Ford Mustang 2024

Ford Mustang Akan Dijual Resmi di Indonesia

Ini salah satu alasan untuk datang ke Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024), di ICE BSD. PT RMA, pemegang dan penjual merek Ford di Indonesia akan memajang Ford Mustang terbaru serta double cabin Ranger Raptor versi 3,0 liter, di gelaran yang berlangsung mulai 22 November hingga 2 Desember tersebut.

Ford Mustang dan Ranger Raptor paling kuat itu bukan hanya dipamerkan. Dr Steven Beteng, Sales & Marketing Director PT RMA Indonesia mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan mulai menjual Mustang tahun depan. Sedangkan Ranger Raptor sudah bisa dipesan di GJAW 2024. Namun peluncuran resmi sang Raptor baru akan dilaksanakan setelahnya.

Ford Mustang 2024 Family

Dr Beteng tidak menjelaskan secara spesifik Ford Mustang mana yang akan dibawa. Aslinya, mobil ini tersedia dalam sembilan varian. Format body-nya ada dua yaitu fastback dan convertible (atap terbuka).

Opsi mesin ada 2,3 liter Ecoboost bertenaga 315 hp, V8 486 hp (Coyote engine) untuk Mustang GT serta V8 500 hp untuk Mustang Dark Horse. Yang terakhir itu adalah varian baru menggunakan mesin Coyote yang dimodifikasi, dan paling kencang.

Transmisinya ada tiga opsi: 10-speed otomatis tersedia untuk semua varian, Getrag 6-speed manual disiapkan sebagai opsi khusus untuk GT. Sementara Dark Horse punya opsi gearbox Tremec 6-speed manual.

Ranger Raptor V6

Ford Ranger Raptor

Untuk penggemar double cabin, Ford Ranger Raptor akan semakin lengkap variannya. Sebelum ini, RMA Indonesia sudah menjual Ranger Raptor bermesin 4-silinder 2,0 liter twin turbo. Di GJAW 2024, Anda bisa memesan Ranger Raptor berpenggerak V6 3,0 liter.

Spesifikasinya memang belum resmi disebutkan oleh RMA, tapi mengacu pada Ranger Raptor di luar negeri, jantung mekanis ini mampu mengeluarkan 392 hp untuk yang dipasarkan di Australia. Sementara di Eropa, demi memenuhi regulasi emisi, tenaganya dipangkas jadi 282 hp. Tertarik? Mampir ke GJAW di ICE BSD tanggal 22 November – 2 Desember 2024.

Ford Mustang 2024

Ford Luncurkan Mustang 2024 Spek Eropa

Pabrikan The Blue Oval optimis jika Ford Mustang 2024 bakal kembali meraih sukses, termasuk di Eropa. Seperti di AS, Mustang di Eropa tersedia dalam versi coupe dan convertible, dengan penampilan nyaris sama.

Model convertible mengalami revisi pada desain dan konstruksi atap lipatnya. Tak hanya lebih kokoh dan kedap. Waktu yang dibutuhkan untuk buka-tutup hanya delapan detik. Kapasitas bagasi pun diklaim tetap lapang meskipun atap terlipat.

Layout interior pun sama. Layar instrument digital 12.4-inci dan touchscreen 13.2-inci pada dashboard ukurannya juga identik. Sistem infotainment tidak beda, termasuk koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay dan jaringan internet 5G. 

Performa Lebih Kalem

Mustang GT Eropa

Karena peraturan batas emisi dan kebisingan suara di Eropa lebih ketat, maka terdapat sejumlah penyesuaian. Sama-sama dibekali mesin 5.0-liter V8, tapi outputnya berbeda. Untuk pasar Eropa tenaganya 440 hp dengan torsi maksimum 540 Nm.

Versi US berdaya 480 hp dan torsi puncak 562 Nm. Jika dibekali dengan active-valve performance exhaust, tenaganya jadi 486 hp. Torsinya pun naik menjadi 566 Nm. Untuk transmisi tersedia versi manual 6-speed dan automatic 10-speed.

