hp. Torsi maksimumnya pun melonjak jadi 700 Nm. Lumayan greget. Untuk perbandingan, mesin V8 twin-turbo 4.4-liter plus motor elektrik hybrid yang diusung BMW XM ‘biasa’ menghasilkan tenaga kombinasi sebesar 644 hp dengan torsi maksimum 800 Nm. 

Mesin Lebih Efisien

BMW menggadang XM 50e sebagai SUV lansiran M yang paling efisien. Pada mode EV, XM 50e menjelajah hingga 83 km. Sedangkan konsumsi BBM diklaim 1,3 -1,7 liter/100 km. Lebih irit dari XM bermesin V8 (1,5 – 2,0L/100 km).

Soal top speed, tetap bisa tembus 250 km/jam. Hanya butuh 5,1 detik untuk mencapai 100 km/jam. Jika dibandingkan dengan catatan akselerasi XM standard yang 4,3 detik apalagi XM “Label” yang 3,8 detik, ya jelas beda jauh.

Segera Diproduksi

BMW XM 50e akan diproduksi mulai Maret mendatang. Perihal konten fitur dan setting suspensi serta info lainnya belum dipaparkan secara detail. Informasi XM 50e diprediksi bakal diumbar saat Geneva Auto Salon di Swiss, awal Maret nanti.

Apakah BMW bakal memboyong XM 50e ke pasar Indonesia? Kita tunggu saja, ini mobil menarik. 

 

 

BMW X1 2023

Review BMW X1 2023, Makin Ganteng Dengan Keterbatasannya

Ini merupakan mobil premium dengan status entry level yang harganya tidak sampai Rp 1 milyar. Inilah BMW X1 sDrive18i. Dirakit lokal dan diperkenalkan akhir Juli 2023 lalu di Jakarta. Satu hal yang pasti, saat GIIAS 2023 lalu, X1 generasi ketiga menuai banyak pujian. Makanya kami penasaran ingin review.

Dari yang beberapa pengunjung booth BMW yang kami tanya, rata-rata mengakui X1 bertambah keren dan besar. Soal keren mungkin subjektif, tapi kalau bertambah besar, memang benar. Kalau Anda perhatikan, BMW X5 yang juga makin besar, ukurannya ditempati oleh X3. Nah, X1 ini, sekarang ukurannya hampir serupa dengan BMW X3 pertama.

Sebuah hal yang kami apresiasi, karena ruang dalamnya makin lega. Dengan harga Rp 900-an juta, Anda mendapatkan kabin lega dengan kualitas interior khas BMW. Namun harga tersebut juga memberikan batasan.

Bunyi Mesin 3-silinder

MEsin BMW X1 2023

BMW X1 2023 dibekali mesin berkode B38 tiga silinder turbo berkapasitas 1,5 liter (1.499 cc). Performanya didorong oleh teknologi TwinPower Turbo dan menghasilkan daya sebesar 156 hp dengan torsi puncak 230 Nm. Tidak lupa double Vanos juga ada. Tenaga disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi 7-speed dual clutch.

Nah, biasanya ada yang anti dengan dual clutch karena banyak rumor yang mengatakan transmisi model begini enak buat lari, bukan macet-macetan. TIdak salah, tapi teknologi yang berkembang membuat DCT (Dual Clutch Transmision) semakin ramah digunakan.

Kami coba mobil ini sejauh 100-an kilometer melalui beragam kondisi lalu lintas. Kondisi jalan ya begitu saja. Aspal semua. Tentunya, karena paham ada dual clutch, kami perhatikan betul bagaimana rasanya di saat stop-and go. Biasa saja. Tidak ada gejala perpindahan yang seperti kebingungan harus pilih gigi yang mana.

BMW X1 2023

Yang jadi ganjalan malah sistem start-stop otomatis yang kadang mengganggu. Mobil masih bergerak maju (kecepatan belum nol) sistemnya sudah aktif. Ada saat tanggung kala macet, dimana mobil belum berhenti sempurna dan mesin mati, tapi mobil depan sudah berjalan. Jadinya respon bergerak kami lebih lambat dari yang diharapkan. Memang ini hanya soal kebiasaan, tapi sepertinya bisa lebih baik.

