Hyundai Ioniq 5 N Akan Usung Transmisi Dual-Clutch Dan Rev Limiter Virtual

Mobil listrik dengan transmisi single gear nampaknya terasa kurang greget bagi para pengemudi yang terbiasa mengoper persneling dan mendengar raungan suara mesin saat pindah gigi. Berbagai uji coba teknologi pun dilakukan oleh pabrikan otomotif untuk dapat menghadirkan sensasi operan transmisi ala mobil konvensional pada mobil listrik. Termasuk pada Hyundai Ioniq 5 N.

 

Varian terbaru dari Hyundai Ioniq 5 yang digarap oleh Hyundai N kabarnya bakal mengusung teknologi transmisi virtual. Bahkan lengkap dengan deru batas rpm mesin sebagai penanda perpindahan gigi. Hmm..menarik. 

Nah, versi awal dari teknologi transmisi virtual yang oleh Hyundai diberi label “N e-shift” tersebut sebetulnya telah dibekalkan pada hatchback Hyundai i30 N. Teknologi tersebut diadopsi dari sistem simulasi transmisi pada prototype RN22e dan mobil konsep Hyundai Ioniq 6.

Simulasi transmisi ala mobil konvensional

Pada teknologi sistem transmisi virtual “N e-shift”, software akan mensimulasi kinerja transmisi dual-clutch (kopling ganda). Pengemudi dapat melakukan perpindahan naik-turun gigi via tuas transmisi maupun melalui sentuhan pada paddle-shift.

Dan tentu saja, perpindahan gigi tanpa deru auman suara mesin rasanya kurang afdol. Oleh sebab itu, Hyundai juga membekalkan software yang akan mensimulasi suara deru mesin saat perpindahan gigi plus sensasi getaran engine brake saat turun gigi. Nantinya akan tersedia pilihan beragam suara mesin yang dapat dipilih sesuai selera para pengemudi.

Kabarnya untuk mengaktifkan mode virtual yang disebut sebagai ‘VGS’ mode (Virtual Grin Shift) tersebut, pengemudi cukup menekan tombol aktifasi pada kemudi seraya menarik kedua tuas paddle-shift secara bersamaan.

Sistem transmisi tersebut telah memasuki tahap akhir uji coba. Mobil versi produksi yang bakal mengunakan kedua software simulasi transmisi tersebut adalah Hyundai Ioniq 5 N yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2023 mendatang. Hmm…terlalu keren..

 

Hyundai Stargazer tabrakan

ASEAN NCAP Umumkan Hasil Uji Tabrak Hyundai Creta dan Stargazer

ASEAN NCAP (New Car Assessment Program) mengumumkan hasil uji tabrak yang dilakukan terhadap Hyundai Creta dan MPV Hyundai Stargazer. Keduanya adalah SUV dan MPV pertama Hyundai yang melaksanakan pengujian di fasilitas tes ASEAN NCAP. Hasilnya, lima bintang untuk Creta dan empat bintang untuk Stargazer.

Ini hasil yang cukup baik, terutama untuk Hyundai Creta yang meraih bintang maksimal. ASEAN NCAP pun menyatakan pujiannya untuk kedua mobil ini. Untuk informasi, uji tabrak dilakukan dengan kecepatan maksimal 64 km/jam. Meliputi simulasi tabrak frontal dan samping, dengan menggunakan varian Active untuk kedua mobil tersebut.

Hyundai Creta

Hyundai Creta NCAP

Hyundai Creta meraih angka 75,78 poin. Dengan rincian 34.72 points untuk Adult Occupant Protection (AOP, perlindungan untuk penumpang dewasa), 15,56 poin untuk perlindungan penumpang anak-anak (COP), 14,08 untuk kelengkapan fitur bantuan keselamatan. Terakhir, 11,42 untuk perlindungan pengendara motor atau MS (kalau sampai menabrak motor).

Kelengkapan seperti RCCA (Rear Cross Traffic Collision Avoidance) yang memungkinkan mobil mengerem sendiri saat mundur dan mendeteksi ada objek mendekat, jadi nilai lebih yang diapresiasi ASEAN NCAP. Mereka juga mengatakan fitur pendeteksi kehadiran anak kecil (Child Presence Detection) meningkatkan skor keselamatan penumpang anak-anak.

 

Empat Bintang Untuk Stargazer

Sementara itu, low MPV andalan Hyundai meraih satu bintang di bawah Creta. Rinciannya adalah, 31.21 point untuk AOP, 14.48 point untuk COP, 12.04 points untuk fitur keselamatan standar dan 8.75 point untuk MS.