Mustang 2024 telah mengalami revisi pada konstruksi sasis dan setting suspensi. Anti-roll bar suspensi belakang kini lebih besar. Suspensi depan menggunakan peredam versi heavy duty.

Balutan ban Pirelli P Zero PZ4 pada velg alloy ukuran 19-inci dijamin lebih menggigit ke aspal. Sistem bantu berkendara dikatakan kini lebih lengkap. Mulai dari fitur intelligent adaptive cruise control with stop and go dan masih banyak lagi. Mustang 2024 juga dibekali dengan  pendeteksi batas kecepatan berkendara dan lampu lalu lintas. 

Paket Menggiurkan

Mesin Mustang GT

Sejumlah paket opsional juga tersedia kalau mau upgrade. Salah satunya yakni Performance Package. Isinya ada limited-slip differential dan sistem rem Brembo. Plus, fitur electronic drift brake agar dapat disetting ala mobil drift. Radiator berbobot ringan, pendingin oli dan pendingin gardan belakang juga termasuk dalam paket ini.

Paket opsional suspensi aktif MagneRide memberikan sistem suspensi aktif, yang memiliki kecepatan setting otomatis hingga seribu kali perdetik.  Jika kemampuan standard kurang greget, tersedia paket opsional pendongkrak performa yakni Dark Horse.

Output tenaga naik jadi 447 hp. Torsi maksimum meningkat menjadi 540 Nm. Sedikit lebih kecil dibanding Dark Horse versi AS yang output tenaganya 500 hp/566 Nm.

Konsumen di Eropa sudah bisa memesan Ford Mustang GT 2024. Hanya saja label harga di setiap negara berbeda. Di Jerman dibanderol mulai dari €59.900. Kurang lebih sekitar Rp 1 miliaran. Di Austria harganya mulai dari €86.000 atau sekitar Rp 1,46 miliar.

 

Penjualan Toyota Supra Ungguli Nissan Z Sepanjang Periode 2023

Kemeriahan hype Jap’s sports car coba digaungkan sejumlah brand otomotif untuk menggoyang Amerika Serikat. Mulai dari trio Toyota GR86, Subaru BR-Z dan MX-5 Miata, hingga duel Nissan Z vs Toyota Supra. Semuanya mobil sport dengan harga cukup terjangkau yang dijamin bikin ngiler para kaum muda di negara itu. Namun seberapa sukses angka penjualan pada periode tahun 2023 di balik hype kehadiran mereka yang begitu menghebohkan?

Sports coupe Toyota Supra (J29) yang dikembangkan berbasis BMW Z4 (G29). Dari jalur produksi di Graz, Austria, Supra bermesin 4-silinder turbo 2.0-liter racikan BMW disebar ke sejumlah negara termasuk ke pasar Amerika Serikat.

Belum Memuaskan

Namun penjualan Toyota Supra di AS pada periode tahun 2023 tak sesukses saat awal kemunculannya. Pasar AS hanya menyerap sebanyak 2.652 unit Toyota Supra di sepanjang tahun 2023. Turun lebih dari 45 persen dibandingkan tahun 2022 yang berhasil terjual 4.952 unit.

Toyota tak sendirian. Angka penjualan Nissan Z di AS selama periode tahun 2023 pun terbilang sepi. Sport coupe bermesin enam-silinder ini hanya terjual sebanyak 1.771 di sepanjang tahun 2023. Demikian pula dengan GT-R yang hingga tutup tahun 2023 hanya terjual sebanyak 390 unit di AS.

Lain ceritanya dengan trio Toyota GR86, Subaru BRZ dan Mazda MX-5 Miata. GR86 yang berbasis dari rancang bangun milik Subaru berhasil menorehkan penjualan di AS sebanyak 11.078 unit. Sementara BRZ hanya terjual 4.188 unit. Roadster dan fastback coupe ringan Mazda MX-5 Miata cukup laris di AS dengan penjualan 8.973 unit.

