Antisipasi Gosong, Ratusan Porsche Taycan Kena Recall

Porsche melakukan recall terhadap 749 unit Taycan yang diproduksi sepanjang tahun 2021 hingga 2024. Alasannya, ada potensi risiko hubungan arus pendek pada komponen baterai bervoltase tinggi.

Porsche belum lama ini mengidentifikasi data analisis yang menunjukkan risiko tersebut pada unit Taycan, Taycan 4S, dan Taycan 4 Cross Turismo. Adanya hubungan arus pendek pada baterai bervoltase tinggi ini bisa timbul ketika suhu mulai meningkat.

Akar permasalahan dari isu berbahaya ini diduga berasal dari modul baterai voltase tinggi, dan dapat mengakibatkan hubungan arus pendek. Baterai yang digunakan oleh Porsche ini disuplai oleh LG Energy Solutions, dari Polandia.

Di tahun 2021, Porsche menyadari dan mulai waspada, ketika kebakaran baterai voltase tinggi pada Taycan terjadi usai pengguna melakukan charging. Selanjutnya, Porsche beranggapan bahwa potensi kebakaran pada Taycan bisa banyak terjadi di tahun 2023.

Unit Porsche Taycan yang terkena recall ialah yang diproduksi sejak awal hingga awal bulan Maret 2024. Untuk sementara waktu, unit yang terkena recall ini dianjurkan agar charging baterai cukup sampai 80 persen saja.

Selanjutnya Porsche menggunakan modul baterai yang diproduksi dengan kualitas produksi sel yang jauh lebih optimal. Unit yang diproduksi setelah tanggal 4 Maret 2024, tidak perlu mendapat layanan recall ini. Sekedar catatan, tahun lalu Porsche juga pernah melakukan recall terhadap 2.570 unit Taycan di China, terkait isu baterai.

Denso

Masalah Fuel Pump Denso, 481.824 Kendaraan Lagi Harus Recall

Setelah mesin diesel Toyota bermasalah dengan pemalsuan data, kini perusahaan pembuat suku cadang Denso juga problematis. Masalahnya, pengguna peranti fuel pump Denso ini bukan cuma Toyota. Kalau Anda ingat, pertengahan 2021 lalu Honda Prospect Motor pernah melakukan recall karena pompa bensin, ini adalah kelanjutannya.

Otoritas transportasi Jepang telah menerima informasi recall dari empat produsen mobil dan dua pembuat sepeda motor setempat. Total 481.824 unit kendaraan terkena dampaknya. Sebagian besar dipasarkan di negara itu.

Tercatat Subaru harus mengganti komponen tersebut di delapan model dengan jumlah total 229.800 unit mobil. Lalu Mazda melaporkan 15 model yang terdampak dengan jumlah yang beredar mencapai 146.700 unit. Dua model Suzuki juga kena imbas (64.900 unit). Tiga produk Mitsubishi dengan jumlah total 36.700 unit juga harus recall. Lalu motor Honda terimbas sebanyak 3.400 unit yang terbagi dalam tiga model. Dari semua itu, hanya Suzuki yang mengatakan, akan melakukan recall untuk produk yang mereka jual di luar Jepang. Meski tidak menyebutkan apa modelnya.

Fuel Pump Denso

Jumlah 481 ribu sekian unit tersebut adalah angka tambahan, karena, seperti dikatakan tadi, Denso sudah mendeteksi isu ini sejak lama. Mereka mulai melakukan kerjasama untuk mengatasinya bersama pabrikan kendaraan, mulai Maret 2020 lalu. Mereka telah beberapa kali melakukan recall penggantian komponen tersebut. Kalau dijumlah keseluruhan, lebih dari 4,3 juta kendaraan buatan antara 2017 hingga 2023 terimbas.

Penyebabnya

Denso mengatakan, masalahnya terletak pada impeller (kipas untuk memompa) plastik yang bahannya kurang kuat. Akibatnya, kipas bisa mengembang lalu macet.