Selebihnya, akselerasi di tingkat putaran mesin manapun, harus diakui membuat mobil terasa meyakinkan. Meskipun suara khas mesin tiga silinder terdengar jelas. Tenaganya terus mengisi dari putaran rendah hingga jarum mendekati batas merah. Perpindahan gigi juga instan, khas DCT saat sedang digeber. Kesimpulannya, sistem penggerak BMW X1 mampu memberikan kepuasan berkendara di kecepatan menengah ke atas.

Kenyamanan Kabin

Dashboard BMW X1

Memang mobil ini harganya di bawah Rp 1 milyar. Tapi harus diakui kalau BMW tidak kompromi dengan kualitas kabin. Mulai dari material, hingga kekedapan. Yang agak berkurang adalah fitur.  Kami cukup terkejut mengetahui mobil ini tidak ada adaptive cruise control sebagai bawaan.  Tapi bisa dipesan sebagai fitur opsional

Jok depan mampu diduduki dengan nyaman karena cukup lebar. Pengaturannya juga tentu elektrik. Lebar kabin terasa biasa saja. Sewajaranya mobil dengan lebar 1.845 mm. Tapi dibanding X1 generasi pertama, ruang bahu di baris depan terasa signifikan bedanya. 

Diantara kursi depan terpasng konsol berisi tuas kecil untuk perpindahan transmisi. Ya, tuasnya kecil saja. Menandakan pergerakan transimis dari P hingga D diatur oleh perkabelan elektronik. Mudah untuk dioperasikan, bahkan untuk mereka yang pertama naik BMW sekalipun. 

Layar di depan pengemudi berisi pastinya berisi beragam informasi berkendara. Menyatu dengan display multimedia untuk penumpang. Layaknya BMW terkini, bentuk layar ini melengkung tanpa bingkai. Terlihat modern. 

Jok belakang X1 2023

Sistem hiburannya bisa mengakomodir Apple Carplay ataupun Android Auto. Terkoneksi dengan mudah tanpa sambungan kabel. Di dalamnya bisa menampilkan sambungan dengan handphone, navigasi, setting kendaraan dan sebagainya. 

Yang sangat kami suka adalah bagian baris kedua. Ruang kaki untuk kami dengan tinggi 165 cm bisa terakomodir dengan baik. Mobil ini nyaman untuk perjalanan jarak dekat atau jauh. Meski kami kurang sreg dengan ruang kepala. Andai tidak ada sunroof, mungkin bisa lebih lega. 

Bagasi X1 baru

Bicara lega. bagasi punya kapasitas sebesar 540 liter. Untuk memperbesar, lipat kursi belakang dan Anda akan mendapatkan ruang penyimpanan 1.600 liter.

Kesimpulan

Memuaskan? Jujur iya. Berdasarkan review BMW X1  2023 ini, kami agak keberatan dengan tidak adanya kemampuan adaptive cruise control sebagai fitur bawaan. Hanya ada lane keeping assist. Selebihnya, untuk Anda yang ingin naik kelas, ini cocok untuk jadi BMW pertama Anda.

BMW X1 terbaru

Rasa pengendaraan dan pengendalian BMW dipadukan mesin tiga silinder yang jinak tapi bertenaga. Sebagai informasi, akselerasi 0-100 km/jam diklaim 9,2 detik. Top speed-nya 208 km/jam. Sementara konsumsi BBM-nya diklaim antara 14-15,8 km/liter. 

 

 

 

 

BMW X5 Versi RRC Diberikan Peningkatan

Facelift yang dilakukan BMW pada model SAV (Sports Activity Vehicle) X5 spek global bulan Februari lalu masih terasa hangat. Dan kini muncul versi facelift dari BMW X5 LWB yang khusus dipasarkan di negeri Cina. Apa saja yang berbeda dari model sebelumnya?

Untuk para konsumen di negara itu, ada perlakuan berbeda. X5 diberikan wheelbase lebih panjang 130 mm dari X5 standar. Pada labelnya pun tersemat imbuhan huruf “L”, sebagai penanda bahwa ini adalah varian LWB (long wheelbase).

Dengan ukuran yang lebih melar dan setara X7, maka ruang kaki penumpang baris kedua jadi kian lapang. Pintunya pun lebih lebar, sehingga akses masuk dan keluar kabin lebih mudah.

Untuk versi LWB ini tersedia dua varian, X5 xDrive30Li dan X5 xDrive40Li. Selain beda kelengkapan fiturnya, spek mesin yang diusung pun berbeda.