Mobil sport “made in USA” tetap menjadi raja di negaranya sendiri. Ford Mustang GT berhasil meraup angka penjualan 48.605 unit. Dodge Challenger mengekor dengan 44.960 unit. Chevy Camaro hanya berhasil terjual sebanyak 31.028 unit

Toyota pun butuh sedikit gebrakan agar Supra di tahun 2024 ini dapat kembali meraup sukses. Menjelang tutup tahun 2023 tersiar kabar bakal segera muncul Supra versi GRMN. Supra racikan ala sirkuit Nürburgring ini performanya dikatakan jauh lebih menggiurkan dibanding versi standar. Diharapkan, varian ini yang akan mendongkrak penjualan Toyota Supra. 

 

 

Ford Mustang Mach-E Rally, Kuda Liar Penyuka Medan Gravel

Terobosan unik dilakukan oleh Ford melalui salah satu Mustang varian Mach-E. Ya, tapi yang ini adalah Mustang Mach-E Rally. Sesuai namanya, mobil ini membawa karakter Mustang ke segmen yang berbeda, bukan hanya bergaya mobil reli, namun juga dapat digunakan di jalanan non-aspal. Langkah ini seolah mendobrak anggapan bahwa Mustang Mach-E hanya bisa dipakai di jalanan aspal halus saja.

Eksplor segmen baru

“Satu tahun lalu, mobil ini hanya merupakan ide kami saja. Namun kini, Ford berhasil merealisasikannya. Sebab kami selalu ingin mengeksplor setiap area baru yang terkait dengan performa. Mulai dari suspensi dengan spesifikasi reli, hingga penggunaan sepasang motor listrik. Kami yakin bahwa Mustang Mach-E akan disukai oleh banyak kalangan,” kata Donna Dickson, Chief Engineer untuk Ford Mustang Mach-E.

Posturnya lebih jangkung

Ford Mustang Mach-E Rally menggunakan komponen dari Mustang Mach-E GT, dengan sepasang motor listrik yang memiliki output 480 hp dan torsi 880 Nm. Baterai lithium-ion yang digunakan memiliki kapasitas 91 kWh. Supaya penampilannya semakin mantap, suspensi bawaan Mustang Mach‑E GT ditinggikan 20 mm, dengan per model baru dan sokbreker MagnaRide.

Penampilan mumpuni juga harus didukung dengan sejumlah komponen penunjang lainnya. Rem depan dengan cakram berukuran 385 mm dan kaliper buatan Brembo yang dicat warna merah. Velgnya pun bergaya mobil reli, dengan diameter 19 inci dan dilabur kelir putih. Bannya menggunakan Michelin CrossClimate2 berukuran 235/55 R19.

Spoiler ala Ford Focus RS

Pada Mustang Mach-E Rally juga disematkan RallySport Drive Mode 6 yang dirancang untuk penggunaan saat berkendara di jalanan non-aspal, serta mampu beradaptasi dengan semua sistem kontrol pada komputer mobil. Hasilnya, respons throttle sesuai kondisi kecepatan dan peredaman suspensi yang baik saat melahap medan gravel, salju, maupun permukaan basah.

Bodi Mustang Mach-E Rally dilengkapi dengan body moulding di bagian atas dan bawah, wind splitter di bagian depan, atap berwarna hitam, serta spoiler belakang bergaya Ford Focus RS. Pilihan warna pun cukup beragam, mulai dari Grabber Blue, Shadow Black, Eruption Green, Grabber Yellow, Star White, tak ketinggalan Glacier Gray.