Fitur bantu keselamatan standar Hyundai Stargazer seperti dual airbag di depan, dudukan ISOFIX serta deretan fitur ‘anti bala’ macam lane keeping assist, forward collision warning dan sebagainya, jadi perhatian ASEAN NCAP. Deretan fitur itu dinilai membantu meningkatkan kemampuan perlindungan bagi Hyundai Stargazer.

Hyundai i20 N WRC

Hyundai Akan Bergabung di Balap F1?

Ini sebetulnya bukan berita baru. Kabar Hyundai akan masuk F1 sudah ada sejak 2006 lalu. Tapi tidak pernah kejadian dan beritanya menghilang. Mereka malah meramaikan kejuaraan rally dunia (WRC/World Rally Championship) dengan Hyundai i20 N. Tapi kemudian spekulasi Hyundai-F1 kembali berputar, setelah Cyril Abiteboul merapat untuk memimpin tim rally Hyundai.

Siapa? Cyril Abiteboul adalah orang yang berada di balik kesuksesan Renault F1 team, yang sekarang jadi Alpine. Pria Perancis ini memimpin tim Renault F1 dengan gayanya yang blak-blakan. Sebelum Renault, ia juga memagang tampuk pimpinan Caterham F1 Team.

Cyril Abiteboul

Memang Renault tidak pernah juara dunia F1 belakangan ini. Mereka jaya di era 80-90an. Tapi tim ini jadi penantang serius regu papan atas. Saat berganti nama jadi Alpine (yang masih satu group dengan Renault) Abiteboul mengundurkan diri.

Lebih Dari WRC

Kini, Hyundai memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan manajerial Abiteboul untuk membawa Hyundai menjuarai WRC. Tim Korea Selatan ini sempat jadi juara di musim 2019 dan 2020. Dua tahun belakangan, mereka kerap dijegal oleh Toyota dan berharap kehadiran Cyril bisa mengubah performa tim.

Hyundai F1 by Hongworks Design

Foto: Hongworks Design

 

Tapi kehadiran Cyril Abiteboul, oleh media dan pengamat otomotif dilihat lebih dari itu. Pertama, Hyundai Motorsport berniat mengembangkan sayap untuk turun di kelas hypersport Le Mans 24 Hour. Kedua, Hyundai dikabarkan tertarik dengan program pengembangan mesin balap F1. Pencetusnya adalah regulasi mesin balap 2026 yang lebih sederhana dan ‘murah’. Regulasi ini juga yang membuat Audi mengumumkan kehadirannya di F1 mulai 2026 nanti.

Ketertarikan Hyundai di dua cabang olah raga roda empat itu cukup beralasan. Mereka punya dasar yang kuat karena sudah sukses di WRC dan beberapa balapan GT. Abiteboul yang paham apa itu mesin balap, akan menjadi modal untuk mengembangkan program adu kebut Hyundai.

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah bisa Hyundai mengembangkan mesin F1 hanya dalam waktu tiga tahun? Entahlah, itu tergantung sumber daya masing-masing. Menurut The Race, paling cepat 2027 Hyundai Motorsport akan punya mesin F1. Ingat itu baru mesin. Pembentukan tim lain lagi ceritanya.

Kenapa Hyundai Perlu F1?

Seperti dikatakan tadi, mobil pacu Hyundai memang sedang jaya belakangan ini. Apalagi mereka juga punya divisi khusus mobil kencang, Hyundai N yang produknya memang jempolan di jalan raya.

Hyundai i30 N Safety car

Belakangan ini, popularitas balap F1 makin melebar ke Amerika Serikat dan Asia. Manajemen Formula One dan federasi otomotif dunia sekarang ini tengah membidik Korea Selatan untuk jadi lokasi balap di masa mendatang. Stefano Domenicali, bahkan sudah membuka pembicaraan dengan para politisi di Korea Selatan untuk membahas hal tersebut.

Tentu, Hyundai sebagai pabrikan lokal paling besar tidak mau ketinggalan gerbong. Balapan kelas dunia di Seoul, ada tim lokal dengan mesin buatan sendiri. Bayangkan saja seperti bangganya orang Korea Selatan nanti.

 

Bukan Stargazer, Ini Mobil Hyundai Paling Laku di Indonesia

Memasuki penghujung tahun 2022 ini, mobil Hyundai mengalami peningkatan penjualan pada periode Januari – Oktober 2022. Terbukti dari total retail sales sebanyak 24.253 unit. Tak main-main, pencapaian ini ternyata meningkat lebih dari sepuluh kali lipat jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Hyundai Creta

Pertumbuhan angka penjualan retail mobil Hyundai Januari – Oktober 2022 justru didominasi oleh Hyundai Creta. SUV ini terjual hampir 14.000 unit. Creta tercatat sebagai produk yang paling diminati selama periode Januari – September 2022 di wilayah DKI Jakarta, Bali, dan Maluku. Terbagi menjadi 46.5 persen untuk wilayah DKI Jakarta juga Bali, serta 50 persen untuk wilayah Maluku.