Dikutip dari Asahi Shimbun, Denso mengganti cetakan untuk membuat impeller dengan yang baru. Namun cetakan ini membuat bahan dasar plastik yang disuntikan jadi tidak sekuat sebelumnya.

Tapi bukan hanya itu. Lingkungan tempat pompa bensin ini disimpan sebelum dipasang di mobil juga mempengaruhi. Kipas plastik bisa mengembang dan retak. Ini ketahuan setelah sebuah mobil Honda kecelakaan di bulan Juli 2023 dan mengakibatkan korban jiwa. Diketahui, kejadian itu mencatatakan fatalitas pertama akibat kegagalan fuel pump Denso.

Airbag Toyota Corolla Cross Diduga Malfungsi?

Belum genap dua tahun Toyota Corolla Cross resmi dipasarkan di Amerika Serikat dan Kanada, namun penjualannya terbilang laris manis. Sepanjang periode tahun 2022-2023 saja, sebanyak 96.000 unit telah terjual di AS. Sedangkan di Kanada jumlahnya mencapai 14.000 unit.

Akan tetapi pihak Toyota pekan ini mengumumkan recall terhadap 109.806 unit Corolla Cross model tahun 2022-2023 yang dipasarkan di kedua negara tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan oleh juru bicara Toyota di AS, airbag pada sisi penumpang depan berpotensi mengalami malfungsi.

Oleh sebab itu Toyota menghimbau untuk sementara jok penumpang depan tidak digunakan hingga kendaraan selesai menjalani pengecekan dan perbaikan. Hal tersebut untuk mencegah risiko fatal pada penumpang bilamana terjadi benturan akibat airbag tidak berfungsi dan mengembang.

Pihak pabrikan menyatakan bahwa unit terdampak recall yakni varian non-hybrid produksi periode tahun 2022-2023. Di Amerika Serikat jumlahnya sekitar 96.000 unit kendaraan. Sedangkan di Kanada jumlahnya mencapai 13.806 unit.

Baik pihak Toyota maupun Badan Administrasi Keselamatan Lalu-Lintas Jalan Tol Nasional AS, NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) tidak menjelaskan apakah terdapat insiden kecelakaan yang terjadi berkaitan dengan recall tersebut.

Pihak pabrikan tak menjelaskan secara rinci mengenai penyebab malfungsi pada airbag kabin depan Corolla Cross. Hanya dikatakan bahwa terdapat kesalahan prosedur pada saat proses instalasi perangkat terkait.

Kepada seluruh pemilik unit Toyota Corolla Cross yang masuk dalam daftar terdampak recall baik di AS maupun Kanada akan segera mendapat surat pemberitahuan resmi pada Juli 2023 mendatang.

Para pemilik kendaraan diharap untuk membawa kendaraan mereka ke dealer resmi Toyota terdekat. Setiap unit kendaraan terdampak akan dilakukan pengecekan dan penggantian komponen tanpa dikenakan biaya.

Apakah hal ini hanya terjadi di AS dan Kanada, atau juga berpotensi terjadi di negara lain?

Lamborghini Recall Countach, Resiko Panel Kaca Belakang Lepas

Pabrikan supercar asal Italia, Automobili Lamborghini berlakukan recall pada model Countach terbaru. Hal tersebut berkenaan adanya risiko terlepasnya panel kaca kubah pelindung mesin. Insiden ini pun segera mendapat respon dari pihak pabrikan. Investigasi pun dilakukan oleh pihak Automobili Lamborghini dan badan keselamatan transportasi jalan raya Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).

Bermula saat Lamborghini memperoleh laporan keluhan dari seorang pemilik Countach di Qatar pada 10 Oktober 2022 lalu. Dalam laporan tertera bahwa empat buah panel kaca pada kubah pelindung mesin Countach tiba-tiba terlepas saat mobil sedang melaju. Ouuuch… Panel kaca tersebut merupakan bagian dari kubah pelindung mesin 6.5-liter V12 yang berada di bagian buritan Countach.