Polesan Tampilan Eksterior

Seperti halnya pada X5 versi global, ukuran headlamp kini 35 mm lebih tipis dari sebelumnya. Bentuk lampu DRL pjadi lebih meruncing ke arah tepi dan menyatu dengan lampu sein.

Headlamp jenis Matrix LED dilengkapi kendali pencahayaan adaptif serta lampu jauh BMW Selective Beam menjadi fitur standar pada varian X5 xDrive40Li. Sedangkan pada X5 xDrive30Li ini fitur opsional.

Lampu belakang pun mengalami ubahan. Bagian dalamnya kini menggunakan reflektor elemen serat optik untuk menghasilkan efek motif “X” saat lampu menyala.

Opsi warna yang ditawarkan BMW pada varian LWB pun sedikit berbeda yakni Frozen Pure Grey Metallic hasil racikan BMW Individual. Warna dengan finishing Frozen ini untuk pertama kalinya ditawarkan pada model yang dipasarkan di RRC.

Disediakan juga paket opsional M Sport. Jika konsumen kurang menyukai pelek light alloy V-spoke dari BMW Individual, tersedia pelek light alloy M Sport double-spoke. Kedua varian pelek berukuran 22-inci. Lingkar pelek yang pas untuk bodi bongsor X5.

Interior Sedikit Berbeda

Dari segi fitur terutama multimedia, tak ada perbedaan antara spek global dengan spek RRC. Sistem multimedia terpadu BMW iDrive dengan fitur QuickSelect telah diupdate dengan software versi 8.5 terbaru.

Layar digital pada dashboard pun telah menggunakan model frameless BMW Curved Display. Hanya saja layar sedikit lebih condong ke depan dibanding spek global.

Panel instrumen di belakang setir ukurannya 12,3-inci. Sedangkan layar infotaintment di bagian tengah dashboard 14,9-inci.

Sebagai ciri pembeda, pada panel pintu dan setir diimbuhi aksen chrome electroplated. Pada konsol tengah pun dilengkapi tray charger induktif untuk pengisian ulang daya baterai smartphone. Fitur yang satu ini hanya ada di spek RRC.

Mesin 2 Liter Atau 3 Liter?

BMW X5 untuk pasar domestik China diproduksi di pabrik yang berlokasi di Dadong, Shenyang. Proses perakitan dikerjakan oleh BMW Brilliance, kemitraan antara BMW dan industri lokal China.

Dan seperti yang telah kami jelaskan, versi LWB ini tersedia dalam dua varian. Kedua varian tersebut dilengkapi transmisi automatic 8-speed Steptronic Sport, sistem penggerak AWD BMW xDrive serta suplemen mild hybrid 48V.

Untuk varian entry-level yakni BMW X5 xDrive30Li dibekali mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0-liter. Output tenaganya 254 hp dengan torsi maksimum 400 Nm. Varian ini butuh waktu 7,2 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Jika ingin performa lebih, tersedia varian X5 xDrive40Li yang dibekali mesin bensin enam silinder segaris 3.0-liter turbo. Tenaganya 375 horsepower dengan torsi 520 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh 5,5 detik.

Harga jual di China untuk varian X5 xDrive30Li mulai dari 615.000 Yuan atau setara Rp 1,28 miliar. Untuk varian xDrive40Li bermesin 6-silinder label harganya mulai dari 729.000 Yuan atau sekitar Rp 1,52 miliar. BMW X5 LWB ini akan mulai dipasarkan di China pada September mendatang.

 

BMW XM Label Red Siap Taklukkan Pikes Peak Hill Climb 2023

Masih beberapa bulan lagi menjelang dimulainya balap Pikes Peak International Hill Climb tahun ini. Event yang kali ini merupakan penyelenggaraan ke-101. Tercatat sebanyak 74 starter yang akan mencoba menaklukkan trek Pikes Peak pada 25 Juni 2023 mendatang. Salah satunya adalah BMW XM Label Red.

Trek berliku Pikes Peak yang menantang dan ekstrem akan menjadi ajang unjuk kemampuan bagi SUV plug-in hybrid paling perkasa dari BMW ini. Tak tanggung-tanggung, aksi XM Label Red di Pikes Peak akan dipiloti oleh Matt Mullins, chief driving instructor BMW Performance Driving School.