Hyundai Stargazer

Tak hanya Creta, Hyundai Stargazer diklaim memberikan kontribusi penjualan terbanyak kedua dengan penjualan hampir 6.000 unit. Hyundai Palisade menempati posisi ketiga dengan total retail sales lebih dari 1.600 unit. Terakhir, Hyundai Ioniq 5 berhasil meraup angka retail sales lebih dari 1,400 unit sepanjang periode penjualan bulan Januari – Oktober 2022.

Ioniq 5

Bangga dengan pencapaian positif Hyundai, Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan, “Kami sangat senang dan bangga dengan hasil pencatatan penjualan selama periode Januari – Oktober 2022 yang meningkat secara signifikan.”

Ia juga menegaskan, “Capaian ini tentunya tak lepas dari kehadiran produk Hyundai buatan Indonesia. hal tersebut menandakan bahwa produk kami diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia.”

Makmur juga menjanjikan kalau capaian ini akan terus memotivasi dan memperkuat komitmen Hyundai untuk terus menghadirkan produk dengan inovasi dan teknologi terbaik hingga layanan purna jual. 

Peningkatan penjualan ini juga didukung oleh perluasan jaringan dealer Hyundai sejak akhir 2021 hingga November 2022. Dengan penambahan 21 dealer baru di seluruh Indonesia.

Total ada 121 dealer Hyundai yang tersebar sebanyak 46 dealer di Jabodetabek dan Banten. 42 dealer di Jawa dan Bali, 17 dealer di Sumatera, 5 dealer di Kalimantan. Lalu 9 dealer di Sulawesi, 1 dealer di Maluku dan 1 dealer di Papua. 

 

 

Commemorative Exhibition Untuk Genesis Electrified G80

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) gelar commemorative exhibition kendaraan resmi eks G20 Summit dari Hyundai, mulai Rabu, (23/11) di Ashta District 8, SCBD. Menghadirkan mobil super langka, Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Dipajang juga Genesis Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase, dan Hyundai IONIQ 5.

Anda berkesempatan untuk melihat langsung tampilan eksterior dan interior dari kendaraan resmi varian Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Mobil ini didesain khusus dan diproduksi secara eksklusif untuk pertama kalinya di Korea Selatan, untuk KTT G20 di Bali. Lengkap dengan logo G20 pada pilarnya. Meski belum pernah dipertontonkan secara langsung ke publik.

Hyundai juga menghadirkan Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase yang memang sudah tersedia secara global. Selain itu, Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk G20 Summit dan diproduksi di Indonesia juga ditampilkan sepanjang pameran.

44 Unit Versi Genesis Electrified G80 LWB

Sebanyak 44 unit Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase digunakan sebagai kendaraan Kepala Negara, sedangkan 87 unit Genesis Electrified G80 Standard-Wheelbase dan 262 unit Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk kendaraan bagi pasangan dari Kepala Negara, rombongan delegasi, protokol, keamanan, dan tim penyelamat.

Sedan limo mewah ini mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas 87.2 kWh, tenaga maksimal sebesar 365 HP. Dinamo penggerak terpasang di as roda depan dan belakang. Kendaraan listrik mewah ini dapat mencapai kecepatan maksimal 225 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km dalam sekali pengisian.

G80 limusin memiliki panjang keseluruhan 5.222 mm dengan wheelbase sepanjang 3.227 mm, dan lebar keseluruhan 1.925 mm. Ciri khas unik dari sedan bongsor ini terdapat pada ukuran eksteriornya yang lebih panjang, dengan penambahan panjang jarak antar sumbu roda hingga 217 mm. Dari luar, Anda bisa melihat pilar B yang lebih tebal. 

Pelatihan Mobil Listrik Untuk Aparat

Selain menyediakan berbagai lini mobil listriknya sebagai kendaraan resmi G20 Summit, Hyundai juga mengadakan G20 Driver Training pada bulan September (21/9) berlokasi di Hyundai Training Academy, untuk memperkenalkan teknologi dan juga memberikan pelatihan yang komprehensif bagi Paspampres dan TNI yang bertugas saat perhelatan G20 Summit.

Lebih lanjut, dukungan Hyundai juga dilakukan melalui kehadiran Hyundai Service booth, sebagai fasilitas pengecekan dan perbaikan untuk kendaraan listrik resmi dari Hyundai yang digunakan oleh para kepala negara dan delegasi dari G20 Summit 2022. Hyundai menyediakan 28 teknisi bersertifikasi, 10 Hyundai Mobile Service, 10 Hyundai Mobile Charging, dan 2 mobil towing, yang selalu standby 24 jam selama persiapan dan pada saat berjalannya acara.