Berdasarkan hasil investigasi, pihak pemasok panel kaca dan karet panel kubah kaca pelindung mesin pun dipersalahkan. Tidak dijelaskan pada kecepatan berapa panel kaca kubah pelindung mesin Countach tersebut terlepas atau berisiko terlepas.

Lamborghini Countach terbaru ini mampu berakselerasi daei 0-100 km/jam dalam waktu 2,8 detik dan top speed nya mampu menembus lebih dari 350 km/jam. Apakah panel kaca tersebut terlepas akibat getaran mesin? Mungkin saja.

Hingga saat ini pihak Sant’ Agata masih terus melakukan investigasi dan melakukan penarikan Countach yang tersebar di seluruh dunia. Setidaknya di Amerika Serikat terdapat 9 unit Lamborghini Countach.

Pihak dealer Automobili Lamborghini di Negeri Paman Sam tersebut baru akan menerima petunjuk lengkap perihal recall terhadap Countach paling cepat pada 9 Januari 2023 mendatang. Para konsumen akan menerima pemberitahuan resmi dalam waktu sepekan setelah pihak dealer memperoleh petunjuk teknis lengkap.

Seluruh unit Countach yang diproduksi pada periode Oktober 2022 masuk dalam daftar recall. Nantinya pihak dealer Lamborghini akan memeriksa seluruh Countach milik para konsumen, dan akan melakukan penggantian panel kaca bilamana diperlukan. Gratis, tanpa dikenakan biaya sepeserpun. Insiden ini tentunya sangat berpengaruh terhadap jaminan kualitas produk serta kredibilitas brand Lamborghini.

Jeep gladiator

Transmisi Jeep Gladiator Problematis? Bakalan Kena Recall

Transmisi Jeep Gladiator rawan ‘nyelonong’ meski sudah di posisi P.

Berkaitan dengan adanya laporan keluhan konsumen terkait dengan malfungsi transmisi pada Jeep Gladiator lansiran tahun 2022 saat posisi terparkir atau di posisi P, pihak pabrikan pada Juli 2022 lalu segera melakukan investigasi terhadap Jeep Gladiator. Berdasarkan laporan merupakan hasil produksi dari pabrik perakitan di Toledo, Amerika Serikat (AS). Berdasarkan laporan yang diperoleh oleh badan keselamatan transportasi dan jalan tol AS, NHTSA, tercatat sekitar 11 unit Jeep Gladiator yang melaporkan keluhan malfungsi transmisi tersebut.

Transmisi automatic 8HP75 yang terdapat pada mobil tersebut diduga berpotensi mengalami malfungsi akibat pemasangan roda gigi transmisi pada posisi P (Park/Parkir) yang kurang presisi. Hal ini dapat menyebabkan mobil berpotensi ‘nyelonong’ saat diparkir, walau tuas transmisi berada pada posisi P. Ngeri-ngeri sedap juga nih kalau parkir di jalanan tidak rata dan tidak mengoperasikan rem parkir… 

Transmisi otomatis 8-speed 8HP75 pada Jeep Gladiator produksi tahun 2022 yang bermasalah tersebut merupakan buatan pabrikan asal Jerman, ZF Friedrichshafen. Sebagai langkah preventif, pihak pabrikan akan terus melakukan investigasi lebih mendalam. Sedangkan pemberitahuan resmi kepada pemilik kendaraan yang bermasalah tersebut akan dilakukan pada 14 Oktober 2022 mendatang.

Transmisi 8HP75  pernah recall pada beberapa tahun silam

Kami sempat menelusuri ‘sosok’ transmisi 8HP75 tersebut dan sebenarnya telah ada dua kali kasus recall. Yang pertama melanda sekitar 125 unit truk pickup Ram 1500 bermesin Hemi 5.7 liter, dengan gejala yang seupa dengan apa dialami oleh Jeep Gladiator di tahun 2022 ini. Lalu ada langkah recall kembali pada bulan April 2016 yang melibatkan 811.290 unit kendaraan. Meliputi Chrysler 300, Dodge Charger, dan Jeep Grand Cherokee.