“Mustang Mach-E Rally menjadi bukti dari jiwa Ford terhadap dunia reli. Sehingga kami ingin menyuguhkan sebuah produk yang dapat mengakomodir antusiasme para penyuka reli,” tukas Jim Farley, Chief Executive Officer Ford. Pemesanan Ford Mustang Mach-E Rally mulai dibuka pada awal tahun 2024 nanti. Untuk harga, Ford belum mengungkap angkanya…

Duet Ford Mustang Mach-E Unik Buatan Coleman Milne

Pamor crossover bertenaga listrik Ford Mustang Mach-E memang belum setenar Mustang GT. Namun bukan berarti kuda liar bertenaga listrik dari istal The Blue Oval ini tak bisa dimodifikasi.

Dua konsep agak absurd muncul dari perusahaan spesialis karoseri Coleman Milne asal Inggris. Ford Mustang Mach-E ini dirubah menjadi  sebuah Limousine dan Kereta Merta alias mobil jenazah.

Alasan di balik ide tersebut pun cukup menakjubkan. Mengakomodir orang yang ingin berpesta dan mengantar ke tempat peristirahatan terakhir mereka dengan keren dan ramah lingkungan. Nah, pilihan basis modifikasi pun jatuh pada Mustang Mach-E.

Mustang Mach-E Limousine

Konsep pertama dari Coleman Milne adalah sebuah Ford Mustang Mach-E berwujud limousine. Desain limousine memiliki body yang extra panjang dengan enam buah pintu. Mobil ini berubah dari mobil 4-pintu menjadi 6-pintu.

Panjang sasis dan body Mustang Mach-E yang aslinya 4.739 mm tak hanya dimulurkan. namun juga dimekarkan. Panjang body mulur menjadi 5.816,6 mm. Tinggi mobil pun diubah menjadi 1.625,6 mm dan lebar body berubah menjadi 1.879,6 mm. Jadilah sebuah limousine 7-seater yang siap diajak ke pesta gala red carpet… dengan penuh gaya.

Sayang, pihak Coleman Milne belum mengunggah foto interior dari limousine buatan mereka ini. Namun tentunya kemasan interiornya diklaim tak kalah mewah dari limousine milik para selebriti. Bahkan para konsumen dapat memesan secara khusus kemasan interior limousine sesuai keinginan mereka.

Kereta Merta Mustang Mach-E

Modifikasi kedua yang dilakukan pada Mustang Mach-E yakni versi Kereta Merta. Punggawa Coleman Milne memperoleh ide kedua ini saat melihat sejumlah Kereta Merta versi Mercedes-AMG dan Jaguar. Kedua mobil ini sering mengantar para petinggi negara dan tokoh penting dunia ke tempat peristirahatan terakhir mereka dengan megah dan keren.

Tak hanya memiliki body yang lebih panjang, namun Kereta Merta ini juga lebih tinggi dan bongsor dari versi standarnya. Ditambah lagi  panel body yang diganti dengan panel kaca extra lebar.

Ubahan pun dilakukan dengan memekarkan dimensi kendaraan. Panjang body berubah menjadi 6.273,8 mm. Kubah atap kabin yang menjulang pun merubah tinggi mobil menjadi 1.955,8 mm. Sedangkan lebar body pun kini terkoreksi menjadi 1.879,6 mm, sama seperti versi limousine.

Ubahan lain pada body antara lain pengoperasian pintu kargo dengan motor elektrik. Sementara untuk memudahkan akses masuk dan keluar peti jenazah, dek kargo belakang ditambah sistem rel geser. Jok depan pun diubah menjadi versi tiga penumpang.

Tak ada ubahan pada motor listrik penggerak. Coleman Milne tetap membiarkannya dalam kondisi standar karena dirasa tidak perlu.

Demikian pula dengan baterai lithium-ion yang digunakan pada kedua mobil ini masih spek pabrikan dengan kapasitas daya 75 kWh.

Pengisian ulang daya baterai dari 10% menjadi 80% menggunakan fast charger DC hanya butuh waktu 38 menit. Mustang Mach-E pun dapat melakukan pengisian ulang daya baterai pada stasiun fast-charging berdaya 115 kilo watt.