Pintu mobil Mullins nantinya akan dilabeli nomor start 735, sama dengan performa mesin Label Red yang di angka 735 HP. Sungguh hal yang sangat kebetulan.

Penonton Tidak Peduli

Pada dasarnya, para penonton balap Pikes Peak tak akan peduli apakah mobil yang berlaga menggunakan motor listrik, mesin turbo atau plug-in hybrid sekalipun. Karena hanya mobil perkasa saja yang mampu melibas 156 tikungan dengan kecepatan sangat tinggi di trek menanjak nan ekstrem sepanjang 19,8 km.

Versi standard XM (non-Label Red) memiliki output tenaga maksimum 644 horsepower dengan torsi 750 Nm. Ya, itu adalah racikan bawaan pabrik dari BMW M-Division yang membuat mobil seharga $159.995 ini menyandang emblem “M”.

Versi XM racikan M-Technik paling perkasa

Mobil dengan garis striping warna merah yang label harganya mulai dari $185.995 ini pun dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas.

Masih belum dapat dipastikan apakah Mullins bakal mengandalkan performa ‘standard’ XM Label Red yang bertenaga 735 HP dengan torsi 1.000 Nm. Ataukah tim engineer BMW M masih akan menguras lagi setup performa XM Label Red?

Apakah BMW XM Label Red bakal mencapai garis finish yang berada di ketinggian 4.282,4 meter di atas permukaan laut? Kita tunggu kabarnya. Kami juga penasaran. 

Prototype BMW X2 M35i Terbaru Diuji Di Kutub Utara

Bosan menguji mobil prototype di jalanan biasa? Mungkin wilayah Arktik di Kutub Utara bisa menjadi pilihan. Dan itulah yang dilakukan BMW untuk calon produk baru mereka, BMW X2 M35i.

Pemilihan lokasi di Kutub Utara tak hanya untuk menguji ketahanan sistem kelistrikan dan mesin pada suhu minus. Padang es yang maha luas dan sangat sepi serta jauh dari gangguan menjadi alasan lain yakni perihal keamanan dan kerahasiaan sesi pengujian.

Tapi tetap ada saja yang pegang kamera di daerah dingin begini. Foto jepretan paparazzi yang diunggah dan beredar di jagad maya pun membuat gempar berbagai forum pecinta BMW maupun media berita.

Meski sekujur body prototype crossover berbody ala coupe tersebut berselubung kamuflase, namun bentuk tampilan depannya masih bisa diterka.

Grille kidney kawat kasa vertikal berukuran besar berwarna hitam diapit oleh headlamp LED yang menyipit ke arah samping. Sementara pada bagian bawah bumper depan terdapat lubang air intake berukuran besar dan melebar.

Siluet body bagian samping dari crossover ini terlihat lebih ramping dengan garis atap yang melandai ke arah belakang. Sementara pada bagian fender terlihat kekar berotot dengan garis body yang tegas.

Pada bagian belakang walau tak terlalu jelas, namun diperkirakan terdapat ubahan pada area lampu dan kaca serta spoiler hingga bumper.

Prototype BMW X2 yang tengah diuji tersebut diprediksi merupakan varian high performance X2 M35i. Tentunya calon model teranyar X2 ini diharapkan bakal dibekali dengan velg M model baru plus kaliper rem berkelir biru. Tak ketinggalan sistem exhaust empat laras ala M Sport.

Interior Dari BMW X1?

Menjepret foto mobil prototype yang tengah diuji secara diam-diam bukanlah hal yang mudah. Dan nyaris mustahil untuk bisa memperoleh gambar area interior. Coba saja…

Nah, karena kabinnya tidak terfoto, interior mobil ini diperkirakan mengusung desain dari X1 model 2023 yang telah mengadopsi dasbor baru dengan Curved Display. Ya, layar digital memanjang dan melengkung yang terdiri dari digital touchscreen infotaintment 10.7 inci dan panel instrument digital 10.25 inci.

Mesin apakah yang nantinya bakal dijejalkan pada BMW X2 M35i model 2024 ini? Pihak pabrikan saat ini masih merahasiakannya.

Namun tak tertutup kemungkinan bakal mengusung opsi mesin 4-silinder 2.0-liter TwinPower Turbo berdaya 241 hp dengan torsi 400 Nm plus transmisi automatic 7-speed dual-clutch. Sistem penggeraknya tentu saja all-wheel drive (AWD). 

Sumber: Carscoops