Bengkel resmi dari jaringan dealer Jeep akan melakukan perbaikan transmisi dari Jeep Gladiator yang bermasalah dan mengganti satu set transmisi 8HP75 secara keseluruhan dengan yang baru. Ya, 1 set transmisi baru dan tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis! Jeep Gladiator memang ada yang ‘bermukim’ di Indonesia. Jika Anda memiliki salah satunya, jangan ragu untuk segera memeriksa mobil kesayangan Anda tersebut ke bengkel resmi. Sehingga terhindar dari risiko benturan atau tabrakan saat parkir.

Mitsubishi Outlander Sport 2022

Mitsubishi Outlander Sport Kena Recall!

Lebih dari 75.000 Outlander Sport terdampak, mobil bisa tiba-tiba mogok saat sedang ngebut. 

Mitsubishi mengumumkan perbaikan yang harus segera dilakukan. Recall ini terbilang signifikan karena kerusakannya cukup fatal dan mengenai 75.000 Mitsubishi Outlander Sport dan internal mesinnya. Ini terjadi di Amerika Serikat, tapi menarik untuk diketahui. 

Diawali tiga Outlander Sport yang tiba-tiba mogok di jalan atau tidak bisa hidup sama sekali setelah mesin dimatikan. Ini terjadi pada bulan Mei 2019 lalu. Penyelidikan panjang dimulai, tapi jawabannya tidak kunjung datang. Hingga akhirnya Mitsubishi mendapatkan laporan Outlander Sport keempat mengalami gejala serupa.   

Diketahui, klep buang di mesin bertabrakan dengan piston. Alias tembus melewati batasannya. Tentu tidak bagus. Mobil harus turun mesin. Tapi Mitsubishi belum juga paham, apa yang menyebabkan klep tidak betah di tempatnya. Mei 2020 hingga April 2021, setelah lebih banyak kejadian, akhirnya diketahui, ada yang salah dengan CVT ECU. Ini Electronic Control Unit yang mengatur kinerja transmisi, bukan mesin. 

Jadi diketahui, kalau CVT ECU ini kadang kehilangan suplai daya sesaat. Ini bisa Anda ibaratkan seperti mereset. Setalh hidup kembali, ECU transmisi secara otomatis mencari rasio gigi paling rendah (ingat ini CVT). Supaya mudah dipahami, bayangkan Anda jalan di jalan tol, kecepatan 100 km/jam, tiba-tiba transmisi pindah sendiri ke gigi satu. Hasilnya tentu tidak indah. 

Putaran meninggi secara tiba-tiba melewati batas yang bisa ditoleransi oleh mesin. Makanya klep bisa beradu dengan piston. Mitsubishi lantas memperbaiki peranti lunak pada CVT ECU yang terdapat pada 76.508 Outlander Sport di Amerika Serikat.

Meski begitu, Pabrikan Tiga Berlian ini mengatakan, ada dua tipe Outlander Sport yang tidak perlu khawatir. Pertama yang transmisi manual, pastinya. Kedua yang menggunakan tombol start-stop. Meski kami belum mendapatkan korelasi start-stop button dengan kinerja transmisi (starter hanya akan memutar fly wheel/kruk as, bukan transmisi). Nah, ini bisa menarik karena di Indonesia ada versi yang memakai kunci dan transmisi CVT. 

Kami mencoba menghubungi pihak MMKSI untuk mengetahui apakah Outlander Sport di Indonesia juga terpengaruh. Mengingat Outlander Sport adalah produk global. Namun mereka belum dapat menjawab karena belum mendapatkan info. Bukti kalau kami selalu jadi yang pertama. Hmm. Tunggu update kami selanjutanya. 

Sumber