Penambahan bobot kendaraan akibat adanya ubahan pada body dan sasis mobil tentunya berimbas pada daya jelajah maksimum kendaraan.

Mustang Mach-E versi standar mampu menjelajah hingga sejauh 437 km. Namun dengan bertambahnya bobot, daya jelajah maksimum rata-rata berdasarkan siklus WLTP Eropa pada kedua mobil ini pun melorot menjadi hanya 320 km saja untuk sekali pengisian ulang daya baterai.

Coleman Milne menyatakan bahwa kedua konsep Mustang Mach-E saat ini tengah dalam proses pengerjaan. Diharapkan keduanya akan selesai digarap pada pertengahan tahun ini. Bagaimana, keren bukan?

 

Bullit Garapan Steven Spielberg Akan Dibintangi Oleh…Ford Mustang?

Kabar terbaru datang  dari Hollywood. Sutradara film terbaik asal Amerika Serikat, Steven Spielberg akan segera menyutradarai pembuatan sekuel laga berjudul Bullitt. Hmm… terdengar sangat familiar.

Mungkin bagi Anda para penyuka American muscle car, tentu cukup familiar dengan film Bullitt yang diperankan aktor Steve McQueen yang dikenal sebagai “Mr Cool”. Dirilis pada tahun 1968 silam, film ini sarat dengan adegan kejar-kejaran antara Mustang berkelir hijau dengan Dodge Charger di jalan raya kota San Fransisco.

Steve mcqueen bullit

Tak sekadar aksi kebut-kebutan yang diiringi suara decitan ban Firestone menggerus aspal plus konser suara parau dari mesin V8. Kedua mobil ini terbang di jalan raya ‘Frisco’ yang penuh tanjakan curam!

Kesuksesan film tersebut membuat pamor Mustang “Bullitt” menjadi sebuah legenda tersendiri. Bahkan Ford beberapa kali melansir Mustang Bullitt Edition. Model terakhir Ford Mustang Bullitt Edition 2020 debut perdana pada tahun 2019 lalu dan sold out!

Bradley Cooper jadi Bullit

Dalam film Bullitt versi baru ini, karakter detektif Frank Bullitt bakal diperankan oleh Bradley Cooper. Aktor Amerika Serikat berusia 47 tahun yang pamornya melambung berkat kiprah di film American Sniper dan Singer ini, telah menandatangani kontrak dengan Warner Bros. Tak hanya itu, ia pun akan bermitra dengan Macosko Krieger mendampingi Spielberg dalam penyutradaraan dan produksi film ini.

Tentunya karakter detektif Frank Bullitt yang melegenda tak dapat terpisahkan dari pemeran aslinya, yakni Steve McQueen. Dan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Cooper untuk dapat menduplikasi style serta gesture khas dari Steve McQueen yang terkenal sangat sulit ditiru. Yah, setidaknya akting Cooper nantinya diharapkan dapat nyaris mendekati gaya “Mr Cool”, hmm…perkara yang sulit…

Spielberg tak akan me-remake atau mendaur ulang film Bullitt yang asli. Akan tetapi ia bakal mengemas jalan cerita baru dengan tetap menonjolkan karakter detektif Frank Bullitt sebagai tokoh sentral. Hanya saja untuk sementara pihak produser belum mengumbar akan seperti apa alur kisah film ini nantinya.

Yang masih menjadi misteri dan membuat penasaran, apakah akan muncul kembali duel antara Mustang versus Dodge Charger? Atau justru bakal muncul model mobil lainnya? Tentunya bukanlah Bullitt jika tanpa disertai adegan kejar-kejaran dan adu kebut yang seru serta menegangkan –khususnya Mustang.

Jika memang film ini bakal memunculkan kembali Ford Mustang sebagai besutan Frank Bullitt, mari kita tebak mana yang bakal beraksi, apakah sebuah Ford Mustang Bullitt Edition 2020 atau justru replika dari Mustang V8 “Bullitt” ’68? Ahaaa…makin penasaran bukan?